Makalah Peluang Stat - Mat
Makalah Peluang Stat - Mat
Makalah Peluang Stat - Mat
MAKALAH
Oleh :
2018
Kata Pengantar
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita semua selaku
umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami masih tahap belajar.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah penulis pasrahkan
semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................
C. Tujuan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Penggunaan peluang dalam menyelesaikan persoalan terkait ......................................
B. Penggunaan permutasi dalam menyelesaikan persoalan terkait ...................................
C. Penggunaan kombinasi dalam menyelesaikan persoalan terkait .................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu saja melakukan aktifitas yang berkaitan dengan
peluang. Ilmu hitung peluang sesungguhnya telah di gunakan oleh manusia sejak jaman
kuno. Namun, penelitiannya baru dilakukan secara sungguh-sungguh oleh para ahli
matematika pada pertengahan abad ke-17. Pada awalnya pemakaian ilmu hitung peluang
banyak di warnai oleh segi buruknya. Ketika itu para penjudi melakukan penyelidikan
guna memperoleh informasi tersembunyi agar memenangkan permainan kartu. Akan
tetapi, ”analisis cerdik” mereka mengenai persoalan tersebut sebagian besar telah di
lupakan orang. Ilmu hitung peluang yang dewasa ini di kemukakan oleh 3 orang perancis,
yaitu bangsawan kaya Chevalier De Mere dan dua ahli matematika Blaise pascal serta
Fieree de fermat.
Pada tahun 1652, de mereka bertemu dengan pascal dalam suatu perjalanan.Untuk
memperoleh bahan pembicaraan yang menarik, de mere yang bersemangat dengan
masalah duiawi, menyodorkan sejumlah pertanyaan matematis. Soal yang di ajukan de
mere itu di antaranya adalah cara membagi hasil taruhan permainan dadu yang harus
berhenti di tengan-tengah permainan pascal. Membawa peluang persoalan tersebut dan
bekerjasama dengan cermat memikirkannya selama lebih kurang 2 tahun. Dari hasil
penelitian inilah muncul ilmu hitung peluang yang di kenal sampaai sekarang.
Munculnya teori peluang mungkin berawal dari perjudian. Setiap orang yang
berjudi pasti ingin menanga tetapi, banyak orang yang berkata bahwa bermain judi adalah
mempertaruhkan keberuntungan, karena terkadang menang dan kalah. Oleh karena itu
banyak penjudi yang tidak puas akan kekalahan, maka mereka meminta bantuan para ahli
matematika untuk mengatur suatu strategi yang bagus sehingga kemungkinan untuk
menang lebih besar. Matematikawan yang di maksud antara lain Pa scal, Leibniz, fermat,
dan james bernaulli.
Selain dalam perjudian, banyak bidang-bidang lain yang berkaitan dengan
kejadian-kejadian yang bersifat peluang, menggunakan bantuan teori peluang. Misalkan
pada peramalan cuaca, penanaman modal saham dan penilitian ilmiah. Adapun tujuan
mempelajari teori peluang agar mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep dasar teori
peluang supaya lebih mudah dipahami dan melatih kemampuan mahasiswa dalam pola
pikir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami dan dapat menggunakan permutasi dalam menyelesaikan
persoalaan terkait?
2. Bagaimana memahami dan dapat menggunakan kombinasi dalam menyelesaikan
persoalan terkait?
3. Bagaimana memahami dan dapat menggunakan peluang dalam menyelesaikan
persoalan terkait?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami dan dapat menggunakan peluang dalam menyelesaikan persoalan terkait.
2. Untuk memahami dan dapat menggunakan permutasi dalam menyelesaikan persoalan terkait.
3. Untuk memahami dan dapat menggunakan kombinasi dalam menyelesaikan persoalan terkait.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peluang
Peluang dapat diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa. Dalam setiap permasalahan ada ketidakpastian
yang disebabkan suatu tindakan yang kadang-kadang berakibat lain. Misalnya contoh tadi
yaitu sebuah mata uang logam yang dilemparkan ke atas akibatnya dapat muncul sisi
gambar (G) atau sisi angka (A), maka sisi yang akan muncul tidak dapat dikatakan secara
pasti. Akibat melemparkan sebuah mata uang logam ada salah satu dari dua kejadian
yang dapat terjadi yaitu munculnya sisi G atau A. Kegiatan melemparkan mata uang
logam tersebut dinamakan suatu tindakan acak. Tindakan itu dapat diulang beberapa kali
dan rangkaian tindakan tersebut dinamakan percobaan. Tindakan satu kali juga dapat
disebut suatu percobaan.
Frekuensi Relatif
Frekuensi merupakan perbandingan antara banyaknya percobaan yang dilakukan
dengan banyaknya kejadian yang diamati. Dari Percobaan melemparkan mata uang
logam tadi maka frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut :
Contoh lagi
Pada percobaan melempar mata uang logam sebanyak 100 kali ternyata muncul
permukaan gambar sebanyak 30 kali.
Ruang Sampel
Ruang sampel merupakan himpunan dari semua kejadian (hasil) percobaan yang
mungkin terjadi. Ruang sampel dilambangkan dengan S.
Contoh
a. Ruang sampel pada pengetosan sebuah dadu adalah S = (1, 2, 3, 4, 5, 6)
b. Ruang sampel pada pengetosan sebuah mata uang logam adalah S = (A, G)
Titik Sampel
Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel
Contoh
Ruang sampel S = ((A,A), (A,G), (G,A), (G,G))
Titik sampelnya adalah ((A,A), (A,G), (G,A), (G,G))
Peluang Kejadian A atau P(A)
Peluang kejadian dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
S = {1,2,3,4,5,6} maka nilai n(S) = 6
A = {2,3,5} maka n(A) = 3
Uraian tersebut menjelaskan bahwa jika setiap titik sampel dari anggota ruang sampel S
memiliki peluang yang sama, maka peluang kejadian A yang jumlah anggotanya
dinyatakan dalam n(A) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Nilai Peluang
Nilai-nilai peluang yang diperoleh berkisar antara 0 sampai dengan 1. Untuk setiap
kejadian A, batas-batas nilai P(A) secara matematis ditulis sebagai berikut.
Jika P(A) = 0, maka kejadian A adalah kejadian mustahil, maka peluangnya adalah 0
Contoh :
Matahari terbit di sebelah selatan adalah kejadian mustahil, maka peluangnya = 0
Jika P(A) = 1, maka kejadian A adalah kejadian pasti
Contoh :
Makhluk yang bernyawa pasti mati adalah kejadian pasti, maka peluangnya = 1
Ada juga peluang kejadian yang bernilai antara 0 dan 1, berarti kejadian tersebut
mungkin terjadi. Misalnya peluang seorang murid menjadi juara kelas. Jika L merupakan
kejadian komplemen dari kejadian A maka peluang kejadian L adalah 1- peluang
kejadian A. Secara matematis ditulis.
Contoh :
Jika peluang turun hujan pada hari ini = 0,6 maka
Peluang tidak turun hujan pada hari ini = 1 - P (hujan)
= 1 - 0,6
= 0,4
Frekuensi Harapan
frekuensi harapan suatu kejadian adalah harapan banyaknya muncul suatu kejadian dari
sejumlah percobaan yang dilakukan. Secara matematis ditulis sebagai berikut
Contoh :
Pada percobaan mengetos sebuah dadu sebanyak 60 kali, maka :
Peluang muncul mata 2 = 1/6
Frekuensi harapan muncul mata 2 = P (mata 2) x banyak percoban
= 1/6 x 60
= 10 kali
Penyelesaian
Frekuensi relatif muncul angka = Banyak angka yang muncul/Banyak percobaan
= 50/120
= 5/12
Penyelesaian
Banyak kejadian yang dimaksud = 2 karena huruf A ada 2
Banyak kejadian yang mungkin = 7 karena jumlah huruf ada 7
Jadi P (huruf A) = 2/7
a. dadu pertama bermata 4, berarti dadu kedua boleh jadi bermata 1,2,3,4,5, atau 6.
Dengan demikian, kejadian muncul dadu pertama bermata 4 adalah :
M = {(4,1), (4,2), (4,3), (4,4), (4,5), (4,6)}
Jadi, P (dadu I bermata 4) = n(M)/n(S) = 6/36 = 1/6
b. Kejadian muncul mata dadu berjumlah 9 adalah :
N = {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
Jadi, P (jumlah 9) = n(N)/n(S) = 4/36 = 1/9
B. Permutasi
Di dalam ilmu matematika permutasi diartikan sebagai sebuah konsep penyusunan
sekumpulan objek/angka menjadi beberapa urutan berbeda tanpa mengalami
pengulangan.Di dalam permutasi, urutan sangat diperhatikan. setiap objek yang
dihasilkan harus berbeda antara satu dengan yang lain. kita ambil contoh, urutan huruf
({ABC} berbeda dengan {CAB} begitu juga dengan {BAC) dan {ACB}). Rumus untuk
mencari banyaknya permutasi n unsur jika disusun pada unsur k di mana k ≤ n adalah:
Rumus Permutasi
P(n,k) = n!
(n-k)!
Contoh Soal 1
Di sebuah sekolah ada 4 orang guru yang dicalonkan untuk mengisi posisi bendahara dan
sekertaris. Coba kalian tentukan banyaknya cara yang dapat digunakan untuk mengisi
posisi tersebut!
Pembahasan:
Soal di atas dapat dituliskan sebagai permutasi P(4,2), n(banyaknya guru) = 4 k (jumlah
posisi) = 2
masukkan ke dalam rumus:
P(4,2) = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 = 12
(4-2)! 2x1 2
Contoh Soal 2
Berapakah banyaknya bilangan yang dibentuk dari 2 angka berbeda yang dapat kita susun
dari urutan angka 4, 8, 2, 3, dan 5?
Pembahasan:
pertanyaan di atas dapat disimpulkan sebagai permutasi yang terdiri dari 2 unsur yang
dipilih dari 5 unsur maka dapat dituliskan sebagai P(5,2). tinggal kita masukkan ke dalam
rumus.
P(5,2) = 5! = 5x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 = 20
(5-2)! 3x2x1 6
Maka ada 20 cara yang dapat dilakukan untuk menysyn bilangan tersebut menjadi 2
angka yang berbeda-beda (48, 42, 43, 45, 84, 82, 83, 85, 24, 28, 23, 25, 34, 38, 32, 35,
54, 58, 53, 52).
C. Kombinasi
Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak
memperhatikan urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap sama dengan {BA}
sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak dapat terulang.
Rumus kombinasi dari suatu himpunan yang mempunyai n elemen dapat dituliskan
sebagai berikut:
Rumus Kombinasi
Mari kita amati penggunaan rumus tersebut untuk menyelesaikan soal-soal di bawah ini:
Contoh Soal 3
Manuel Pelegrini membawa 16 pemain saat Manchester City melawan Liverpool di
Etihad Stadium. 11 orang diantaranya akan dipilih untuk bermain pada babak pertama.
jika kita tidak memperhatikan posisi pemain, berapakah banyaknya cara yang dapat
diambil oleh pelatih untuk memilih pemain?
Pembahasan:
Karena tidak mementingkan posisi pemain, maka kita gunakan rumus kombinasi:
16C = 16! = 16 x 15 x 14 x 13 x 12 x 11!
11
11!(16-11)! 11!5!
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peluang dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa.
2. permutasi diartikan Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau
seluruh objek dengan tidak memperhatikan urutannya.
3. Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan
tidak memperhatikan urutannya.
Jadi kesimpulannya dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya dapat menggunakan
teori peluang, kombinasi dan permutasi. Makalah ini berisi penjelasan peluang,
kombinasi dan permutasi.
B. Saran
Kelompok kami berharap makalah ini dapat bermanfaat, dan kami mengharap kritik dan
sarannya yang membangun demi perbaikan pembuatan makalha kami selanjutnya.
Terima kasih.