Ainun Salsabila
Ainun Salsabila
Ainun Salsabila
Hidrolisis Garam
Indikator
1. Menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis di
air.
Kompetensi dasar KI 4
4.12Merancang, melakukan, dan
13
percobaan untuk menentukan jenis garam
Indikator
1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis
berdasarkan experimen.
2. Menentukan harga pH hidrolisis garam.
Tujuan Pembelajaran
Materi 14
Pada materi ini dibahas tentang reaksi ionisasi garam yang terlarut dalam air. Reaksi ini
tentusaja tidak dapat dilihat secara kasat mata oleh siswa atau bersifat abstrak. Gejala atau fakta
yang dapat diamati siswa adalah nilai pH larutan garam tersebut yang mengindikasikan
konsentrasi [H+] dan [OH-] dalam larutan. Penentuan nilai pH dapat dilakukan melalui kegiatan
percobaan.
Basa kuat Dengan mengamati
: NaOH, fakta yang
KOH(sernua didapatkan
basa logam alkali)dari
danpercobaan
Ca(OH)2,tersebut,
Ba(OH)2diharapkan
(semua basasiswa
dapat menemukan konseptentang hidrolisis garam secara mandiri. Selain itu, siswa dituntut
logam alkali mengapa
untuk mampu menjelaskan tanah, kecuali Be(OH).
larutan garam dapat bersifat asam, basa, atau netral,
komponen apa yang mempengaruhinya, serta perhitungan pH larutan berdasarkan hubungan Ka,
Dari
Kb, Khhasil
dan percobaan
Kw. diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif
Reaksi asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi reaksi
asam basa penyusunnya.
penetralan tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi netral. Sabun merupakan contoh
garam yang bersifat basa. Bahasan dalam bab ini berkaitan dengan sifat larutan garam.
Garam dariakan
Selanjutnya, asamdibahas
kuat dan basayang
teori kuat menjelaskan
bersifat netralsifat larutan garam tersebut, yaitu konsep
hidrolisis.
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
SIFAT LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
1. Sifat Larutan Garam
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan
Sebagaimana
tetapan anda ketahui,
ionisasi basanya (Ka dan garam
Kb). merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation
logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa,
sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen
basaKa > Kb &
(kation) bersifat asam Perhatikanlah contoh berikut
asam (anion).
Contoh : bersifat basa
Ka < Kb
Ka = Kb
Natrium klorida bersifat
(NaCI) netral
terdiri dari kation Na+ yang dapat dianggap berasal dari NaOH ,
dan anion Cl- yang berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang
2.terpisah.
Konsep Hidrolisis
NaCI(aq)
Kita telah melihat bahwa— Na+(aq)
larutan
-
+ C1ada
garam (aq)yang bersifat asam, bersifat basa atau
bersifat
Contoh:netral. Sebagai contoh, larutan NH4Cl ternyata bersifat asam. Bagaimana hal ini
dapat dijelaskan?
Amonium sulfat [(NH4)2SO4] terdiri dari kation NH4+dan anion SO42-. IonNH4+ dapat
dianggap berasal dari basa NH3 sedangkan ion SO42- berasal dari asam sulfat (H2SO4). Di
Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan
dalam larutannya, (NH4)2SO4 terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro
(NH4)2SO4 (aq) — 2NH4 (aq) + SO42- (aq)
yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam
Juga perlu
(kation atauAnda ingat
anion) kembali,
yang bahwa
berasal dari sebagian asamatau
asam lemah dan basa
basatergolong elektrolitdengan
lemah bereaksi kuat air
(terhidrolisis). Hidrolisis
sedangkan sebagian kation
lainnya menghasilkan
tergolong elektrolition H 3O+Di(=antara
lemah. H+), sedangkan hidrolisis
asam dan basa yang anion
biasa kita temukan,
menghasilkan yang tergolong
ion hidroksida (OH-).elektrolit kuat adalah:
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan
bersifat asam, tetapi
Asam kuat jika4, hidrolisis
: H2SO HCI, HNO menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.
3 (juga HI, HBr, dan HClO4). 15
16
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry. Komponen garam
yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat
dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat.
Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan
tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral.
SKEMA HIDROLISIS GARAM
GARAM + AIR
Contoh :
Contoh : Contoh :
Contoh :
Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun Cl-
berasal dari elektrolit kuat, sehingga keduanya tidak mengalami hidrolisis.
Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air, dengan
kata lain, larutan NaCl bersifat netral
Contoh :
Natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal dari
basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal dari asam
lemah (CH3COOH), Sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis
sebagian (parsial), yaitu hidrolisis anion CH3COO-.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis
parsial, yaitu hidrolisis kation
Contoh :
Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-, ion NH4+,
berasal dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl-, berasal dari asam
kuat HCl, tidak terhidrolisis.
Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa
lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisi total.
18
Contoh :
Amonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ anion CH3COO-. Baik
ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah, keduanya terhidrolisis.
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan.
Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih
banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Kb < Ka), kation
yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam
sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb).
CONTOH SOAL :
A- + H2O HA + OH-
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis ini (Kb) adalah sebagai berikut.
19
Rumus tersebut hanya berlaku untuk garam yang memiliki 1anion. Jika garam
memiliki lebih dari1 anion, maka rumusnya adalah sebagai berikut :
Contoh :
Penyelesaian :
20
CH3COONa merupakan campuran asam lemah dan basa kuat.
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah memilik pH < 7. Rumus
untukmenghitung pH larutan garamdapat diperoleh dari penurunan reaki
ionisasi basa lemah berikut.
B+ + H2O BOH + H+
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis ini (Ka) adalah sebagai berikut :
21
Harga H2O diabaikan dan [BOH] = [H+],sehingga
Rumus berikut berlaku untuk garam yang memiliki 1 kation. Jika garam
memiliki lebih dari 1 kation, rumusnya sebagai berikut :
22
Contoh :
Hitung pH larutan garam (NH4)2SO4 0,2 M ! (Kb = 10-5) dan tentukan sifatnya ?
Penyelesaian :
23
Latihan Soal
1. Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah...
A. NH4Cl
B. CH3COONa
C. K2SO4
D. CH3COONa
E. CH3COOK
2. Dari beberapa larutan berikut ini yang terhidrolisis sempurna adalah....
A. NH4Cl
B. CH3COONa
C. K2SO4
D. NH4CH3COO
E. NaCl
3. Dari beberapa larutan berikut ini yang mengalami hidrolisis parsial adalah...
A. K2SO4
B. CH3COONa
C. NaCl
D. NH4CN
E. MgSO4
4. Jika dua larutan masing-masing mengandung 25 mL NaOH 0,2 M dan 25 mL CH3COOH
0,2 M dengan Ka CH3COOH = 10−5 dicampurkan, maka pH nya adalah...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 9
E. 10
5. Sebanyak 250 mL CH3COOH 0,256 M dicampur dengan 250 mL NaOH 0,256 M. Jika
Ka CH3COOH = 1 × 10−5, maka pH larutan setelah dicampur adalah....
A. 6 + log 8√2
B. 6 − log 8√2
C. 7
D. 8 + log 8√2
E. 8 − log 8√2
6. Berikut adalah beberapa larutan:
(1) KNO3
24
(2) NH4Cl
(3) Na2SO4
(4) Na2CO3
(5) CH3COOK
Pasangan garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah pasangan nomor....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (5)
8. Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCl 0,8 M, Kb NH4OH =
10−5, pH campuran setelah bereaksi adalah....
A. 5 − log2
B. 5 − log3
C. 5 − log4
D. 5 − log5
E. 5 − log6
9. Untuk mendapatkan larutan garam yang pH-nya 9, maka banyaknya garam natrium
benzoat C6H5OONa yang harus dilarutkan dalam 100 mL air adalah...(Ka C6H5OONa = 6
× 10 −5m dan Mr C6H5OOH = 144)
A. 0,54 gram
B. 1,08 gram
C. 2,16 gram
D. 4,32 gram
E. 8,64 gram
10. Diantara larutan berikut yang dapat membentuk larutan garam terhidrolisis sebagaian dan
bersifat asam adalah . . . .
A. 20 mL CH3COOH 0,1 M + 20 mL KOH 0,2 M
B. 20 mL H2SO4 0,1 M + 20 mL Ba(OH)2 0,1 M
C. 20 mL Ca(OH)2 0,1 M + 20 mL HCl 0,1 M
D. 20 mL NH4OH 0,1 M + 20 mL HCl 0,1 M
E. 20 mL HCN 0,1 M + 20 mL NaOH 0,1 M
25
Praktikum
Konsep hidrolisis dan Sifat-sifat Garam
Langkah Kerja :
2. Larutan garam dapat terbentuk dari reaksi asam dan basa. Tentukan asam dan basa
pembentuk garam yang diuji beserta jenisnya (kuat/lemah)
3. Masukkan beberapa tetes larutan garam yang tersedia ke dalam plat tetes
4. Potong lakmus mera kecil-kecil , kemudian masukkan ke dalam larutan garam yang
berada dalam lubang plat tetes
DATA PENGAMATAN 1
DATA PENGAMATAN 2
PERTANYAAN
27
DAFTAR PUSTAKA
Alriyanti, W dan Mulyani, S., (2016), Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Inkuiri
Terbimbing dan Predict Observe Expain (POE) Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Kemampuan
Berpikir Kritis pada Materi Hidrolisis Garam, Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia 1:51
Budi, L., Sri Y., & Tri, R. (2013). Pengaruh Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) dan
Minat Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik
Kelas XI SMAN 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3), 10-18.
Dasna, I.W. 2005. Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan Implementasinya
dalam Pembelajaran Kimia. Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya & Exchange
Experience of IMSTEP JICA. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.
Ismawati, R., Saptorini and Wijayati, N. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berstrategi
React Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Kelas Xi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
7(1), pp. 1044–1050.
Latifah, S., Sugiharto., dan Nugroho CS, A., (2014), Studi Komparasi Penggunaan Praktikum
dan Demonstrasi pada Metode Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi
Hidrolisis Garam Kelas XI Ilmu Alam SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011,
Jurnal Pendidikan Kimia 3 : 111 – 120
Nazriati dan Fajaroh, Fauziatul. 2007. Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle dalam
Pembelajaran Kimia Berbahan Ajar Terpadu (Makroskopis dan Mikroskopis) Terhadap Motivasi,
Hasil Belajar, dan Retensi Kimia Siswa SMA. Jurnal Penelitian Kependidikan, (Online), (2).
(http://lemlit.um.ac.id), diakses tanggal 12 Desember 2012.
Nugraha, D.H., 2013, Pengembangan bahan ajar reaksi redoks bervisi SETS, berorientasi
konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education, Vol 2, No 1.
Varadela, I. A., Saptorini and Susilaningsih, E. 2014. Pengaruh Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Lembar Kerja Praktikum Terhadap Keterampilan Proses Sains, 3(2252).
28