Makalah Mulok
Makalah Mulok
Makalah Mulok
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mangga ( Mangifera spp. ) merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang
berasal dari Negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara
termasuk Malaysia dan Indonesia.
Buah mangga yang matang merupakan buah meja yang banyak digemari. Mangga
yang muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk
basah atau kering.
2
2.5. SYARAT TUMBUH
1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan.
Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah,
tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika
bunga muncul pada saat hujan.
2. Media Tanam
1) Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan
lempung dalam jumlah yang seimbang.
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah
5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
3. Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl
menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di
dataran tinggi.
1. Pembibitan
1) Perbanyakan dengan Biji
a) Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji
dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
b) Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm3 dengan media tanah kebun
dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga
disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang
gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan
sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab.
Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama
penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan
berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-
benar kuat dan baik.
3
Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya
sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah
dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6
bulan.
2) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang
buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang
bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan.
Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur
1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
3) Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman
berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah
dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
2) Pembukaan Lahan
a) Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta
menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
b) Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
4
3. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100 cm. Pada waktu
penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari
kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang
lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah
galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.
2) Cara Penanaman
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan mlebar
60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit
digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali
tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang
kayu penyangga tanaman.
4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah dicabut dapat
dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa
dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.
2) Penggemburan/Pembubunan
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu
digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga
cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan
produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar
dalam satu cabang hanya terdapat 3-4 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak
5
sama tinggi dan berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1
tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan
kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian,
dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan ke-2.
4) Pemupukan
a) Pupuk organik
1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
2. Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk
kandang, 15 kg abu.
4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah.
Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul
(5 cm).
b) Pupuk anorganik
1. Umur tanaman 1-2 bulan: NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
2. Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
3. Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
4. Tanaman waktu berbunga: ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970
gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
5. Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940
gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
6
2.7. HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
1) Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yang
menyebabkan kepik tidak bertelur.
4) Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan
memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metal
eugenol di dalam wadah dan insektisida.
7
bunga. Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon
atau Basudin.
7) Codot
Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan membiarkan semut
kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan
melindungi pohon dengan jaring.
2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi
layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian:
fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga
yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang
hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan
cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak kuning yang
akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
8
Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan
memangkas tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh
kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna
menjadi coklat atau hitam. Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi
dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon
dengan bubur bordeaux.
3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan
tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang
terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.
2.8. PANEN
2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai
memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah
yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
9
3. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan
satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan
sehingga dilakukan beberapa kali panen.
4. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500
buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu
produksi maksimum di umur 20 tahun.
1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
3. Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan sejuk.
10
BAB III
KESIMPULAN
Buah mangga merupakan buah yang banyak digemari masyarakat, karena buah
mangga mempunyai rasa yang enak maka hampir semua kalangan usia menyukai buah ini.
Di dalam negeri mangga tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya. Buah
yang berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat menembus pasar
untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri mangga adalah buah eksotik yang banyak
penggemarnya dan termasuk buah impor yang mahal. Potensi Indonesia untuk mengekspor
mangga begitu besar, tetapi pemanfaatannya tidak maksimal. Untuk mensuplai kebutuhan
mangga luar negeri yang harus kontinyu dan standard mutu tidak berubah, diperlukan
pengembangan agribisnis mangga yang mencakup areal tanam luas dengan kultur teknis
dan pasca panen yang terkendali.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Marhijanto, Drs & Setiyo Wibowo. 1994. Bertanam Mangga. Arkola. Surabaya.
Bonus Trubus No. 345. 1998. Celah-celah Usaha Terpilih
Pracaya, Ir. 1998. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Jakarta
Rismunandar. 1990. Membudayakan Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru Bandung
Trubus No. 345. 1998. Memperbanyak Mangga di Pohon. Jakarta, Februari 2000
12