Modul Peledakan
Modul Peledakan
Modul Peledakan
PENDAHULUAN
Persiapan peledakan adalah semua kegiatan, baik teknis maupun tindakan pengamanan,
yang ditujukan untuk melaksanakan suatu peledakan dengan aman dan berhasil. Dari
pengalaman menunjukan bahwa untuk mendapatkan peledakan yang aman dan berhasil,
hal ini sangat erat hubungannya dengan hasil pelaksanaan persiapan peledakan itu
maupun peralatan.
Dalam pengertian sederhana dapat dikatakan bahwa peledakan seperti diatas akan
menyebabkab biaya/ongkos yang besar untuk setiap ton batuan yang dihasilkan, bila
ditinjau dari segi perusahaan hal ini sangat merugikan. Untuk itu maka bagi para juru
ledak kelas II dituntut pemahaman akan teori-teori dasar peledakan yang memadai serta
1. persiapan alat bantu peledakan, antar lain : Detonator, sumbu bakar atau sumbu ledak,
2. Mempersiapkan primer.
Untuk dapat suatu bahan peledakan maka kita membutuhkan beberapa pelengkapan
(komponen), yangdisebut dengan alat bantu peledakan. Setiap bagian dari perlengkapan
Beberapa bagian dari perlengkapan peledakan tersebut akan dijelaskan berikut ini.
A. Detonator
Dalam bidang teknik peledakan ada beberapa jenis detonator sesuai dengan cara
Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan api/panas yang dihantarkan melalui
sumbu bakar. Jadi boleh dikatakan detonator biasa selalu digunakan bersama-sama
Ramuan pembakar, yang berfungsi untuk meneruskan nyala/api dari sumbu bakar.
sentakan.
Isian dasar, karena pengaruh gelombang sentakan dari “isian utama” sehingga “isian
Isian dasar, biasanya dibuat dri jenis bahan peledak yang peka dan kut, seperti PETN
(Penta Erythrotol Tetra Nitrate), atau TNT (Tri Nitron Toluena). Demikian pekanya isisan
dari detonator ini sehingga jangan sekali-sekali memadatkan isisnya atau meperlakukan
secara kasr. Bagi merekan yang bekerja pada tanbang bawah tanah agar selalu
menghindari semua jenis detonator terkena jatuhan benda keras, seperti batu dan lain-
lain.
Paduan detonator biasa dengan sumbu bakar, biasanya dipakai apabila daerah-daerah
diman dtonator listrik dipertimbangkan tidak dapat dipergunakan. Sistem paduan sumbu
bakar dan detonator biasa ini, sangat cocok dan umumnya dipakai di stope tambang
bawah tanah, karena pada peledakan seperti ini, jumlah lobang yang diledakan relatif
sedikit (1-10 lobang) serta pola sambungan sumbu dapat dibuat melingkar atau radial.
Detonator biasa yang diproduksi (yang ada dipasaran) terdiri dari dua jenis kekuatan
Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus listrik yang dihantarkan melalui
kabel khusus untuk itu. Pada kedua ujung kabel didalam tabung detonator listrik
dilengkapi dengan jenis kawat halus yang telanjang yang apabila dilewati arus listrik
akan berpijar.
Pada prinsipnya susunan dan jenis kandungan detonator listrik sama dengan detonator
biasa. Pijar dari kawat halus itu akan membakar “ramuan pembakar” dan kemudian
meledakan “isian dasar”. Jadi terlihat disini bahwa prinsipnya detonator listrik sama
dengan detonator biasa, perbedaannya hanya pada cara penyalaannya (lihat gambar 2).
Keuntung:
1. Jumlah lobang ledak yang dapat diledakan sekaligus relatif lebih banyak.
Kerugian :
1. Untuk daerah peledakan yang banyak kilat, pemakaian detonator listrik kurang aman.
2. Pengaruh gelombang radio, televisi dan sumber-sumber arus listrik lainnya harus
dipertimbangkan.
dan lain-lain.
Setiap detonator listrik dilengkapi dengan kabel listrik yang berhubungan langsung
detonator yang panjang kabel listriknya (leg wire) sesuai dengan kedalaman lobang
ledak. Leg wire yang baik, harus cukup lentur dan tahan gesekan.
Tahanan dari suatu detonator listrik berfariasi sesuai dengan panjang leg wirenya, tetapi
biasanya berkisar antara 1,5 ohm (leg wire 1,8 meter) sampai 2,0 (untuk leg wire 3,6
meter).
Kekuatan arus listrik minimum yang diizinkan untuk dapat meledakan detonator listrik
adalah 1-1,5 Amphere, sehingga dengan demikian apabila ada arus listrik yang liar yang
tidak diinginkan, masuk kedalam detonator belum meledak. Seperti detonator biasa
detonator listrikpun diproduksi dalam dua jenis kekuatan (Sterngth), yaitu No.6 dan
alumunium.
Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis, didasarkan pada tenggang waktu penyalaan,
antar saat penyalaan dan timbulnya ledakan, dan juga kegunaan khusus dari pemakaian
- Milisecond Delay
c. Khusus
a. Instantaneous Detonator
Pada Instantaneous detonator begitu arus listrik dilepaskandan mengalir dari sumber
arus (blasting machine/eksploder) maka serentak pada saat itu juga detonator
bagian dari blastim mechine/eksploder, dengan kecepatan rambat arus listrik yang
sangat tinggi, maka hampir seketika itu juga kawat alus didalam tabung detonator
berpijar dan membakar “ramuan pempakar” Selanjutnya ramuan pembakar yang telah
gelombang atau sentakan yang berfungsi untuk menghentakan “isian Dasar” sehingga
umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya satu baris (singgle row), dan
jumlah primerdidalam kolom ledakan hanya ada satu (single primer) lihat gambar.
b. Delay Detonator
Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan mengalir dari sumber arus,
maka kawat halus dalam detonator berpijar dan membakar “ramuan pembakar”
kemudian membakar “delay element” dan api/panas tersebut menjalar dulu sepanjang
Jadi disini kita lihat ada tenggang waktu dengan adanya delay element, kalau
dibanding dengan instntaneous detonator. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
skema berikut .
Instantaneous Detonator
Delay Detonator
Delay detonator, terdiri atas 3 janis sesuai dengan satuan tenggang waktunya :
1 ½ ; 2… detik.
1¼;… detik.
- Millisecond delay
Satuan waktu yang dipakai adalah milli detik atau 1/1000 detik. Selang (Interval)
waktu terkecil yang umum adalah 25 milli detik, misalnya : 25; 50; 75; 100; 125;
… milli second.
Gambar 2 : Penampang Detonator Listrik Instantaneous
c. Detonator Khusus
Adalah detonator yang khusus dirancang untuk kegiatan tertentu diluar kegiatan
Dalam hal ini tenggang waktu antara saat aliran listrik dilapas dari sumber arus
Untuk itu detonator harus benar-benar kedap air dan tabung detonator harus kuat
* Detonator Biasa
- Periksa apakah ada benda kecil lain masuk kedalam atau menyumbat tabung.
itu, sehingga hasil jepitan benar-benar kuat tanpa merusak sumbu bakar.
untuk dimasukan.
- Jangan menjepit tabung terlampau jauh dari ujung lobang, paling jauh 1 cm.
Gambar 3 : Penampang Detonator Delay
* Detonator Listrik
- Selalu memakai detonator yang panjang leg wirenya sedikit lebih panjang dari
- Pada waktu memasukkan kedalam lubang ledak hindari agar leg wire tidak
terkelupas.
- Kedua ujung leg wire sebelumnya disambungkan ke kabel pembantu harus tetap
bersatu (dipilin).
- Sambungan leg wire dengan kabel pembantu harus dihindari dari kontak dengan
- Bila terpaksa ada sambungan leg wire didalam kotak peledak, maka sambungan
Ada sejenis detonator tetapi cara penyalaannya tidak dengan nyala api/panas (sumbu
bakar) atau arus listrik (kabel listrik), melainkan dengan gelombang detonasi yang
dihantarkan melalui suatu pipa plastik kecil (diameter 3 mm)) yang berisi suatu bahan
yang sangat mudah bereaksi. Bahan isisan pipa plastik ini dapat menghantarkan
gelombang detonasi sampai 2000 m/detik (6000 ft/second). Sumber gelombang detonasi
- Pipa plastik cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan, cukup lentur.
Sebagaimana detonator lainnya, maka nonel juga dilengkapi dengan delay element.
Satuan perhitungan waktu yang dipakai adalah milli detik dan detik. Untuk milli detik
selang waktunya adalah setiap 25 milli detik, sedangkan untuk detik adalah setiap 0,1;
0,4; 0,6; 0,8; 0,9; 1,1 detik. Variasi panjang pipa plastiknya adalah 4; 5; 7 meter.
- Hubungan pipa plastik dari nonel dengan sumbu ledak harus benar-benar baik.
- Pakailah nonel dengan panjang pipa plastiknya yang sesuai dengan kebutuhan.
biasa. Sumbu bakar ini berisi bahan peledak berkekuatan lemah, seperti black powder,
yang dibungkus dengan bahan tekstil dan kemudian dilapisi dengan bahan kedap air,
seperti bitumen.
- Bila terdapat pengaruh tekanan dari luar, misalnya pengaruh steaming yang terlalu
padat, maka penurunan kecepatan rambat api didalam sumbu tidak labih dari 10%.
lobang ledak sekaligus, maka sebaiknya cara penyambungan memakai Igniter Cord
Conector, dan sumbu untuk permukaan pemakai Igniter Cord. Igniter Cord adalah sumbu
bakar yang berfungsi untuk meneruskan api keseluruh ujung-ujung sumbu bakar yang
muncul dipermukaan. Dengan Igniter Cord maka penyalaan untuk beberapa lobang hanya
Kecepatan rambat Igniter Cord lebih cepat dari sumbu bakar biasa, yaitu 4,9 deti/meter
dan 33 detik/meter. Igniter Cord Conector adalah alat untuk menyambung sumbu bakar
dengan Igniter Cord. Bentuk lahiriah alat ini mirip dengan detonator biasa yang kedua
ujungnya terbuka.
Cara memasukkan sumbu bakar kedalam detonator biasa :
- Periksa keadaan ujung sumbu apakah lembab, basah atau sebagian bubuk isinya telah
- Apabila sumbu sudah cukup lama terkena udara luar, maka sebelum dimasukan
- Jangan memotong ujung sumbu dengan alat yang tumpul, sebaiknya menggunakan
- Pada waktu memotong sumbu, irisan harus benar-benar tegak lurus, bersih dan bubuk
Adalah kabel-kabel listrik yang ada dipermukaan tanah yang berfungsi untuk
mendistribusikan arus listrik dari sumber arus kesetiap ujung legwire. Kabel-kabel listrik
ini dibagi dua jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu kabel pembantu dan kabel utama.
1. Kabel pembantu
Berfungsi untuk :
(exploder). Dengan memakai kabel ini di bust jarak yang cukup aman dari pemegang
- Isolasi/ pembungkus harus kedap air, dan cukup kuat terhadap pengaruh
gesekan/goresan
Dalam hal ini faktor yang harus diperhatikan adalah bahwa sambungan tersebut tidak
mudah lepas dan pelaksaannya cepat. Sambungan kabel kurang baik akan memperbesar
tahanan listrik.
Sambungan kabel harus dicegah dari kemungkinan konsleting dan kebocoran arus. Untuk
- Sambungan kabel harus dicegah dari sentuhan dngan benda yang bersipat penghantar
l;istrik, sperti tanah, pipa, raik, air dll. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganjal
kabel dekat sambungan dengan batu atau kayu, sehingga dapat dibagian sambungan
tergantung diats tanah. Apabila hal ini tidak dapat dilakukan maka sambungan harus
disolasi.
- Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang di butuhkan, sehingga tidak kusut dan
tidak berlipat
- Hindari dari kemingkinan kabel dari tergores atau terluka khususnya waktu
- Buatah rangkai kabel dengan pola hubungan yang efisien dan rapih
Dekatkan kedua ujung kabel dengan sejajar kira-kira setengah dari panjang kedua kabel
ditekuk dan bentuklah lingkaran, kemudian berpegangan kepada lingkaran dan ujung
kabel yang tersisa, kabel diputar sampai cukup kuat (lihat Gambar Berikut).
Adalah sejenis sumbu yang berfungsi untuk meledakan bahan peledak lain atau
peledak yang sangat kuat dan peka, seperti PETN dan menhasilkan gelombang ledak
Karena itu sumbu ledak harus diperlakukan seperti bahan peledak, baik dalam
Pembungkus sumbu ledak dibuat kedap air dan minyak, untuk itu hindari sumbu ledak
kuat sehingga pemakaian detonator listrik tidak dapat dilakukan. Sumbu ledak ini
- Jika peledakan dimaksud untuk beberapa lobang, maka rangkaian penghubung jangan
- Sambungan antar sumbu ledak utama dan sumbu ledak cabang (kedalam
lobang ledak) harus benar-benar baik,dan membentuk sudut lebih dari 90º
- Detonator dan sumbu ledak harus diikat dengan baik, dan arah ledakan detonator
- Jalinan sambungan antar sumbu ledak harus benar-benar baik dan dapat dilakukan
PRIMER
Primer berfungsi untuk menghentakkan (shock) ANFO atau blasting agant lainnya,
sedangkan primer itu sendiri dihentakan (dishock) dengan detonator atau sumbu ledak.
Primer ada yang sudah dibuat langsung dipabrik, tetapi dapat juga dibuat sendiri dari
dinamit. Ukuran atau berat dinamit yang diperlukan, disesuaikan dengan diameter dan
dalamnya lobang ledak. Untuk diameter lobang ledak yang kecil (Ø 3 cm), primer dapat
dibuat dari 1/3 atau ½ dodol dinamit, dengan berat satu dodol 200 gram,sedangkan untuk
ukuran yang besar (Ø 10 cm), primer dapat dibuat dari3 atau 6 dodol yang disatukan.
Dalam hal ini detonator atau sumbu ledak hanya dimasukan kesalah satu dari dodol
dinamit.
A. Pembuatan Primer
Dalam pembuatan primer baik dengan detonator ataupun dengan sumbu, hal-hal seperti
- Detonator atau sumbu ledak harus benar-benar masuk dalam dinamit artinya
- Detonator atau sumbu ledakharus terikat dengan dinamit sedemikian rupa, sehingga
- Salah satu ujung dodol di lubangi sedalam 5-7,5 cm, tongkat kecil dari kayu ukuran
Gambar 12
- Dalam hal ini detonator tidak di bututhkan, hanya sumbu ledak yang melalui bodol
- Sumbu lkedak harus diikat kedodol dengan benang atau pita perekat. Beberapa cara
Adalah penempatan primer dibagian atas atau ujung luar dari lubang tembak
b. “Bottom Priming”
Adalah penempatan primer dibagian bawah atau ujung dalam dari lubang tembak.
PROSEDUR PELEDAKAN
Pengamanan ini lebih ditujukan kepada orang atau karyawan yng mendekati atau
melewati daerah peledakan, maka untuk itu harus diberi tanda peringatan sehingga orang
lain tahu bahwa saat ini ada kegiatan persiapan peledakan. Tanda peringatan ini dapat
berupa bendera dengan warna yang mencolok dan ukuran yang cukup dapat dilihat dari
jauh.
Jadwal Peledakan
Sebaiknya hari-hari peledakan setiap minggu serta jam-jam peledakana pada hari
tersebut,diatur dengan jadwal yang tetap dan semua karyawan atau orang-orang yang ada
Setelah bahan sempai dilapangan peledakan maka secepatnya bahan peledak tersebut
primer/dinamit.
B. Pembuatan Primer
Sebelum detonator atau sumbu ledak diamsukan kedalam dinamit maka harus terlabih
sumbu bakar, periksa keadaan ujung sumbu apakah atau tidak baik lagi. Sebaiknya
- Untuk sumbu ledak diperiksa keadaan ujung, apakah lembab atau berkurang.
- Untuk detonator listrik sebaikny diteset dengan blasting ohmeter. Pada waktu
ditest kedua ujung leg wirenya harus diikat kembali satu sama lain.
- Periksa lebih dahulu keadaan lobang. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan
pantulan sinar dari sepotong cermin atau tongkat kayu yng cukup panjang.
- Waktu memasukan primer kedalam lobang harus berhati-hati sehingga detonator atau
sumbu tidak terlepas dari dalam dinamit, serta sumbu atau leg wirenya tidak terluka.
- Hindari pemakaian leg wire yang terlalu pendek, namun kalu terpaksa sambungan-
- Diameter primer harus lebih kecil daridiameter lubang ledak. Bila waktu memasukan
- Setelah primer sampai benar-benar didasar lobang maka bahan peledak dapat
Jangan memakai bahan-bahan kertas bekas pembungkus bahan peledak atau daun-
daunan.
- Steaming harus dibuat cukup padat, untuk itu perlu dipadatkan (di-tapping) dengan
tongkat kayu.
E. Penyambungan Rangkaian
1. Sumbu Bakar
- Bila peledakan untuk beberapa lobang sekaligus maka sumbu dipermukaan
- Bila peledakan untuk beberapa lobang sekaligus tetapi tidak memakai conector
maka waktu penyalaansumbu harus dilakukan oleh dua orang, dimana salah
- Penyalaan hanya diijinkan dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti dan
cukup pengalaman.
2. Sumbu Ledak
- Pada waktu memotong sumbu ledak sebaiknya tidak digegam apalagi dililitkan di
tangan.
3. Detonator Listrik
- Sambungan leg wire dengan kabel pembantu harus baik dan kuat.
dan ujung rangkaian didikat satu sama lain, sebelum dihubungkan dengan kabel
utama.
- Rangkaian harus dibuat rapih dan efektif. Hindari kabel agar tidak kusut dan
terlipat.
- Sebelum rangkaian antar ledak disambung dengan kabel utama, maka tahanan
- Secara terpisah kabel utama juga harus ditest sama seperti diatas.
- Bila peledakan memakai sumbu bakar harus dipertimbangkan lebih dahulu kearah
- Harus dipertimbangkan arah dan jarak lemparan/layangan batu. Ambil posisi yang
berlawanan.
- Bila keadaan lapangan sedemikian rupa sehingga tidak ada tempat berlindung
yang cukup aman maka perlindungan khusus untuk itu dapat dibuat (SHELTER).
Gambar 19 : “SHELTER”
* Tanda Peringatan Sebelum Peledakan (Aba-Aba)
dan lemparan batu peledakan harus diberi aba-aba peringatan agar berlindung atau
diamankan/disingkirkan.
- Tegang waktu antara aba-aba peringatan dengan suatu peledakan harus cukup
aba-aba dilakukan dalam beberapa tahap dan tiap tahap mempunyai arti yang
- Bila didekat lapangan peledakan terdapat jalan lalu lintas utama tambang maka
a. Aba-Aba Pertama
Artinya :
- Semua orang yang ada didekat daerah peledakan harus menyingkir dan
berlindung.
- Pada saat ini kedua ujung kabel utama masih tetap terkait satu sama lain dan
Artinya :
- Hal seperti diatas sudah dilaksakan dan mandor atau pengawas peledakan sedang
- Kondensator dalam exploder sedang disi dengan arus kabel listrik dari baterainya
(Diswith on).
Bila terjadi penundaan peledakan, karena sesuatu hal yang masih aman, maka
Artinya :
gas-gas beracun dan peledakan mangkir. Bila ada lobang nedak yang mangkir
maka harus segera ditangani dan dilaporkan kepada atasan. Lobang ledak yang
- Bila seandainya semua meledak dengan baik dan konsentrasi gas sudah cukup
aman maka diberi aba-aba lagi tanda peledakan telah berakhir dan keadana aman.
Tanda-Tanda Lobang yang Mangkir :
2. Terdapat bongkahan besar yang tidak lazim dan tidak seperti bongkahan lobang ledak
yang lain.
3. Terdapat serakan bahan peledak yang masih utuh di permukaan atau disela-sela