1510 2811 1 SM
1510 2811 1 SM
1510 2811 1 SM
Blok 1 Modul 1
Sistem Memori dan Profesionalisme
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah laporan diskusi kelompok kecil ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah. Laporan ini
secara menyeluruh membahas mengenai “Sistem Memori dan Profesionalisme”.
Laporan ini dibuat sebagai bukti jalannya diskusi kelompok kecil kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini, antara lain :
1. dr. Fransisca A. Sihotang, S.Ked dan dr. Lukas Daniel Leatemia, M.Kes
yang telah mebimbing kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil
(DKK) ini.
2. Teman-teman kelompok 5 yang telah mencurahkan pikiran dan
tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan
dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok
kecil (DKK) kelompok 5
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
angkatan 2016 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari dalam laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari diskusi ini adalah :
1.3 Manfaat
Manfaat yang kami dapatkan dari diskusi dan hasil belajar kami adalah kami
dapat mengetahui definisi dari memori, jenis-jenis memori, faktor-faktor yang
mempengaruhi memori, proses masuknya informasi ke otak hingga menjadi
ingatan dan memori lupa dan metode atau cara efektif agar informasi yang di
dapat menjadi ingatan jangka panjang.
BAB II
Skenario
Dani : Aku susah mengingat pelajaran tadi. Banyak lupanya, mungkin karena
banyak istilah-istilah sulit ya..
Anang : Iya. Aku sih lebih suka modul sebelumnya, lebih gampang. Materinya
mirip seperti pelajaran Biologi kita di SMA.
Dani : Setuju Nang. Aku lebih mudah ingat materi di modul sebelumnya
soalnya sudah pernah dipelajari.
Anang : Tapi denger-denger tahun lalu banyak yang nggak lulus karena materi
kuliah tadi.
Dani : Jadi kita harus gimana nih? Jangan sampai kita ikutan nggak lulus.
Anang : yang pasti nggak boleh pake SKS alias sistem kebut semalam
Dani : Sip. Kita harus cari cara supaya materinya bisa kita ingat terus
1. Karena istilah tersebut asing dan belum pernah didengar sebelumnya. Selain
itu, istilah tersebut belum dipelajari berulang kali sampai tidak menjadi asing
lagi.
2. Metode agar pelajaran mudah diingat :
a. Membuat jembatan keledai
b. Mengingat dalam bentuk gambar
c. Membuat catatan berwarna
d. Menganalogikan apa yang ingin kita ingat dengan sesuatu yang mudah
diingat
e. Mengenal cara belajar diri masing-masing
f. Memahami materi secara jelas, bukan hanya menghapal
g. Mengulang materi yang didapat
3. Perbedaan dari ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek adalah
ingatan jangka panjang akan bertahan lama (permanen) sedangkan ingatan
jangka pendek sifatnya tidak permanen (bersifat sementara dan mudah
hilang).
4. Faktor Internal
a. IQ
b. Kondisi fisik
c. Usia
d. Kepribadian seseorang
e. Keadaan lingkungan sekitar
Faktor Eksternal
a. Keadaan lingkungan
b. Asupan nutrisi
c. Efek samping obat-obatan
d. Sifat informasi yang diterima
5. Karena pada modul sebelumnya materi-materi yang tercantum sudah pernah
dipelajari saat masih SMA sehingga tidak asing bagi mereka.
6. Karena mereka tidak memahami pelajaran secara keseluruhan.
7. Karena dengan sistem SKS otak dipaksa bekerja keras dalam waktu singkat.
8. Dengan mencicil pelajaran tersebut dan membaca ulang.
9. Seseorang menerima informasi yang berasal dari memori sensori dan tidak diulang
sehingga seseorang menjadi lupa.
10. Penyebab:
a. Informasi jarang diulang
b. Tertutupi dengan informasi baru
11. Kondisi:
a. Kondisi badan yang fit
b. Kondisi lingkungan yang kondusif
12. Otak besar (cerebrum), tepatnya pada lobus frontalis.
panjang
pendek
ingat lupa
faktor
internal eksternal
Sumber: Penulis
2.5 STEP 5. LEARNING OBJECTIVES
Pada step ini, kami belajar mandiri di rumah dengan tujuan mempelajari LO yang
sudah ditetapkan.
Rehearsal
Retrieval
Sensori Ingatan Ingatan
Sensori Jangka Jangka
Memori Attention Storage
Input Pendek Panjang
Failure
Sumber: Penulis
Memori sensorik mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indera, yaitu secara visual melalui mata,
pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan
melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan akan langsung
terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut di transfer ke sistem
ingatan jangka pendek. Apabila stimuli tidak diperhatikan akan terjadi decay. Decay
theory adalah memori menjadi aus seiring berjalannya waktu jika tidak diingat
kembali. Informasi yang masuk akan meninggalkan jejak dan jejak tersebut akan
hilang atau rusak jika tidak dibutuhkan. Sistem ingatan jangka pendek menyimpan
informasi atau stimuli selama sekitar 30 detik, dan hanya sekitar 7 bongkahan
informasi dapat disimpan dan dipelihara di sistem memori jangka pendek dalam
suatu saat. Setelah berada di sistem memori jangka pendek, informasi tersebut
dapat di transfer lagi dengan proses pengulangan ke sistem ingatan jangka panjang
untuk disimpan, atau daat juga informasi tersebut hilang atau terlupakan karena
tergantikan oleh tambahan bongkahan informasi baru (displacement) (Solso,1995).
3. Jenis-jenis Ingatan
Atkinson & Shriffin (1968, dalam Passer & Smith 2007; Lahey, 2007; Reed, 2007)
mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan Three-Stage Model of
Memory, yang membagi ingatan manusia atas 3 komponen utama, yaitu:
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)
Ingatan sensori adalah proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf
sensori yang berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh
melalui panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik (Brown, 1987).
Pernyataan ini didukung oleh Rathus (2007), yang menyatakan bahwa informasi
yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui panca indera
hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima dengan indera penglihatan
hanya mampu bertahan seperempat detik (Santrock, 2005).
g. Usia
Para peneliti UI (The University of Iowa) menghubungkan jumlah kortisol dengan
hilangnya sinapsis secara bertahap pada korteks prefontal, yakni daerah otak
tempat ingatan jangka pendek berada. Sinapsis adalah koneksi membantu kita
memproses,menyimpan,dan mengingat informasi dan ketika kita bertambah tua
pengulangan dan paparan jangka panjang kortisol dapat menyebabkan informasi
menyusut dan menghilang (Jason Radley, 2014).
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa memori adalah ingatan tentang suatu
informasi yang melalui proses penyimpanan, pengkodean dan pemanggilan kembali.
Memori terbagi menjadi 3, yaitu memori jangka panjang, memori jangka pendek, dan
memori sensori.
3.2 SARAN
Demikian laporan diskusi skenario dari kelompok kami mengenai sistem memori
manusia. Setelah kita mengetahui proses yang sebenarnya yang terjadi di memori manusia
diharapkan kita dapat lebih meningkatkan ingatan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Kita juga perlu menghindari hal–hal yang dapat
menyebabkan turunnya ingatan, dan senantiasa melakukan pengulangan terhadap
informasi yang dianggap penting agar informasi tetap berada di dalam long-term memory
dan tidak hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Bhinnety, M. 2008. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Volume
16, No. 2 – Struktur dan Proses Memori.Yogyakarta: Jurnal Fakultas
Japardi, I. 2002. Learning and Memory. Medan: Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Novens, Filda W., et al. 2015. Modul Pembelajaran Cognition and Perception. Depok:
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Ormrod, Jeanne E. 2012. Human Learning, 6thed. New Jersey: Pearson Education Inc.
Radley, Jason. 2014. Stress hormone linked to short-term memory loss as we age. Iowa:
The University of Iowa.
Sherwood, L. 2002. Fisiologi Manusia Edisi 8: Dari Sel ke Sistem 8. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Susanto, Y., Pinandjojo Djosooewarno dan Rosnaeni.2009. Jurnal Vol. 8, No. 2 – Pengaruh
Olahraga Ringan Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa. Bandung:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.