Sop Malaria
Sop Malaria
Sop Malaria
Nomor :
Nomor Rvisi :
SOP Tanggal
Terbit
:
Halaman : ½
REAGENSIA :
Larutan Buffer (pH 7,2)
Akuades
Alkohol 70%
Larutan Giemsa Stock
1. Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap keatas.
a. Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil
dari ujung ibu jari kaki dan bayi <6 bulan darah diambil dari tumit).
b. Bersihkan jari dengan kapas alcohol untuk menghilangkan kotoran dan
minyak yang menempel pada jari tersebut.
c. Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak berkumpul diujung jari.
d. Tusuk bagian ujung jari (agar dipinggir, dekat kuku) secara cepat dengan
menggunakan lancet.
e. Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan kapas kering, untuk
menghilangkan bekuan darah dan sisa alcohol.
f. Tekan ujung jari kembali sampai darah keluar, ambil object glass bersih
(pegang object glas dibagian tepinya). Posisi object glass berada dibawah
jari tersebut.
g. Teteskan 1 tetes darah dibagian tengah object glass untuk sediaan tipis.
Selanjutnya 2-3 tetes darah yang lebih besar untuk sediaan tebal.
h. Bersihkan sisa darah diujung jari dengan kapas.
i. Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau
permukaan yang rata.
j. Untuk membuat sediaan tipis, ambil object glass baru (object galss kedua)
tetapi bukan cover glass. Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil
sampai darah tersebut menyebar sepanjang sisi object glass.
k. Dengan sudut 450geser object glass tersebut dengan cepat kea rah yang
berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapat sediaan hapus
(seperti bentuk lidah).
l. Untuk sediaan tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ketiga
tetes darah tebal. Darah dibuat homogeny dengan cara memutar ujung
object glass searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan
diameter 1 CM.
m. Pemberian lebel/etiket dilakukan pada bagian pangkal sediaan tipis yang
sudah kering dengan pensil. Tulis nama penderita, nomor dan tanggal
pembuatan. Jangan menggunakan ballpoit atau spidol dalam pembuatan
lebel.
n. Proses pengeringan sediaan harus dilakukan secara perlahan-lahan
ditempat yang datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk
lampu mikroskop) hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan sediaan menjadi
retak retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan. Kipas angin dapat
digunakan untuk mengeringkan sediaan.
o. Selama proses pengeringan, sediaan harus dihindari gangguan seranga
(semut, lalat, kecoa dll), debu, panas, kelembaban yang tinggi dan getaran.
p. Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai, pada keadaan tidak
memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam sediaan harus
sudah diwarnai.
1. Sediaan tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol, jangan sampai
terkena sediaan tebal.
2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada diatas.
3. Tuangkan larutan Giemsa 3% dari tepi sehingga menutupi seluruh permukaan
object glass. Biarkan selama 30-45 menit.
4. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass sampai
larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat dan keringkan sediaan.
Setelah kering sediaan siap diperiksa.
5. Pada keadaan darurat dapat dipakai larutan giemsa 10% selama 5-8 menit.
Dalam hal ini pewarnaan standart tetap dilakukan.
6. Bagan Alir
Pemeriksaan Malaria
Segera lakukan
penanganan pada sampel
darah untuk dilakukan
pemeriksaan.