Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

114 - Pid.B - 2014 - PN - Gns (1) Wira

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 67

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
Nomor 380 /Pid.Sus/2015/PN Kpg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Pengadilan Negeri Kupang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana

dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut di bawah ini,

dalam perkara terdakwa yang identitasnya sebagai berikut :

Nama lengkap : ADRIANT INTAN PERKASA alias


ANDRE;

Tempat lahir : Palembang ;

Umur/Tanggal Lahir : 33 tahun / 17 Juni 1982;

Jenis Kelamin : Laki-Laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Kompleks Oebufu Permai blok B


nomor 5 RT.021/RW.005 Kel.Tuak
Daun Merah Kecamatan Oebobo Kota
Kupang ;

Agama : Kristen Protestan;

Pekerjaan : Wiraswasta;

Pendidikan : D3 Elektro.

Terdakwa tersebut telah ditahan di Rutan oleh :

• Penyidik dari tanggal 20 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 9 September

2015 ;.

• Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum dari tanggal 9 September

2015 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2015 ;.

• Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang dari tanggal 19 Oktober

2015 sampai dengan tanggal 17 Nopember 2015 ;


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Penuntut Umum dari tanggal 17 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 6

Desember 2015 ;.

• Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang dari

tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan tanggal 5 Januari 2016

• Majelis Hakim dari tanggal 16 Desember 2015 sampai dengan tanggal 14

Januari 2016.

• Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kupang sejak

tanggal 15 Januari 2016 sampai dengan 14 Maret 2016.

• Perpanjangan Penahanan pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang

sejak tanggal 15 Maret 2016 sampai dengan tanggal 13 April 2016 ;

• Perpanjangan Penahanan Kedua oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kupang sejak

tanggal 14 April 2016 sampai dengan tanggal 13 Mei 2016 ;

Pengadilan Negeri tersebut setelah :


• Membaca Penetapan Ketua Pengadilan tentang penunjukkan Majelis Hakim

yang memeriksa dan mengadili perkara ini.

• Membaca Penetapan Hakim tentang penetapan hari sidang.


• Membaca berkas perkara tersebut dengan seksama.
• Mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa di persidangan.

• Memeriksa barang bukti yang diajukan.

Menimbang, bahwa dalam persidangan ini Terdakwa didampingi oleh

Penasihat Hukum DUIN PALUNGKUN,SH., ERRYC SAVE OKA MAMOH,SH.,

WILLEM ERENS M KAUSE,SH., SAMUEL DAVID ADOE,SH. Berdasarkan surat

kuasa khusus tanggal 12 Januari 2016 ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut Umum telah mengajukan tuntutan

pidana tertanggal 26 Februari 2016, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA Alias


Andre tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
“permufakatan membeli narkotika golongan I jenis shabu
sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 132 jo
Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Primair kami ;
2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Primair tersebut ;
3. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA Alias
Andre tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana
“membeli narkotika golongan I jenis shabu sebagaimana
diatur dan diancam pidana Pasal 114 ayat (1) UU RI
Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana
dalam dakwaan Subsidair tersebut ;
4. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Subsidair
tersebut ;
5. Menyatakan terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias
ANDRE terbukti bersalah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana memiliki Narkotika Golongan I jenis Shabu
sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 112 Ayat
(1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
sebagaimana dalam dakwaan lebih subsidair kami ;
6. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana
penjara selama 5 (lima) tahun dan denda
Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsidair 4
(empat) bulan kurungan dikurangi sepenuhnya selama
terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan
perintah terdakwa tetap ditahan.
7. Menetapkan barang bukti berupa :
• 1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu)
buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet
warna coklat ;
• 1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;
• 1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan
lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja
No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp.
0811580321 yang
didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614
(satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614
(satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol
koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara
laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu
empat) gram ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ;
Masing-masing dirampas untuk dimusnahkan ;
4. Menghukum terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,-
(dua ribu rupiah).
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana dari Penuntut Umum tersebut di

atas Penasihat Hukum terdakwa mengajukan pembelaan (Pledooi) secara tertulis ,

dan memohon kepada Mejelis Hakim agar dijatuhkan hukuman kepada terdakwa

untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui Rehabilitasi .

Menimbang bahwa terhadap Pembelaan yang dilakukan oleh Penasihat hukum

terdakwa, Penuntut umum telah mengajukan Replik secara lisan yang isinya tetap

pada Tuntutan, demikian pula Penasihat hukum Terdakwa telah mengajukan duplik

secara lisan yang tetap pada pembelaanya ;

Menimbang, bahwa terdakwa di hadapkan ke depan persidangan oleh

Penuntut Umum dengan Surat Dakwaan Nomor Reg. Perk : 87/KPANG/

Euh.2/11/2015, tanggal 14 Desember 2015 yang telah dibacakan di persidangan

yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :

DAKWAAN

PRIMAIR :
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
-------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE dengan ADI
WINARNO alias Pak WINDU (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) pada
hari Jumat, tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015,
bertempat di Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks
Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013 RW. 006, Kelurahan Kelapa
Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya di suatu
tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kupang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Melakukan
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) yakni : Tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I berupa 3
(tiga) paket Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu
koma lima enam satu empat) gram,” perbuatan mana Terdakwa lakukan
dengan cara sebagai berikut :
⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa
memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA
alias BERO (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) yang
berada di Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp.
4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui
oleh LIBERO MAKNA alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang
sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
kepada LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI :
028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA
alias BERO), dengan perincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung;
⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas
nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO
mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama
ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket narkotika
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu
rupiah), setelah itu LIBERO MAKNA membungkus 3 (tiga) paket
narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321,
selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul
19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut
LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi :
030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015
terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu
tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya
ADI WINARNO alias Pak WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut
kepada MUHAMAD SADI alias Pak SADI (yang dilakukan penuntutan
secara terpisah) untuk mengambil paketan Narkotika jenis shabu
tersebut dari Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang;
⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika jenis
shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari
Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD
SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi
Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang saat
itu sudah menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di
Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang
Gajah, Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa
Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam
perjalanan setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur
NTT Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
MUHAMAD SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat
Reserse Narkoba Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi
kotak/dos tersebut MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa
kotak/dos tersebut berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa,
kemudian dengan pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba
Polda NTT, MUHAMAD SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dikamar ADI
WINARNO alias Pak WINDU dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita
MUHAMAD SADI alias SADI tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak
WINDU di Eks Gudang Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/
RW.006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota
Kupang lalu menyerahkan sebuah kotak/dos yang berisi narkotika
jenis shabu kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya
ADI WINARNO alias Pak WINDU menyerahkan kotak/dos yang berisi
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa yang saat itu sedang
berada diatas tempat tidur;
⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai
ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT
langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan
penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas
Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan
berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut
berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan
1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah
milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa
mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO
MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi
Lampung dengan tanpa mempunyai izin dari pejabat yang berwenang
sehingga terdakwa dan ADI WINARNO alias Pak WINDU ditangkap
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat
keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram
disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk
dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya
seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram
dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan
dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika
dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23
tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif
mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,
Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada
Nomor urut 61 (enam puluh satu);
---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai
dengan Pasal 132 ayat (1) Jo. Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
tahun 2009 tentang Narkotika;
SUBSIDIAIR :

-------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE pada hari
Jumat tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015, bertempat di
Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan
Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya disuatu tempat tertentu yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kupang yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Tanpa hak atau melawan
hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan
I berupa 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,
5614 (satu koma lima enam satu empat) gram,” perbuatan mana Terdakwa
lakukan dengan cara sebagai berikut :
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa
memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA
alias BERO (dilakukan penuntutan secara terpisah) yang berada di
Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui oleh LIBERO MAKNA
alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang sebesar Rp.
4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada
LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI :
028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA
alias BERO), dengan rincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung;
⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas
nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO
mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama
ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket narkotika
jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu
rupiah), setelah itu LIBERO MAKNA membungkus 3 (tiga) paket
narkotika jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321,
selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul
19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut
LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi :
030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015
terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU (yang dilakukan
penuntutan secara terpisah) dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak
WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut kepada MUHAMAD SADI
alias Pak SADI (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) untuk
mengambil paketan narkotika jenis shabu tersebut dari Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang;
⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika jenis
shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari
Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD
SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi
Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang sudah
menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di Kamar ADI
WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa Lima,
Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam perjalanan
setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT
Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang MUHAMAD
SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba
Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi kotak/dos tersebut
MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa kotak/dos tersebut
berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa, kemudian dengan
pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, MUHAMAD
SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan narkotika jenis shabu
tersebut kepada terdakwa dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU
dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita MUHAMAD SADI alias SADI
tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU di Eks Gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa Lima,
Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang lalu menyerahkan sebuah
kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu kepada ADI WINARNO
alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak WINDU
menyerahkan kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu tersebut
kepada terdakwa yang saat itu sedang berada diatas tempat tidur;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai
ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT
langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan
penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas
Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan
berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut
berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan
1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah
milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa
mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO
MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi
Lampung;
⇒ Bahwa Terdakwa menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,

menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau


menyerahkan Narkotika jenis shabu tersebut tidak mempunyai izin
dari pejabat yang berwenang sehingga Terdakwa diproses untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat
keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram
disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk
dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya
seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram
dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan
dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika
dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23
tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif
mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,
Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada
Nomor urut 61 (enam puluh satu);
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
---------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai
dengan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika;
LEBIH SUBSIDIAIR :
-------- Bahwa Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE pada hari
Jumat tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 20.10 Wita atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2015, bertempat di
Kamar ADI WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana, RT. 013/RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan
Kelapa Lima, Kota Kupang atau setidak-tidaknya disuatu tempat tertentu yang
masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kupang yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “Tanpa hak atau melawan
hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman berupa : 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu
dengan berat keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram,” perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :

⇒ Bahwa awalnya pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2015 terdakwa


memesan 3 (tiga) paket Narkotika jenis shabu dari LIBERO MAKNA
alias BERO (dilakukan penuntutan secara terpisah) yang berada di
Bandar Lampung - Provinsi Lampung seharga Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah disetujui oleh LIBERO MAKNA
alias BERO kemudian terdakwa mengirim uang sebesar Rp.
4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada
LIBERO MAKNA alias BERO melalui Nomor Rekening BRI :
028501043208508 atas nama AHMAD YANI (teman LIBERO MAKNA
alias BERO ), dengan rincian uang sebesar Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu sedangkan sisanya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk biaya pengiriman dari Bandar Lampung;

⇒ Bahwa setelah uang tersebut masuk ke Nomor Rekening BRI atas


nama AHMAD YANI, kemudian LIBERO MAKNA alias BERO
mengambil uang tersebut lalu pergi ketemannya yang bernama
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ILMAN (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga) paket shabu
seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah), setelah itu
LIBERO MAKNA alias BERO membungkus 3 (tiga) paket narkotika
jenis shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321,
selanjutnya pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul
19.00 WIB LIBERO MAKNA alias BERO mengirim 3 (tiga) paket
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa melalui Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Bandar Lampung Provinsi Lampung.
Kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut
LIBERO MAKNA alias BERO mengirim Nomor Resi pengiriman
narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa dengan Nomor Resi :
030017883266, selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015
terdakwa mengirimkan Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu
tersebut kepada ADI WINARNO alias Pak WINDU (dilakukan
penuntutan secara terpisah) dan selanjutnya ADI WINARNO alias Pak
WINDU mengirim lagi Nomor Resi tersebut kepada MUHAMAD SADI
alias Pak SADI (dilakukan penuntutan secara terpisah) untuk
mengambil paketan Narkotika jenis shabu tersebut dari Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang;
⇒ Bahwa setelah menerima Nomor resi pengiriman narkotika jenis
shabu dari ADI WINARNO alias Pak WINDU, kemudian pada hari
Kamis tanggal 14 Agusrus 2015 sekitar pukul 18.55 Wita MUHAMAD
SADI alias Pak SADI mengambil kiriman tersebut di Kantor Jasa
Pengiriman Barang (TIKI) di Kupang berupa sebuah kotak/dos berisi
Narkotika jenis shabu untuk diserahkan kepada terdakwa yang sudah
menunggu bersama ADI WINARNO alias Pak WINDU di Kamar ADI
WINARNO alias Pak WINDU yang terletak di Eks Gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana, RT. 013 RW. 006, Kelurahan Kelapa Lima,
Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, akan tetapi dalam perjalanan
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
setelah tiba di Jalan Eltari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT
Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo Kota Kupang MUHAMAD
SADI alias Pak SADI ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba
Polda NTT dan setelah ditanyakan mengenai isi kotak/dos tersebut
MUHAMAD SADI alias Pak SADI mengaku bahwa kotak/dos tersebut
berisi narkotika jenis shabu milik terdakwa, kemudian dengan
pengawasan Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT, MUHAMAD
SADI alias Pak SADI pergi menyerahkan narkotika jenis shabu
tersebut kepada terdakwa dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU
dan kemudian sekitar pukul 20.10 Wita MUHAMAD SADI alias Pak
SADI tiba dikamar ADI WINARNO alias Pak WINDU di Eks Gudang
Gajah, Jalan Karya Kencana, RT.013/RW.006, Kelurahan Kelapa
Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang lalu menyerahkan
sebuah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu kepada ADI
WINARNO alias Pak WINDU dan selanjutnya ADI WINARNO alias
Pak WINDU menyerahkan kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu
tersebut kepada terdakwa yang saat itu sedang berada diatas tempat
tidur;
⇒ Bahwa setelah kotak/dos yang berisi narkotika jenis shabu sampai
ditangan terdakwa, Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT
langsung melakukan penggerebekan dan kemudian melakukan
penggedahan terhadap sebuah kotak/dos yang bertuliskan SIP : Inas
Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar
Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan
berdasarkan hasil penggedahan ditemukan bahwa kotak/dos tersebut
berisi 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,
5614 (satu koma lima enam satu empat) gram yang diakui adalah
milik terdakwa, kemudian setelah dilakukan interogasi terdakwa
mengaku bahwa narkotika jenis shabu tersebut ia beli dari LIBERO
MAKNA alias BERO yang berada di Bandar Lampung – Provinsi
Lampung;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
⇒ Bahwa Terdakwa memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika jenis shabu tersebut tidak mempunyai izin dari
pejabat yang berwenang sehingga Terdakwa diproses untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
⇒ Bahwa terhadap barang bukti Narkotika jenis shabu dengan berat
keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram
disisihkan sebanyak 0,1500 (nol koma lima belas nol nol) gram untuk
dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya
seberat 1,4114 (satu koma empat satu satu empat) gram
dipergunakan untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan
dan berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotripika
dari Balai Pengawas Obat dan Makanan di Kupang No.PO.TU.8.15.23
tanggal 21 Agustus 2015 berkesimpulan : Bahwa sampel positif
mengandung Methamfetamina, yang mana berdasarkan Lampiran I
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,
Metamfetamina termasuk Narkotika Golongan I dan terdaftar pada
Nomor urut 61 (enam puluh satu);
-------- Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai
dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika;
Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum tersebut

Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan telah mengerti dan akan mengajukan

tanggapan atau eksepsi.

Menimbang bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan eksepsi


yang pada pokoknya meminta

1. Menerima Eksepsi yang diajukan oleh Terdakwa ADRIANT INTAN

PERKASA alias ANDRE untuk seluruhnya ; ---------------------------------

2. Menyatakan menurut Hukum bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut


Umum, Batal Demi Hukum karena bertentangan dengan ketentuan Pasal
143 ayat (2) ke-2 dan Ayat (3) KUHAP ; ---------------------------------
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
3. Melepaskan Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE dari
segala tuntutan Hukum yang di Dakwakan kepadanya ; -------------------
4. Membebaskan seluruh Biaya yang timbul dalam perkara ini kepada
Negara Republik Indonesia ; -----------------------------------------------------
5. Atau memohon Putusan yang seadil - adilnya. -------------------------------
Menimbang bahwa terhadap eksepsi dari Penasihat Hukum terdakwa,
Penuntut Umum telah mengajukan tanggapan terhadap eksepsi tersebut dan
meminta kepada Majelis hakim untuk ;

1. Menyatakan surat dakwaan No.Reg.Perkara :PDM-87/KPANG/


Euh.2/11/2015 atas nama terdakwa Adriant Intan Perkasa alias Andre
telah disusun sebagaimana mestinya sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan dan oleh karenanya surat dakwaan tersebut


dapat dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini ;

2. Menyatakan keberatan (eksepsi) dari sdr.Penasihat Hukum terdakwa


Adriant Intan Perkasa alias Andre yang disampaikan dalam sidang
Pengadilan Negeri Kupang pada hari Senin tanggal 18 Januari 2016
tidak dapat diterima/ditolak dan menyatakan pemeriksaan dalam
persidangan ini tetap dilanjutkan ;

Menimbang bahwa terhadap eksepsi Penasihat Hukum terdakwa tersebut


Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sela tertanggal 15 Februari 2016 yang
pada pokoknya ;

• Menyatakan keberatan dari Terdakwa Adrian Intan Perkasa alias Andre


tersebut tidak diterima ;
• Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan
perkara Nomor 380/Pid.Sus/2015/PN kpg atas nama terdakwa Adriant
Intan Perkasa alias Andre tersebut diatas ;
• Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut Penuntut


Umum telah mengajukan saksi- saksi yang telah memberikan keterangan dibawah
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sumpah menurut cara agamanya masing-masing, keterangan saksi tersebut
selengkapnya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang, yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi Edi Sulistiyono : bersumpah dipersidangan pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengerti hadir dipersidangan untuk memberikan


keterangan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang
dikonsumsi terdakwa bersama temannya-temannya ;
• Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015
bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks
Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;
• Bahwa awalnya pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 2015 saksi dan
tim mendapat informasi bahwa Muhamad Sadi alias Sadi, terdakwa dan
Adi Winarno alias Windu sering mengkonsumsi narkotika jenis shabu di
kamar pribadi saudara Windu yang terletak di bekas gudang Gajah,
Jalan Karya Kencana Rt.13 Rw.006 Kel. Kelapa Lima Kec. Kelapa
Lima-Kota Kupang sehingga saksi bersama tim melakukan
penyelidikan dan tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul 18.30 wita dan
kami mendapat informasi bahwa terdakwa bersama teman-temannya
akan mengkonsumsi narkotika jenis shabu di kamarnya Windu, untuk
itu saksi bersama tim dari Polda memantau Muhamad Sadi yang saat
itu sedang mengendarai sebuah mobil Pick Up warna hitam miliknya.
Dalam pantauan kami gerak gerik sangat mencurigakan sehingga kami
langsung mencegat mobil yang dikendarai Muhamad Sadi dan setelah
mobil berhenti kami melihat ada sebuah kotak/dos yang menggunakan
lakban coklat ada di kursi mobil tepatnya disamping Muhamad Sadi,
setelah kami tanyakan mengenai kotak itu Muhamad Sadi katakan
kotak itu berisikan narkotika jenis shabu yang akan diantar ke terdakwa
dan Adi Winarno alias Windu di Kel.Kelapa Lima, sehingga kami
menyuruh Muhamad Sadi mengantar kotak berisi shabu itu dan
sesampainya di kamar adi winarno alias Windu, Muhamad Sadi
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
serahkan kotak itu kepada Adi Winarno alias Windu kemudian
selanjutnya kotak itu diserahkan oleh adi winarno alias Windu kepada
terdakwa sehingga saksi bersama tim dari Polda NTT langsung
melakukan penangkapan dan penggeledahan badan terhadap
terdakwa dan teman-temannya akan tetapi kami tidak temukan apa-
apa, kemudian kami melakukan penggeledahan barang/kotak yang
bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Ki Maja No. 75 b –
Wayhalim Bandar-Lampung, Telp 0821557782, Kepada : Marten,
Alamat : Jl. Herewila No, 26 Naikoten 2, Kupang-NTT Telp
0811580321;
• Bahwa setelah penggeledahan terhadap bungkusan tersebut
dimana didalamnya berisi 3 (tiga) buah plastik klip bening diduga
berisikan Narkotika jenis shabu dan 2 (dua) plastik klip kosong dan
didalam kamar disamping kasur kami temukan 1 (satu) buah alat
hisap shabu/bong yang terbuat dari botol aqua sedang yang terdapat satu
buah pipet kaca dan satu buah pipet plastik yang dibagian tutupnya dan
satu buah korak api gas yang terdapat satu buah pipet kaca diatasnya ;
• Bahwa setelah diiterogasi terdakwa bilang ia memperoleh 3 (tiga)
paket shabu itu dari Libero Makna yang berada di Lampung,
kemudian tim dari Polda NTT memanfaatkan terdakwa untuk
memesan 3 (tiga) paket shabu lagi dari Libero Makna dengan harga
Rp.4.500.000,- dan tanggal 17 Agustus 2015 tim yang dipimpin
langsung oleh Direktur Resnarkoba Polda NTT melakukan
pengembangan penyelidikan ke Propinsi Lampung sehingga tanggal
17 Agustus 2015 sekitar pukul 20.00 wita tim melakukan
penangkapan terhadap Libero Makna di kamar No. 309 Hotel
Astoria di Jl Raden Intan Bandar Lampung. Dan dari tangananya tim
menyita 3 (tiga) buah plastik klip kecil yang berisikan narkotika jenis
shabu dan kemudian tanggal 20 Agustus 2015 tim membawa Libero
Makna dan barang bukti ke Polda NTT ;
• Bahwa terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu
dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram dengan menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
shabu yang akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu
dan saksi Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;
• Bahwa benar terdakwa, saksi Adi WInarno Alias Windu, saksi Libero
Makna dan saksi Muhamad Sadi tidak memiliki ijin dari pihak yang
berwenang ;
• Bahwa saksi Adi WInarno Alias Windu, terdakwa dan Muhamad Sadi
adalah pemakai/pengguna narkotika jenis shabu-shabu dan mereka
sering memakai bersama-sama ;
• Bahwa benar barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan adalah
barang bukti milik terdakwa yang dipesan dari saksi Libero Makna ;
• Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya.
2. Saksi Faizal Kasman : bersumpah dipersidangan pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengerti hadir dipersidangan untuk memberikan


keterangan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang
dikonsumsi terdakwa bersama temannya-temannya ;
• Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015
bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks
Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;
• Bahwa awalnya pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 2015 saksi dan
tim mendapat informasi bahwa Muhamad Sadi alias Sadi, terdakwa dan
Adi Winarno alias Windu sering mengkonsumsi narkotika jenis shabu di
kamar pribadi saksi adi winarno alias Windu yang terletak di bekas
gudang Gajah, Jalan Karya Kencana Rt.13 Rw.006 Kel. Kelapa Lima
Kec. Kelapa Lima-Kota Kupang sehingga saksi bersama tim
melakukan penyelidikan dan tanggal 14 Agustus 2015 sekitar pukul
18.30 wita dan kami mendapat informasi bahwa terdakwa bersama
teman-temannya akan mengkonsumsi narkotika jenis shabu di
kamarnya saksi Adi Winarno alias Windu, untuk itu saksi bersama tim
dari Polda memantau Muhamad Sadi yang saat itu sedang
mengendarai sebuah mobil Pick Up warna hitam miliknya. Dalam
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pantauan kami gerak gerik sangat mencurigakan sehingga kami
langsung mencegat mobil yang dikendarai Muhamad Sadi dan setelah
mobil berhenti kami melihat ada sebuah kotak/dos yang menggunakan
lakban coklat ada di kursi mobil tepatnya disamping Muhamad Sadi,
setelah kami tanyakan mengenai kotak itu Muhamad Sadi katakan
kotak itu berisikan narkotika jenis shabu yang akan diantar ke terdakwa
dan adi winarno alias Windu di Kel.Kelapa Lima, sehingga kami
menyuruh Muhamad Sadi mengantar kotak berisi shabu itu dan
sesampainya di kamar adi winarno alias Windu, Muhamad Sadi
serahkan kotak itu kepada adi winarno alias Windu kemudian
selanjutnya kotak itu diserahkan oleh adi winarno alias Windu kepada
terdakwa sehingga saksi bersama tim dari Polda NTT
langsung melakukan penangkapan dan penggeledahan badan terhadap
terdakwa dan teman-temannya akan tetapi kami tidak temukan apa-apa,
kemudian kami melakukan penggeledahan barang/kotak yang bertuliskan
SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Ki Maja No. 75 b – Wayhalim
Bandar-Lampung, Telp 0821557782, Kepada : Marten, Alamat : Jl. Herewila
No, 26 Naikoten 2, Kupang-NTT Telp 0811580321;
• Bahwa setelah penggeledahan terhadap bungkusan tersebut
dimana didalamnya berisi 3 (tiga) buah plastik klip bening diduga
berisikan Narkotika jenis shabu dan 2 (dua) plastik klip kosong dan
didalam kamar disamping kasur kami temukan 1 (satu) buah alat
hisap shabu/bong yang terbuat dari botol aqua sedang yang
terdapat satu buah pipet kaca dan satu buah pipet plastik yang
dibagian tutupnya dan satu buah korak api gas yang terdapat satu
buah pipet kaca diatasnya ;
• Bahwa setelah diiterogasi terdakwa bilang ia membeli 3 (tiga) paket
shabu itu dari Libero Makna yang berada di Lampung, kemudian tim
dari Polda NTT memanfaatkan terdakwa untuk memesan 3 (tiga)
paket shabu lagi dari Libero Makna dengan harga Rp.4.500.000,-
dan tanggal 17 Agustus 2015 tim yang dipimpin langsung oleh
Direktur Resnarkoba Polda NTT melakukan pengembangan
penyelidikan ke Propinsi Lampung sehingga tanggal 17 Agustus
2015 sekitar pukul 20.00 wita tim melakukan penangkapan terhadap
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Libero Makna di kamar No. 309 Hotel Astoria di Jl Raden Intan
Bandar Lampung. Dan dari tangananya tim menyita 3 (tiga) buah
plastik klip kecil yang berisikan narkotika jenis shabu dan kemudian
tanggal 20 Agustus 2015 tim membawa Libero Makna dan barang
bukti ke Polda NTT ;
• Bahwa terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu
dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram dengan menyuruh saksi Libero Makna untuk mencarikan shabu-
shabu yang akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu
dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;
• Bahwa benar terdakwa, saksi Adi WInarno Alias Windu, saksi Libero
Makna dan Muhamad Sadi tidak memiliki ijin dari pihak yang
berwenang ;
• Bahwa saksi Adi WInarno Alias Windu, terdakwa dan Muhamad Sadi
adalah pemakai/pengguna narkotika jenis shabu-shabu dan mereka
sering memakai bersama-sama ;
• Bahwa benar barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan adalah
barang bukti milik terdakwa yang dipesan dari saksi Libero Makna ;
• Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya.
3. Saksi Libero Makna : berjanji dipersidangan pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengerti memberikan keterangan di persidangan sehubungan


dengan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi terdakwa ;
• Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa ada memesan 3
(tiga) paket narkotika jenis shabu-shabu kepada saksi Libero makna di Lampung
dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan
ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa
Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,-
(empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) ke Rekening BRI atas nama Ahmad
Yani, kemudian saksi Libero Makna mengambil uang tersebut lalu pergi
ketemannya yang bernama Ilman (Daftar Pencarian Orang) dan membeli 3 (tiga)
paket narkotika jenis shabu seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
rupiah), setelah itu saksi Libero Makna membungkus 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu tersebut dalam sebuah kotak/dos yang dilakban menggunakan lakban
warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar Lampung, Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat
Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321, selanjutnya
pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 WIB saksi Libero
Makna mengirim 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu tersebut kepada terdakwa
Adriant Intan Perkasa Alias Andre melalui Jasa Pengiriman Barang (TIKI) di
Bandar Lampung ;
• Bahwa kemudian setelah mengirimkan narkotika jenis shabu tersebut saksi
mengirim Nomor Resi pengiriman narkotika jenis shabu tersebut kepada saksi
Adriant Intan Perkasa Alias Andre dengan Nomor Resi : 030017883266 ;
• Bahwa benar saksi mendapatkan narkotika jenis shabu-shabu tersebut dari
Bandar yang bernama Ilman ;
• Bahwa saksi dan terdakwa bukan bandar maupun pengedar, kami hanya
pemakai narkotika saja dimana saksi pakai narkotika sejak tahun 2010 ;
• Bahwa saksi tidak mengambil keuntungan, saksi hanya membantu terdakwa
sebab terdakwa pernah membantu saksi membayar uang wisuda isteri saksi
sebesar Rp.10.000.000,- ;
• Bahwa benar selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2015, terdakwa
Adriant Intan Perkasa Alias Andre memesan kembali narkotika jenis shabu-shabu
kepada saksi Libero Makna dengan harga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus
ribu rupiah) dan mengatakan bahwa hari Senin tanggal 17 Agustus 2015,
terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre akan datang Lampung dalam rangka
kerja sekaligus mengambil shabu-shabu tersebut, sehingga terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre mengirim uang ke Rekening BCA saksi ;
• Bahwa benar selanjutnya terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre
menghubungi saksi Libero Makna ketika tiba di Bandar Lampung dan
menyampaikan kepada saksi Libero Makna supaya datang membawa narkotika
jenis shabu tersebut ke Kamar 309 Hotel Astora, Jalan Raden Intan Nomor 110
B Bandar Lampung Provinsi Lampung, kemudian sekitar pukul 20.00 Wib saksi
Libero makna datang ke Hotel Astora dengan membawa 3 (tiga) paket narkotika
jenis shabu, akan tetapi setelah tiba di Hotel Astora Kamar Nomor 309 saksi
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Libero makna langsung ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda
NTT dan setelah dilakukan penggeledahan terhadap saksi Libero makna
ditemukan ditangannya berupa 1 (satu) bungkus plastik bertuliskan Grand natural
spring water yang didalamnya terdapat 3 (tiga) paket plastik bening berisi
narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,9197 (satu koma sembilan satu
sembilan tujuh) gram lalu Polisi melakukan interogasi terhadap saksi libero
makna kemudian saksi libero makna menjelaskan bahwa narkotika jenis shabu-
shabu tersebut dibeli dari Bandar bernama Ilman ;
• Bahwa benar Terdakwa sudah 3 (tiga) kali menyuruh saksi Libero Makna untuk
mencarikan shabu-shabu untuk dipergunakan sendiri ;
• Bahwa terdakwa bersama-sama dengan saksi Libero Makna sering memakai
shabu-shabu ;
• Bahwa saksi Libero Makna hanya disuruh untuk dicarikan shabu-shabu yang
akan dipergunakan oleh terdakwa bersama dengan teman-temannya ;
• Atas keterangan saksi, terdakwa membenarkannya.
4. Saksi Adi Winarno : bersumpah dipersidangan pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :

• Bahwa saksi dipersidangan memberikan keterangan sehubungan


dengan masalah tindak pidana narkotika jenis shabu yang dikonsumsi
terdakwa, saksi dan Muhamad Sadi alias Sadi.
• Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015
bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks
Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;
• Bahwa hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015 sekitar pukul 11.25 wita
terdakwa kirim No. Resi pengiriman pada saksi via BBM dan sorenya
saksi kirim No. Resi itu kepada Muhamad Sadi dan selanjutnya
Muhamad Sadi mengambil paketan itu dan membawanya di kamar
saksi, namun belum sempat kami mengkonsumsi shabu tersebut, tiba-
tiba Polisi datang menggerebek kami dan membawa kami beserta
barang bukti di Polda NTT
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant
Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, bahwa
terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu) buah dos
bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna
coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75
B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT,
Telp. 0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu
dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan
dipergunakan secara bersama-sama dengan saksi dan Muhamad
Saidi ;
• Bahwa terdakwa Adrian Intan Perkasa membeli narkotika jenis shabu
dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram untuk dipergunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan
Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;
• Bahwa satu bungkus kami pakai sebanyak dua kali sehingga 3
bungkus kami pakai sebanyak enam kali ;
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah memberikan keterangan

yang pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015


bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks
Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;
• Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu-shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di
Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh
ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre
mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di


dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna
mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki
• Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015,
terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi
pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu
melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan
nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ;
• Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015,
sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre
menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi,
lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang
belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno
Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi
mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi,
Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi
WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ;
• Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/paket
tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang
Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi
WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut
kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk, lalu
saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut
kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono,
saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung
melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ;
• Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota
Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan
badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi
WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan
narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut
dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik
klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser
dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas
Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar –
Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321,
kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat
dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah
pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang
terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ;
• Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant
Intan Perkasa, dan terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1
(satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu
koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan
Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan teman-
temannya ;
• Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis
shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu
empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi
Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada
terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias
Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;
• Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-sama
dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa
menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan
digunakan bersama-sama dengan temannya ;
• Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya ;
Menimbang Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika –
Psikotropika dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI) No.
PO.TU.8.15.23 tanggal 21 Agustus 2015 disimpulkan bahwa Kristal putih bening
seberat 0,1500 gram nomor kode contoh 31.05.KH.15 sebagai sampel adalah Positif
Methamfetamina ;
Menimbang Bahwa berdasarkan pemeriksaan darah berdasarkan
pemeriksaan darah pada Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI Cabang Denpasar
tanggal 08 Oktober 2015 pada sampel darah milik terdakwa tidak mengandung
sediaan narkotika dan/atau psikotropika ;

Menimbang bahwa berdasarkan pemeriksaan urine atas nama terdakwa pada


RS Bhayangkara bidang kedokteran dan kesehatan Polda NTT tanggal 15 agustus
2015 yang ditanda tangani oleh dokter pemeriksa dr.D.A.M Dwi Suswati,W.P
hasilnya negatif morfin, ampetamin, metampetamin, cocain, ganja dan Bzo ;

Menimbang bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Klinik Pratama Badan

Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diajukan oleh Terdakwa

tertanggal 11 Maret 2016 dengan hasil “agar klient yang bersangkutan untuk

dilakukan rehabilitasi rawat inap mengingat kecanduan terhadap zat narkotika jenis

sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang

jelas ;

Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan barang

bukti, berupa ;

• 1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat
1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung
karet warna coklat ;
• 1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet
kaca ;
• 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu
koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614
(satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500
(nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara
laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu
satu empat) gram ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ;
Menimbang bahwa terhadap barang bukti tersebut telah dibenarkan oleh para

saksi dan oleh terdakwa sendiri sehingga dapat dipergunakan oleh Penuntut Umum

untuk memperkuat pembuktian dakwaannya tersebut di atas.

Menimbang, bahwa dari uraian keterangan saksi-saksi dan keterangan

terdakwa serta dihubungkan dengan adanya barang bukti dalam perkara ini diperoleh

fakta-fakta hukum sebagai berikut :

• Bahwa benar kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus


2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks
Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ;
• Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis
shabu-shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di
Lampung dengan membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ratus ribu rupiah) dan ongkos kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh
ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre
mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan paket
narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di
dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna
mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki
• Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015,
terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi
pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu
melalui BBM, selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan
nomor resi tersebut kepada Muhamad Sadi ;
• Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015,
sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre
menyuruh saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi,
lalu saksi Adi WInarno Alias Windu memberitahukan bahwa barang
belum sampai, kemudian sekitar pukul 19.00 WITA, saksi Adi WInarno
Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan Muhamad Sadi
mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi,
Muhamad Sadi menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi
WInarno Alias Windu berkata “peralatannya sudah siap” ;
• Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/paket
tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di
Eks Gudang Gajah di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan
Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar
saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket
tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang dalam posisi duduk,
lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket tersebut
kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi
Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan
penggerebekan yang di kamar tersebut ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota
Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap
ketiganya dan kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan
badan dan pakaian pada terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi
WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi, namun tidak ditemukan
narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar tersebut
dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik
klip bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser
dan dilakban menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas
Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar –
Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321,
kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat
dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah
pipet plastik di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang
terdapat satu buah pipet kaca di atasnya ;
• Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa Adriant
Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1
(satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu
koma lima enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan
Perkasa yang akan digunakan secara bersama-sama dengan teman-
temannya ;
• Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika jenis
shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu
empat) gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi
Libero Makna untuk mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada
terdakwa dimana akan digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias
Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk dijualbelikan ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-sama
dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;
• Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa biasa
menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan
digunakan bersama-sama dengan temannya ;
• Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya ;
• Bahwa benar berdasarkan Laporan Hasil Pengujian Narkotika – Psikotropika
dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM RI) No. PO.TU.8.15.23
tanggal 21 Agustus 2015 disimpulkan bahwa Kristal putih bening seberat
0,1500 gram nomor kode contoh 31.05.KH.15 sebagai sampel adalah Positif
Methamfetamina ;
• Bahwa benar berdasarkan pemeriksaan darah berdasarkan pemeriksaan
darah pada Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI Cabang Denpasar
tanggal 08 Oktober 2015 pada sampel darah milik Libero Makna tidak
mengandung sediaan narkotika dan/atau psikotropika.
• bahwa berdasarkan pemeriksaan urine atas nama terdakwa pada RS
Bhayangkara bidang kedokteran dan kesehatan Polda NTT tanggal 15
agustus 2015 yang ditanda tangani oleh dokter pemeriksa dr.D.A.M Dwi
Suswati,W.P hasilnya negatif morfin, ampetamin, metampetamin, cocain,
ganja dan Bzo ;
• Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dari Klinik Pratama Badan Narkotika

Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diajukan oleh Terdakwa

tertanggal 11 Maret 2016 dengan hasil “agar klient yang bersangkutan untuk

dilakukan rehabilitasi rawat inap mengingat kecanduan terhadap zat narkotika

jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa

aturan yang jelas ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

apakah perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwa tersebut memenuhi unsur dari

pasal yang didakwakan kepada terdakwa tersebut atau tidak ?.

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa didakwa dengan dakwaan

subsidaritas oleh Penuntut Umum Primair melanggar pasal 132 ayat (1) Jo pasal
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , Subsidair melanggar

Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , Lebih

Subsidair melanggar Pasal 112 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan


dakwaan Subsidaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
dakwaan Primair sebagaimana diatur dalam pasal 132 jo Pasal 114 ayat (1) UU
Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , yang unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut:
• Unsur Setiap Orang ;
• Unsur percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana
narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I

ad. 1. Unsur setiap orang.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang ialah menunjuk

kepada subyek hukum, sebagai pendukung hak dan kewajiban, dan dalam hukum

pidana subyek hukum tersebut adalah manusia pribadi yang dapat

dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya menurut hukum, dan ternyata

selain terdakwa telah membenarkan identitasnya yang tercantum dalam surat

dakwaan dan juga menurut pengamatan Majelis Hakim , terdakwa adalah orang

yang sehat baik jasmani maupun rohani, sehingga terdakwa adalah orang yang

mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas unsur “setiap

orang” telah terpenuhi menurut hukum .

ad. 2. Unsur percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana

narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara

dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I.

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak

mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I

Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari


keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya barang
bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di Bidang
Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu.

Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus


2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah
di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang ;

Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa


Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-
shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan
membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos
kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan
paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam
1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban
warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna
mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ;

Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus


2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi
pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM,
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada
Muhamad Sadi ;
Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus
2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno
Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul
19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan
Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi
menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata
“peralatannya sudah siap” ;
Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/
paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di
Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad
Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang
dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket
tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi
Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan
penggerebekan yang di kamar tersebut ;

Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota
Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan
kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada
terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi,
namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar
tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip
bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat :
Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp.
0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat
dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca
di atasnya ;
Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa
Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu)
buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna
coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima
enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan
digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ;
Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika
jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk
mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan
digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk
dijualbelikan ;

Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-


sama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;

Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa


biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan
bersama-sama dengan temannya ;

Menimbang Bahwa terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan


shabu-shabu dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh
terdakwa bersama-sama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero


Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabu-
shabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa ,
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dan begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke kupang
dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ;
Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero
makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan
berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tiga paketnya
mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara
bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;
Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas
Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu
Narkotika dengan kriteria sebagai berikut :
a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam
kondisi tertangkap tangan;
b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti
pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram;
2. Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir;
3. Kelompok Heroin seberat 1,8 gram;
4. Kelompok Kokain seberat 1,8 gram;
5. Kelompok Ganja seberat 5 gram;
6. Daun Koka seberat 5 gram;
7. Meskalin seberat 5 gram;
8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram;
9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram;
10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram;
11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram;
12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram;
13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram;
14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram;
15. Kelompok Kodein seberat 72 gram;
16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram;
c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang
dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik;
d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ditunjuk oleh Hakim;
e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap
Narkotika;
Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan
dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap
tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga
dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotika tapi
membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi
winarno dan Muhammad saidi ;

Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika
Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur dengan hasil “ agar klient yang bersangkutan
kecanduan terhadap zat Narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan
zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ;

Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan


atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan;

Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau


memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut,
tetapi kepemilikan dan penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk
digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa
kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat
maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan
menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ;

Menimbang bahwa Bahwa Pasal 114 ayat (1) UU Narkotika seharusnya


ditujukan kepada pengedar ataupun produsen Narkotika, hal tersebut sebagaimana
pendapat AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan
UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika halaman 225 yang menyebutkan
“Pemberantasan peredaran narkotika ditemukan antara lain dalam ketentuan Pasal
111 sampai dengan Pasal 126, sedangkan berkaitan dengan penyalah gunaan
narkotika antara lain : ditemukan dalam Pasal 127 dan Pasal 128”, ”Oleh karena itu
perlu mendapat perhatian, bahwa ketentuan seperti Pasal 111 sampai dengan 126
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
UU No 35 Tahun 2009, hanya dapat dikenakan kepada seorang dalam kerangka
“peredaran” baik dalam perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah
tanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Pasal 35), sehingga tidak boleh begitu saja secara
serampangan misalnya seorang penyalah guna narkotika diajukan kepersidangan
dan dikenakan ketentuan-ketentuan tersebut”
Menimbang bahwa dalam pembelaan Penasihat Hukum terdakwa juga
menyatakan bahwa terdakwa adalah seorang Pecandu dimana terdakwa sudah
sering memesan shabu-shabu dan mengkomsumsinya secara bersama-sama ,
bahwa seorang penyalahguna narkotika sangat jelas sebelum menkomsumsi
narkotika pasti narkotika tersebut harus dia beli dan dikuasai atau dimiliki ;
Menimbang bahwa Penasihat Hukum terdakwa juga dalam pledoinya telah
melampirkan hasil pemeriksaan dari dokter Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional
Provinsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 11 maret 2016 dimana dari hasil
pemeriksaan didapatkan hasil “agar klient dalam hal ini terdakwa untuk
dilakukan rehabilitasi Rawat inap , mengingat kecanduan terhadap zat
narkotika jenis sabu, ekstasi, dan ganja serta penggunaan zat Benzodiazepin
tanpa aturan yang jelas” ;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis
Hakim unsur ““percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana
narkotika dan precursor narkotika yang tanpa hak dan melawah hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I “tidak
terpenuhi menurut hukum.

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 132 ayat (1) jo
Pasal 114 ayat (1) tidak terpenuhi maka terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan
primer Penuntut Umum tersebut ;

Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


dakwaan subsider yaitu melanggar Pasal 114 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut ;

• Unsur Setiap Orang ;


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
• Unsur tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I ;
Ad.1 Unsur setiap Orang
Menimbang bahwa terhadap unsur setiap orang ini telah dipertimbangkan

pada dakwaan Primair, maka Majelis dengan mengambil alih pertimbangan unsur

barang siapa dalam dakwaan primer Penuntut Umum, maka menurut majelis unsur

setiap orang ini sudah terbukti menurut hukum ;

ad. 2. Unsur tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual,

menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau

menyerahkan Narkotika Golongan I” .

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak

mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I

Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh


dari keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya
barang bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di
Bidang Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu.

Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus


2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah
di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang ;

Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa


Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-
shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan
membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos
kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1
(satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban
warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna
mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ;
Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus
2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi
pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM,
selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada
Muhamad Sadi ;
Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus
2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno
Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul
19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan
Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi
menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata
“peralatannya sudah siap” ;

Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/


paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di
Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu,
Muhamad Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias
Windu yang dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan
dos/paket tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi
Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung
melakukan penggerebekan yang di kamar tersebut ;

Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota
Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada
terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi,
namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar
tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip
bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat :
Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp.
0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat
dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik
di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca
di atasnya ;
Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa
Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu)
buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna
coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima
enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan
digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ;
Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika
jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk
mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan
digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk
dijualbelikan ;

Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-


sama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero


Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabu-
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
shabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa ,
dan begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke kupang
dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ;
Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero
makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan
berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya
mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara
bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;
Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas
Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu
Narkotika dengan kriteria sebagai berikut :
a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam
kondisi tertangkap tangan;
b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti
pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram;
2. Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir;
3. Kelompok Heroin seberat 1,8 gram;
4. Kelompok Kokain seberat 1,8 gram;
5. Kelompok Ganja seberat 5 gram;
6. Daun Koka seberat 5 gram;
7. Meskalin seberat 5 gram;
8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram;
9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram;
10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram;
11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram;
12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram;
13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram;
14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram;
15. Kelompok Kodein seberat 72 gram;
16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram;
c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang
dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang
ditunjuk oleh Hakim;
e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran gelap
Narkotika;
Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan
dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap
tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga
dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotikan
tapi membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi
winarno dan Muhammad saidi ;
Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika
Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 11 maret 2016 dengan hasil “
agar klient yang bersangkutan untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap,
mengingat kecanduan terhadap zat Narkotika jenis sabu, ekstasi dan ganja
serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan yang jelas” ;

Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan


atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan;

Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau


memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut,
tetapi kepemilikan dan penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk
digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa
kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat
maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan
menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ;

Menimbang bahwa Dalam hal ini Unsur membeli berkaitan erat dengan
perbuatan seorang penyalahguna Narkotika. AR Sujono dan Bony Daniel dalam
bukunya Komentar dan Pembahasan UU Narkotika halaman 225 sampai dengan
halaman 226 berpendapat : “Seorang penyalah guna narkotika dalam rangka
mendapatkan narkotika tentulah dilakukan dengan cara membeli, menerima atau
memperoleh dari orang lain dan untuk itu narkotika yang ada dalam tangannya jelas
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
merupakan miliknya atau setidak-tidaknya dalam kekuasaannya, sehingga tentulah
tidak tepat apabila dikenakan Pasal 111, Pasal 112, Pasal 114, Pasal 115, Pasal
117, Pasal 119, Pasal 122, Pasal 124, dan Pasal 125 Undang-undang No 35 tahun
2009 tentang Narkotika, dengan anggapan pasal-pasal tersebut mencantumkan
larangan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli,menerima, dan membawa. Oleh
karena itu, meskipun Penyalahguna kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai,
membeli, menerima, dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika
untuk dirinya sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah Pasal 127” ;
Menimbang bahwa Bahwa Pasal 114 ayat (1) UU Narkotika seharusnya
ditujukan kepada pengedar ataupun produsen Narkotika, hal tersebut sebagaimana
pendapat AR Sujono dan Bony Daniel dalam bukunya Komentar dan Pembahasan
UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika halaman 225 yang menyebutkan
“Pemberantasan peredaran narkotika ditemukan antara lain dalam ketentuan Pasal
111 sampai dengan Pasal 126, sedangkan berkaitan dengan penyalah guna
narkotika antara lain ditemukan dalam Pasal 127 dan Pasal 128”, ”Oleh karena itu
perlu mendapat perhatian, bahwa ketentuan seperti Pasal 111 sampai dengan 126
UU No 35 Tahun 2009, hanya dapat dikenakan kepada seorang dalam kerangka
“peredaran” baik dalam perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah
tanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Pasal 35), sehingga tidak boleh begitu saja secara
serampangan misalnya seorang penyalah guna narkotika diajukan kepersidangan
dan dikenakan ketentuan-ketentuan tersebut” ;
Menimbang bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan terungkap
bahwa benar terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan shabu-shabu
dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh terdakwa bersama-
sama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ;

Menimbang bahwa terdakwa sudah 3 (tiga) kali memesan kepada saksi Libero
Makna untuk dicarikan shabu-shabu, bahwa terdakwa bukanlah pengedar karena
shabu-shabu yang dipesan untuk dikomsumsi bersama dengan saksi adi winarno
dan Muhamad Saidi ;
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa
biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan
bersama-sama dengan temannya ;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis
Hakim unsur ““tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I” tidak terpenuhi menurut hukum.
Menimbang bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan subsidair
Penuntut Umum tidak terbukti, maka terdakwa haruslah dibebaskan dalam dakwaan
subsidair Penuntut Umum tersebut ;

Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


dakwaan Lebih Subsidair Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal 112 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika , yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut ;

• Unsur Setiap Orang ;

• Unsur tanpa hak atau melawan hukum memiliki , menyimpan, menguasai


atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ;

Ad.1 Unsur setiap Orang

Menimbang bahwa terhadap unsur setiap orang ini telah dipertimbangkan

pada dakwaan Primair, maka Majelis dengan mengambil alih pertimbangan unsur

barang siapa dalam dakwaan primer Penuntut Umum, maka menurut majelis unsur

setiap orang ini sudah terbukti menurut hukum ;

ad. 2. Unsur tanpa hak atau melawan hukum memiliki , menyimpan, menguasai

atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman.

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak

mempunyai izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Menteri Kesehatan R.I
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang Fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari
keterangan saksi-saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa serta adanya barang
bukti, bahwa benar terdakwa adalah seorang Wiraswasta bukan pekerja di Bidang
Farmasi dan terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika jenis shabu-shabu.
Menimbang Bahwa kejadiannya terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Agustus
2015 bertempat di Kamar Kost Saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah
di Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang ;
Menimbang Bahwa benar berawal pada tanggal 12 Agustus 2015, terdakwa
Adriant Intan Perkasa Alias Andre ada memesan 3 (tiga) paket narkotika jenis shabu-
shabu kepada sepupu terdakwa yaitu saksi Libero makna di Lampung dengan
membeli seharga Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dan ongkos
kirim Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sehingga terdakwa Adriant
Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan uang sebesar Rp. 4.750.000,- (empat juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), selanjutnya saksi Libero Makna mengirimkan
paket narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip bening di dalam 1
(satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban
warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 dan Libero Makna
mengirimkan nomor resi 030017883266 melalui jasa Tiki ;

Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Kamis tanggal 13 Agustus


2015, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre mengirimkan nomor resi
pengiriman Tiki 030017883266 kepada saksi Adi WInarno Alias Windu melalui BBM,
selanjutnya saksi Adi WInarno Alias Windu memberikan nomor resi tersebut kepada
Muhamad Sadi ;

Menimbang Bahwa benar selanjutnya pada hari Jumat tanggal 14 Agustus


2015, sekitar jam 15.00 WITA, terdakwa Adriant Intan Perkasa Alias Andre menyuruh
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon Muhamad Sadi, lalu saksi Adi WInarno
Alias Windu memberitahukan bahwa barang belum sampai, kemudian sekitar pukul
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
19.00 WITA, saksi Adi WInarno Alias Windu kembali menelpon Muhamad Sadi dan
Muhamad Sadi mengatakan sedang meluncur, kemudian sekitar pukul 20.00 WITA
saksi Adi WInarno Alias Windu menelpon kembali Muhamad Sadi, Muhamad Sadi
menjawab “sudah dekat gudang”, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu berkata
“peralatannya sudah siap” ;
Menimbang Bahwa benar selanjutnya Muhamad Sadi datang mengantar dos/
paket tersebut ke kamar kost saksi Adi WInarno Alias Windu di Eks Gudang Gajah di
Jalan Raya Kencana RT 013/RW 006 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa
Lima Kota Kupang, sesampainya di kamar saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad
Sadi menyerahkan dos/paket tersebut kepada saksi Adi WInarno Alias Windu yang
dalam posisi duduk, lalu saksi Adi WInarno Alias Windu menyerahkan dos/paket
tersebut kepada terdakwa Adriant Intan Perkasa , lalu saksi Edi Sulistiyono, saksi
Faizal Kasman dan Anggota Ditresnarkoba Polda NTT langsung melakukan
penggerebekan yang di kamar tersebut ;
Menimbang Bahwa saksi Edi Sulistiyono, saksi Faizal Kasman dan Anggota
Ditresnarkoba Polda NTT akan melakukan penggeledahan terhadap ketiganya dan
kamar tersebut, selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan pakaian pada
terdakwa Adriant Intan Perkasa, saksi Adi WInarno Alias Windu, Muhamad Sadi,
namun tidak ditemukan narkotika, selanjutnya dilakukan penggeledahan pada kamar
tersebut dan ditemukan narkotika jenis shabu-shabu dan 2 (dua) buah plastik klip
bening di dalam 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat :
Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp.
0811580321, kemudian ditemukan 1 (satu) buah alat hisap shabu/bong yang terbuat
dari botol listerin yang terdapat satu buah pipet kaca dan 1 (satu) buah pipet plastik
di bagian tutupnya dan satu buah korek api gas yang terdapat satu buah pipet kaca
di atasnya ;

Menimbang Bahwa benar pada saat dilakukan interogasi kepada terdakwa


Adriant Intan Perkasa, terdakwa Adriant Intan Perkasa mengakui bahwa 1 (satu)
buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan lakban warna
coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B -
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan
Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima
enam satu empat) gram adalah milik terdakwa Adriant Intan Perkasa yang akan
digunakan secara bersama-sama dengan teman-temannya ;
Menimbang Bahwa benar terdakwa Adriant Intan Perkasa membeli narkotika
jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat)
gram dari saksi Libero Makna dimana terdakwa menyuruh saksi Libero Makna untuk
mencarikan shabu-shabu dan mengirimkan kepada terdakwa dimana akan
digunakan bersama saksi Adi WInarno Alias Windu dan Muhamad Sadi bukan untuk
dijualbelikan ;
Menimbang Bahwa terdakwa juga sering memakai shabu-shabu bersama-
sama dengan saksi adi winarno dan Muhamad Saidi ;
Menimbang Bahwa terdakwa bukanlah seorang pengedar karena terdakwa
biasa menggunakan shabu-shabu untuk dikomsumsi secara pribadi dan digunakan
bersama-sama dengan temannya ;

Menimbang Bahwa terdakwa menyuruh saksi Libero makna untuk dicarikan


shabu-shabu dan mengirimkannya ke kupang yang akan dipergunakan oleh
terdakwa bersama-sama dengan saksi Adi Winarno dan Muhamad Saidi ;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , saksi Libero


Makna hanya disuruh oleh terdakwa Andriant Intan Perkasa untuk dicarikan shabu-
shabu dan mengirimkannya ke kupang kepada terdakwa Andriant Intan Perkasa ,
dan terdakwa begitu dapat langsung mengirimkan barang shabu-shabu tersebut ke
kupang dengan menggunakan jasa pengiriman Tiki ;

Menimbang bahwa Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan


atau diperjualbelikan melainkan untuk digunakan atau dikomsumsi bersama dengan
saksi Adi Winarno dan saksi Adriant Intan Perkasa ;

Menimbang bahwa Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau


memakai narkotika tersebut, tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut,
tetapi kepemilikan dan penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa
kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat
maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan
menghubungkan kalimat dalam Undang-Undang tersebut ;
Menimbang bahwa Dalam hal ini Unsur membeli berkaitan erat dengan
perbuatan seorang penyalahguna Narkotika. AR Sujono dan Bony Daniel dalam
bukunya Komentar dan Pembahasan UU Narkotika halaman 225 sampai dengan
halaman 226 berpendapat : “Seorang penyalah guna narkotika dalam rangka
mendapatkan narkotika tentulah dilakukan dengan cara membeli, menerima atau
memperoleh dari orang lain dan untuk itu narkotika yang ada dalam tangannya jelas
merupakan miliknya atau setidak-tidaknya dalam kekuasaannya, sehingga tentulah
tidak tepat apabila dikenakan Pasal 111, Pasal 112, Pasal 114, Pasal 115, Pasal
117, Pasal 119, Pasal 122, Pasal 124, dan Pasal 125 Undang-undang No 35 tahun
2009 tentang Narkotika, dengan anggapan pasal-pasal tersebut mencantumkan
larangan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli,menerima, dan membawa. Oleh
karena itu, meskipun Penyalahguna kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai,
membeli, menerima, dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika
untuk dirinya sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah Pasal 127” ;
Menimbang bahwa sesuai yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
No. 1071K/Pid.Sus/2012, dalam pertimbangannya : ”Bahwa ketentuan Pasal 112
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 merupakan ketentuan keranjang sampah atau
pasal karet. Perbuatan para pengguna atau pecandu yang menguasai atau memiliki
narkotika untuk tujuan dikonsumsi atau dipakai sendiri tidak akan terlepas dari
jeratan Pasal 112 tersebut, padahal pemikiran semacam ini adalah keliru dalam
menerapkan hukum sebab tidak mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang
mendasar Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut sesuai dengan niat
atau maksud Terdakwa” ”Memang benar para pengguna sebelum menggunakan
harus terlebih dahulu membeli kemudian menyimpan atau menguasai, memiliki,
membawa narkotika tersebut sehingga tidak selamanya harus diterapkan ketentuan
Pasal 112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, melainkan harus dipertimbangkan
apa yang menjadi niat atau tujuan Terdakwa memiliki atau menguasai narkotika
tersebut”;
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang bahwa ”Bahwa niat atau maksud seseorang adalah merupakan


bagian dari ajaran tentang kesalahan yang menyatakan bahwa ”tiada pidana tanpa
kesalahan”. Seseorang tidak dapat dihukum tanpa dibuktikan adanya kesalahan,
sehingga menghukum seseorang yang tidak mempunyai niat untuk suatu kejahatan
dimaksud, merupakan pelanggaran hukum yang sangat serius” ;

Menimbang bahwa dalam yurisprudensi Mahkamah Agung yang lain


yakni Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1174K/Pid.Sus/2012, yang
pada pokoknya yaitu : “Mahkamah Agung membebaskan Syafrizal karena
dianggap tidak memenuhi unsur Pasal 111 ayat (1) (in casu Pasal 112 ayat (1)) UU
Narkotika dengan alasan bahwa Syafrizal merupakan pengguna dan pecandu
narkotika yang dibuktikan dengan keterangan dokter, tes urine dan fakta bahwa
dirinya sudah sering kali menggunakan narkotika jenis ganja. Dan lagi menurut
Hakim Mahkamah Agung, Syafrizal membeli narkotika untuk tujuan tertentu yaitu
menggunakannya untuk kepentingan pribadi, dengan begitu Syafrizal memenuhi
unsur Pasal 127 ayat (1) UU Narkotika yang mengatur mengenai penyalahgunaan
narkotika golongan I bukannya Pasal 111 ayat (1) (in casu Pasal 112 ayat (1)) UU
Narkotika”;

Menimbang bahwa Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 telah melakukan


Penggolongan Pelaku Tindak Pidana Narkotika sebagai berikut ;
a. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika, atau prekusor
narkotika, sebagaimana diatur dalam Pasal 111, 112, 117, 122 dan Pasal 129;
b. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum memproduksi/mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal
113, 118, 123 dan 129;
c. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual-beli, menukar atau
menyerahkan atau menerima narkotika sebagaimana diatur dalam pasal 114,
119, 124 dan Pasal 129;
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
d. d. Perbuatan tanpa hak atau hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau
mentrasito narkotika, sebagaimana diatur dalam Pasal 115, 120, 125 dan
Pasal 129;
e. Perbuatan tanpa hak atau melawan hukum menggunakan narkotika kepada
orang lain atau memberikan narkotika untuk digunakan orang lain,
sebagaimana diatur dalam Pasal 116, 121 dan Pasal 126;
f. Perbuatan penyalahgunaan Narkotika bagi diri sendiri, sebagaimana diatur
dalam Pasal 127, yaitu orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau
melawan hukum (Pasal 1 angka 15), sedangkan pecandu narkotika,
sebagaimana diatur dalam Pasal 128 dan Pasal 134, yaitu orang yang
menggunakan atau menyalah gunakan narkotika dan dalam keadaan
ketergantungan pada narkotika, baik secara fisik maupun psikis (Pasal 1angka
13) ;
g. Percobaan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan
prekusor narkotika dalam Pasal 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119,
120, 121, 122, 123, 124, 125, 126 dan Pasal 129, sebagaimana diatur dalam
Pasal 132;
Menimbang Bahwa penggolongan pelaku tindak pidana narkotika tersebut
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tiap kedudukan dan perbuatan pelaku
tindak pidana narkotika memiliki sanksi yang berbeda, karena alangkah tidak adilnya
seorang korban atau penyalahguna narkotika untuk diri sendiri in casu Terdakwa
harus dihukum sama beratnya dengan seorang pengedar narkotika ;

Menimbang bahwa Jadi berdasarkan penggolongan pelaku tindak pidana


narkotika tersebut, seharusnya para penegak hukum dalam hal ini Penyidik,
Penuntut Umum, dan Hakim dalam penanganan sebuah kasus narkotika tidak
semata-mata hanya melihat bahwa setiap penyalahguna yang kedapatan membawa
atau memiliki narkotika tersebut harus dikenakan Pasal 112, namun sebagai seorang
penegak hukum harus bersikap secara jujur dan adil, menggali fakta yang
sebenarnya, apa tujuan seorang penyalahguna yang kedapatan memiliki, menguasai
dan membawa narkotika tersebut, apakah untuk diperdagangkan ataukah untuk
digunakan bagi dirinya sendiri, Mahkamah Agung dalam sebuah Yurisprudensi
Putusan kasasi perkara Nomor : 1071/K/Pid.Sus/2012 menyatakan dalam
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pertimbangannya yang berbunyi “Bahwa ketentuan Pasal 112 adalah merupakan
ketentuan keranjang sampah atau pasal karet. Perbuatan para pengguna atau
pecandu yang menguasai atau memiliki narkotika untuk tujuan dikonsumsi atau
dipakai sendiri tidak akan terlepas dari jeratan Pasal 112 tersebut, padahal pemikiran
semacam ini adalah keliru dalam menerapkan hukum, sebab tidak
mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang mendasari Terdakwa menguasai
atau memiliki barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud Terdakwa” ;
Menimbang bahwa Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan pada saat Terdakwa ditangkap oleh Anggota Sat. Resnarkoba Polda
NTT , Terdakwa kedapatan sedang menunggu kiriman dari saksi Libero Makna
berupa shabu-shabu yang akan dikomsumsi bersama-sama dengan Muhamad Saidi
dan Saksi Adi Winarno, dimana saksi Adi Winarno telah mempersiapkan dan merakit
bong dan cangklongnya sebagai alat yang akan digunakan untuk menghisap sabu-
sabu tersebut, dengan fakta tersebut maka arti menguasai dalam unsur Pasal 112
Ayat (1) ini harus diartikan secara luas sebagai menguasai untuk digunakan dan
termasuk pula menguasai pada saat ia menghisap/menggunakannya, karena jika
hanya melihat fakta secara tekstualnya saja bahwa Terdakwa telah kedapatan
menguasai dan memiliki narkotika tersebut maka sudah pasti perbuatan Terdakwa
tersebut cocok dengan unsur-unsur Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, namun jika dilihat dari segi kontekstualnya dengan
melihat maksud dan tujuan Terdakwa dan teman-teman terdakwa yaitu saksi Adi
Winarno yang telah mempersiapkan alat hisap berupa bong, pipet dan cangklong
sebagai sarana untuk menghisap sabu-sabu, maka sudah jelas bahwa kepemilikan
sabu-sabu oleh tersebut adalah untuk digunakan sendiri, oleh karenanya Mahkamah
Agung telah memberikan Yurisprudensi dalam sebuah putusan perkara Pidana
Narkotika Nomor : 1386/K/Pid.Sus/2011, memberikan kaidah hukum yang berbunyi
sebagai berikut “bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan
sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan
hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam undang-undang
tersebut”;
Menimbang bahwa Berdasarkan Yurisprudensi MA tersebut jika dihubungkan
dengan fakta yang terungkap dalam persidangan, maka sudah jelas perbuatan
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Terdakwa dengan menyatakan bahwa kualifikasi perbuatan yang dilakukan oleh
Terdakwa adalah melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang 35 Tahun 2009,
dimana seharusnya perbuatan Terdakwa tersebut adalah melanggar Pasal 127 Ayat
(1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yakni sebagai
Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri ;
Menimbang bahwa demikian pula dalam beberapa Yurisprudensi Mahkamah
Agung, salah satunya putusan Mahkamah Agung yakni Putusan Mahkamah Agung
Nomor : 1386 K/Pid.Sus/2011 tanggal 03 Agustus 2011 yang amar putusannya
Menolak Kasasi dari Jaksa/Penuntut Umum dan menguatkan Putusan Pengadilan
Tinggi Semarang Nomor : 119/Pid/2011/PT. Smg. tanggal 28 April 2011
membebaskan Terdakwa Sidiq Yudhi Ardianto, S.E. alias Didik dalam dakwaan
Primair melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, dan
menghukum Terdakwa dengan dakwaan Subsidair melanggar Pasal 127 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Adapun pertimbangan Majelis Hakim dari
putusan tersebut adalah sebagai beriku t:
a. Jumlah jenis narkotika yang ditemukan pada diri Terdakwa hanya seberat 0.2
gram yang dibeli Terdakwa dari seseorang bernama Ganjar Raharjo;
b. Terdakwa membeli narkotika bukan untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan,
melainkan untuk digunakan;
c. Terdakwa yang bermaksud untuk menggunakan atau memakai narkotika tersebut,
tentu saja menguasai atau memiliki narkotika tersebut tetapi kepemilikan dan
penguasaan narkotika tersebut semata-mata untuk digunakan. Sehubungan
dengan hal tersebut maka harus dipertimbangkan bahwa kepemilikan atau
penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan
tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan
menghubungkan kalimat dalam undang-undang tersebut;
d. Dalam proses hukum penyidikan, polisi sering kali menghindari untuk dilakukan
pemeriksaan urine Terdakwa, sebab ada ketidakjujuran dalam penegakan hukum
untuk menghindari penerapan ketentuan tentang Penyalahgunaan Narkotika,
meskipun sesungguhnya Terdakwa melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-
Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 ;

Menimbang bahwa pertimbangan yang dilakukan oleh Penutut Umum


m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Dalam pertimbangannya khususnya dalam hal pembuktian unsur pokok (bestandeel
delict) Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 karena hanya
terpaku pada fakta bahwasanya Terdakwa telah terbukti memiliki atau menguasai
Narkotika jenis sabu-sabu yang kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan
unsur pokok (bestandeel delict) dalam kalimat pada Pasal 112 Ayat (1) Undang-
Undang RI Nomor 35 Tahun 2009, dengan tidak mempertimbangkan keadaan atau
hal-hal yang mendasari Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut sesuai
dengan niat atau maksud Terdakwa menguasai narkotika jenis sabu-sabu tersebut,
demikian pula kekeliruan dimana seharusnya berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan yang dihubungkan dengan Yurisprudensi Mahkamah
Agung Nomor : 1386 K/Pid.Sus/2011 tanggal 03 Agustus 2011 serta Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2010 seharusnya perbuatan Terdakwa telah
memenuhi unsur-unsur Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2009, bukan menghukum Terdakwa dengan ketentuan Pasal 112 Ayat (1) Undang-
Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;
Menimbang Bahwa berdasarkan hal tersebut seharusnya terhadap Terdakwa
bukan dikenakan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009,
sementara perbuatan Terdakwa yang terbukti di persidangan adalah Pasal 127 Ayat
(1) Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 ;
Menimbang bahwa Sebagaimana dalil-dalil hukum berdasarkan fakta-fakta
yang terungkap dalam persidangan, dimana sudah jelas perbuatan yang dilakukan
oleh Terdakwa adalah terbukti melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang 35
tahun 2009, maka seharusnya Terdakwa dibebaskan dari dakwaan lebih Subsidair,
dan dijatuhi hukuman dengan Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun
2009, namun oleh karena Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2009 tidak didakwakan kepada Terdakwa dalam perkara ini, maka dengan demikian
Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan (vrijsprak) ;

Menimbang bahwa Mahkamah Agung dalam beberapa Yurisprudensinya telah


membebaskan Terdakwa karena tidak Jaksa/Penuntut Umum tidak mendakwakan
Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 sementara yang terbukti
dalam persidangan adalah Pasal 127 Ayat (1) tersebut, adapun putusan-putusan
Mahkamah Agung Tersebut adalah sebagai berikut :
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2089 K/Pid.Sus/2011 Atas nama Terdakwa
Widya Wati, yang amar putusannya Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi
Pontianak Nomor : 177/Pid.Sus/2011/PT.PTK., tanggal 16 September 2011., yang
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ketapang Nomor : 151/Pid.B/2011/
PN.KTP., tanggal 23 Agustus 2011. Dengan pertimbangan hukumnya sebagai
berikut : Bahwa terlepas dari alasan-alasan kasasi tersebut, Judex Facti telah
salah menerapkan hukum, oleh karena telah menyatakan Terdakwa bersalah dan
menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa didasarkan pada ketentuan pidana Pasal
127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 yang tidak
didakwakan oleh Jaksa/Penuntut Umum, lagi pula fakta di persidangan
membuktikan bahwa Terdakwa hanya menghisap shabu-shabu, dengan demikian
Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan Primair dan
Subsidair, dan harus dibebaskan dari segala dakwaan Jaksa/Penuntut Umum;
2. Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1540 K/Pid.Sus/2011 atas nama Terdakwa
Jonaidi (Terdakwa I) dan Mulyadi (Terdakwa II), yang amar putusannya menolak
kasasi Jaksa/Penuntut Umum, dan menguatkan utusan pengadilan Tinggi Padang
Nomor : 62/PID/2010/PT.PADANG. yang pertimbangannya berbunyi sebagai
berikut :
• Bahwa alasan kasasi Jaksa/Penuntut Umum terhadap Terdakwa II tidak dapat
dibenarkan, sebab putusan Judex Facti terhadap Terdakwa II, bukan bebas
tidak murni melainkan bebas murni sebab Terdakwa dinyatakan tidak terbukti
melakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009. Menurut Judex Facti Terdakwa terbukti melakukan
tindak pidana namun tidak didakwakan;
• bahwa dengan demikian dihubungkan dengan surat dakwaan, maka yang
harus dipandang terbukti secara sah di persidangan adalah dakwaan Primair
terhadap Terdakwa I, yaitu “Secara Melawan Hukum Menjual Narkotika
Golongan I” sedang terhadap Terdakawa II hanya terbukti sebagai
“Pemakai” (Penyalahguna), dan karena dalam surat dakwaan tidak ada
dakwaan melanggar Pasal 127 Ayat (1) (“Penyalahguna” Narkotika) dan
hanya dakwaan melanggar Pasal 114 Ayat (1) (dakwaan Primair), Pasal 116
Ayat (1) (dakwaan Subsidair), dan Pasal 112 Ayat (1) (dakwaan Lebih
Subsidair), maka Terdakwa II harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dakwaan Primair, Subsidair dan Lebih Subsidair. Dan oleh karenanya
Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan “Vrijspraak”).;
Menimbang bahwa alangkah tidak adilnya bagi Terdakwa yang merupakan
pecandu Narkotika harus menjalani hukuman selama 5 tahun penjara berdasarkan
Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, sementara perbuatan
Terdakwa melanggar Pasal 127 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009,
apalagi undang-undang telah menyatakan bahwa setiap Pecandu Narkotika berhak
mendapatkan Penyembuhan dengan Rehabilitasi, dalam kasus ini Terdakwa benar-
benar merasa sangat terdzolimi oleh para penegak hukum, terutama di Penyidikan,
hak-hak Terdakwa diabaikan seperti Hak Terdakwa pada saat ditangkap untuk
menjalani Assesment di Tim Assesment Terpadu untuk menentukan kualifikasi
perbuatan Terdakwa apakah Terdakwa ini selaku pengguna/penyalahguna/pecandu
Narkotika ataukah terlibat dalam peredaran gelap narkotika ;

Menimbang bahwa dalam fakta yang terungkap di persidangan memang


benar dalam tahap penyidikan terdakwa yang sebenarnya adalah pecandu atau
penyalahguna nakotika tidak mendapatkan atau pemeriksaan assesment, sehingga
terdakwa dianggap bukan pecandu atau penyalah guna narkotika ;

Menimbang bahwa dalam persidangan didapat fakta terdakwa adalah sering


menggunakan sabu-sabu bersama-sama dengan saksi adi winarno dan Muhammad
Saidi sehingga terhadap hal tersebut memohon kepada Majelis hakim untuk meminta
agar terhadap terdakwa dapat diberikan ijin untuk diperiksa atau memperoleh
assesment dan dari hasil yang diperoleh dari dokter didapat hasil bahwa terdakwa
memang mempunyai ketergantungan terhadap zat-zat narkotika sehingga perlu
direhabitiltasi rawat inap “ ;

Menimbang bahwa sabu-sabu yang dibeli dengan menyuruh saksi Libero


makna untuk mencarikan di lampung dan mengirimkan kepada terdakwa dengan
berat total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya
mempunyai berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara
bersama-sama antara terdakwa, saksi adi winarno dan saksi Muhamad Saidi ;
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang bahwa dimana dalam SEMA Nomor 4 Tahun 2010 secara jelas
Mahkamah Agung mengkualifikasikan seorang Penyalahguna atau Pecandu
Narkotika dengan kriteria sebagai berikut :
a. Terdakwa pada saat ditangkap oleh Penyidik Polri dan Penyidik BNN dalam
kondisi tertangkap tangan;
b. Pada saat tertangkap tangan sesuai butir a di atas, diketemukan barang bukti
pemakaian 1 (satu) hari dengan perincian antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok Methamphetamine (sabu-sabu) seberat 1 gram;
2. Kelompok MDMA (ectasy) seberat 2,4 gram/ sebanyak 8 butir;
3. Kelompok Heroin seberat 1,8 gram;
4. Kelompok Kokain seberat 1,8 gram;
5. Kelompok Ganja seberat 5 gram;
6. Daun Koka seberat 5 gram;
7. Meskalin seberat 5 gram;
8. Kelompok Psilosybin seberat 3 gram;
9. Kelompok LSD (d-lysergic acid diethylamide) seberat 2 gram;
10. Kelompok PCP (Phencyclidine) seberat 3 gram;
11. Kelompok Fentanil seberat 1 gram;
12. Kelompok Metadon seberat 0,5 gram;
13. Kelompok Morfin seberat 1,8 gram;
14. Kelompok Petidine seberat 0,96 gram;
15. Kelompok Kodein seberat 72 gram;
16. Kelompok Bufrenorfin seberat 32 gram;
c. Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba yang
dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik;
d. Perlu surat keterangan dari dokter jiwa/psikiater pemerintah yang ditunjuk
oleh Hakim;
e. Tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran
gelap Narkotika;

Menimbang bahwa terhadap Sema Nomor 4 tahun 2010 dan jika dikaitkan
dengan fakta atau perbuatan terdakwa didapat kesesuaian terdakwa tertangkap
tangan sedang menunggu kiriman sabu-sabu yang akan digunakannya dan juga
dalam fakta persidangan terdakwa tidak terbukti melakukan peredaran narkotikan
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tapi membeli untuk digunakan sendiri bersama dengan saksi-saksi antara lain adi
winarno dan Muhammad saidi ;
Menimbang bahwa juga ada juga keterangan dari dokter Badan Narkotika
Nasional Provnsi Nusa Tenggara Timur dengan hasil “ agar klient yang bersangkutan
untuk dilakukan rehabilitasi rawat inap, mengingat kecanduan terhadap zat Narkotika
jenis sabu, ekstasi dan ganja serta penggunaan zat benzodiazepin tanpa aturan
yang jelas” ;
Menimbang bahwa dalam sebuah Yurisprudensi Mahkamah Agung nomor :
1628/K/PID.SUS/2012 yang diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Jum’at tanggal 14 September 2012 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,
L.LM. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Sri Murwahyuni, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari Selasa tanggal 18 September 2012 oleh Ketua Majelis beserta Dr.
Drs Dudu D. Machmudin, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum.,
sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan dibantu oleh Tuty Haryati, S.H., M.H., Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa Penuntut
Umum, dalam perkara pidana atas nama Terdakwa Agus Setiadi alias Agus bin H.
Sumardi, Majelis Hakim Agung tersebut dalam pertimbangan hukumnya menyatakan
sebagai berikut : Bahwa walaupun Pasal 127 (1) huruf a Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tidak didakwakan, namun sesuai Yurisprudensi MA Nomor : 675
K/Pid/1987 Jo. putusan-putusan MA Nomor : 1671 K/Pid/1996 tanggal 18 Maret
1996 Jo. putusan MA Nomor : 1872 K/Pid/2011 yang pada pokoknya
menyatakan : apabila delik yang terbukti di persidangan adalah delik yang
sejenis yang lebih ringan sifatnya dari delik yang didakwakan yang lebih berat
sifatnya, maka walaupun delik yang lebih ringan tidak didakwakan, Terdakwa
tetap dipersalahkan atas delik tersebut dan di pidana atas dasar melakukan
delik yang lebih ringan;

Menimbang Bahwa sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dimuka


sidang tersebut di atas, ternyata Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 127 Ayat (1)
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Akan tetapi dilain pihak dalam
perkara a quo Jaksa/Penuntut Umum tidak mengajukan dakwaan penyalahguna
Narkotika golongan I bagi diri sendiri kepada Terdakwa. Maka demi penegakan
hukum yang bermanfaat dan berkeadilan, Terdakwa dapat dipersalahkan dan dijatuhi
pidana atas tindak pidana yang lebih ringan sifatnya yang tidak didakwakan Jaksa/
Penuntut Umum kepadanya, untuk itu Terdakwa beralasan hukum dijatuhi pidana
yang setimpal dengan perbuatannya sebagaimana jelasnya termuat dalam amar
putusan di bawah ini;
Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas dimana terdakwa
benar sering mengkomsusmsi narkoba bersama dengan saksi Adi Winarno dan
Muhammad Saidi ;
Menimbang bahwa sabu-sabu yang dikomsumsi oleh terdakwa yang beratnya
total 1,5614 gram yang terbagi dalam 3 paket sehingga tipa paketnya mempunyai
berat masing-masing 0,5204 gram yang akan digunakan secara bersama-sama
antara terdakwa, saksi adi winarno dan saksi Muhamad Saidi ;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis


Hakim unsur ““tanpa hak dan melawah hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I” tidak terpenuhi menurut hukum.

Menimbang bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan lebih
subsidair Penuntut Umum tidak terbukti maka terdakwa haruslah dibebaskan dalam
dakwaan lebih subsidair Penuntut Umum tersebut ;

Menimbang bahwa meskipun seluruh dakwaan Penuntut Umum tidak terbukti


akan tetapi berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan apa yang
dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 127 ayat (1)
undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Menimbang bahwa pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika, Mengandung unsur-unsur sebagai berikut ;
• setiap penyalah guna ;
• narkotika golongan I bagi diri sendiri ;
m Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang bahwa kalau kita hubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap


di persidangan seperti yang sudah diuraikan diatas maka menurut Majelis Hakim ,
semua unsur di dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika telah terpenuhi secara sah menurut hukum ;

Menimbang bahwa walaupun dalam fakta sebagaimana tersebut diatas


terdakwa adalah seorang penyalahguna narkotika sebagaimana diatur dalam pasal
127 ayat (1) undang-undang narkotika nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika tapi
tidak didakwakan oleh Penuntut Umum sehingga menurut Majelis hakim tidak akan
adil atau memberi manfaat bagi terdakwa apabila dijatuhi hukuman selama 5 (lima)
tahun sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum karena terdakwa adalah seorang
pecandu/penyalah guna narkotika sehingga menurut Majelis Hakim tuntutan 5 (lima)
tahun oleh Penuntut Umum tidak sependapat dan majelis Hakim akan menjatuhkan
hukuman yang menurut Majelis hakim sesuai dengan fakta dan perbuatan terdakwa ;

Menimbang bahwa dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 tahun


2015 tanggal 29 desember 2015 tentang pemberlakuan rumusan hasil rapat
pleno kamar mahkamah agung tahun 2015 sebagai pedoman pelaksanaan
tugas bagi pengadilan , dimana dalam rumusan Kamar Pidana tentang Narkotika
disebutkan “hakim memeriksa dan memutus perkara harus didasarkan kepada
dakwaan jaksa Penuntut Umum (Pasal 182 ayat 3 dan 4 KUHAP) . Jaksa
mendakwa Pasal 111 atau Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika namun berdasarkan fakta hukum yang terungkap
dipersidangan terbukti Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika yang mana Pasal ini tidak didakwakan , Terdakwa terbukti
sebagai pemakai dan jumlahnya relatif kecil (SEMA Nomor 4 Tahun 2010),
maka hakim memutus sesuai surat dakwaan tetapi dapat menyimpangi
ketentuan pidana minimum khusus dengan membuat pertimbangan yang
cukup” ;

Menimbang bahwa dalam sebuah Yurisprudensi Mahkamah Agung nomor :


1628/K/PID.SUS/2012 yang diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Jum’at tanggal 14 September 2012 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H.,
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
L.LM. Hakim Agung yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Majelis, Sri Murwahyuni, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari Selasa tanggal 18 September 2012 oleh Ketua Majelis beserta Dr. Drs
Dudu D. Machmudin, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum., sebagai
Hakim-Hakim Anggota, dan dibantu oleh Tuty Haryati, S.H., M.H., Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa Penuntut
Umum, dalam perkara pidana atas nama Terdakwa Agus Setiadi alias Agus bin H.
Sumardi, Majelis Hakim Agung tersebut dalam pertimbangan hukumnya menyatakan
sebagai berikut : Bahwa walaupun Pasal 127 (1) huruf a Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tidak didakwakan, namun sesuai Yurisprudensi MA Nomor : 675
K/Pid/1987 Jo. putusan-putusan MA Nomor : 1671 K/Pid/1996 tanggal 18 Maret
1996 Jo. putusan MA Nomor : 1872 K/Pid/2011 yang pada pokoknya
menyatakan : apabila delik yang terbukti di persidangan adalah delik yang
sejenis yang lebih ringan sifatnya dari delik yang didakwakan yang lebih berat
sifatnya, maka walaupun delik yang lebih ringan tidak didakwakan, Terdakwa
tetap dipersalahkan atas delik tersebut dan di pidana atas dasar melakukan
delik yang lebih ringan;
Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur dalam Pasal 127 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotikan telah terpenuhi maka
terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor
35 tahun 2009 tentang Narkotika ;
Menimbang bahwa terhadap pledoi Penasihat Hukum terdakwa yang meminta

agar terdakwa dibebaskan dari seluruh dakwaan Penuntut Umum dan meminta agar

terdakwa terbukti melanggar Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009

tentang Narkotika dan menyatakan agar terdakwa dapat menjalani pengobatan dan/

atau perawatan melalui Rehabilitasi sebagaimana yang terdapat pada Pasal 54 dan

Pasal 103 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika ;

Menimbang bahwa terkait pembelaan Penasihat Hukum terdakwa tersebut,

Majelis Hakim telah mempertimbangkan secara jelas sebagaimana pertimbangan


m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tersebut diatas sehingga terhadap Pledoi Penasihat Hukum terdakwa tersebut

menurut Majelis hakim dapatlah dipertimbangkan dan sesuai dengan fakta yang

terungkap dipersidangan ;

Menimbang bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika terbukti seluruhnya, Maka majelis

menyatakan bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

maka terdakwa haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya ;

Menimbang, bahwa menurut pengamatan Majelis dalam persidangan ternyata

tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar yang dapat

menghilangkan atau menghapuskan pertanggungan jawab pidana terhadap diri

terdakwa sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang, maka terdakwa

harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35

tahun 2009 tentang Narkotika .

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah,


maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan harus dijatuhi
pidana yang sesuai dan setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukannya.

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap terdakwa telah dikenakan


penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan terhadap

terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar terdakwa tetap

berada dalam tahanan

Menimbang, bahwa sebelum menentukan takaran hukuman yang akan

dijatuhan kepada terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal


m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang memberatkan dan yang meringankan yang ada pada diri terdakwa sebagai

berikut :

0 HAL YANG MEMBERATKAN :


• Perbuatan Terdakwa dilakukan saat Pemerintah sedang giat melakukan

pemberantasan Narkotika.

1 HAL YANG MERINGANKAN :


• Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi

perbuatan.

• Terdakwa bersikap sopan selama persidangan.


• Terdakwa belum pernah dihukum.

• Terdakwa adalah seorang Penyalahguna Narkotika sehingga perlu perawatan

medis ;

Oleh karena itu hukuman yang akan disebutkan dibawah ini, kiranya sesuai dengan

perbuatan terdakwa, dan sesuai dengan rasa keadilan hukum dan keadilan

masyarakat.

Menimbang bahwa terhadap amar putusan yang akan ditentukan maka


Majelis hakim tidak sependapat dengan amar putusan yang diminta oleh Penuntut
Umum, Majelis Hakim akan memutus sesuai dengan pertimbangan hukum
sebagaimana tersebut diatas dan akan menjatuhkan putusan sesuai dengan
perbuatan dan fakta hukum yang terungkap sesuai dengan rasa keadilan, kepastian
hukum dan kemanfaatan hukum bagi terdakwa ;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa ;
• 1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat
1 (satu) buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung
karet warna coklat ;
• 1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;
• 1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet
kaca ;
• 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban
menggunakan lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Furniture, Alamat : Jl. Kimaja No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung
Telp : 0821557782, Kepada MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26
Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp. 0811580321 yang didalamnya
berisikan narkotika jenis shabu dengan berat keseluruhan 1,5614 (satu
koma lima enam satu empat) gram dengan berat keseluruhan 1, 5614
(satu koma lima enam satu empat) gram disisihkan sebanyak 0, 1500
(nol koma satu lima nol nol) gram untuk dilakukan pemeriksaan secara
laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114 (satu koma empat satu
satu empat) gram ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ;
yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan
dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perlu ditetapkan agar barang bukti
tersebut dimusnakan ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah

dan harus dihukum, maka kepada terdakwa tersebut supaya dibebani untuk

membayar biaya perkara yang akan ditetapkan dalam amar putusan.

Memperhatikan segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang

berhubungan dengan perkara ini, khususnya Pasal 127 ayat (1) UU Nomor 35 tahun

2009 tentang Narkotika Jo Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana

dakwaan Primer Penuntut Umum ;

2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan primer Penuntut Umum tersebut ;

3. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana

dakwaan Subsider Penuntut Umum ;

4. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Subsider Penuntut Umum tersebut ;

5. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana

dakwaan lebih Subsider Penuntut Umum ;


m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
6. Membebaskan terdakwa dari dakwaan lebih Subsider Penuntut Umum

tersebut ;

7. Menyatakan Terdakwa ADRIANT INTAN PERKASA alias ANDRE telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

‘"PENYALAHGUNA NARKOTIKA GOLONGAN I BAGI DIRI SENDIRI" ;

8. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama 1 (satu) tahun ;

9. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa


dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
10. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan

11. Menetapkan barang bukti berupa :

• 1 (satu) bong yang terbuat dari botol Listerine yang diatasnya terdapat 1 (satu)
buah pipet plastik dan 1 (satu) buah pipet kaca ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry 9360 warna putih menggunakan pelindung karet
warna coklat ;
• 1 (satu) buah HP merk Evercoss tipe A 80A warna hitam ;

• 1 (satu) buah korek api gas yang diatas terdapat 1 (satu) buah pipet kaca ;
• 1 (satu) buah dos bertuliskan parfum dispenser dan dilakban menggunakan
lakban warna coklat bertuliskan SIP : Inas Dekor Furniture, Alamat : Jl. Kimaja
No. 75 B - Wayhalim Bandar – Lampung Telp : 0821557782, Kepada
MARTHEN alamat Jalan Herewila No. 26 Naikoten 2 Kupang – NTT, Telp.
0811580321 yang didalamnya berisikan narkotika jenis shabu dengan berat
keseluruhan 1,5614 (satu koma lima enam satu empat) gram dengan berat
keseluruhan 1, 5614 (satu koma lima enam satu empat) gram
disisihkan sebanyak 0, 1500 (nol koma satu lima nol nol) gram untuk
dilakukan pemeriksaan secara laboratories sedangkan sisanya seberat 1,4114
(satu koma empat satu satu empat) gram ;
• 1 (satu) buah HP Blackberry Passport warna putih ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
m
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
12. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
5.000.- (lima ribu rupiah)).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada

Hari Jumat tanggal 15 April 2016 oleh kami SUMANTONO, SH.MH sebagai Hakim

Ketua Majelis, HERBERT HAREFA, SH. dan ANDI EDDY VIYATA,SH masing-

masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut telah diucapkan dalam

persidangan yang terbuka untuk umum pada Hari Senin tanggal 18 April 2016 oleh

kami Ketua majelis Hakim tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota

tersebut, dibantu oleh JOHANES J. AMBI,SH. Panitera Pengganti, pada Pengadilan

Negeri Kupang , serta dihadiri oleh LASMARIA F SIREGAR, SH. Penuntut Umum

pada Kejaksaan Negeri Kupang dan Terdakwa didampingi oleh Penasihat

Hukumnya.

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

ttd./ ttd./

1. HERBERT HAREFA, SH. SUMANTONO, SH.MH

ttd./

2. ANDI EDDY VIYATA, SH.

PANITERA PENGGANTI,
ttd./

JOHANES J. AMBI,SH.

UNTUK TURUNAN RESMI

PANITERA PENGADILAN NEGERI KUPANG,01

SULAIMAN MUSU, SH

NIP. 19580808 198103 1 003

Anda mungkin juga menyukai