Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Phlebotomy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ANGGRAINY NORNILASARI

(13.72.014667)
ANALIS KESEHATAN

ALAT DAN BAHAN PHLEBOTOMY


Phlebotomy yaitu pengambilan sampel darah dengan cara melubangi pembuluh darah vena
subcutis.

Phlebotomis harus melaksanakan tugasnya dengan kompeten yaitu pada saat mengumpulkan
sampel darah harus dengan sikap terampil, aman, dan dapat dipercaya. Tujuan phlebotomy
adalah memperoleh sampel darah dalam volume yang cukup untuk pemeriksaan yang
dibutuhkan, dengan memperhatikan pencegahan interferensi preanalisis, memasukannya ke
dalam tabung yang benar, memperhatikan keselamatan (safety), dan dengan sesedikit
mungkin menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien.

Agar dapat diperoleh spesimen darah yang memenuhi syarat uji laboratorium, maka prosedur
pengambilan sampel darah harus dilakukan dengan benar, mulai dari persiapan peralatan,
pemilihan jenis antikoagulan, pemilihan letak vena, teknik pengambilan sampai dengan
pelabelan.

Alat-alat yang dipergunakan untuk pengambilan darah vena :

1. Spuit
Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian injeksi
intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat digunakan
untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit bervariasi dari 1ml,
3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian
cairan sonde atau syring pump.

2. Tourniquet

Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintesis yang
bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah pada
organ yang akan dilakukan penusukan phlebotomy. Adapun tujuan pembendungan ini
adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk menambah
tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses penyedotan
darah ke dalam spuit.

3. Kapas Alkohol
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan dibasahi dengan
antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah untuk
menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus
mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.

4. Needle, Wing Needle

Ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum.
Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepat dari spuit serta
container vacum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan
besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki
pengambilan dengan jarum kecil.

5. Vacum Tube
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson)
di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa
udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan
mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume
tertentu telah tercapai.

Jarum yang digunakan terdiri dari dua


buah jarum yang dihubungkan oleh
sambungan berulir. Jarum pada sisi
anterior digunakan untuk menusuk
vena dan jarum pada sisi posterior
ditancapkan pada tabung. Jarum
posterior diselubungi oleh bahan dari
karet sehingga dapat mencegah darah
dari pasien mengalir keluar.
Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan
memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.

Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah tak perlu membagi-bagi


sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan dapat digunakan
untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan.
Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien
langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman.
Jadi. Kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada pengambilan
dengan cara manual dapat dihindari.

Kekurangannya, sulitnya pengambilan darah pada orang tua, anak kecil, bayi, atau
jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk
mengatasi hal ini mungkin bisa digunakan jarum bersayap (winged needle).

Jenis tabung vacutainer :

Tabung tutup merah.


Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku dan serum
dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia
darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test)

Tabung tutup kuning.


Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya
memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada di bagian
atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi dan serologi
Tabung tutup hijau terang.
Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST) dengan antikoagulan
lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel
darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.

Tabung tutup ungu atau lavender.


Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan
bank darah (crossmatch)

Tabung tutup biru.


Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi
(mis. PPT, APTT)

Tabung tutup hijau.


Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk
pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.

Tabung tutup biru gelap.


Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan
trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi.

Tabung tutup abu-abu terang.


Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan
glukosa.

Tabung tutup hitam.


berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR).

Tabung tutup pink.


berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan imunohematologi.

Tabung tutup putih.


potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan molekuler/PCR dan bDNA.

Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas.


berisi media biakan, digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan
jamur.
6. Blood Container

Tabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat vakum udara. Ini biasa
digunakan untuk pemeriksaan manual, dan dengan keperluan tertentu misalnya
pembuatan tampungan sendiri untuk efisiensi biaya.

7. Plester

Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas phlebotomi, sehingga membantu
proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan atau trauma
akibat penusukan.

Anda mungkin juga menyukai