Jurnal 4
Jurnal 4
Jurnal 4
ABSTRAK
Latar Belakang: Kearifan lokal bidang kesehatan merupakan suatu keunggulan dari bangsa
Indonesia yang setiap etnis yang ada memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan kearifan lokal
yang berbeda pula, hal ini disebabkan oleh sumber daya alam, hewani dan nabati yang tumbuh di
setiap daerah berbeda. Kearifan lokal masyarakat tidung bidang kesehatan telah ada turun
temurun yang berasal dari nenek moyang dengan menggunakan bahan-bahan alam yang ada di
Pulau Kalimantan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal bidang kesehatan khususnya
pengobatan tradisional pada masyarakat tidung yang ada di Kota Tarakan.
Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan
penelitian kualitatif deskriptif. Populasi pada pasien dewasa yang masih menggunakan
pengobatan tradisional sebagai alternative pengeobatan penyakit. Tehnik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara porposive sampling,
didasarkan pada suatu pertimbangan dimana partisipan sebagai penggiat/pengobat tradisional
yang mengetahui tentang kearifan lokal bidang kesehatan yang berlaku di masyarakat tidung
Kota Tarakan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 partisipan. Teknik
pengambilan data secara In-depth interview
Hasil: Penelitian menunjukan kearifan lokal masyarakat tidung di bidang kesehatan khususnya
pengobatan tradisional pada pasien dewasa, menggunakan 3 pendekatan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang dialami nya, yakni; menggunakan pendekatan
tindakan/herbal/ramuan, pendekatan doa/baca-baca (supranatural) dan pendekatan gabungan
dua metode tersebut. Masyarakat tidung masih aktif menggunakan pendekatan pengobatan
tersebut dan ketika tidak berhasil mengatasi masalah kesehatannya maka mereka akan
meminta bantuan tenaga kesehatan
Kesimpulan: Kearifan lokal bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien
dewasa yang ada di masyarakat tidung Kota Tarakan berupa tindakan/keterampilan adalah
Pijat/urut yang menggunakan bahan atau ramuan alami dengan menggunakan tehnik pijat
tertentu. Masih dijumpai kearifan lokal bidang kesehatan pada pasien dewasa yang ada di
masyarakat tidung Kota Tarakan berupa bacaan/mantra atau doa sesuai syariat islam dengan
mengkobinasikan bahan atau ramuan yang disertai jampi-jampi atau doa diyakini dapat
menyembuhkan penyakit atau cedera
Kata Kunci: Pengobatan Tradional, Bidang Kesehatan, Kearifan Lokal, Ramuan Herbal.
dengan menggunakan sendok lalu ditambah umumnya pasien akan mengalami gejala
minyak pahlawan. Cara pemberiannya kesurupan (kemasukan jin), sering pinsan
digosokkan langsung di dada dan punggung tanpa penyebab yang jelas, tiba-tiba
sambil di urut sampai muncul rasa panas agar mengalami gangguan jiwa, serta keluhan lain
sesaknya mereda. yang penyebabnya tidak jelas. Ritual ini
Ramuan herbal untuk mengatasi malaria. menggunakan media jin atau setan
Batang dan akar pohon papaya dapat dikarenakan menurut partisipan penyakit ini
digunakan sebagai terapi penyakit malaria. disebabkan oleh setan/jin sehingga mereka
Cara pengolahan yakni ; bersihkan batang lah lebih yang tau mengatasi hal tersebut.
dan akar pohon papaya lalu beri air Ritual ini menggunakan gong dan beberapa
secukupnya (+ 400 cc) kemudia rebus sampai orang penari, kemudian penari inilah yang
mendidih. Dinginkan air rebusat tersebut dan mengalami fenomena kemasukan jin/setan
minumkan pada penderita malaria. serta melalui penari inilah pengobatan
Kontraindikasi pengobatan tersebut adalah dilakukan dengan sembur atau dengan hal
pada bayi dan ibu hamil. lainnya.
2. Kearifan lokal bidang kesehatan Ritual pengobatan Bekeparat.
masyarakat tidung kota tarakan berupa Ritual pengobatan bekeparat ini
bacaan atau doa (supranatural). merupakan ritual pengobatan untuk
Terapi/Ritual untuk mengatasi penyakit seseorang yang mengalami gangguan dalam
kulit/korengan (dermatitis). perilaku dan juga dapat dilakukan untuk
Terapi supranatural yang digunakan tindakan tulak bala (penangkal marabahaya).
untuk menyebuhkan koreng (luka) dengan Ritual ini menggunakan media hewan
cara satu ekor ayam diberikan kepada dukun, peliharaan yang kemudian dikurbankan untuk
lalu orang yang sakit datang dan sebelumnya mengatasi gangguan tersebut.
disiapkan air terlebih dahulu kemudian 3. Kearifan lokal bidang kesehatan
dibacakan mantra. Orang yang sakit masyarakat tidung kota tarakan berupa
dimandikan dengan air yang sudah di baca tindakan/herbal/ramuan dan bacaan atau doa
mantra. Dimandikan setiap sore selama 3 hari. (supranatural) (Campuran).
Selama terapi ini orang yang sakit tidak boleh Ramuan dan Doa Bepicit untuk Demam
makan udang, kepiting, daging, dan kerang (Febris).
selama pengobatan. Penyakit kulit ini akan Terapi bepicit biasa diberikan untuk
dipindakan kepada ayam yang diberikan oleh demam pada anak dan dewasa. Cara
pasien kepada dukun tadi. pengolahannya dengan menggunakan
Ritual pengobatan Besitan. bawang merah 1 biji dan kunyit di iris
Besitan merupakan ritual pengobatan ditambah dengan minyak goreng kemudian di
untuk menghilangkan penyakit yang jampi-jampi. Cara pemberian dioleskan di
disebabkan oleh setan, iblis dan jin, dimana dahi lalu diurut, di oleskan di dagu juga di urut
dengan ritual tersebut dapat menghilangkan ke arah atas. Dioleskan di tangan dari siku ke
pengaruh setan terhadap tubuh pasien. Pada lengan ke bawah. Di oleskan di betis dan di
Suku adat tidung mayoritas beragama oleh setan, iblis dan jin, dengan ritual besitan
islam, dalam pengobatan tradisional yang dapat menghilangkan pengaruh setan
diberikan biasa juga disisipkan doa-doa, terhadap tubuh penderita, sehingga penderita
namun ada juga yang menggunakan jampi- dapat sembuh. Hal ini sesuai dengan tahap
jampi atau mantra dan memiliki persyaratan perkembangan irasionalisme dini, dimana
tertentu dan pantangan. Berdasarkan hasil pada tahap perkembangan budaya ini,
wawancara dari tujuh orang partisipan manusia memandang dirinya sebagai bagian
terdapat empat partisipan yang memiliki dari alam, seperti tanaman dan binatang.
kemampuan supranatural dengan bacaan Menurut pemahaman mereka, mereka lahir,
atau jampi-jampi dalam mengobati orang hidup dan mati menurut kehendak alam,
sakit. mereka percaya bahwa kekuatan gaib dapat
Seperti yang dilakukan oleh pengobat mempengaruhi hidupnya mereka setiap
ke 2 Ny. H menggunakan Terapi supranatural waktu terutama kesehatannya. mereka
untuk menyebuhkan koreng (luka) dengan percaya seseorang menjadi sakit karena
mengajukan syarat tertentu yaitu satu ekor perbuatan mahluk halus dan dukun
ayam diberikan kepada dukun, lalu orang mempunyai mantra-mantra yaitu ucapan yang
yang sakit datang dan sebelumnya disiapkan mengandung kekuatan magis untuk
air terlebih dahulu kemudian dibacakan menawarkan kekuatan-kekuatan mahluk
mantra. Kemudian seperti yang dilakukan halus penyebab seseorang menjadi sakit
pengobat ke 4 Tn. Z adalah mengkobinasikan (Noorkasiani, Heryati dan Ismail, R. 2009;
ramuan yang dioleskan pada kaki yang patah Foster, GM dan Anderson, BG. 2006).
dengan doa-doa syariat islam. Ritual pengobatan Bekeparat dan ritual
Pada umumnya keahlian pengobatan untuk mengatasi penyakit korengan, dimana
yang dilakukan oleh 4 partisipan berasal dari dukun dapat memindahkan penyakit dari
nenek moyang mereka dahulu, secara turun- tubuh penderita ke media hewan peliharaan,
temurun ilmu pengobatan ini diturunkan dan kemudian hewan peliharaan tersebut
hanya yang memiliki hubungan darah dengan dikorbankan untuk menghilangkan penyakit
mereka yang dapat mempelajari ilmu yang ada pada dirinya. Hal ini sesuai dengan
tersebut. tahap irasionalisme fajar, dimana manusia
Bila ditinjau dari perkembangan budaya sadar bahwa melalui dukun dapat
masyarakat, beberapa ritual pengobatan memanipulasi berbagai kekuatan gaib untuk
masyarakat tidung yang saat ini masih ada mengatasi penyakit.
merupakan temuan dari nenek moyang Manusia dapat menggunakannya untuk
mereka yang saat itu berada pada tahap membuat orang lain sakit, tetapi juga
irasionalisme dini dan tahap irasionalisme membuat yang sakit menjadi sembuh.
fajar. Manusia dapat memindahkan penyakit dari
Pada ritual pengobatan besitan, tubuh penderita kepada media lain sehingga
dimana ritual pengobatan ini meyakini penderita tersebut dapat terbebas dari
penyakit yang ada disebabkan disebabkan penyakitnya (Noorkasiani, Heryati dan Ismail,