Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Soal Latihan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

RECEIVABLE

MATERI
 Pengertian piutang
 Jenis-jenis piutang dan transaksi penyebab timbulnya piutang
 Pengakuan piutang
 Penilaian Piutang
 Piutang sebagai sumber kas

PEMBAHASAN
Pengertian Piutang (receivables)
Piutang adalah Piutang/tagihan/ hak perusahaan kepada pihak lain yang akan dilunasi dengan kas. Atau hak perusahaan
untuk menerima sejumlah kas dimasa yang akan datang, akibat kejadian dimasa lalu.

Jenis-jenis piutang
Menurut sumber terjadinya, piutang dapat digolongkan kedalam 2 katagori, yaitu a) piutang dagang/usaha (account
receivable/trade receivable), b) piutang bukan dagang/piutang lain-lain.
Piutang dagang, adalah piutang yang hanya timbul karena penjualan kredit komoditi (barang dan / atau jasa) yang
merupakan usaha pokok perusahaan.
Adapun transaksi yang menimbulkan piutang dagang (account receivable) untuk berbagai jenis usaha sebagai berikut:
Jenis usaha perusahaan: Keterangan:
1. Perusahaan dagang Piutang dagang akan timbul dari penjualan barang dagangan secara kredit
2. Perusahaan industri Piutang dagang akan timbul dari penjualan barang hasil produkdi/ barang jadi secara
kredit
3. Perusahaan jasa Piutang dagang akan timbul dari penjualan jasanya secara kredit.

Adapun transaksi yang menimbulkan piutang lain-lain adalah:


Transaksi penyebab timbulnya piutang: Piutang yang timbul adalah:
1. Perusahaan menjual aktiva tetap (misalnya tanah) secara kredit Piutang dari penjualan aktiva tetap
2. Perusahaan menerbitkan dan menjual saham secara kredit/ pemesanan Piutang atas pemesanan saham (stock
subscription receivable)
3. Perusahaan menerbitkan dan menjual obligasi (bonds) secara kredit Piutang atas penjualan obligasi
4. Perusahaan memberikan pinjaman tunai kepada karyawannya Piutang karyawan (employees
receivable)
5. Perusahaan memiliki investasi dalam bentuk saham yang diterbitkan Piutang atas dividen (dividend
perusahaan lain receivable)
6. Perusahaan kelebihan membayar pajak kepada pemerintah (lebih bayar) Piutang restitusi pajak

Penyajian piutang dalam laporan keuangan


Piutang yang pelunasannya (jatuh temponya) tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan dari sejak tanggal neraca, akan
disajikan sebagai unsure “aktiva lancar” (current assets), dan piutang yang pelunasannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
dari sejak tanggal neraca, akan disajikan sebagai unsure “aktiva lain-lain” (other assets).
Neraca:
Neraca, 31 Desember 2006
Current assets: Current liabilities:

Non Current assets


Investment:

Property, plant & Equipment:


Longterm liabilities:
Intangible assets:

Other assets: Capital:


Total assets Total liabilities + capital

Metode yang digunakan dalam pengakuan atas kerugian piutang, yaitu:


a) metode langsung (direct write off method), dalam metode ini kerugian piutang (bad debt), dalam arti akun
”kerugian piutang” akan didebit pada saat piutang benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih.
1
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
b) Metode cadangan (allowance methods), dalam metode ini akun ”kerugian piutang” (bad debt) akan didebit pada
akhir periode (saat akan disusun laporan keuangan, dengan menggunakan jurnal penyesuaian), akun lawannya
akan dikredit adalah akun ”cadangan kerugian piutang” (allowance for bad debt/doubtful account). Pada saat
suatu piutang benar-benar tidak dapat ditagih, maka akan dihapusbukukan dengan mendebit akun ”allowance for
bad debt” dan mengkredit ”receivable” (piutang)
Gambaran perbedaan pencatatan dengan ”direct method” dan ”allowance method”
Transaksi: Allowance method: Direct method:
1. Saat terjadi transaksi yang Dr. Piutang................................, x Dr. Piutang................................, x
mengakibatkan munculnya piutang Cr. Penyebab terjadi nya piutang, x Cr. Penyebab terjadi nya piutang, x
(piutang +)
2. saat terjadi pembayaran/ pelunasan Dr. Alat bayar yang diterima, x Dr. Alat bayar yang diterima, x
atas piutang (piutang -) Cr. Piutang ................................, x Cr. Piutang ................................, x
3. saat terjadi penghapusan atas Dr. Cadangan kerugian piutang, x Dr. kerugian piutang (Bad debt), x
piutang karena tidak dapat ditagih Cr. Piutang ................................, x Cr. Piutang ………………., x
4. pada akhir periode (saat Perusahaan melakukan ”taksiran atas kerugian
perusahaan akan menyusun laporan piutang” (allowance for bad debt), dengan
keuangan) jurnal penyesuaian sbb:
Dr. Kerugian piutang, x
Cr. Cadangan kerugian piutang, x
Catatan: dari kedua metode tersebut di atas yang sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah
Allowance Method

Latihan:
PT. X memiliki data tahun lalu, 31 Desember 2005 sebagai berikut: Account receivable, Rp 100; Allowance for bad debt,
Rp 10. Adapun transaksi selama tahun 2006 sebagai berikut:

Transaksi: Pencatatan PT. X


1. PT. X menjual barang dagangan nya (merupakan usaha pokok) Dr. Account receivable, 100
seharga Rp 100 secara kredit. Cr. Credit sales, 100
2. PT. X menerima cek sebagai pembayaran piutang dagang Rp 60 Dr. Cash, 60
Cr. Account receivable, 60
3. PT. X menghapuskan piutang dagang yang ternyata jelas tidak Dr. Allowance for bad debt, 8
dapat ditagih sebesar Rp 8 Cr. Account receivable, 8
4. PT. X menerima kembali pembayaran tunai atas piutang dagang Dr. Cash, 3
yang sudah terlanjur dihapuskan (point 3) sebesar Rp 3 Cr. Allowance for bad debt, 3
5. PT. X memberikan pinjaman tunai kepada karyawannya bernama Dr. Employee receivable, 2
Tn. A sebesar Rp 2 Cr. Cash, 2
6. PT. X menghapuskan piutang kepada Tn. A karena alasan tertentu Dr. Bad debt, 2
Cr. Employee receivable, 2
7. Pada akhir periode (saat PT. X akan menyusun laporan Dr. Bad, 21,4 *)
keuangannya) dilakukan ”taksiran atas kerugian piutang” Cr. Allowance for bad debt, 21,4 *)
(allowance for bad debt) sebesar 20% dari total piutang dagang
(akhir periode 2006)
Catatan: *)
Dr. Account Receivable Cr
31/12/05 Saldo awal 100
1. credit sales 100 2. Pembayaran tunai 60
3. penghapusan piutang 8
200 68
Saldo akhir 31/12/06 132
Taksiran atas kerugian piutang = 20% x 132 = 26,4 (angka ini yang akan muncul dineraca 31 Desember 2006

Dr. Allowance for bad debt Cr


31/12/05 Saldo awal 10
3. penghapusan piutang dagang 8 4. 3
31/12/06 Adjustment 21,4
8 34,4
Saldo akhir 31/12/06 26,4

413611836.doc
2
Dengan cara lain:
Saldo 31 Desember 2005 = 10 (Cr)
3. penghapusan piutang = 8 (Dr)
4. pembayaran = 3 (Cr)
Saldo sebelum Adjustment 31/12/2006 = 5 (Cr)
Maka Adjustment 31/12/2006 harus= 21,4 (Cr)
Saldo Allowance for bad debt 31//12/2006 = 26,4 (Cr)

Penyajian account receivable dan allowance for bad debt di Neraca:


Neraca, 31 Desember 2006 (dalam Rp)
Current assets: Current liabilities:
Account receivable 132
(-) Allowance for bad debt 26,4 105,6
Investment:

Property, plant & Equipment: Longterm liabilities:

Intangible assets:
Capital:
Other assets:
Total assets Total liabilities + capital

Penilaian piutang (Valuation)


Penilaian piutang menyangkut masalah penentuan nilai piutang yang harus disajikan di dalam laporan keuangan. Jumlah
piutang yang sajikan di dalam laporan keuangan hendaknya menunjukan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir.
Untuk menentukan jumlah yang wajar ini, harus diperkirakan jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih. Piutang
yang tidak dapat ditagih diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk
cadangan penghapusan piutang (Allowance for bad debt)
Penilaian piutang di neraca (balance sheet) menurut Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) adalah “Dalam neraca piutang harus dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan, dikurangi dengan taksiran
jumlah yang tidak dapat diterima/ditagih”.

Perhitungan atas taksiran kerugian piutang dan jurnal penyesuaian yang dibuat
 Dilakukan pada akhir periode
 Dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi (accounting policy) perusahaan yang bersangkutan
 Pembebanan dengan menggunakan jurnal penyesuaian (adjustment)
Dr. Bad debt (kerugian piutang), xx
Cr. Allowance for bad debt (cadangan kerugian piutang), xx
Penentuan besarnya ‘xx’ di atas akan sesuai dengan kebijakan akuntansi dalam perusahaan. Ada 2 (dua)
metode/pendekatan untuk menentukan ‘xx’ sebagai berikut:

a) Pendekatan laba-rugi (income statement approach)


Yaitu: - %-se tertentu sesuai kebijakan x total sales, atau
- %-se tertentu sesuai kebijakan x total net sales (sales - sales return - sales discount), atau
- %-se tertentu sesuai kebijakan x total credit sales
Contoh soal :
PT. X mempunyai saldo per 31/12/2005 untuk « Account Receivable » Rp 1.000 ; dan « Allowance For Bad Debt » Rp
20.
a. Penjualan barang dagangan selama tahun 2006 Tunai (cash sales), Rp 3.000; dan Kredit (credit sales), Rp
5.000
b. Penerimaan cash selama tahun 2006 atas penagihan piutang dagang Rp 4.725
c. Piutang dagang kepada salah seorang debitur yang dihapuskan selama tahun 2006 (tak tertagih) Rp 25
d. Pada 31/12/2006 dihitung ”taksiran atas kerugian piutang dagang” sesuai kebijakan akuntansi perusahaan
ditentukan 2 % x total penjualan kredit.
Diminta: buatlah jurnal yang diperlukan untuk transaksi di atas dan sajikan ”account receivable” dan ”allowance for bad
debt” dalam balance sheet per 31 Desember 2006.
Jawaban:

3
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
Jurnal yang dibuat PT. X
a. Mencatat penjualan Tunai:
Dr. Cash 3.000
Cr. Cash-sales 3.000
Mencatat penjualan Kredit:
Dr. Account receivable 5.000
Cr. Credit-sales 5.000
b. Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang
Dr. Cash 4.725
Cr. Account receivable 4.725
c. Mencatat piutang dagang yang dihapuskan
Dr. Allowance for bad debt 25
Cr. Account receivable 25
e. Mencatat “Taksiran kerugian piutang dagang”: 2% x total
penjualan kredit. (income statement approach) tidak memperhitungkan
saldo akun “Allowance for bad debt”.
2 % x 5.000 = 100
Dr. Bad debt 100
Cr. Allowance for bad debt 100

Sehingga saldo akun “account receivable” yang akan tersaji dineraca per 31 Desember 2006

Dr. Account Receivable Cr


31/12/05 Saldo awal 1.000
a. credit sales 5.000 b. Pembayaran tunai 4.725
c. penghapusan piutang 25
6.000 4.750
Saldo akhir 31/12/06 1.250

Dr. Allowance for bad debt Cr


31/12/05 Saldo awal 20
c. penghapusan piutang dag 25 d. 31/12/06 Adjustment 100
25 120
Saldo akhir 31/12/06 95

PT. X
Balance sheet, per Dec, 31, 2006
Account receivable ……………………………….. 1.250
Allowance for bad debt …………………………… 95 (-)
Net realizable value ………………………………. 1.155

b) Pendekatan neraca (balance sheet approach)


Yaitu: - %-se tertentu sesuai kebijakan x analisis umur piutang, atau
- %-se tertentu sesuai kebijakan x total piutang dagang
Contoh soal :
PT. X mempunyai saldo per 31/12/2005 untuk “Account Receivable” Rp 1.000 ; dan “Allowance For Bad Debt” Rp 20.
a. Penjualan barang dagangan selama tahun 2006 Tunai (cash sales), Rp 3.000; dan Kredit (credit sales), Rp
5.000
b. Penerimaan cash selama tahun 2006 atas penagihan piutang dagang Rp 4.725
c. Piutang dagang kepada salah seorang debitur yang dihapuskan selama tahun 2006 (tak tertagih) Rp 25
d. Pada 31/12/2006 dihitung ”taksiran atas kerugian piutang dagang” sesuai kebijakan akuntansi perusahaan
ditentukan 2 % x total piutang dagang.
Diminta: buatlah jurnal yang diperlukan untuk transaksi di atas dan sajikan ”account receivable” dan ”allowance for bad
debt” dalam balance sheet per 31 Desember 2006.
Jawaban:
Jurnal yang dibuat PT. X
a. Mencatat penjualan Tunai:
Dr. Cash 3.000
Cr. Cash-sales 3.000
413611836.doc
4
Mencatat penjualan Kredit:
Dr. Account receivable 5.000
Cr. Credit-sales 5.000
b. Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang
Dr. Cash 4.725
Cr. Account receivable 4.725
c. Mencatat piutang dagang yang dihapuskan
Dr. Allowance for bad debt 25
Cr. Account receivable 25
e. Mencatat “Taksiran kerugian piutang dagang”: 2% x total
piutang dagang. (balance sheet approach) memperhitungkan saldo akun
“Allowance for bad debt”.
2 % x 1.250 = 25 **)
Dr. Bad debt 30 *)
Cr. Allowance for bad debt 30

Sehingga saldo akun “account receivable” yang akan tersaji dineraca per 31 Desember 2006
Dr. Account Receivable Cr
31/12/05 Saldo awal 1.000
a. credit sales 5.000 b. Pembayaran tunai 4.725
c. penghapusan piutang 25
6.000 4.750
Saldo akhir 31/12/06 1.250

Penentuan *):
Saldo awal ”Allowance for bad debt” 31/12/2005 …….. = 20 (Cr)
Kerugian piutang dagang yang dihapuskan ………………… = 25 (Dr)
Saldo Allowance for bad debt sebelum Adjustment .............. = 5 (Dr)
Saldo allowance for bad debt yang harus tersaji dineraca **) = 25 (Cr)
Maka bad debt yang akan disajikan dalam Adjustment = 30 (Cr)

Dr. Allowance for bad debt Cr


31/12/05 Saldo awal 20
c. penghapusan piutang dag 25 d. 31/12/06 Adjustment 30
25 50
Saldo akhir 31/12/06 25

PT. X
Balance sheet, per Dec, 31, 2006
Account receivable ……………………………….. 1.250
Allowance for bad debt …………………………… 25 (-)
Net realizable value ………………………………. 1.225

Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan


Piutang yang telah dihapuskan dapat diterima kembali, pencatatannya tergantung situasi berikut ini :

2.4.1 Diterima dalam periode yang sama dengan saat penghapusan piutang.
a. Jurnal Metode langsung b. Jurnal Metode cadangan
Dr.Cash xxx Dr. Cash xxx
Cr. Bad Debt Expenses xxx Cr. Allowance for bad debt xxx

2.4.2 Diterima dalam periode yang berbeda dengan saat penghapusan piutang.
a. Jurnal Metode langsung b. Jurnal Metode cadangan
Dr. Cash xxx Dr. Cash xxx
Cr. Retained Earning xxx Cr. Allowance for bad debt xxx

5
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
Contoh: Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan
PT NIAGARA menerima pembayaran dari PT GANDI yang telah pailit tanggal 1 Juni 2002, atas sebagian hutangnya
sebesar Rp 50.000
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan bila pembayaran dilakukan
1. Pada tanggal 1 Nopember 2002 (periode sama)
2. Pada tanggal 1 Pebruari 2003 (periode berbeda)
Jawab
metode langsung metode Cadangan
1-11- 02 Dr. Cash 50.000 Dr. Cash 50.000
Cr. Bad debt Expense 50.000Cr. Allowance for bad debt 50.000

1-02-03 Dr. Cash 50.000 Dr. Cash 50.000


Cr. Retained Earning (pendptan
Piutang yg sdh dihapus) 50.000Cr. Allowance for bad debt 50.000

Pengakuan piutang (recognition)


Piutang dagang (account receivable) dan hasil penjualan (sales), pada mulanya akan dicatat sebesar harga pertukaran
(change price) yang disepakati antara pembeli dan penjual. Penyesuaian atau pengurangan untuk harga pertukaran dapat
berupa:
1. Potongan (Discount), yang terdiri dari: a. Potongan dagang (Trade Discount) – TD
b. Potongan kuantitas (Quantity Discount) – QD
c. Potongan Tunai (Cash Discount) – CD
2. Retur penjualan
3. Biaya angkut penjualan
4. Biaya penagihan
5. Kerugian piutang

Perlakuan Akuntansi terhadap pos-pos pengurang terhadap “Penjualan”, sebagai berikut :


1a. Trade discount (potongan dagang) adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli tertentu karena
pembeli tersebut akan menjual lagi barang tersebut. Maka penjual akan mencatat penjualan kredit ini dengan jurnal
(harga setelah dikurangi potongan):
Dr. Account receivable, (H – P)
Cr. Credit-sales, (H – P)

1b. Potongan Kuantitas (Quantity Discount) – QD


Quantity discount adalah Potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli karena pembelian
dalam partai/jumlah besar. Maka penjual akan mencatat transaksi penjualan kredit ini:
Dr. Account receivable, (H – P)
Cr. Credit-sales, (H – P)

1c. Potongan tunai (Cash Discount) – CD


Cash discount adalah Potongan yang baru diberikan oleh penjual kepada pembeli jika membayar dalam masa
potongan (discount period).

Untuk masalah cash discount ini ada 3 (tiga) metode pencatatan :


1. Metode harga bruto (gross price method)
2. Metode harga neto (net price method)
3. Metode cadangan (allowance method)
Contoh :
a. PT. X beroperasi tahun 2005, untuk tahun pertama tersebut PT. X menjual Barang Dagangan Rp. 100.000 dengan
Term of Payment (syarat pembayaran) 5/10.n/60.
b. Selama tahun tersebut Piutang Dagang yang berhasil ditagih berjumlah Rp. 75.000 (dari jumlah tersebut Rp.
50.000 diantaranya dalam masa potongan) dan sisanya melewati masa potongan.
c. Dari saldo Piutang Dagang Per 31/12/2005 yaitu Rp. 25000 (dan dari jumlah tersebut, Rp. 10000 diantaranya
masih dalam masa potongan).
Diminta: Pencatatan PT. X sebagai penjual.

1. Jika dengan gross price method.

413611836.doc
6
Pencatatan account receivable (A/R) dan Sales di catat sebesar “Harga bruto” (yaitu Harga sebelum dikurangi cash
discount).
Cash discount, baru di catat/diakui jika cash discount tersebut betul-betul diberikan.
Kendala : Jika ada “cash discount) yang diambil dalam periode yang tidak sama dengan periode penjualan.

Maka metode ini tidak menghasilkan pengukuran secara tepat terhadap A/R maupun Sales.

Account receivable dan Sales dinyatakan terlalu tinggi (Overstated) – karena tidak memperhatikan Cash
Discount yang baru akan diambil dalam periode berikutnya.

Hal ini tidak menghasilkan “Proper matching revenue with Expenses”

Untuk mengatasi kelemahan di atas : maka akhir periode dibuat penyesuaian (Adjustment) untuk mencatat “cash
discount” (potongan tunai) yang kemungkinan masih akan diambil (dimanfaatkan) oleh pembeli.

a. Mencatat penjualan kredit tahun 2005: Dr. Account receivable, 100.000


Cr. Credit sales, 100.000

b. Penerimaan hasil penagihan dalam masa potongan:


Dr. Cash, 47.500
Dr. Sales Discount, 2.500 (50.000 x 5 %)
Cr. Account receivable, 50.000

Penerimaan hasil penagihan lewat masa potongan:


Dr. Cash, 25.000
Cr. Account receivable, 25.000

Maka saldo (sebelum penyesuaian) 31-12-2000


 Sales (Credit sales) 100.000
 Account receivable 25.000 (saldo Dr)
 Sales Discount 2.500 (saldo Dr)

c. Penyesuaian : 31-12-2005
“Potongan yang masih ada kemungkinan untuk di ambil oleh pembeli periode yang akan datang”  5 % x 10.000 =
500
Adjustment: Dr. Potongan penjualan (Sales discount), 500
Cr. Cadangan potongan. penjualan, 500

Penyajian dalam Balance Sheet 31-12-2005
Piutang dagang 25000
Cadangan Potongan penjualan 500 –
Nilai Piutang dagang 24500

2. Jika dengan “net price method”


Pencatatan Account receivable dan Sales di catat sebesar “harga neto”, yaitu harga sesudah dikurangi potongan
tunai (cash discount).
 Jika ada cash discount yang tidak diambil, maka akan diakui sebagai “keuntungan / laba” (potongan yang tidak
diambil).
 Jika semua cash discount tersebut betul-betul diambil oleh pembeli, maka metode ini akan menghasilkan
pengukuran account receivable dan sales yang tepat.
 Sebaliknya jika tidak semua cash discount di ambil oleh pembeli, maka akibatnya ”account receivable” dan
”sales” dinyatakan terlalu rendah (under stated).
Untuk mengatasi kelemahan ini akhir periode di buat penyesuaian untuk mencatat “ Potongan tunai yang sudah
tidak mungkin dimanfaatkan lagi oleh pembeli”.
( % potongan di kalikan “account receivable” yang sudah melewati masa potongan).

Pencatatan dengan Net Price Method


a. Mencatat Penjualan kredit : Dr. Account receivable, 95000
Cr. Credit sales, 95000
7
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
b. Penerimaan hasil penagihan dalam masa potongan
Dr. Cash, 47500
Cr. Account receivable, 47500
Penerimaan hasil penagihan lewat masa potongan
Dr. Cash, 25000
Cr. Account receivable, 23750
Cr. Pot. Penjualan yang tidak di ambil, 1250 (5% x 25000)
(other revenue)
c. Penyesuaian 31-12-2000 : 5% x (saldo Account receivable yang sudah melewati masa Potongan)
: 5% x (25000 – 10000)= 750
AJE : Dr. Account receivable, 750
Cr. Potongan Penjualan yang tidak di ambil, 750
(other revenue)
(awal tahun berikutnya dibuat jurnal penyesuaian kembali / reversing entries)
1/1 – 2001  Dr. Potongan penjualan yang tidak diambil, 750
Cr. Account receivable, 750

Piutang Wesel/ Wesel Tagih (Notes Receivable)


Wesel adalah : Janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Wesel (Notes) Piutang wesel tidak berbunga = Non interest bearing notes. Nilai jatuh
tempo wesel (maturity value) besarnya sama dengan nilai nominal
wesel (nominal value / face value)

Piutang wesel berbunga = Interest bearing notes (maturity value = face


value + Interest)

Notes receivable discounted


Yang dimaksud dengan mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai
jaminan.
Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan merupakan hutang yang belum pasti (Contingent Liabilities)
sehingga harus nampak dalam catatan.
Misalnya : Wesel dengan nominal Rp. 100.000 jangka waktu 2 bulan tertanggal 1 Maret 2010 didiskontokan pada
tanggal 26 Maret dengan diskonto 10% periode diskonto di hitung :
maret 31 – 26 = 5 hari
april = 30 hari
1 mei(tgl Jatuh Tmpo)= 1 hari
= 36 hari.
Contoh :
1. Wesel tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret adalah :
nilai jatuh tempo wesel : 100.000
Diskonto : 36/360 x 10 % x 100.000 : 1.000 (-)
uang yang diterima ........................... 99.000

Catatan pihak yang mendiskontokan wesel dalam jurnal :


Dr. Cash 99.000
Dr. Interest expenses 1.000
Cr. Notes receivable discounted (piutang wsel yg didiskontokan) 100.000

Contoh : kode 01
Tgl 1 Maret 2010 PT. X memberikan wesel sebesar Rp. 100.000 pada PT. ABC. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak
berbunga. Wesel ini oleh PT. X dimaksudkan untuk memperpanjang hutangnya pada PT. ABC.
Pada tgl 26 Maret 2010 PT. ABC mendiskontokan wesel tersebut ke bank dan tarif diskonto 10 % setahun.
Pada tgl 1 Mei 2010 (tanggal jatuh tempo) wesel dilunasi oleh PT. X maka jurnal yang dilakukan oleh masing-
masing pihak :
Jawaban :
Pencatatan PT. X
1/3: Dr. Account payable : 100.000
Cr. Notes payable : 100.000
413611836.doc
8
26/3: No Entry
1/5: Mencatat Pelunasan :
Dr. Notes Payable : 100.000
Cr. Cash : 100.000

Pencatatan PT. ABC


1/3 : Mencatat penerimaan wesel
Dr. Notes Receivable : 100.000
Cr. Account Receivable : 100.000

26/3: Mencatat “pendiskontoan wesel ke bank”


Dr. Cash : 99.000
Dr. Interest expenses : 1.000
Cr. Notes Receivable Discounted : 100.000
Perhitungan:
Nominal wesel : 100.000
Diskonto : 10 % x 36/360 x 100.000 : 1.000 (-)
Diterima tunai 99.000
Pencatatan Bank :
1/3:  No Entry
26/3:  Dr. Notes Receivable, 100.000
Cr. Interest earned, 1.000
Cr. Cash, 99.000
1/5:  Mencatat penerimaan pembayaran
Dr. Cash, 100.000
Cr. Notes Receivable, 100.000
Contoh lain :
Misalkan dari soal kode 01 di atas wesel PT. X berbunga 12 % dan pada tgl jatuh temponya PT. X tidak memenuhi
kewajibannya (tidak membayar), tetapi baru melunasi Tgl 1 Juli maka jurnal yang di buat masing-masing pihak sebagai
berikut :
Pencatatan PT. X
1/3 : Dr. Account Payable : 100.000
Cr. Notes Payable : 100.000
26/3 :  No Entry
1/5 :  No Entry (tidak bayar)
1/7 :  mencatat pembayaran kepada PT. ABC
Dr. Notes Payable : 100.000
Dr. Interest expenses : 4.000
Dr. Miscellaneous exp : 300
Cr. Cash : 104.300
Perhitungan:
Nilai jatuh tempo wesel : 102.000
Denda 2/12 x 12 % x 100.000 : 2.000
Biaya tagih : 300 _+
di bayar oleh PT. X 104.300
(di terima oleh PT. ABC)

Pencatatan PT. ABC


1/3: Mencatat penerimaan wesel dari PT. X
Dr. Notes Receivable : 100.000
Cr. Account Receivable : 100.000
26/3: Mendiskontokan wesel ke Bank
Dr. Cash : 100.980
Cr. Interest earned : 980
Cr. Notes Receivable Discounted : 100.000

Perhit : Nominal wesel : 100.000


Bunga : 12 % x 2/12 x 100.000 : 2.000 +
Nilai jatuh tempo (Maturity) . 102.000
Diskonto : 10 % x 36/360 x 102.000 : 1.020 -
9
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
Diterima tunai ……………………… 100.980

1/5: Mencatat pembayaran kepada Bank, karena PT. x tidak bayar yaitu: sebesar nilai jatuh tempo, dan bank
menambahkan biaya penagihan Rp. 300.
Dr. Account Receivable, 102.300
Cr. Cash, 102.300
Menutup “Notes receivable yang didiskontokan” ke Bank karena sudah di lunasi
Dr. Notes receivable discounted, 100.000
Cr. Notes receivable, 100.000

1/7: Mencatat pelunasan dari PT. X


Dr. Cash : 104.300
Cr. Account receivable : 102.300
Cr. Interest earned : 2.000
Perhitungan :
Nilai jatuh tempo …………………………………. : 102.000
Denda : 2/12 x 12 % x 100.000 : 2.000
Biaya tagih : 300 +
Diterima tunai…………………... : 104.300

Pencatatan Bank
1/3: No Entry
26/3: Saat penyerahan kas ke PT. ABC dan menerima “notes receivable”.
Dr. Notes receivable : 100.000
Dr. Interest earned : 980
Cr. Cash : 100.980
1/5: Mencatat hasil penagihan dari PT. ABC, karena PT. X tidak memenuhi kewajibannya di tambah biaya
tagih sebesar Rp. 300,-
Dr. Cash , 102.300
Cr. Notes receivable, 100.000
Cr. Interest earned, 2.000
Cr. Miscellaneous expenses, 300

Piutang sebagai sumber kas


Kadang-kadang perusahaan membutuhkan uang yang melebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhan kebutuhan uang
ini dapat dilakukan dengan menggunakan piutang. Ada dua cara menggunakan piutang untuk memenuhi kebutuhan
uang yang segera yaitu : (1) Piutang dipakai sebagai jaminan (Assingment) dan (2) menjual piutang (Factoring).

1.1 Menjaminkan piutang (Assignment)


Perusahaan yang memerlukan uang dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lain dengan
jaminan berbentuk piutang dagang. Apabila piutang dijaminkan, maka perusahaan akan memperoleh jumlah kas
tertentu dari penjamin (Assignor). Perusahaan harus segera membayar secara berangsur kepada penjamin apabila
piutang sudah tertagih, yang meliputi pokok pinjaman dan bunga. Piutang yang dijaminkan (account receivable
assigned) mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja) di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus
dicantumkan secara jelas untuk menunjukan terbatasnya penguasaan perusahaan terhadap piutang tersebut.
Contoh: Piutang dijaminkan

Tanggal 1 Februari 2005 PT. X memiliki ”account receivable” (piutang dagang) dengan saldo Rp 19.500.000. Dari jumlah
tersebut, account receivable sebesar Rp 5.000.000 dijadikan jaminan bagi pinjaman perusahaan kepada Bank ABC dengan
rincian:
Pinjaman PT. X ke Bank ABC sebesar ............................................................... Rp 4.000.000
Biaya assignment (biaya administrasi atas pinjaman/biaya lain-lain)................. Rp 48.000 (-)
Diterima tunai oleh PT. X sebesar ...................................................................... Rp 3.952.000
Dengan bunga pinjaman sebesar 4% sebulan, sedangkan piutang yang dijadikan jaminan tersebut meliputi ”account
receivable” kepada:
- PT. ABC sebesar 1.500.000
- PT. DEF sebesar 1.400.000
- PT. GH sebesar 1.200.000
- Fa. A sebesar 900.000
Jumlah piutang yang dijadikan jaminan 5.000.000
413611836.doc
10
 1 April, diterima pelunasan dari PT. ABC Rp 1.500.000, hasil tagihan ini digunakan untuk mengangsur pinjaman
kepada Bank ABC (ditambah bunga).
 1 Mei, diterima pelunasan dari PT. DEF Rp 1.400.000, hasil tagihan ini digunakan untuk mengangsur pinjaman
kepada Bank ABC (ditambah bunga).
 1 Juli, diterima pelunasan dari PT. GH Rp 1.200.000, hasil tagihan ini digunakan untuk melunasi pinjaman kepada
Bank ABC (ditambah bunga).
Diminta: Buatlah pencatatan PT. X untuk transaksi di atas.
Maka pencatatan PT. X sebagai berikut:

1 Feb, Mencatat penerimaan pinjaman


Dr. Cash 3.952.000
Dr. Interest expenses (miscellaneous expenses) 48.000
Cr. bank payable (ke bank ABC) 4.000.000
Mencatat pemisahan piutang yang sudah dijadikan jaminan
Dr. Account receivable assigned (piutang yang dijaminkan) 5.000.000
Cr. Account receivable (piutang dagang) 5.000.000

1 April,
Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang yang dijaminkan (PT. ABC)
Dr. Cash 1.500.000
Cr. Account receivable assigned 1.500.000
Mencatat pembayaran angsuran ke bank
Dr. Bank payable-(Bank ABC) 1.500.000
Dr. Interest expenses (beban bunga) 120.000
Cr. Cash 1.620.000
Perhitungan:
Angsuran pokok pinjaman............................................. 1.500.000
Bunga: 4% x 2 bln x 1.500.000 .................................... 120.000
Cash yang dibayarkan: 1.620.000
1 Mei,
Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang yang dijaminkan (PT. DEF)
Dr. Cash 1.400.000
Cr. Account receivable assigned 1.400.000
Mencatat pembayaran angsuran ke bank
Dr. Bank payable (bank ABC) 1.400.000
Dr. Interest expenses 168.000
Cr. Cash 1.568.000
Perhitungan:
Angsuran pokok pinjaman ........................................... 1.400.000
Bunga: 4% x 3 bln x 1.400.000 .................................... 168.000
1.568.000
1 Juli,
Mencatat penerimaan kas dari penagihan piutang yang dijaminkan (PT. GH)
Dr. Cash 1.200.000
Cr. Account receivable assigned 1.200.000
Mencatat pembayaran pelunasan ke bank
Dr. Bank payable (bank ABC) 1.100.000
Dr. Interest expenses 220.000
Cr. Cash 1.320.000

Perhitungan:
Pinjaman ......................................................................... 4.000.000
Sisa angsuran: 1 April, ......... 1.500.000
1 Mei, ........... 1.400.000 (+)
(2.900.000)
1.100.000
Bunga: 4% x 5 bln x 1.100.000 ....................................... 220.000
Cash yang dibayarkan ...................................................... 1.320.000

11
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF
Dengan selesainya perjanjian pinjaman tersebut, maka sisa ”account receivable assigned”
harus dikembalikan lagi menjadi ”account receivable” (yang tidak terikat)
Dr. Account receivable 900.000
Cr. Account receivable assignned 900.000

1.2 Menjual Piutang (Factoring)


Jika dana diperoleh dengan menjual piutang, maka hak menagih berpindah dari perusahaan kreditur kepada biro
keuangan yang membeli piutang.
Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan cadangan dari penjualan return dan penurunan harga karena
kerusakan dan sudah diperhitungkan pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian piutang. Dengan demikian pembeli
piutang hanya membayar sebagian saja dari piutang yang dijual. Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari
laporan keuangan.
Contoh: Penjualan piutang
PT. X tanggal 10 Januari 20XX menjual piutang sebesar Rp 500.000, syarat pembayaran adalah 2/10, n/30. cadangan
kerugian piutang yang sudah dibentuk sebesar Rp 20.000. Piutang sebesar Rp 500.000 ini dibeli oleh bank ABC
seharga Rp 450.000. Setelah diteliti, piutang yang masih berada dalam periode potongan adalah sebesar Rp 400.000.
Maka jurnal yang dibuat PT X untuk mencatat transaksi tersebut:
Dr. Cash 450.000
Dr. Sales discount (potongan penjualan) 8.000
Dr. Allowance for bad debt (cad kerugian piutang) 20.000
Dr. Miscellaneous expenses (biaya administrasi) 22.000
Cr. Receivable (Piutang) 500.000
Perhitungan:
Piutang yang dijual ...................................................... 500.000
Potongan penjualan 2% x Rp 400.000 ....................... 8.000
Cadangan kerugian piutang ......................................... 20.000
Harga jual piutang kepada Bank ABC ....................... 450.000
478.000
Rugi penjualan piutang (dicatat ke rek miscellaneous exp) 22.000

SOAL PENGESTIMASIAN PIUTANG TAK TERTAGIH


Soal 1
Saldo Piutang dagang 31 Desember 2003 75,000 Penjualan tunai 90,000
Saldo Allowance for bad debt sebelum penyesuaian 475 Penjualan kredit 310,000
Diminta : Jurnal penyesuaian untuk mencatat taksiran kerugian piutang tak tertagih berdasarkan asumsi :
a. Pendekatan Income statement, yaitu 1% dari penjualan kredit
b. Pendekatan Balance sheet, yaitu 5% dari piutang dagang
Soal 2
Penjualan Toko HARTI selama tahun 2003 $ 555,000, 30% diantaranya dilakukan secara kredit. Piutang usaha yang
beredar tanggal 31 Desember 2003 $ 28,000 dan Allowance for bad debt bersaldo kredit $ 400. Toko Harti memberikan
diskon untuk pelanggan yang membayar pada masa potongan sebesar $ 10,000. Ia juga menerima retur $ 6,000 30%
diantaranya dari pelanggan kredit.
Diminta : Jurnal penyesuaian untuk mencatat taksiran kerugian piutang tak tertagih berdasarkan asumsi :
a. Pendekatan Income statement, yaitu 1 % dari penjualankredit bersih
b. Pendekatan Balance sheet, yaitu 2½ % dari piutang dagang yang beredar

PIUTANG YANG DIJAMINKAN


Soal 3
Dibawah ini terdapat beberapa transaksi yang dipilih dari perusahaan PT NUNI selama satu periode sbb :
1. Tanggal 15 Maret 2003 Perusahaan mempunyai piutang usaha $ 3,900,000. Dari jumlah ini dijaminkan sebesar $
1,000,000 Kepada Bank NIAGA untuk memperoleh pinjaman $ 800,000 dengan biaya jaminan $ 8,000. Jumlah
diterima tunai $ 792,000. Bunga disepakati 4% per bulan sedangkan piutang yang dijadikan jaminan antara lain :
PT SELAT $ 300,000
PT RAHARJA $ 280,000
PT BOGOR $ 240,000
PT JEMBAR $ 180,000
Jumlah piutang $ 1,000,000

413611836.doc
12
2. Tanggal 15 Mei 2003 diterima pelunasan piutang dari PT SELAT $ 300,000. Hasil penagihan ini langsung dikirim
untuk mengangsur pinjaman sesudah ditambah dengan bunganya.
3. Tanggal 1 Juni 2003 diterima pelunasan piutang dari PT RAHARJA $ 280,000. Hasil penagihan ini langsung dikirim
untuk mengangsur pinjaman sesudah ditambah dengan bunganya.
4. Tanggal 15 Juli 2003 diterima pelunasan piutang dari PT BOGOR $ 240,000. Hasil penagihan ini langsung dikirim
untuk mengangsur pinjaman sesudah ditambah dengan bunganya.
Diminta : Buatlah jurnal dari transaksi diatas

PIUTANG YANG DIJUAL


Soal 4
1. PT TELAGA menjual piutang dengan nominal Rp 1.000.000 kepada sebuah perusahaan factoring.
Oleh karena tanggal jatuh tempo piutang masih 30 hari lagi, perusahaan factoring memungut bunga 4% dan biaya
factoring 1%. Perusahaan factoring menahan 20% dari Harga piutang sebagai jaminan untuk menutup kemungkinan
adanya piutang yang mengklaim potongan tunai atau retur. Potongan ini baru dibayarkan kepada PT TELAGA setelah
semua piutang membayar.
2. Terjadi retur penjualan Rp 10.000 dan Penghapusan piutang Rp 15.000
3. Seluruh piutang yang dijual sudah dilunasi
Diminta :
a) Buatlah jurnal penjualan piutang
b) Buatlah jurnal retur penjualan dan penghapusan piutang
c) Buatlah jurnal penerimaan sisa piutang yang dijual sudah ditagihkan.

13
Akuntansi Keuangan 1 BA
FFF

Anda mungkin juga menyukai