Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1510 2811 1 SM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK KECIL

Blok 1 Modul 1
Sistem Memori dan Profesionalisme

Disusun Oleh : Kelompok 5

Joses Michael Korin (1610015035)

Muhamad Akbar Rizqullah R. (1610015036)

Dinda Aprilistya Puri (1610015024)

Mila Fazila (1610015025)

Putri Lintang Kharisma (1610015027)

Adelia Lisnawati (1610015028)

Allya Nurul Khusna (1610015029)

Raudhatul Jannah (1610015063)

Chelsea Liamata Payung (1610015066)

Nurul Athaya Citra M. (1610015070)

Tutor :

dr. Lukas Daniel Leatemia, M.Kes, M.Pd.Ked, M.Sc

dr. Fransisca A. Sihotang, S.Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah laporan diskusi kelompok kecil ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah. Laporan ini
secara menyeluruh membahas mengenai “Sistem Memori dan Profesionalisme”.
Laporan ini dibuat sebagai bukti jalannya diskusi kelompok kecil kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini, antara lain :

1. dr. Fransisca A. Sihotang, S.Ked dan dr. Lukas Daniel Leatemia, M.Kes
yang telah mebimbing kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil
(DKK) ini.
2. Teman-teman kelompok 5 yang telah mencurahkan pikiran dan
tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan
dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok
kecil (DKK) kelompok 5
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
angkatan 2016 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.

Penulis menyadari dalam laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini.

Samarinda, 8 September 2016

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat................................................................................................... 2

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN


Skenario........................................................................................................ 3
2.1 Klarifikasi Istilah/ konsep....................................................................... 3
2.2 Identifikasi Masalah............................................................................... 3
2.3 Analisis Masalah.................................................................................... 4
2.4 Strukturisasi........................................................................................... 5
2.5 Learning Objective ................................................................................ 5
2.6 Belajar Mandiri....................................................................................... 6
2.7 Sintesis ................................................................................................. 6

Bab III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran.................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memori atau kemampuan daya ingat adalah proses dimana informasi belajar
disimpan dan dapat dibaca kembali, tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa
yang telah pernah dialaminya saja tetapi juga termasuk untuk menerima, menyimpan
dan menerima, dan menimbulkan apa yang telah dialaminya. Untuk mengingat
sesuatu manusia harus berhasil melakukan 3 hal,yaitu mendapatkan informasi,
menyimpan, dan menimbulkan kembali dikenal dengan istilah encoding, storage, dan
retrieval. Suatu proses memori dimulai dengan masuk sebuah informasi yang
disimpan dalam otak manusia informasi tersebut merupakan rangsangan yang
diterima oleh panca indera manusia dan dibawa ke dalam sel-sel saraf otak dan
disimpan di dalam memori manusia. Sistem memori dibagi menjadi 3, yaitu memori
jangka panjang, memori jangka pendek, dan memori sensori. Sistem memori
mencatat informasi masuk melalui salah satu atau kombinasi pancar aindera yaitu
secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, penciuman melalui hidung,
rasa melalui lidah dan rabaan melalui kulit. Memori memiliki fungsi yang penting bagi
manusia. Jika kita lakukan aktivitas berpikir maupun bernalar, sebagian besar kita
menggunakan fakta dari memori atau ingatan kita. Kita menggunakan konsep waktu
dengan menghubung-menghubungkan masa sekarang dengan masa lalu serta
membuat perencanaan hal tersebut di mungkinkan adanya fasilitas system memori
kita yang kuat dan dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Karena memori inilah
manusia dapat dikatakan makhluk bersejarah,artinya makhluk yang tidak ditentukan
oleh pengaruh proses dari hal yang terjadi saat kini saja,tetapi berkembang dalam
sejarah masa lalunya yang masih dan sewaku-waktu dapat dihidupkan kembali;
inilah yang disebut memori.

1.2 Tujuan
Tujuan dari diskusi ini adalah :

1. Mahasiswa mampu memahami apa definisi memoriss

2. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis memori

3. Mahasiswa mampu memahami proses masuknya informasi ke otak hingga


menjadi ingatan dan memori lupa
4. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan

5. Mahasiswa mampu mengetahui metode atau cara efektif agar informasi


yang didapat menjadi ingatan jangka panjang

1.3 Manfaat
Manfaat yang kami dapatkan dari diskusi dan hasil belajar kami adalah kami
dapat mengetahui definisi dari memori, jenis-jenis memori, faktor-faktor yang
mempengaruhi memori, proses masuknya informasi ke otak hingga menjadi
ingatan dan memori lupa dan metode atau cara efektif agar informasi yang di
dapat menjadi ingatan jangka panjang.
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

Skenario

Susah Mengingat Pelajaran

Anang dan Dani mahasiswa FK sedang bersantai di kantin.

Anang : Dan, bagaimana menurutmu materi kuliah tadi?

Dani : Aku susah mengingat pelajaran tadi. Banyak lupanya, mungkin karena
banyak istilah-istilah sulit ya..

Anang : Iya. Aku sih lebih suka modul sebelumnya, lebih gampang. Materinya
mirip seperti pelajaran Biologi kita di SMA.

Dani : Setuju Nang. Aku lebih mudah ingat materi di modul sebelumnya
soalnya sudah pernah dipelajari.

Anang : Tapi denger-denger tahun lalu banyak yang nggak lulus karena materi
kuliah tadi.

Dani : Jadi kita harus gimana nih? Jangan sampai kita ikutan nggak lulus.

Anang : yang pasti nggak boleh pake SKS alias sistem kebut semalam

Dani : Sip. Kita harus cari cara supaya materinya bisa kita ingat terus

2.1 STEP 1. KLARIFIKASI ISTILAH

Modul: bagian kecil dari pembelajaran yang luas;materi yang disiapkan


dalam belajar.

2.2 STEP 2. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa seseorang sulit mengingat istilah baru?


2. Bagaimana metode agar mudah mengingat materi pelajaran yang sulit?
3. Apa perbedaan ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang?
4. Apa saja faktor yang memengaruhi daya ingat?
5. Mengapa Dani dan Anang lebih menyukai modul sebelumnya?
6. Mengapa bisa mahasiswa tahun lalu banyak yang tidak lulus materi tersebut?
7. Mengapa sistem SKS tidak bisa di pakai dalam belajar?
8. Apakah ada metode belajar selain SKS?
9. Bagaimana proses seseorang menjadi lupa dengan cepat?
10. Apa saja penyebab seseorang menjadi lupa?
11. Kapan waktu yang tepat untuk belajar (kondisi lingkungan dan fisik seperti
apa)?
12. Bagian otak apa yang berperan dalam mengingat?

2.3 STEP 3.ANALISIS MASALAH

1. Karena istilah tersebut asing dan belum pernah didengar sebelumnya. Selain
itu, istilah tersebut belum dipelajari berulang kali sampai tidak menjadi asing
lagi.
2. Metode agar pelajaran mudah diingat :
a. Membuat jembatan keledai
b. Mengingat dalam bentuk gambar
c. Membuat catatan berwarna
d. Menganalogikan apa yang ingin kita ingat dengan sesuatu yang mudah
diingat
e. Mengenal cara belajar diri masing-masing
f. Memahami materi secara jelas, bukan hanya menghapal
g. Mengulang materi yang didapat
3. Perbedaan dari ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek adalah
ingatan jangka panjang akan bertahan lama (permanen) sedangkan ingatan
jangka pendek sifatnya tidak permanen (bersifat sementara dan mudah
hilang).
4. Faktor Internal
a. IQ
b. Kondisi fisik
c. Usia
d. Kepribadian seseorang
e. Keadaan lingkungan sekitar
Faktor Eksternal
a. Keadaan lingkungan
b. Asupan nutrisi
c. Efek samping obat-obatan
d. Sifat informasi yang diterima
5. Karena pada modul sebelumnya materi-materi yang tercantum sudah pernah
dipelajari saat masih SMA sehingga tidak asing bagi mereka.
6. Karena mereka tidak memahami pelajaran secara keseluruhan.
7. Karena dengan sistem SKS otak dipaksa bekerja keras dalam waktu singkat.
8. Dengan mencicil pelajaran tersebut dan membaca ulang.
9. Seseorang menerima informasi yang berasal dari memori sensori dan tidak diulang
sehingga seseorang menjadi lupa.
10. Penyebab:
a. Informasi jarang diulang
b. Tertutupi dengan informasi baru
11. Kondisi:
a. Kondisi badan yang fit
b. Kondisi lingkungan yang kondusif
12. Otak besar (cerebrum), tepatnya pada lobus frontalis.

2.4 STEP 4. STRUKTURISASI KONSEP

panjang

Definisi Proses Memory

pendek

ingat lupa

faktor

internal eksternal

Gambar 2.1. Strukturisasi Konsep

Sumber: Penulis
2.5 STEP 5. LEARNING OBJECTIVES

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi sistem memori


2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses masuknya informasi ke otak hingga menjadi
ingatan dan menjadi lupa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis ingatan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan metode atau cara-cara efektif agar informasi yang
didapat menjadi ingatan jangka panjang

2.6 STEP 6. BELAJAR MANDIRI

Pada step ini, kami belajar mandiri di rumah dengan tujuan mempelajari LO yang
sudah ditetapkan.

2.7 STEP 7. SINTESIS

1. Sistem memori adalah rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan yang


berfungsi untuk memunculkan sensasi, kesan, dan ide (Dorland, 2000).
2. Proses masuknya informasi ke otak menjadi ingatan dan menjadi lupa

Rehearsal

Retrieval
Sensori Ingatan Ingatan
Sensori Jangka Jangka
Memori Attention Storage
Input Pendek Panjang

Decay Displacement Retrieval

Failure

Gambar 2.2 Strukturisasi Konsep

Sumber: Penulis
Memori sensorik mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indera, yaitu secara visual melalui mata,
pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan
melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan akan langsung
terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut di transfer ke sistem
ingatan jangka pendek. Apabila stimuli tidak diperhatikan akan terjadi decay. Decay
theory adalah memori menjadi aus seiring berjalannya waktu jika tidak diingat
kembali. Informasi yang masuk akan meninggalkan jejak dan jejak tersebut akan
hilang atau rusak jika tidak dibutuhkan. Sistem ingatan jangka pendek menyimpan
informasi atau stimuli selama sekitar 30 detik, dan hanya sekitar 7 bongkahan
informasi dapat disimpan dan dipelihara di sistem memori jangka pendek dalam
suatu saat. Setelah berada di sistem memori jangka pendek, informasi tersebut
dapat di transfer lagi dengan proses pengulangan ke sistem ingatan jangka panjang
untuk disimpan, atau daat juga informasi tersebut hilang atau terlupakan karena
tergantikan oleh tambahan bongkahan informasi baru (displacement) (Solso,1995).

Mempelajari memori jangka pendek merupakan langkah awal dalam


memahami memori jangka panjang (Murdock,1974). Informasi ingatan jangka
pendek mengalami salah satu dari dua nasib, yaitu informasi yang dengan segera
dilupakan atau dipindahkan ke dalam mode ingatan jangka panjang yang lebih
permanen melalui latihan aktif atau pengulangan. Proses pemindahan ingatan dari
jangka pendek ke jangka panjang, dinamakan dengan konsolidasi atau storage
(Sherwood, 2002). Informasi yang tersimpan itu sifatnya terorganisasi, maka bila
diberi petunjuk (retrieval cues), maka proses mengingat itu hanya akan berlangsung
beberapa detik saja. Tetapi apabila informasi tidak bersifat terorganisir dan tidak
memiliki petunjuk yang memadai, maka akan terjadi kegagalan mengingat kembali
yang disebut retrieval failures (Filda Novens, dkk: 2015).

3. Jenis-jenis Ingatan
Atkinson & Shriffin (1968, dalam Passer & Smith 2007; Lahey, 2007; Reed, 2007)
mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan Three-Stage Model of
Memory, yang membagi ingatan manusia atas 3 komponen utama, yaitu:
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)
Ingatan sensori adalah proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf
sensori yang berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh
melalui panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik (Brown, 1987).
Pernyataan ini didukung oleh Rathus (2007), yang menyatakan bahwa informasi
yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui panca indera
hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima dengan indera penglihatan
hanya mampu bertahan seperempat detik (Santrock, 2005).

b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)


Ingatan jangka pendek adalah suatu proses penyimpanan ingatan sementara.
Ingatan jangka pendek disebut juga working memory, karena informasi yang
disimpan hanya dipertahankan. Selama informasi masih diperlukan. Jika informasi
tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan
jangka pendek akan menghilang (Santrock, 2005).

c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term Memory)


Ingatan jangka panjang adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relatif
permanen (Reed, 2007). Reed membagi ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis,
yaitu:

1) Ingatan Prosedural (Procedural Memory)


Ingatan procedural adalah ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi
yang telah dipelajari, misalnya individu mengetahui cara untuk bersepeda
walaupun ia telah lama tidak bersepeda.

2) Ingatan Semantik (Semantic Memory)


Ingatan semantic adalah ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai
makna suatu hal, misalnya individu mengetahui makna kata “terbang”.

3) Ingatan Episodik (Episodic Memory)


Ingatan episodic adalah ingatan kejadian maupun pengalaman yang spesifik,
mengetahui kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman tersebut terjadi,
misalnya individu mengetahui kapan dan di mana ia melangsungkan
pernikahannya walaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun.

Lahey (2007) menggolongkan ingatan semantic dan episodic kedalam ingatan


deklaratif (declarative memory). Secara ringkas, pembagian ingatan jangka panjang
dapat dilihat pada figur.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan (Universitas Kristen Maranatha, 2009):


a. Hormonal
b. Makanan dan lifestyle
c. Istirahat
d. Latihan fisik
e. Memori rutin
f. Jenis kelamin
Wanita diduga lebih banyak dan cenderung untuk menjadi lebih pelupa. Hal ini
disebabkan karena pengaruh hormonal, stres yang menyebabkan ingatan
berkurang dan akhirnya lupa (Yuliana Susanto, dkk: 2009).

g. Usia
Para peneliti UI (The University of Iowa) menghubungkan jumlah kortisol dengan
hilangnya sinapsis secara bertahap pada korteks prefontal, yakni daerah otak
tempat ingatan jangka pendek berada. Sinapsis adalah koneksi membantu kita
memproses,menyimpan,dan mengingat informasi dan ketika kita bertambah tua
pengulangan dan paparan jangka panjang kortisol dapat menyebabkan informasi
menyusut dan menghilang (Jason Radley, 2014).

5. Cara mengasah daya ingat (Jeanne E. Ormrod, 2012):


a. Selection
Memilah-milah informasi penting dan tidak penting
b. Rehearsal
Mengulang apa yang sudah diingat secara terus menerus dalam waktu singkat
c. Meaningful Learning
Mudah menghafal dengan bahasa sendiri tetapi serupa
d. Internal Organization
Mengorganisasikan ingatan agar mudah diingat
e. Elaboration
Mendalami materi yang diberikan
f. Visual Imagery
Menggunakan gambar yaitu :
- Akrostik (jembatan keledai)
- Akronim (singkatan)
- Peta konsep
- Pewarnaan
- Simbolisasi
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa memori adalah ingatan tentang suatu
informasi yang melalui proses penyimpanan, pengkodean dan pemanggilan kembali.
Memori terbagi menjadi 3, yaitu memori jangka panjang, memori jangka pendek, dan
memori sensori.

Usia, konsentrasi, dan emosi dapat mempengaruhi kemampuan daya ingat


seseorang. Dalam mengingat tidak hanya dibutuhkan pengulangan, namun juga di
pengaruhi berbagai faktor lain yang juga disertai dengan serangkaian proses-proses, mulai
dari penyerapan, penyimpanan, hingga kemudian pemanggilan kembali atau pun hilang dari
ingatan. Namun, lupa merupakan hal yang lumrah terjadi dan disebabkan oleh beberapa
faktor.

3.2 SARAN

Demikian laporan diskusi skenario dari kelompok kami mengenai sistem memori
manusia. Setelah kita mengetahui proses yang sebenarnya yang terjadi di memori manusia
diharapkan kita dapat lebih meningkatkan ingatan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Kita juga perlu menghindari hal–hal yang dapat
menyebabkan turunnya ingatan, dan senantiasa melakukan pengulangan terhadap
informasi yang dianggap penting agar informasi tetap berada di dalam long-term memory
dan tidak hilang.
DAFTAR PUSTAKA

Bhinnety, M. 2008. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Volume
16, No. 2 – Struktur dan Proses Memori.Yogyakarta: Jurnal Fakultas

Psikologi Universitas Gadjah Mada, hal 74-88.

Japardi, I. 2002. Learning and Memory. Medan: Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.

Novens, Filda W., et al. 2015. Modul Pembelajaran Cognition and Perception. Depok:
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Ormrod, Jeanne E. 2012. Human Learning, 6thed. New Jersey: Pearson Education Inc.

Radley, Jason. 2014. Stress hormone linked to short-term memory loss as we age. Iowa:
The University of Iowa.
Sherwood, L. 2002. Fisiologi Manusia Edisi 8: Dari Sel ke Sistem 8. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Susanto, Y., Pinandjojo Djosooewarno dan Rosnaeni.2009. Jurnal Vol. 8, No. 2 – Pengaruh
Olahraga Ringan Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa. Bandung:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Anda mungkin juga menyukai