Sap Senam Hipertensi
Sap Senam Hipertensi
Sap Senam Hipertensi
Disusun oleh:
010116A002
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami
tentang senam anti hipertensi
2. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan peserta dapat :
a. Menyebutkan kembali manfaat senam anti hipertensi
b. Mempraktekkan senam anti hipertensi
B. Materi
Terlampir
1) Pengertian hipertensi
2) Pengertian senam anti hipertensi
3) Manfaat senam anti hipertensi
4) Cara melakukan senam anti hipertensi
C. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Lembar balik
4. Leftleat
D. Sasaran
Ny.A dan Keluarga
E. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta Waktu
1 Tahap pembukaan - Menjawab salam 5 menit
- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan - Memperhatikan
diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan kontrak
waktu
F. Evaluasi
1. Evaluasi proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
- Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
dengan tertib dan kooperatif
2. Evaluasi hasil
Peserta mampu :
- Menyebutkan manfaat senam anti hipertensi
- Mengingat gerakan senam anti hipertensi
Lampiran Materi
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu gejala penyakit degeneratif
kardiovaskuler yang paling banyak di alami oleh lansia dan belum dapat
diketahui dengan pasti penyebabnya. Penatalaksanaan hipertensi pada
lansia selain dengan farmakologi dapat pula dilakukan dengan non
farmakologi seperti senam hipertensi.
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung
yang berkontraksi seperti pompa, untuk mendorong agar darah terus
mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Tekanan darah ini
diperlukan agar darah tetap mengalir dan mampu melawan gravitasi, serta
hambatan dalam dinding pembuluh darah. Tekanan darah dibagi menjadi
dua, yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Angka lebih tinggi yang
diperoleh pada saat jantung berkontraksi disebut tekanan darah
sistolik.Angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
disebut tekanan darah diastolik. Tekanan darah ditulis sebagai tekanan
sistolik garis miring tekanan diastolik .
Hipertensi Adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan
morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg
menunjukan fase darah yang sedang di pompa oleh jantung dan fase
diastolik 90mmHg menujukan fase darah yang kembali kejantung.
Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang sering
terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, tekanan sistolik
150-155 mmHg dianggap masih normal pada lansia.
C. Manfaat
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan
3. Melestarikan peredaran darah dan meregangkan otot kaku pada
lansia hipertensi.
4. Meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot
dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung.
5. Dapat menurunkan tekanan darah baik sistol maupun diastol
D. Cara melakukan senam anti hipertensi
Cara melakukan senam anti hipertensi ini yaitu lansia diaharapkan
menggunakan pakaian yang nyaman dan sepatu, meminum air bening
sebelum dan sesudah melakukan senam, adapun gerakan senam anti
hipertensi terdiri dari gerakan pemanasan, gerakan inti dan pendinginan,
berikut adalah gerakannya:
1. Jalan ditempat selama 8x
2. Tepuk tangan 4x8
3. Tepuk jari 4x8
4. Tepuk jalin tangan 4x8
5. Silang ibu jari 4x8
6. Adu sisi kelingking 2x8
7. Adu sisi telunjuk 2x8
8. Ketok pergelangan 2x8
9. Ketok nadi 2x8
10. Tekan jari-jari 2x8
11. Buka dan mengepal 2x8
12. Menepuk punggung tangan 4x8
13. Menepuk lengan dan bahu 4x8
14. Menepuk pinggang 2x8
15. Menepuk paha 4x8
16. Menepuk samping betis 2x8
17. Jongkok berdiri 2x8
18. Menepuk perut 2x8
19. Kaki jinjit 2x8
DAFTAR PUSTAKA