PALEON2
PALEON2
PALEON2
KET :
1. Test
2. Mouth
3. Anus
4. Lophophore
5. Oral disk
6. Pedal Disk
7. Cinclide
V D S
NO. SAMPEL :1
FILUM : BRYOZOA
KELAS : GYMNOLAEMATA
ORDO : CRYPTOSTOMATA
FAMILI : THECOSMILIANIDAE
GENUS : Thecosmilia
SPESIES : Thecosmilia trichotama
PROSES PEMFOSILAN : Petrifikasi (Permineralisasi)
BENTUK FOSIL : Branching
KOMPOSISI KIMIA : Kalsium karbonat (CaCO3)
UMUR : Jura atas (160 juta tahun yang lalu)
L. PENGENDAPAN : Neritik tepi (0-30 m)
KETERANGAN :
Pada fosil dengan nomor sampel 1. Hewan ini termasuk kedalam Filum BRYOZOA, Kelas
GYMNOLAEMATA, Ordo CRYPTOSTOMATA, Famili THECOSMILIANIDAE, Genus Thecosmilia dan
dengan nama Spesies Thecosmilia trichotama.
Proses pemfosilan dari fosil ini yaitu Petrifikasi karena pada saat setelah organisme ini
mati material-material sedimen akan mengalami transportasi, penumpukan dan pengendapan
pada daerah cekungan yang stabil, di daerah ini yang membuat material terakumulasi, semakin
lama material ini akan menumpuk dan mengalami tekanan secara terus menerus dan
mengakibatkan material terkompaksi akibatnya pori-pori akan mengecil. Kemudian material
sedimen yang halus akan masuk melalui pori-porinya. Setelah itu organisme beserta material
sedimennya akan mengalami litifikasi (pembatuan) sehingga organisme tersebut akan menjadi
fosil. Kemudian proses yang dialami berikutnya Permineralisasi yaitu proses pengawetan yang
terjadi di dalam rongga organisme akan terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan.
Penyebab fosil lingkungan laut dangkal ini naik ke permukaan karena dipengaruhi oleh
adanya tenaga endogen berupa gaya tektonik lempeng sehingga fosil akan naik permukaan.
Setelah naik ke permukaan akan terjadi gaya eksogen berupa angin, air, dan es sehingga fosil ini
dapat ditemukan di atas permukaan.
Bentuk dari fosil ini ialah Branching yaitu memiliki batang/tabung. Bagian dari tubuh fosil
ini yang masih bisa dilihat dari fosil ini ialah test, mouth, anus, lophophore, oral disk, pedal disk
dan cinclide. Komposisi kimia dari fosil ini ialah Kalsium karbonat (CaCO3). Umur dari fosil ini
diperkirakan pada zaman Jura atas (160 jt). Pada lingkungannya yaitu Neritik tepi (0-30 m)
Kegunaan dari fosil ini yaitu untuk merekonstruksi lingkungan purba dan umur suatu
lapisan batuan (stratigrafi), karena berdasarkan letak fosil kita dapat mengetahui rentang umur
tertentu, untuk mengetahui iklim purba, untuk mengetahui lingkungan pengendapan, dan agar
dapat mengetahui aktivitas tektonik yang telah berlangsung.
PRAKTIKAN ASISTEN
KET :
1. Test
2. Ectoplasm
3. Endoplasm
4. Nucleus
5. Plasmslemma
6. Food Vacuole
7. Contractille vacuole
V D S
NO. SAMPEL :2
FILUM : PROTOZOA
KELAS : SARCODINA
ORDO : FORAMINIFERA
FAMILI : NUMMULITESIDAE
GENUS : Nummulites
SPESIES : Nummulites millecaput
PROSES PEMFOSILAN : Petrifikasi (Permineralisasi)
BENTUK FOSIL : Plate
KOMPOSISI KIMIA : Kalsium karbonat (CaCO3)
UMUR : Eosen tengah (50 juta tahun yang lalu)
L. PENGENDAPAN : Neritik tepi (0-30 m)
KETERANGAN :
Pada fosil dengan nomor sampel 2. Hewan ini termasuk kedalam Filum PROTOZOA, Kelas
SARCODINA, Ordo PORAMINIFERA, Famili NUMMULITESIDAE, Genus Nummulites dan dengan
nama Spesies Nummulites millecaput..
Proses pemfosilan dari fosil ini yaitu setelah organisme ini mati material-materialnya akan
mengalami transportasi, kemudian akan mengalami penumpukan dan pengendapan akibat
tekanan dari material sedimennya melalui pori-porinya yang akan mengecil dan digantikan oleh
material sedimen yang halus. Setelah itu organisme beserta material sedimennya akan mengalami
litifikasi (pembatuan) sehingga organisme tersebut akan menjadi fosil. Kemudian proses yang
dialami berikutnya Permineralisasi yaitu proses pengawetan yang terjadi di dalam rongga
organismenya akan terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan.
Bentuk dari fosil ini ialah Plate yaitu memipih seperti piring. Bagian dari tubuh fosil ini
yang masih bisa dilihat dari fosil ini ialah test, ectoplasm, endoplasm, nucleus, plasmslemma,
food vacuole, contractille vacuole. Komposisi kimia dari fosil ini ialah Kalsium karbonat (CaCO3).
Umur dari fosil ini diperkirakan pada kala Eosen tengah (50 jt). Pada lingkungannya yaitu Neritik
tepi (0-30 m)
Kegunaan dari fosil ini yaitu untuk merekonstruksi lingkungan purba dan umur suatu
lapisan batuan (stratigrafi), karena berdasarkan letak fosil kita dapat mengetahui rentang umur
tertentu, untuk mengetahui iklim purba, untuk mengetahui lingkungan pengendapan, dan agar
dapat mengetahui aktivitas tektonik yang telah berlangsung.
PRAKTIKAN ASISTEN
KET :
1. Test
2. Mouth
3. Anus
4. Lophophore
5. Oral disk
6. Pedal Disk
7. Cinclide
V D S
NO. SAMPEL :3
FILUM : BRYOZOA
KELAS : GYMNOSLAEMATA
ORDO : CRYPTOSTOMATA
FAMILI : CORALIDAE
GENUS : Coral
SPESIES : Coral limestone
PROSES PEMFOSILAN : Petrifikasi (Permineralisasi)
BENTUK FOSIL : Tabular
KOMPOSISI KIMIA : Kalsium karbonat (CaCO3)
UMUR : Kapur atas (100 juta tahun yang lalu)
L. PENGENDAPAN : Neritik tepi (0-30 m)
KETERANGAN :
Pada fosil dengan nomor sampel 3. Hewan ini termasuk kedalam BRYOZOA, Kelas
GYMNOSLAEMATA, Ordo CRYPTOSTOMATA, Famili CORALIDAE, Genus Coral dan dengan nama
Spesies Coral limestone.
Proses pemfosilan dari fosil ini yaitu Petrifikasi karena pada saat setelah organisme ini
mati material-material sedimen akan mengalami transportasi, penumpukan dan pengendapan
pada daerah cekungan yang stabil, di daerah ini yang membuat material terakumulasi, semakin
lama material ini akan menumpuk dan mengalami tekanan secara terus menerus dan
mengakibatkan material terkompaksi akibatnya pori-pori akan mengecil. Kemudian material
sedimen yang halus akan masuk melalui pori-porinya. Setelah itu organisme beserta material
sedimennya akan mengalami litifikasi (pembatuan) sehingga organisme tersebut akan menjadi
fosil. Kemudian proses yang dialami berikutnya Permineralisasi yaitu proses pengawetan yang
terjadi di dalam rongga organisme akan terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan.
Bentuk dari fosil ini ialah Branching yaitu memiliki batang/tabung. Bagian dari tubuh fosil
ini yang masih bisa dilihat dari fosil ini ialah test, mouth, anus, lophophore, oral disk, pedal disk
dan cinclide. Komposisi kimia dari fosil ini ialah Kalsium karbonat (CaCO3). Umur dari fosil ini
diperkirakan pada zaman Kapur atas (100 jt). Pada lingkungannya yaitu Neritik tepi (0-30 m).
Kegunaan dari fosil ini yaitu untuk merekonstruksi lingkungan purba dan umur suatu
lapisan batuan (stratigrafi), karena berdasarkan letak fosil kita dapat mengetahui rentang umur
tertentu, untuk mengetahui iklim purba, untuk mengetahui lingkungan pengendapan, dan agar
dapat mengetahui aktivitas tektonik yang telah berlangsung.
PRAKTIKAN ASISTEN
KET :
1. Test
2. Mouth
3. Anus
4. Lophophore
5. Oral disk
6. Pedal Disk
7. Cinclide
V D S
NO. SAMPEL :4
FILUM : BRYOZOA
KELAS : STENOLAEMATA
ORDO : CYSTOPORATA
FAMILI : CONSTELLARIDAE
GENUS : Constellaria
SPESIES : Constellaria fischeri
PROSES PEMFOSILAN : Petrifikasi (Permineralisasi)
BENTUK FOSIL : Branching
KOMPOSISI KIMIA : CaCO3 (kalsium karbonat)
UMUR : Ordovisium atas (450 juta tahun yang lalu)
L. PENGENDAPAN : Neritik tepi (0-30 m)
KETERANGAN :
Pada fosil dengan nomor sampel 4. Hewan ini termasuk kedalam Filum BRYOZOA, Kelas
STENOLAEMATA, Ordo CYSTOPORATA, Famili CONSTELLARIDAE, Genus Constellaria dan dengan
nama Spesies Constellaria fischeri.
Proses pemfosilan dari fosil ini yaitu Petrifikasi karena pada saat setelah organisme ini
mati material-material sedimen akan mengalami transportasi, penumpukan dan pengendapan
pada daerah cekungan yang stabil, di daerah ini yang membuat material terakumulasi, semakin
lama material ini akan menumpuk dan mengalami tekanan secara terus menerus dan
mengakibatkan material terkompaksi akibatnya pori-pori akan mengecil. Kemudian material
sedimen yang halus akan masuk melalui pori-porinya. Setelah itu organisme beserta material
sedimennya akan mengalami litifikasi (pembatuan) sehingga organisme tersebut akan menjadi
fosil. Kemudian proses yang dialami berikutnya Permineralisasi yaitu proses pengawetan yang
terjadi di dalam rongga organisme akan terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan.
Bentuk dari fosil ini ialah Branching yaitu memiliki batang/tabung. Bagian dari tubuh fosil
ini yang masih bisa dilihat dari fosil ini ialah test, mouth, anus, lophophore, oral disk, pedal disk
dan cinclide. Komposisi kimia dari fosil ini ialah Kalsium karbonat (CaCO3). Umur dari fosil ini
diperkirakan pada zaman Ordovisium atas (450 jt). Pada lingkungannya yaitu Neritik tepi (0-30
m)
Kegunaan dari fosil ini yaitu untuk merekonstruksi lingkungan purba dan umur suatu
lapisan batuan (stratigrafi), karena berdasarkan letak fosil kita dapat mengetahui rentang umur
tertentu, untuk mengetahui iklim purba, untuk mengetahui lingkungan pengendapan, dan agar
dapat mengetahui aktivitas tektonik yang telah berlangsung.
PRAKTIKAN ASISTEN
KET :
1. Test
2. Mouth
3. Anus
4. Lophophore
5. Oral disk
6. Pedal Disk
7. Cinclide
V D S
NO. SAMPEL :5
FILUM : BRYOZOA
KELAS : STENOLAEMATA
ORDO : TREPOSTOMATIDA
FAMILI : LEIOCLEMIDAE
GENUS : Leioclema
SPESIES : Leioclema Pulchella
PROSES PEMFOSILAN : Petrifikasi (Permineralisasi)
BENTUK FOSIL : Branching
KOMPOSISI KIMIA : CaCO3 (kalsium karbonat)
UMUR : Silur atas (423 juta tahun yang lalu)
L. PENGENDAPAN : Neritik tepi (0-30 m)
KETERANGAN :
Pada fosil dengan nomor sampel 5. Hewan ini termasuk kedalam Filum BRYOZOA, Kelas
STENOLAEMATA, Ordo TREPOSTOMATIDA, Famili LEIOCLEMIDAE, Genus Leioclema dan dengan
nama Spesies Leioclema Pulchella.
Proses pemfosilan dari fosil ini yaitu Petrifikasi karena pada saat setelah organisme ini
mati material-material sedimen akan mengalami transportasi, penumpukan dan pengendapan
pada daerah cekungan yang stabil, di daerah ini yang membuat material terakumulasi, semakin
lama material ini akan menumpuk dan mengalami tekanan secara terus menerus dan
mengakibatkan material terkompaksi akibatnya pori-pori akan mengecil. Kemudian material
sedimen yang halus akan masuk melalui pori-porinya. Setelah itu organisme beserta material
sedimennya akan mengalami litifikasi (pembatuan) sehingga organisme tersebut akan menjadi
fosil. Kemudian proses yang dialami berikutnya Permineralisasi yaitu proses pengawetan yang
terjadi di dalam rongga organisme akan terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan.
Bentuk dari fosil ini ialah Branching yaitu memiliki batang/tabung. Bagian dari tubuh fosil
ini yang masih bisa dilihat dari fosil ini ialah test, mouth, anus, lophophore, oral disk, pedal disk
dan cinclide. Komposisi kimia dari fosil ini ialah Kalsium karbonat (CaCO3). Umur dari fosil ini
diperkirakan pada zaman Silur atas (423 jt). Pada lingkungannya yaitu Neritik tepi (0-30 m)
Kegunaan dari fosil ini yaitu untuk merekonstruksi lingkungan purba dan umur suatu
lapisan batuan (stratigrafi), karena berdasarkan letak fosil kita dapat mengetahui rentang umur
tertentu, untuk mengetahui iklim purba, untuk mengetahui lingkungan pengendapan, dan agar
dapat mengetahui aktivitas tektonik yang telah berlangsung.
PRAKTIKAN ASISTEN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian filum Protozoa dan Bryozoa
Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik dari Bryozoa
menyerupai tumbuhan lumut. Namun, setelah penelitian lebih lanjut Bryozoa merupakan koloni
dari hewan kecil-kecil, seperti hamparan lumut berbulu, menempel pada batu, benda atau
tumbuhan air di perairan dangkal yang subur dan jernih. Bryozoa berasal dari bahasa yunani,
bryon berarti lumut dan zoon berarti hewan. Filum Bryozoa dinamakan juga Polyzoa atau
Ectoprocta, berasal dari kata ectos berarti di luar dan proctos berarti anus, maksudnya anus
terletak di luar lophophore. Lophophore ialah lipatan dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi
mulut, dan mengandung tentakel bercilia.
Bryozoa adalah hewan yang berkoloni dan sessile. Tiap individu terbungkus oleh zooecium yaitu
selubung dari khitin atau lapisan tebal kalsium karbonat yang tertutup khitin. Bryozoa hidup di
laut dan beberapa hidup di air tawar. Beberapa jenis mengeluarkan benda berkapur seperti batu
karang. Sebagian besar spesies bryozoan hidup di lingkungan laut, air dangkal. Beberapa silia
beberapa bergerak tetapi beberapa koloni yang mampu merayap sekitar dan beberapa spesies
dapat bergerak dalam butiran pasir. Fosil mereka sering ditemukan dalam batuan dimulai pada
Ordovisium dan terjadi dalam berbagai bentuk. Mereka hidup oleh organisme mikroskopis pakan
mengambang di air seperti diatom atau radiolaria, yang mereka ambil dengan tentakel kecil.
Protozoa adalah satu filum dari kelompok invertebrata yang merupakan anggota kingdom
Animalia. Protozoa merupakan hewan mikro yang berukuran sangat kecil antara 3 mikron hingga
100 mikron. Habitat Protozoa adalah tempat berair, tempat basah dan tempat yang kering
(membentuk sista / kristal). Filum protozoa terdiri atas 3 subfilum yaitu Sarcomastighopora,
Ciliophora dan subfilum Sporozoa. Filum Protozoa juga terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas
Rhizopoda, Flagellata, Ciliata (Infusoria) dan kelas Sporozoa / Telosporea. Protozoa secara umum
dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan. Jadi Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain
protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai
sifat antara algae dan protozoa.
2. Klasifikasi Protozoa
Protozoa diklasifikasi berdasarkan alat geraknya yang terdapat empat filum Protozoa.
Macam-Macam Klasifikasi Protozoa adalah sebagai berikut.:
1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia
(rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata adalah Paramecium sp
2. Rhizopoda (Sarcodina), jenis protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu).
Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah Amoeba sp
3. Sporozoa (Apicomplexa), jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa
jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp.
4. Flagellata (Mastigophora), jenis protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk).
Contoh jenis flagellata adalah Trypanosoma sp.
3. Klasifikasi Bryozoa
Dalam filum bryozoa di bagi menjadi 3 kelas, yaitu:
1. Phylactolaemata
Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding berotot; koloni
monomorfik; terdapat di air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada zooid polymorpism;
tidak ada proses pengerasan asam kapur. Dalam kelas Phylactolaemata hanya terdapat
satu ordo yaitu ordo Plumatellina.
2. Gymnolaemata
Lophophore berbentuk lingkaran; epistome tidak ada; dinding tubuh tidak berotot, koloni
acapkali polimorfik; zooeica kompleks berbentuk silindris; lebih dari 3000 spesies hidup,
kebanyakan laut; banyak spesies fosil.
Dalam kelas Gymnolaemata di bagi menjadi 2 ordo yaitu :
Ctenostomata
Zoecia seperti agar, khitin atau membran; diameter orifice sama dengan diameter zoecium;
koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang molusca atau ganggang (Clarkson,
1993). Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium diaphanum (di air laut), Vinella
repens, dan Bowerbankia.
Cheilostomata
Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia, biasanya
mempunyai operkulum; bentuk koloni berumbai-umbai. Contoh : Bugula, Membranipora
membranace, Adeona grisea dan Callopora ramosa.
3. Stenolaemata
Bentuk zoecium sepetri tabung, terbuka di bagian ujung; dinding zoecia berkapur dan
menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami dalam ovicell yang besar; 900
spesies hidup, semua dilaut.
Dalam kelas Stenolaemata di bagi menjadi 6 ordo, yaitu :
Ordo Cyclostomata atau tubulipora, contoh: crissia, tubulipora.
Ordo Cystoporata, contoh: Fistulipora nura.
Ordo Stomatopora, contoh: Stomatopora gingrina.
Ordo Cryptostomata, contoh: Archemedes sp., Fistulipora sp.
Ordo Treopostomata, contoh: Batostoma minnesotense, Prasopora simulatrix, dan
Constellaria florida.
Ordo Fenestrata, contoh: Fenestella sp. dan Ceramoporella ohioensis.
5. Morofologi Protozoa
Beberapa morfologi protozoa yakni akan dijelaskan dibawah ini;
- Protozoa adalah sel tunggal yang memiliki pergerakan secara khas dengan
menggunakan pseudopodia atau kaki palsu, sedangkan flagela / silianya ada yang tidak
bisa bergerak aktif.
- Kebanyakan jenis protozoa mempunyai bentuk spesifik yang ditandai dengan adanya
daya fleksibilitas ektoplasma yang ada pada bagian dalam membran sel.
- Semua protozoa memiliki vakuola kontraktil yang berperan sebagai pompa untuk
mengeluarkan kelebihan – kelebihan air yang berasal dari sel atau sebagai pengatur
tekanan osmosis. Untuk jumlah dan letak vakuola kontraktil protozoa akan berbeda
untuk setiap spesies.
- Protozoa tidak mempunyai dinding sel dan juga tidak mengandung selulosa ataupun
khitin seperti pada jamur dan juga algae.
- Terdapat beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera dengan memiliki kerangka luar
yang sangat keras mengandung dari Si dan Ca. Sedangkan jenis Protozoa seperti
Difflugia memiliki kemampuan untuk mengikat partikel mineral dalam membentuk
kerangka luar yang keras. Selain itu juga terdapat jenis protozoa seperti Radiolarian
dan juga heliozoan yang mampu menghasilkan skeleton yang sering ditemukan dalam
bentuk fosil.
- Kerangka luar dari protozoa jenis Foraminifera tersusun atas CaO2 oleh sebab itu
dalam jangka waktu jutaan tahun koloninya mampu membentuk batuan kapur.
- Kista adalah protozoa yang dapat berada dalam bentuk vegetatif atau dalambentuk
istirahat. Apabila protozoa berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan maka
dapat membentuk kista sebagai bentuk untuk mempertahankan hidupnya. Sedangkan
saat kista berada dalam keadaan yang menguntungkan, maka protozoa akan
berkecambah menjadi sel vegetatifnya.
Inang protozoa yang memiliki sifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti
algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat
tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
Semua protozoa membutuhkan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun.
Beberapa jenis protozoa laut adalah bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup
di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air.
Ada juga klasifikasi protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus
termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa cukup berbahaya bagi
manusia sebab mereka dapat mengakibatkan penyakit serius. Protozoa yang lain
membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk
ikan dan hewan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fossilworks.org/bridge.pl?a=taxonInfo&taxon_no=138094
http://jpaleodb.org/hierarchy/index.php?Kingdom=Animalia&Phylum=Cnidaria&Class=Anthoz
oa&Order=Scleractinia&Family=Montlivaltiidae&Genus=Thecosmilia
https://e-rocks.com/minerals/10057/thecosmilia-trichotoma
http://1.bp.blogspot.com/-
DWRw7LeBg0w/VWn14m5ic_I/AAAAAAAAAEg/KctnrULVstw/s1600/index.png
https://id.wikipedia.org/wiki/Bryozoa
https://en.wikipedia.org/wiki/Nummulite
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=911047
http://geokeybedd.blogspot.co.id/2015/05/klasifikasi-lingkungan-pengendapan-bandy-
1976.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa
http://sainsbiologi.com/protozoa/
https://www.merriam-webster.com/dictionary/coral%20limestone
http://nisaaftrn.blogspot.co.id/2014/04/bryozoa-zoologi-invertebrata.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bryozoa
http://dhynasaputra.blogspot.co.id/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://www.ordovicianatlas.org/atlas/bryozoa/stenolaemata/cystoporata/constellaria/constell
aria-fischeri/
http://dhynasaputra.blogspot.co.id/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
https://www.academia.edu/5472591/FILUM_BRYOZOA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bryozoa
http://nisaaftrn.blogspot.co.id/2014/04/bryozoa-zoologi-invertebrata.html
http://www.ordovicianatlas.org/atlas/bryozoa/stenolaemata/cystoporata/constellaria/constell
aria-fischeri/
http://dhynasaputra.blogspot.co.id/2011/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
https://www.academia.edu/5472591/FILUM_BRYOZOA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bryozoa
http://nisaaftrn.blogspot.co.id/2014/04/bryozoa-zoologi-invertebrata.html