RPP Dasar Listrik Dan Elekttronika
RPP Dasar Listrik Dan Elekttronika
RPP Dasar Listrik Dan Elekttronika
Satuan Pendidikan :
Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Kelas / Semester : X / Gasal
Alokasi Waktu : 2 x 5 JP (Pertemuan ke 6 s/d 7 )
A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
4.1. Menunjukkan sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskosi dan menggali informasi pesderta didik dapat :
1. menjelaskan pengertian resistor dengan detail.
2. menjelaskan pengertian induktor dengan detail.
3. menjelaskan pengertian kapasitor dengan detail.
4. menyebutkan sifat-sifat komponen pasif dengan teliti.
Diberikan resistor dan kapasitor peserta didik dapat :
5. menghitung nilai induktor dengan teliti.
6. menghitung nilai kapasitor dengan teliti.
7. menghitung nilai resistor dengan teliti.
8. menghitung rangkaian seri,paralel,seri-paralel dengan teliti.
E. MATERI PEBELAJARAN
Materi Pembelajaran Teralampir.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke : 6
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Melakukan pengecekan kebersihan ruang
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang macam-macam
resistor, sambil memberikan contoh komponen resistor.
Siswa mengamati macam-macam komponen resistor yang telah
diberikan guru, dilanjutkan mendiskusikan pengamatan dengan
kelompok.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang resistor tetap yang
didalamnya memuat materi menghitung nilai hambatan resistor
dengan kode warna resistor serta penjelasan tentang resistor
dengan 4 dan 5 cincin warna.
Siswa menghitung nilai resistor kode warna secara kelompok.
Dengan tanya jawab siswa mengerjakan latihan soal menghitung
hambatan resistor dengan kode warna.
Siswa mendengarkan penjelasan komponen resistor tidak tetap
/variable resistor dan mengamati contoh komponen resistor tidak
tetap.
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perbedaan resistor
tidak tetap model trimpot dan model potensio.
Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
tentang menghitung hambatan rangkaian seri, parallel, dan seri
parallel.
Siswa mengerjakan soal pertanyaan dari guru di lembar jawaban
yang telah di sediakan oleh guru.
Pertemuan ke : 7
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Melakukan pengecekan kebersihan ruang
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Siswa mengamati macam-macam komponen kapasitor tetap
yang telah diberikan guru yang terdiri dari kapasitor polar dan
non polar, dilanjutkan mendiskusikan pengamatan dengan
kelompok, bersamaan dengan itu guru bertanya tentang
pengertian kapasitor dan macam-macam kapasitor berdasarkan
polaritas, dan masing-masing contohnya, menghitung nilai
kapasitas kapasitor dengan melihat kode angka yang ada di
bodinya.
Siswa mencoba mengklasifikasi macam-macam kapasitor
menghitung kapasitansi dengan melihat kode angka yang tertera
pada badan kapasitor.
Siswa mengamati macam-macam induktor yang telah diberikan
guru yang terdiri dari induktor inti udara, inti ferit dan inti besi,
dilanjutkan mendiskusikan pengamatan dengan kelompok,
bersamaan dengan itu guru bertanya tentang pengertian
induktor dan macam-macam induktor berdasarkan polaritas,
dan masing-masing contohnya, menghitung nilai induktansi
induktor.
Siswa mencoba mengklasifikasi macam-macam induktor
menghitung reaktansi induktif dengan melihat induktansi yang
tertera pada badan induktor.
Membuat catatan hasil diskusi dan mengkomunikasikan dengan
kelompok lain.
Siswa mengamati induktor inti udara, ferit dan besi dilanjutkan
menjawab pertanyaan guru tentang macam induktor beserta
contonya. Siswa berusaha membuat catatan hasil diskusi dan
mengkomunikasikan dengan kelompok lain.
Siswa mengerjakan soal pertanyaan dari guru di lembar
jawaban yang telah di sediakan oleh guru.
1. Penilaian Pengetahuan
Kisi kisi penilaian
a. SOAL
1. Hitunglah nilai hambatan resistor rangkaian seri berikut ini :
A B
b. Jawab
c. Jawab
1. D1 D2. Hitung R total AB:…….
R1= 100 Ohm D3. Resistor seri RS = R1 + R2 + R3
R2= 100 Ohm = 100 + 100 + 100
R3= 100 Ohm = 300 Ohm.
Jadi nilai hambatan total pada percababngan AB adalah 300 Ohm.
2. D1 R1 = 4 Ohm D2. Hitung R total AB :……
R2 = 3 Ohm D3. Resistor Paralel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
R3 = 2 Ohm maka 1/Rp= ¼ + 1/3 +1/2
= 3+4+2
12
= 9/12
Jadi R total pada AB adalah RP = 12/9 = 1,3 Ohm
3. D1. D2. Hitung R total AB:……
R1 500 Ohm D3. Resistor seri Paralel R total = R1 + R1//R3
R2 1K Ohm maka = 500 + 1K//1K
R3 1K Ohm = 500 + 1k X 1k
1k + 1k
= 500 + 1M
2K
= 500 + 500
Keterangan:
Skala Penilaian dibuat dengan rentangan 1 s/d 5
Penafsiran angka :
1 : 60
2 : 70
3 : 80
4 : 90
5 : 100
Pertemuan ke 6
Memeriksa Sifat Elemen Pasif dalam Rangkaian Arus Searah dan
Peralihan
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan
dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen atau komponen
yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki
dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua
terminal dibahas pada mata kuliah Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen
yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai sumber ini
akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat
menghasilkan energi.
Elemen pasif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen yang hanya dapat menyerap energi
dan elemen yang dapat menyimpan energi. Elemen yang hanya menyerap energi adalah resistor atau lazim
juga disebut sebagai tahanan atau hambatan dengan simbol R.
Komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau
elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut
sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan komponen pasif yang menyerap energi dalam
bentuk medan listrik dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga disebut dengan kondensator dengan
simbol C.Pembahasan mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan dijelaskan pada bab
berikutnya.
Gambar 3.1 (a) memperlihatkan symbol elemen aktif, catu daya atau sumber tegangan arus bolak-balik
(AC), 3.1 (b) dan 3.1 (c) memperlihatkan symbol sumber tegangan searah (DC).
(a) (b) (c)
Gambar 3.2 Elemen Pasif (a) Resistor, (b) indusktor, (c) kapasitor
Kesepakatan Tanda
Bila suatu arus memasuki sebuah elemen rangkaian pada terminal bertanda positif (+) untuk tegangan U
pada elemen tersebut, maka daya yang diserap adalah perkalian antara tegangan dan arus atau P = U x I.
Dalam Gambar 3.3, diketahui tegangan pada elemen A adalah Ua = 20 V, tegangan pada elemen B adalah
Ub = -15 V dan tegangan pada elemen C adalah Uc = 5 V. Dapat diketahui besar daya yang diserap oleh
elemen A yaitu: P = Ua x I = - (20) x (3) = - 60 watt Penyerapan negatif adalah emisi positif. Akibatnya,
elemen A pastilah sebuah sumber tegangan. Daya yang diserap oleh elemen B adalah - (-15) x (3) = 45
watt dan pada elemen C adalah : +(5) x (3) = 15 watt.
atau
Simbol Resistor
Resistor yang mempunya nilai tetap disebut fixed resistor dan yang dapat diatur disebut variabel
resistor.
5W0,02 J
Pertemuan ke 7
Konstruksi Induktor
Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya
kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang
mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan
menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor.
Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan arus eddy.
Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak
menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan ferit mempunyai
lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya yang tinggi mencegah arus eddy.
Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat
tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kaki atau terminal kawat keluar. Beberapa jenis menutup
penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor
mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi.
Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan
tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi. Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan
rangkaian cetak dengan membuat jalur tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada
rangkaian terintegrasi menhan menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi
induktansi. Dan girator dapat menjadi pilihan alternatif.
Penyelesaian:
Jika induktor tersebut dipasang inti besi sedemikian rupa sehingga nilai µr =2000.
Maka nilai induktansinya menjadi:
L = µrLo = (2000)(1,58x10-6) = 3,16 mH.
Induktor merupakan elemen pasif yang mempunyai sifat dapat menyimpan energi seperti halnya
energi yang tersimpan pad pegas. Adalah M. Faraday sarjana ekperimentalis dari Inggris yang menemukan
gejala unik dari induktor dan induktansi. Bahwa medan magnetik yang selalu berubah setiap saat dapat
menginduksikan tegangan di dalam rangkaian yang berdekatan. Faraday dapat menunjukkan bahwa
besarnya tegangan induksi sebanding dengan laju perubahan arus terhadap waktu yang menghasilkan
medan magnet tersebut dan suatu konstanta yang kemudian disebut sebagai induktansi ( L ), sehingga
Satuan Kapasitansi
Satuan Farad merupakan satuan yang agak besar jika diterapkan pada suatu unit kapasitor.
Biasanya kapasitor yang digunakan di berbagai peralatan listrik dan refrigerasi dinilaikan dalam ukuran
mikrofarad (µF). Setiap perangkat yang memiliki kapasitan (menyimpan elekron bebas) disebut kapasitor.
Kapasitor berskala besar terbuat dari permukaan metal seperti aluminium foil yang dipisahkan oleh baha
isolasi (dielektrik). Kapasitor diklasifikasikan berdasarkan bahan yang digunakan sebagai dielektrikum.
Bahan dielektrikum yang lazim digunakan adalah udara, kertas, oli, keramik, dan elektrolit.
Kapasitor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik,
dan secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik).
Kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Kapasitor yang paling sederhana
adalah kapasitor yang dibentuk oleh dua pelat konduktor.Pada prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua
konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering
disebut bahan (zat) dielektrik.Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat
digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor menggunakan bahan dielektrik berupa
kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya.
Karena sifatnya yang dapat menyimpan energi, maka kapasitor lazim digunakan sebagai cadangan
energi ketika sikuit elektronika terputus secara-tiba-tiba. Hal ini karena adanya arus transien pada
kapasitor. Pada alat penerima radio,kapasitor bersama komponen elektronika lain dapat digunakan sebagai
penyaring frekuensi dan filter gelombang, selain dapat juga sebagaikomponen pada sirkuit penyearah
arus/tegangan ac menjadi dc atau disebut dengan penghalus riak sehingga alat-alat elektronik bisa
digunakandengan tegangan bolak-balik (PLN) tanpa baterai. Kapasitor juga dapat digunakan sebagai
komponen pemberi cahaya singkat pada blitz kamera. Kapasitor (yang pada awalnya disebut kondensator)
secara struktur prinsipnya terdiri dari dua buah pelat konduktor yang berlawanan muatan,masing-masing
memiliki luas permukaan A, dan mempunyai muatan persatuan luas σ. Konduktor yang dipisahkan oleh
sebuah zat dielektrik yang bersifat isolator sejauh d. Zat inilah yang nantinya akan memerangkap elektron-
elektron bebas. Muatan berada pada permukaan konduktor yang jumlah totalnya adalah nol. Hal ini
disebabkan jumlah muatan negatif dan positif sama besar. Bahan dielektrik adalah bahan yang jika tidak
terdapat medan bersifat isolator, namun jika ada medan listrik yang melewatinya, maka akan terbentuk
dipol-dipol listrik, yang arahmedan magnetnya melawan medan listrik semula.
Gambar 3.9 memperlihatkan dua plat paralel sebelum terhubung ke sumber tegangan. Sebelum
adanya muatan pada kedua pelat, bahan dielektrik memiliki dipole acak sehingga bersifat isolator. Setelah
plat bermuatan yg menghasilkan medanl istrik ke arah kanan,muatan pada dielektrik terpolarisasi oleh
medan listrik. Muatan positif perlahan-lahan menuju pelat negatif, dan muatan negatif ke pelat positif.
Akibatnya terdapat medan listrik baru pada dielektrik yang melawan medan listrik semula yang saling
menghilangkan,sehingga medan listrik total menjadi nol, dan arus berhenti mengalir.
Gambar 3.9 Plat Paralel sesudah terhubung dengan Sumber Tegangan
Bentuk dan jenis kapasitor beragam macamnya, namun untuk memudahkanpembahasan kita
fokuskan pada satu jenis kapasitor saja yakni kapasitor pelatsejajar. Dari aspek bahan isolatorpun, jenis
kapasitor beragam jenisnya, misalnya kapasitor berbahan keramik, poliester, polystyrene, teflon,
tantalum,mika, dan lain lain.
Kapasitas Kapasitor
Ketika kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan (misalnya baterai atau sumber tegangan
yang lain) kapasitor akan menyimpan muatan. Besarnya kapasitas muatan yang tersimpan dalam kapasitor
disebut kapasitas kapasitor. Besarnya kapasitas kapasitor disebut kapasitansi. Kapasitas kapasitor adalah
banyak muatan yang tersimpan dalam kapasitor ketika di hubungkan dengan beda potensial tertentu.
Kapasitansi kapasitor disimbolkan dengan huruf C kapital, secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut:
Di mana:
C = Kapasitas kapasitor, diukur dalam satuan farad
q = muatan yang tersimpan dalam kapasitor, diukur dalam satuan coulomb
U = beda potensial antar pelat kapasitor, diukur dalam satuan volt
Untuk selanjutnya C disebut kapasitansi yang menyatakan kapasitas sistem kapasitor untuk
menyimpan muatan atau juga medan listrik. Harga kapasitansi tergantung pada bentuk sistem kapasitornya,
yaitu luas plat dan jarak antar plat. Satuan kapasitansi atau Farad (F).
Sistem kapasitif adalah sistem yang dapat menyimpan muatan atau medan listrik. Sedangkan
kapasitor adalah sistem kapasitif yang dibuat agar mempunyai harga kapasitansi tertentu. Contoh 1 Plat-
plat sejajar sebuah kapasitor yang diisi dengan udara berjarak 1 mm satu dengan yang lain. Tentukan luas
plat supaya kapasitansinya menjadi 1 F!
Jawab:
Ini adalah setara dengan bujur sangkar yang sisi-sisnya lebih panjang dari 9,5 km. Jadi di sini
satuan farad merupakan satuan yang sangat besar. Biasanya dalam praktek dipakai satuan mikrofarad (μF)
di mana .
Pada Umumnya besaran kapasitor C diukur dalam satuan mikrofarad ( F) atau pikofarad (pF).
Hubungan antara farad,mikrofarad dan pikofarad dapat dinyatakan sebagai berikut:
Contoh: Sebuah kapasitor dengan kapasitas 0,5 F dimuati dengan baterai 12 volt. Hitunglah besar
muatan yang tersimpan dalam kapasitor tersebut
Jawab:
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah: a. mencegah loncatan bunga api
listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dihubungkan.
b. menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik c. memilih panjang
gelombang pada radio penerima d. sebagai filter dalam rangkaian catu daya arus searah.
Kapasitor Keramik.
Kapasitor keramik dibuat untuk penggunaan pada tegangan dan daya rendah maupun tegangan dan
daya tinggi.Untuk tegangan rendah kita mengenal konstruksi piringan, konstruksi tabung, dan konstruksi
multilayer.
Gambar 3.14 Kapasitor Keramik
Kapasitor Mika.
Konstruksi yang umum terdiri dari beberapa lempeng mika dengan ketebalan antara 0.25 sampai
50 mm sebagai dielektrik dengan lapisan perak sebagai elektroda yang disusun dan diklem membentuk
satu susunan kapasitor terhubung paralel.Susunan ini kemudian dibungkus dengan thermosetting resin
untuk melindunginya dari kelembaban. Kapasitor jenis ini dibuat dalam rentang 10-5 sampai 10-1 mF.
Karena muatan pada tiap kapasitor sama, maka diperoleh besarnya kapasitorekivalen/total untuk
rangkaian seri, yaitu:
Rangkaian Seri Dua Kapasitor
Untuk memperjelas pembahasan di atas, berikut ini diulas lagi rangkaian seri dua kapasitor, dengan
ilustrasi yang lebih rinci.
Muatan kapasitor pengganti sama dengan jumlah muatan tiap-tiap kapasitor qp = q1 + q2 ....
Untuk menentukan besar kapasitas kapasitor pengganti susunan paralel CP dari beberapa buah kapasitor
dapat dihitung qs = q1 + q2 + ....
VpCp = C1V1 + C2V2 +.....
karena Vp = V1 = V2 = ....
Maka Cp = C1 + C2 + ....