II. Tinjauan Pustaka
II. Tinjauan Pustaka
II. Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah terutama Palestina
dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan
Mediteranian. Pendapat lain menyatakan bawang merah berasal dari Iran dan
pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan bahwa
tanaman ini berasal dari Asia Barat, yang kemudian berkembang ke Mesir dan Turki
(Wibowo, 2005).
Menurut Samadi dan Cahyono (2005), bawang merah merupakan salah satu
masakan. Di samping itu, tanaman ini juga berkhasiat sebagai obat tradisional,
misalnya obat demam, masuk angin, diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan
1,5 g, lemak 0,3 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg vitamin C 2 g, kalori 39 kkal, dan air
88 g serta bahan yang dapat dimakan sebanyak 90%. Komponen lain berupa minyak
atsiri yang dapat menimbulkan aroma khas dan memberikan citarasa gurih pada
makanan.
2.2 Morfologi Bawang Merah
Secara morfologi, bagian bawang merah dibedakan atas akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji. Akar tanaman bawang merah terdiri atas akar pokok (primary
root) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh akar adventif (adventitious root) dan
bulu akar yang berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan
zat-zat hara dari dalam tanah. Akar dapat tumbuh hingga kedalaman 30 cm, berwarna
putih, dan jika diremas berbau menyengat seperti bau bawang merah (Pitojo, 2003).
kuncup-kuncup. Bagian bawah cakram merupakan tempat tumbuh akar. Bagian atas
batang sejati merupakan umbi semu, berupa umbi lapis (bulbus) yang berasal dari
modifikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal dan sebagian tangkai daun menebal,
lunak dan berdaging, berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Apabila dalam
pertumbuhan tanaman tumbuh tunas atau anakan, maka akan terbentuk beberapa
umbi yang berhimpitan yang dikenal dengan istilah “siung”. Pertumbuhan siung
biasanya terjadi pada perbanyakan bawang merah dari benih umbi dan kurang biasa
terjadi pada perbanyakan bawang merah dan biji. Warna kulit umbi beragam, ada
yang merah muda, merah tua, atau kekuningan, tergantung spesiesnya. Umbi bawang
Daun bawang merah bertangkai relatif pendek, berwarna hijau muda hingga
hijau tua, berbentuk silinder seperti pipa memanjang dan berongga, serta ujung
meruncing, berukuran panjang lebih dari 45 cm. Pada daun yang baru bertunas
biasanya belum terlihat adanya rongga. Rongga ini terlihat jelas saat daun tumbuh
menjadi besar. Daun pada bawang merah ini berfungsi sebagai tempat fotosintesis
dan respirasi. Sehingga secara langsung, kesehatan daun sangat berpengaruh terhadap
kesehatan tanaman. Setelah tua daun menguning, tidak lagi setegak daun yang masih
muda, dan akhirnya mengering dimulai dari bagian bawah tanaman. Daun relatif
lunak, jika diremas akan berbau spesifik seperti bau bawang merah. Setelah kering di
penjemuran, daun tanaman bawang merah melekat relatif kuat dengan umbi, sehingga
Bunga bawang merah terdiri atas tangkai bunga dan tandan bunga. Tangkai
bunga berbebentuk ramping, bulat, dan memiliki panjang lebih dari 50 cm. Pangkal
tangkai bunga di bagian bawah agak menggelembung dan tangkai bagian atas
berbentuk lebih kecil. Pada bagian ujung tangkai terdapat bagian yang berbentuk
kepala dan berujung agak runcing, yaitu tandan bunga yang masih terbungkus
seludang. Setelah seludang terbuka, secara bertahap tandan akan tampak dan muncul
Seludang tetap melekat erat pada pangkal tandan dan mengering seperti kertas,
tidak luruh hingga bunga-bunga mekar. Jumlah bunga dapat lebih dari 100 kuntum.
Kuncup bunga mekar secara tidak bersamaan. Dari mekar pertama kali hingga bunga
dalam satu tandan mekar seluruhnya memerlukan waktu sekitar seminggu. Bunga
putik. Tiap kuntum bunga terdiri atas enam daun bunga yang berwarna putih, enam
benang sari yang berwarna hijau kekuning-kuningan, dan sebuah putik, kadang-
kadang di antara kuntum bunga bawang merah ditemukan bunga yang memiliki putik
sangat kecil dan pendek atau rudimenter, yang diduga sebagai bunga steril. Meskipun
jumlah kuntum bunga banyak, namun bunga yang berhasil mengadakan persarian
Bakal biji bawang merah tampak seperti kubah, terdiri atas tiga ruangan yang
masing-masing memiliki bakal biji. Bunga yang berhasil mengadakan persarian akan
tumbuh membentuk buah, sedangkan bunga-bunga yang lain akan mengering dan
mati. Buah bawang merah berbentuk bulat, didalamnya terdapat biji yang berbentuk
agak pipih dan berukuran kecil. Pada waktu masih muda, biji berwarna putih bening
2.3.1 Iklim
Bawang merah tidak tahan kekeringan karena sistem perakaran yang pendek.
Sementara itu kebutuhan air terutama selama pertumbuhan dan pembentukan umbi
cukup banyak. Di lain pihak, bawang merah juga paling tidak tahan terhadap air
hujan, tempat-tempat yang selalu basah atau becek. Sebaiknya bawang merah
bawang merah selama hidupnya di musim kemarau akan lebih baik apabila
kering yang cerah dengan suhu udara panas. Tempatnya yang terbuka, tidak berkabut
dan angin yang sepoi-sepoi. Daerah yang mendapat sinar matahari penuh juga sangat
diutamakan, dan lebih baik jika lama penyinaran matahari lebih dari 12 jam. Perlu
Ketinggian tempat yang terbaik untuk tanaman bawang merah adalah kurang dari 800
m di atas permukaan laut (dpl). Namun sampai ketinggian 1.100 m dpl, tanaman
bawang merah masih dapat tumbuh. Ketinggian tempat suatu daerah berkaitan erat
dengan suhu udara, semakin tinggi letak suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu
suhu tersebut udara agak terasa panas, sedangkan suhu rata-rata pertahun yang
dikehendaki oleh tanaman bawang merah adalah sekitar 30 oC. Selain itu, iklim yang
agak kering serta kondisi tempat yang terbuka sangat membantu proses pertumbuhan
tanaman dan proses produksi. Pada suhu yang rendah, pembentukan umbi akan
terbuka karena tanaman ini memerlukan penyinaran yang cukup, minimal sekitar
2.3.3 Tanah
Tanaman bawang merah lebih baik pertumbuhannya pada tanah yang gembur,
subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah yang sesuai bagi
pertumbuhan bawang merah misalnya tanah lempung berdebu atau lempung berpasir,
yang terpenting keadaan air tanahnya tidak menggenang. Pada lahan yang sering
tergenang harus dibuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik. Derajat