Tugas Akhir Terstruktur Modul 6
Tugas Akhir Terstruktur Modul 6
Tugas Akhir Terstruktur Modul 6
Bentuk
No Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
Soal
1 3.18 Mengidentifikasi alur 3.18.1 Menjelaskan struktur 1, 3 PG
cerita, babak demi babak drama yang
dan konflik dalam drama dibaca/ditonton
yang dibaca atau ditonton 3.18.2 Mengidentifikasi unsur 2, 4, 5 PG
intrinsik dan ekstrinsik
dalam drama
2 3.19 Menganalisis isi dan 3.19.1 Mengidentifikasi unsur 6, 7, 8 PG
kebahasaan drama yang kebahasaan dalam drama
dibaca atau ditonton (Penggunaan konjungsi
waktu, kata kerja
peristiwa, kata-kata sifat,
dll )
3.19.2 Mengidentifikasi inti 9, 10 PG
cerita naskah drama.
SOAL
Ibu : (Tidak menoleh benar) Malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu
bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan
tidak meninggalkan kata.
Gunarto : (Agak kesal) Ayah…?
Ibu : Keesokan harinya, hari lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan
dosanya.
Gunarto : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang
yang tak pernah lagi mengingat kita.
Ibu : (Memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita Gunarto.
Kalimat yang mengandung konjungsi kronologis pada paragraf di atas, ditunjukkan oleh nomor…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
(JAWABAN : D)
Kata sifat pada cuplikan drama di atas, ditunjukkan oelah dialog nomor…
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
(JAWABAN : E)
Karim : Sudah sepuluh purnama ayah tidak pulang ya, bu? Aku merindukan
candanya yang ceria, sorot matanya yang jenaka, dan nasihatnya yang
menyejukkan.
Ibu : Sabar, Nak, jangan kita putus-putus berdoa, semoga ayahmu dalam
perlindungan Tuhan.
Karim : Ibu dengan ayah tidak ada masalah, kan?
Ibu : (sambil memeluk Karim) Maafkan ibu, Nak, Ibu tidak bisa menerima
ayahmu lagi, sejak dia menikahi perempuan desa seberang
Karim : (memandang wajah ibunya sambil mehahan dadanya karena sakit paru-
paru) Mengapa selama ini tidak menceritakan kepada Karim, Bu?
Hadi : O, ya Anas terimalah arlojiku ini. Juallah, supaya kamu bisa membeli
kaca baru untuk kacamatamu itu.
Anas : Ah, tidak! Tidak usah!
Hadi : Jangan menolak, terimalah!
Anas : Tidak usah Hadi. Saya tidak mau!
Hadi : (mendesak) Bagaimana mungkin saya dapat melupakan peristiwa yang
dapat menyesalkan hati saya itu kalau saya selalu teringat lagi kepada
kacamata yang pecah itu yang tidak pernah saya ganti. Karena itu Anas,
terimalah sebagai penebus dosaku.(Anas geleng kepala, tidak mau.)
Anas : (geleng kepala, tidak mau)
Pak Yoso : (ikut mendesak) terimalah Anas. Biarlah ia jangan terlalu berat tertekan
oleh rasa bersalah dan sesal.
Anas : Baik, saya terima. Tapi tentu saja harga arloji ini tidak sebanding dengan
harga kaca sebelah untuk kacamataku ini.