Ebp
Ebp
Ebp
Disusun oleh :
RIA NURIANA RAHAYU
220112170563
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS XXXV
BANDUNG
2018
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 2
BAB II ANALISIS JURNAL............................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
hanya menghancurkan sel-sel kanker tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama
sel-sel yang membelah dengan cepat. Efek samping kemoterapi bervariasi
tergantung regimen kemoterapi yang diberikan. Berdasarkan National Cancer
Institute, efek samping yang dapat terjadi akibat kemoterapi berbasis antrasiklin
(adriamisin/doksorubisin) dikelompokkan menjadi mual, muntah, diare,
stomatitis, alopesia, rentan terinfeksi, trombositopenia, neuropati, dan myalgia
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Love et al., didapatkan
persentase pasien yang mengalami efek samping dari kemoterapi yang dijalaninya
yaitu kerontokan rambut sebanyak 89%, mual 87%, lelah 86%, muntah 54%,
gangguan tidur 46%, peningkatan berat badan 45%, sariawan 44%, kesemutan
42%, gangguan pada mata 38%, diare 37%, konstipasi 19 %, kemerahan pada
kulit 18% dan penurunan berat badan 13%. .
Pada kasus ini Klien berusia 12 tahun 11 bulan. Klien terdiagnosa
osteosarcoma kurang lebih 2 bulan yang lalu, Diawali dengan adanya rasa nyeri
dan pegal pada area paha kanan bawah Dan disertai adanya pembengkakan yang
progresif. Klien sebelumnya sudah melakukan beberapa pemeriksaan seperti MRI,
rontgen, biopsy yang menunjukkan hasil adanya keganasan sehingga Klien
dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin untuk segerakan mendapatkan kemoterapi Siklus
pertama.
3
BAB II
ANALISIS JURNAL
Penelitian ini jurnal dengan metode literature review berupa analisis jurnal
keperawatan yang membahas penelitian tentang intervensi keperawatan untuk
efek samping yang diakibatkan kemoterapi pada anak. Pencarian jurnal
meggunakan kata kunci nursing intervention cemotheraphy, cancer patients.
Penggunaan kemoterapi sebagai pengobatan kuratif untuk kanker telah
meningkat secara signifikan dalam dekade terakhir. Penatalaksanaan kemoterapi
secara signifikan dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, akan tetapi
efek samping yang terjadi akibat kemoterapi tetap menjadi beban utama bagi
klien. Ada sejumlah gejala yang biasa terjadi pada seseorang yang melakukan
kemoterapi yang dapat melemahkan kondisi klien tersebut, mual muntah adalah
efek samping yang sering dialami (Warr, 2008). Gejala lain yang sering dan serius
yang dialami oleh pasien adalah masalah oral seperti mucositis, yang diperkirakan
terjadi pada 40% dari semua pasien yang menjalani kemoterapi, mucositis bukan
hanya menyakitkan dan penyebab asupan gizi yang terbatas, juga dapat
menurunkan kesediaan pasien untuk melanjutkan pengobatan.
Kearney et al (2008), menjelaskan bahwa salah satu intervensi dalam
pengelolaan efek samping kemoterapi adalah WISECARE yaitu terdiri dari
protokol praktek klinis, dikembangkan secara khusus untuk studi yang
menyediakan panduan rinci intervensi berbasis bukti berdasarkan gejala pasien.
intervensi keperawatan yang diberikan sesuai dengan gejala yang dilaporkan.
intervensi terdiri dari symptom assessment terstruktur disesuaikan dengan tingkat
gejala yang dilaporkan dalam penilaian gejala tersebut. Protokol praktik
keperawatan didukung oleh tinjauan pustaka ketat dikembangkan dari masing-
masing gejala.
4
Disini sangatlah penting perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care
giver) untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yaitu salah satunya adalah
melakukan intervensi keperawatan dalam menangani atau mengelola efek
samping kemoterapi juga sebagai edukator atau pendidik untuk membantu klien
meningkatkan kesehatannya melalui pemberian pengetahuan terkait dengan
keperawatan dan tindakan medis yang diterima sehingga klien atau keluarga
dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Brown, V.S.J., Richardson, A., Hughes, J., Hannon, H., Oakley, C. 2001. The
development of the Chemotherapy Symptom Assessment Scale (C-SAS): a
scale for the routine clinical assessment of the symptom experiences of
patients receiving cytotoxic chemotherapy. International Journal of Nursing
Studies 38 (5), 497–510.
Kearney et al. 2008. WISECARE: Results of a European study of a nursing
intervention for the management of chemotherapy-related
symptomsEuropean Journal of Oncology Nursing 12 443–448
Love, R.,L., Leventhal, H., Eastering, D.V., nerenz,D.R. Side Effect and
Emotional Distress during Cancer Cemotherapy. Wisconsin Clinical Cancer
Center.989.63:604-12.
Warr, D.G., 2008. Chemotherapy – and cancer – related nausea and vomiting.
Current Oncology 15 (Suppl. 1), 4–9.