BATASAN Kurikulum Ima
BATASAN Kurikulum Ima
BATASAN Kurikulum Ima
d.Outcome
Outcome adalah dampak jangka panjang dari output atau hasil belajar, baik
dampak bagi individu tamatan maupun bagi masyarakat. Outcome memiliki dua
dimensi yaitu: (1) kesempatan melanjutkan pendidikan dan kesempatan kerja, dan
(2) pengembangan diri tamatan.
D. Hubungan Antara Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, meski
berada pada posisi yang berbeda. Saylor menyatakan bahwa kurikulum dan
pembelajaran bagaikan romeo dan juliet. Jika kita berbicara mengenai Romeo, maka
kita juga akan berbicara masalah Juliet. Romeo tidak akan lengkap terasa tanpa juliet,
demikian pula sebaliknya. Artinya, pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencana tidak
akan efektif, atau bahkan bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum
tanpa pembelajaran, maka kurikulum tersebut tidak akan berguna.
Selain itu, Olivia menyatakan bahwa kurikulum berkaitan dengan apa yang harus
diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu pada bagaimana cara
mengajarkannya. Walaupun antara pembelajaran dengan pengajaran dalam hal ini
memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki kesamaan tolak ukur dalam kasus ini,
yaitu bagaimana mengajarkan. Hanya saja pengajaran lebih terpusat pada guru sebagai
pengajar, sedangkan pembelarajaran menekankan pada penciptaan proses belajar antara
pengajar dengan pelajar agar terjadi aktivitas belajar dalam diri pelajar.
Belajar sebagai kegiatan inti dari pembelajaran memiliki arti modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Yang perlu digaris bawahi pada kalimat
tersebut adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman, ini membuktikan bahwa
belajar sebagai kegiatan inti pembelajaran dipengaruhi oleh kurikulum yang
notabenenya merupakan rancangan pengalaman belajar.
Persoalan yang timbul selanjutnya adalah bagaimana menyusun kurikulum untuk
kepentingan pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan optimal. Hal ini berbenturan
dengan fakta bahwa kurikulum telah dirancang secara standar.Ini berarti bahwa
kurikulum yang sama digunakan digunakan pada setiap sekolah yang notabenenya
masing-masing sekolah tersebut memiliki masalah pelaksanaan pembelajaran yang
berbeda. Maka dari itu diperlukan pengembangan seperlunya yang disesuaikan dengan
kondisi disekolah. Hal ini bisa kita lihat pada perincian RPP.
Peter F. Olivia menggambarkan kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan
pembelajaran sebagai berikut.
1. Model dualistis, pada model ini, kurikulum dan pembelajaran berdiri sendiri.
Kurikulum yang seharusnya memjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran tidak
tampak. Begitu juga dengan pembelajaran yang seharusnya dapat dijadikan tolak ukur
pencapaian tujuan kurikulum tidak terjadi.
2. Model berkaitan, dalam model ini, kurikulum dengan pembelajaran saling barkaitan.
Pada model ini, ada bagian kurikulum yang menjadi bagian dari pembelajaran, begitu
juga sebaliknya.
3. Model konsentris, pada model ini, keduanya memiliki hubungan dengan kemungkinan
bahwa kurikulum adalah bagian dari pembelajaran atau pembelajaran adalah bagian dari
kurikulum.
4. Model siklus, pada model ini, antara kurikulum dan pembelajaran di anggap dua hal
yang terpisah namun memiliki hubungan timbal balik.
5. Di satu sisi, kurikulum merupakan rencana tertulis sebagai panduan pelaksanaan
pembelajaran, di sisi lain pembelajaran mempengaruhi pada perancangan kurikulum
selanjutnya.
Sehingga dapat disimpulkan untuk mendapatkan proses pembelajaran yang baik dan
berimbas pada hasil yang diperoleh peserta didik pun baik maka penyusunan kurikulumnya
pun harus lah diperhatikan dengan baik pula, karena kurikulum sebagai pedoman di dalam
proses pembelajaran di sekolah, kurikulumlah yang mengatur guru, siswa dan juga kepala
sekolah. Sehigga jalannya proses pembelajaran tersebut sudah ada yang mengatur supaya
mengarah pada suatu pencapaian yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmuhayat.blogspot.co.id/2011/09/batasan-batasan-kurikulum.html
http://arripple.blogspot.co.id/2016/04/perbedaan-antara-kurikulum-lama-dan.html
Abu-Duhou, I. 2002. School-based management. Jakarta: Logo
Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Olive, P.F. 1992. Developing the curriculum (3th edition). New York:Harper Collins
Publishers
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Ali, Mohammad. 1992. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah.Jakarta : CV. Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Nasution, S. 2012. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Salim, Hubungan Antara Kurikulum Dengan Pembelajaran : 2010, 09-04-2012 (Online)
Available
: http://ktp09015.blogspot.com/2010/04/hubungan-kurikulum-dengan-pembelajaran.html.
Ziddan, Kurikulum Dan Pembelajaran : 2012-04-11 (Online)
Availablehttp://willzen.blogspot.com/2011/12/kurikulum-dan-pembelajaran-kurikulum.htm
l