Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Dida, Pemuas Nafsuku

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KURENGGUT KEPERAWANAN TETANGGA KOST KU

Kenalin sob, namaku Alex. Aku dari Surabaya. Aku mau berbagi kisah nyata petualangan lendir ku di
Jakarta. Semua ini bermula saat 2013 silam. Perusahaan tempat ku bekerja di Surabaya membuka
cabang di Jakarta, dan pimpinan menunjukku untuk memegang cabang di Jakarta.

Januari 2013, sampailah aku di Jakarta untuk pertama kali nya. Tanpa punya saudara atau teman.
Singkat cerita aku mencari tempat tinggal berupa kos di daerah mangga dua. Akhirnya aku
menemukan kos yang sesuai dengan yang aku cari. Yang bebas sob..dalam arti yang sebenar-
benarnya..hehe.

Seminggu tinggal di sana, mata ku tertuju pada seorang cewek cantik bernama Dewi. Yang aku tahu
dia berasal dari Tasikmalaya. Cewek sunda sob. Umur 32, masih lajang, Cantik, putih, pendek, boobs
sedang. Kos yang aku tempati masih model sharing kamar mandi sob. Jadi gantian gitu deh mandi
nya. Kamar ku posisi nya tepat di depan kamar mandi. Setiap pagi dan sore aku selalu perhatikan
jadwal dia mandi. Dan tak pernah terlewatkan pemandangan indah itu. Dewi selalu lewat hanya
berbalut handuk saja, sehingga paha mulus nya dan belahan dada nya selalu jadi santapan mata
nakal ku.

Dewi ini ternyata punya adik cewek yang juga tinggal satu kamar dengan dia. Namanya Dida. Karena
Dewi tipikal orang yang pendiam, maka aku dekati adiknya untuk mengorek informasi tentang Dewi.
Banyak hal yang aku tahu tentang Dewi dari Dida. Dan yang bikin aku girang adalah dia belum nikah
sob, tapi ga tau yah..masih perawan gak hehe..susah zaman sekarang cari cewek yang masih segel
meki nya.

Sial bagi aku sob, mungkin Dida salah artikan pendekatan ku ke dia. Dida kasih sinyal bahwa dia suka
ama aku. Dida ini ternyata masih 18 tahun. Cantik putih, lugu, agak berisi tapi ga gemuk, dan boob
nya gede sob, 36B kali aku kira ukuran nya. Aku pikir, waktu masih panjang, aku embat aja nih
cewek. Plan berubah sob. Adik nya dulu lah, baru kakaknya pikir ku.

Akhirnya aku deketin Dida lebih intens dari biasanya, tanpa aku kasih status yang jelas. Aku ajak jalan
nonton. Di bioskop aku coba peluk dia, dia ga ngelawan. Aku cium rambut nya dia diem aja. Aku
lingkarkan tangan ku, q raba payudara nya dia diem aja. Aku remas pelan dia malah “emmmh..mas
kamu ngapain sih”. “Udah dida diem aja, nikmatin aja”, jawabku.

Film romantis sengaja aku pilih buat melancarkan jurus iblis ku. Saat adegan ciuman, aku
manfaatkan untuk mencium pipi nya. Lalu aku kecup bibirnya pelan.. “Aku sayang kamu Dida..”, bisik
ku menggoda nya. “Dida juga sayang sama mas Alex..Mmmffhh”.. Bibir kami berpagutan. Beruntung
buat ku, penonton tidak terlalu penuh. Samping kanan kiri kita juga kosong cukup jauh. Jadi tak ada
yang mengganggu. Ternyata Dida masih kaku dalam berciuman. Sambil aku masukkan lidahku ke
mulutnya, akhirnya dia mengerti dan membalas nya. Tak butuh waktu lama dia sudah membalas
ciumanku dengan menggairahkan. Desahan nya membuatku hanyut, tak terasa penisku sudah
tegang daritadi saat melumat bibir Dida.

“sudah jago ya sekarang ciuman nya..”

“jangan gitu ah mas..malu Dida..”

“Enak kan..mau lagi?”, tanya ku menggoda.


“Iya mas..enak. Dida mau lagi ciuman..mmmmmpph”, langsung aku lumat lagi bibir kecilnya. Kali ini
sambil aku selipkan tangan ku dari bawah kaos nya, menyelinap dibalik BH nya. Aku remas perlahan,
lalu aku mainin puting nya..

“aaahh ssshhh mass”,rintihnya.

“kenapa sayang..enak ya..?” sahutku.

“Dida geli mas..tapi enak”,jawabnya genit di telinga ku.

Nafsu ku makin naik mendengar desahan nya. Gila pikirku, anak ini nafsuin banget ternyata. Ga
bosan aku remas-remas payudara besar itu..uuufhh mmmmhhh kenyal banget sob.

“Dida..nanti dilanjutin di kamar mas mau ga?”, pancingku.

“mmmhh..dilanjutin gimana mas?”, jawab dia lugu.

“nanti malem main ke kamar mas ya..? Teh Dewi ga pulang kan malam ini?”, kataku.

“Iya teh dewi lagi ke puncak sama temen-temen nya mas. Pulang besok katanya. Ya udah nanti Dida
main ke kamar mas. Tapi takut ketahuan tetangga gmn?”, jawab Dida.

“ya..jangan sampai ketahuan dunk..kamu pura-pura ke toilet, trus langsung masuk ke kamar aku”,
jawabku.

“mmm ya udah deh lihat nanti aja”..

Singkat cerita setelah pulang ke kost. Jam sudah menunjukkan jam 23.15 WIB. Pikiranku sudah ga
karuan, sange berat. Ga bisa ditunda lagi, udah seminggu peju ku ga di keluarin. Malam ini aku mesti
entot memek nya Dida. Aku segera siapkan kondom, q simpan dibalik bantal ku. Iblis sudah merasuki
ku. Aku WA Dida untuk segera ke kamar ku sesuai rencana tadi. Dida mengiyakan.

Akhirnya Dida berhasil masuk ke kamarku tanpa ketahuan siapapun. Tanpa basa basi lagi, aku
langsung memeluk Dida, aku lumat bibirnya, ke lehernya, ke telinga nya, kembali lagi ke bibirnya,
sambil ku remas remas payudaranya. Dia pun membalas ciuman ku dengan tak kalah liar, rupanya
Dida juga sudah sange berat.

Aku langsung melepas kaosnya, kuciumi lagi lehernya, belakang telinga nya, Dida mengerang..

“mmmmhh mass..oooough..”, desahnya.

Aku lepaskan BH nya, lalu aku rebahkan tubuh sintal nya ke ranjang. Aku lepas celana nya..aku ciumi
perut nya, paha nya..aku naik kembali menikmati payudara nya. Dida menggelinjang saat ku emut
putingnya kujilat habis setiap inch payudara nya..gila..bagus banget tetek nya..aku jadi makin
bernafsu. Aku turun ke selangkangan nya..ku coba lepas celana dalam nya...

“Mas..aku belum pernah beginian..Dida takut..”, bisik Dida

“Gpp Dida, kamu percayakan sama mas? Mas mau kasih kamu kenikmatan dunia..kamu nikmatin
saja ya..”, jawabku sambil trus melepas celana dalam nya.

Terpampanglah pemandangan yang indah di depan mata ku. Seorang gadis lugu tergolek mulus di
depan ku tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya. Lalu aku sibakkan bulu halus kemaluan nya,
hingga q lihat vagina yang masih berwarna merah muda, masih sempit sekali. Benar2 masih perawan
anak ini, pikirku dalam hati. Wangi juga, saat lidahku mulai menjilati memek merahnya.

Ssssrrruuurrpp..mmmhhhh...ssshhhh gemas sekali aku saat dengar Dida semakin merancau ga


karuan sambil menjambak rambutku.

“sshhhh ooohhh geli mas...aaaahhhh ssshhh”, desah Dida keenakan.

“Enak kan sayang..nikmati sayang..ssslllluurrp”,jawabku sekena nya.

Aku semakin menggila melumat memek merah ini. Ku sedot lalu kujilat klitorisnya, Dida
menggelinjang ke kanan ke kiri, sampai terduduk sambil menjambak rambutku.

“Mas..kamu apain aku..oooowhh sssshhh..mas..Dida pengen pipis mas..oooowhh maaasss”,Bisik


Dida sambil tertahan.

Tak kujawab, aku semakin ganas melumat vagina menggiurkan ini. Tak lama kemudian tubuh Dida
mengejang..Dia mencapai orgasme pertama nya..sambil menjepit kepalaku dengan paha nya dan
menjambak rambutku..

Cairan kenikmatan nya aku telan juga karena sudah bernafsu..Sekarang giliranku memuaskan nafsu
ini hehe..

“Enak kan sayang..kamu keluar banyak bgt loh sampe ketelan sama aku.”, bisik ku.

“Enak banget mas. Dida belum pernah rasain ini sebelumnya. Apa ini namanya mas..lemes badan
Dida..mmmhh”, jawabnya manja.

“Itu namanya orgasme sayang. Kamu mau rasain lagi ga yang lebih enak? Hmm?”, jawabku
memancing.

“Mmmhh mau mas..Dida mau..Tapi Dida lemas mas”, jawab Dida.

Aku peluk tubuh nya sambil aku tindih, lalu kucium bibirnya. Aku ga sabar lagi ingin merasakan
menggenjot memek perawan satu ini. Sambil ku cium, tangan ku memainkan klitoris nya, Dida
kembali mendesah. Tak lama kemudian memek nya kembali basah, tanda dia kembali terangsang.

Saatnya telah tiba menikmati surga dunia bernama Dida. Ku arahkan penisku yang sudah tegang
sedari tadi ke liang kenikmatan nya. Sambil kuangkat kedua paha nya ku masukkan penisku
perlahan. Terasa sempit banget..bahkan untuk masuk kepala penisku saja sempit.

“Besar banget sih mas burung kamu..Dida takut..Sakit ga mas?”, bisik Dida takut.

“Dida percaya aja sama mas, sakitnya hanya seperti digigit semut, diawal saja, nanti seterusnya enak
kok..”, jawabku sambil menahan konak.

Aku coba trus masukkan, sambil aku cium bibirnya. Akhirnya masuk kepala kontolku ke memeknya.
Eemmh. Aku ga mau meninggalkan trauma ke Dida, jadi aku mesti penuh kesabaran menikmati
momen ini. Aku coba tekan lebih dalam, seperti ada yang menahan. Aku tarik lagi. Aku lumat bibir
Dida, dia semakin menikmatinya, lidahnya sudah mulai bergelut dengan lidahku. Aku rasakan
vaginanya semakin basah, aku peluk dida erat, lalu aku tekan penisku semakin dalam dan
oooouugh..penisku tertelan habis di dalam memeknya. Dida sempat menggigit bibirku saat selaput
dara nya robek karena tusukan penisku.
Aku peluk dan tetap melumat bibirnya sambil menunggu vagina nya menyesuaikan diri dengan
penisku yang tertelan penuh.

“Dida...aku sayang kamu..aku akan berikan kenikmatan yang lebih...”, belum sempat aku lanjutkan
bibirku sudah lalu dilumatnya sambil tanganya mendorong pantatku. Seakan meminta dihujam lebih
dalam oleh penisku. Ternyata dia sudah siap, tanpa berfikir panjang aku mulai mainkan penisku di
dalam liang senggama nya. Aku benar benar dibuat melayang-layang sob. Memeknya nge grip
banget, gigit banget. Terasa banget memijat batang penisku..oooowhh nikmat sekali memekmu
Didaaaaa.... rancauku dalam hati.

Aku genjot dengan cepat, lalu perlahan, aku percepat lagi, lalu pelankan lagi. Nafas Dida semakin tak
beraturan..

“mmmmh ..ooouughh..aaachh..aacch..mmmhh...enak mas..terus mas...ooowh..Tuhaaan..ooowgh”,


Dida mulai merancau tak terkendali. Aku kembali lumat bibirnya, agar tak sampai terdengar
tetangga sebelah. Aku hanya pakai posisi missionaris kuno dalam pertempuran pertama ini. Sampai
mungkin 10 menit aku genjot vagina Dida, ia mulai memeluk punggungku erat, nafas nya mulai
memburu. Aku percepat tempo genjotan ku..Dia melingkarkan pahanya ke pantatku. Sepertinya dia
akan orgasme lagi..

“mmmmhhh ooowwhh maaass,,Dida mau keluar lagi maas..tekan yang dalem


mas..oooowhh..maaaaaaasssss”, teriak pelan dida sambil tertahan di bibirku,

“Mas juga mau keluar sayang, kita keluarin bareng ya,,,”, jawabku.

Entah apa yang terfikir oleh ku saat itu, sampai aku lupa memakai kondom. Mungkin karena saking
nikmatnya vagina itu, sampai aku lupa.

Akhirnya tubuh Dida mengejang, dia orgasme, akupun tak mau kalah, aku percepat genjotanku
dan...

“aaaarrghhhhhhhmmmhhh”, teriak kami bersama sambil berpagut bibir menahan teriakan nikmat.

Aku tak perduli lagi, aku semprotkan sperma ku ke dalam vagina Dida, aku tak mau kehilangan
kenikmatan itu hanya untuk sekedar memasang kondom lagi.

Tubuh kami melemas setelahnya. Menggapai kenikmatan berdua seperti ini, jarang sekali aku
dapatkan. Sungguh kenikmatan ternikmat yang pernah aku dapatkan dari wanita.

“Mas..Dida ga akan hamil kan?”, tanya Dida lirih.

Akupun sebenarnya baru teringat setelah nya. Sempat khawatir memang, sempat aku terdiam.

“Dida hari pertama terakhir mens tgl berapa?”,jawabku.

“5 hari yang lalu mas. 2 hari yang lalu Dida terakhir mens”, jawabnya sambil meletakkan dagunya di
dadaku. Wuih..lega nya hatiku..berarti itu fase aman untuk berhubungan badan. Hari ke 1-7 setelah
mens adalah yang paling aman sob.

“berarti Dida ga akan hamil kok. Mestipun kita ML trus sampai 5 hari lagi..”, jelasku.

“Bener ya mas..Dida takut klo sampai hamil..mas mau kan tanggung jawab klo Dida hamil
mas?”,tanya dia penuh harap. Enak aja pikirku, ogah lah hehe..

“Iya sayaaang..kamu tenang aja”, bujuk ku.


Setelah itu kami berbincang ringan lalu tertidur, tanpa busana menutupi, hanya berdua dibawah
selimut bersimbah keringat kenikmatan kami. Keesokan paginya, betapa kagetnya aku..

Dida bangun lebih dulu, tapi dia sudah mengulum penisku, gila ini anak..siapa yang ajarin..

“Dida..ooouugh..kamu nakal banget sih,,mmmhh..curi start yah..”, godaku.

“hmmmh mas Dida pengen lagi..ini dimasukin ke memek Dida. Habis enak banget sih..mas mau ga?”,
jawab dia genit sambil lanjutkan emut kepala penisku.

“Eh..sudah berani minta jatah ya..”, jawabku sambil tersenyum girang. Kucing kok dikasih ikan, ya
pasti dilahap habis.

Langsung aku gulingkan tubuh mulusnya. Aku emut putingnya, kanan kiri sebentar, lalu langsung aku
jilat memek nya..eh..memeknya sudah basah..langsung saja tanpa panjang lebar, aku masukin penis
ku dengan sekali dorong..blesss...

“aaakkkhh...mas..sakit..pelan-pelan dunk”, tegurnya genit.

“Mas udah ga tahan lagi lihat kelakuanmu Dida, ini hukuman nya aku entoot kamu g ada
ampun..hehe .mmmpphh..ooough”, jawabku sambil terus menghajar vagina sempit ini.

Tuhanku..enak banget memek anak ini. Sampai sekarang pun masih terasa legitnya. Kali ini aku coba
berbagai macam gaya. Sambil miring, kuangkat satu pahanya. Ku genjot lagi..

“aaach..aaacchh..cchhsshhh..ampun mass..enak banget maaasss..oough”,desah Dida perlahan.

Kungkat kedua kaki nya kusandarkan di pundak ku, aku tekan sampai habis memek nya. Sambil
merancau ga karuan bibirku, mata ku tak kuasa sampai merem melek. Sungguh nikmat sekali vagina
cewek sunda. Dida mulai tak kuat lagi menahan orgasme nya.. ku genjot makin kencang..bunyi
penisku menghujam vagina nya tak akan pernah kulupa. Dan akhirnya..

“mmmhhh ooooouuugghh mmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaassssssssssss mmmmmmmhhhhh”,


Dida mencapai orgasme ketiga nya..aku peluk tubuhnya sambil cium bibirnya, agar tak teriak.

Kuberi waktu untuknya menikmati sisa orgasme nya. Sambil kucumbu keningnya, bibirnya..

“Sekarang giliranku tuan putri..puasin aku yah..kamu nungging yuk..kita rasain posisi doggy”,pintaku.

“Ajarin yah..xixixi”, sambil tersenyum centil.

Setelah kuatur posisi nungging dia, langsung kuhujamkan penisku ke vagina nya..uuuuughh
kawaann..ga bisa kugambarkan pemandangan indah dan rasa nikmat ini. Dan kali ini aku ga kuat
menahan lagi. Nikmat nya sudah keterlaluan. Aku tumpahkan semua spermaku di dalam vagina nya..

“ssshhhh Diidaaaaaaaa...ssshh aaacchhh”,teriak ku tertahan. Serasa melayang ke langit menerima


nikmat yang sangat.

Kami berdua lalu ambruk ke kasur karena lemas. Aku cium kening Dida, lalu kita berciuman lagi
cukup lama.

“Terima kasih Dida..mas puas banget bercinta denganmu..”, bisik ku.

“Jangan tinggalin Dida ya mas. Dida sayang sama mas Alex”, jawabnya sambil menangis.

“Dida berikan semua ini untuk mas Alex, jangan tinggalin Dida ya mas...”, tambahnya.
Adduuuuh kenapa jadi baper gini ni anak. Gawat. Pikirku.

“Iya Dida, mas ga kemana mana kok. Mas Disini”, jawabku. Sambil ku peluk dia.

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Lalu kami membersihkan sisa lendir kenikmatan kami berdua.
Lalu Dida kembali ke kamar nya. Tinggal aku sendiri di kamar terlentang seakan tak percaya, baru
saja merenggut keperawanan gadis lugu dari Sunda. Betapa beruntungnya diriku..

Sejak saat itu kami sering sekali bercinta saat ada kesempatan, tentu saja aku pakai pengaman setiap
bercinta. Dan ternyata benar, Dida ga hamil, karena bulan depan nya dia bilang ke aku kalo dia
mens. Lega nya hati ku.

Maafin aku ya Dida, klo aku manfaatin rasa sayang kamu ke aku, tapi bagiku kamu ga lebih hanya
sebagai pemuas nafsuku saja. Sambil aku mencari cara untuk bisa tidur dengan kakakmu, Dewi.

Namun sial bagiku, keinginanku menikmati tubuh Dewi sirna, karena tepat sebulan sejak kurenggut
keperawanan Dida. Dewi menikah dan tinggal dikampungnya. Semakin lama aku semakin kasihan
melihat Dida, yang hanya kuperalat untuk memenuhi kebutuhan seks ku saja. Akhirnya suatu hari
aku sampaikan kalo aku sudah punya pacar di Surabaya. Dengan maksud biar dia bisa lanjutkan
hidupnya dengan orang yang benar2 mencintainya dengan tulus. Awalnya memang dia sangat ga
bisa terima..tapi setelah seminggu aku yakinkan dia, dia bisa terima.

“Pacar aku di Surabaya, kita tetap bs jalan bareng seperti biasanya. Kamu juga bisa menjalin
hubungan dengan cowok lain jika kamu mau Dida. Aku tetap disini, di dekat kamu. Kita bisa menjadi
sahabat kok.”, jelasku ke dia.

Singkat cerita dia mau menerima nya, dengan satu syarat dia mau kllo dia butuh aku, aku harus ada.
Terutama untuk urusan ranjang, karena dia sudah mulai ketagihan seks. Hehe renacana berhasil
kawan. Aku tetap bisa memuaskan nafsuku tanpa harus bertanggung jawab jadi pacar atau
suaminya. Hehe mantab kan...

Berjalan satu tahun kami lalui hubungan nikmat tanpa status, dia mulai menikmatinya juga. Karena
dia juga sudah punya pacar. Namun saat malam dia masih suka masuk ke kamarku minta jatah hehe.
Karena dia ga puas dengan pacarnya yang cepat keluar saat bercinta. Dida jarang sekali capai
orgasme saat bercinta dengan pacar nya, makanya dia selalu mencariku. Bagiku, ga
masalah..sekarang lu yang butuh hehe pikirku..

Dida ga mau putusin pacarnya karena memang pacarnya anak orang kaya. Dan mereka pun akan
segera menikah. Sebelum menikah kami pun sempat bercinta untuk terakhir kalinya di Hotel daerah
Mangga Besar. Semalaman kami bercinta 5x. Dan aku tumpahkan semua spermaku di dalam vagina
nya. Ada juga yang dia telan lewat mulut. Dida sudah benar-benar sudah kecanduan seks. Karena
aku ya..hahahaha..

Sejak dia menikah, kami sudah ga pernah bertemu atau contact lagi. Terima kasih Dida, telah berikan
kenikmatan itu pada ku.

-Selesai-

Anda mungkin juga menyukai