Cestoda Parasit
Cestoda Parasit
Cestoda Parasit
PARASITOLOGI 1
CACING CESTODA
DISUSUN OLEH :
NIM : 22018005
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis- jenis cestoda yang dapat menimbulkan kelainan pada manusia
2. Untuk mengetahui ciri-ciri cacing cestoda khususnya Diphyllobothrium
latum, Hymenoileps diminuta, dan Dipylidium caninum.
3. Untuk mengetahui gejala klinik serta cara pencegahan dan pengobatan akibat infeksi cacing
cestoda.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Diphyllobothrium latum
Cacing pita ini sering ditemukan berparasit pada hewan carnivora pemakan ikan,
terutama di Eropa Utara. Sering menginfeksi anjing, kucing, beruang dan pada
manusia . D.latum sering dilaporkan menginfeksi orang di daerah tertentu, bahkan hampir
100% di suatu lokasi orang terinfeksi oleh parasit ini. Orang yang terinfeksi banyak dijumpai
didaerah Scandinavia, Baltic dan Rusia. Juga dilaporkan di Amerika Selatan, Irlandia dan
Israil. Panjang cacing dapat mencapai 9 m dan mengeluarkan jutaan telur/hari. Tubuhnya
panjang yang terdiri dari segmen-segmen disebut proglotida yang berisi testes dan folicel.
Kingdom : A nimalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Cestoda
Ordo : Pseudophyllidea
Family : Diphyllobothriidae
Genus : Diphyllobothrium
Species :Diphyllobotrium latum
Hospes
· Hospes definitive : Manusia, anjing, kucing, serigal,anjing laut,beruang, anjing hutan dan
hewan pemakan ikan.
· Hospes perantara I : genus copepod (cylops sp. Dan Diaptomus sp. )
· Hospes perantara II : ikan
Morfologi Diphyllobothrium latum
· Panjangnya mencapai ±900 cm, lebar 2,5 cm.
· Terdiri atas 4000 proglotid.
· Mempunyai sepasang celah penghisap (bothria) di bagian ventral dan dorsal pada skoleks.
· Hermafrodit
Patogenitas
Kasus penyakit banyak dilaporkan di daerah yang orangnya suka mengkonsumsi ikan
mentah. Kebanyakan kasus penyakit tidak memperlihatkan gejala yang nyata. Gejala umum
yang sering ditemukan adalah gangguan sakit perut, diaree, nausea dan kelemahan. Pada
kasus infeksi yang berat dapat menyebabkan anemia megaloblastic. Gejala ini sering
dilaporkan pada penduduk di Finlandia. Di negara ini hampir seperempat dari populasi
penduduk terinfeksi oleh D. latum dan sekitar 1000 orang menderita anemia perniciosa. Pada
mulanya dikira bahwa cacing ini menyebarkan toksin penyebab anemia, tetapi setelah diteliti
ternyata vitamin B12 yang masuk dalam usus diabsorbsi oleh cacing, sehingga pasien
menderita defisiensi vitamin B12. Seorang peneliti melaporkan bahwa pasien yang diberi
singel dosis vit. B12 40% yang dilabel dengan cobalt, ternyata disbsorbsi oleh D. latum
sekitar 80-100% dari vit B12 yang diberikan. Gejala yang jelas terlihat adalah terjadinya
anemia perniciosa (anemia yang disebabkan oleh gangguan absorpsi vitamin B12 dalam
usus).
Pencegahan
· Memasak ikan air tawar sampai betul-betul matang atau membekukannya sampai-10°C
selama 24 jam.
· Mengeringkan dan mengasinkan ikan secara baik.
· Dilarang membuang tinja dikolam air tawar.
· Memberikan penyuluhan pada masyarakat.
2.Hymenoilepis diminuta
Cacing ini juga merupakan cacing cosmoploitan yang terutama berparasit pada tikus
rumah, tetapi banyak kasus dilaporkan menginfeksi pada manusia. Ukuran lebih besar
daripada Hymenoilepsis nana, yaitu sampai 90 cm. Sebagai hospes intermedier adalah
beberapa spesies arthropoda, misalnya jenis kumbang (Tribolium spp) adalah hospes
intermedier yang sangat berperan terhadap infeksi pada tikus dan manusia.
Hospes
· Hospes definitive : Tikus dan Manusia
· Hospes perantara
o pinjal (Ctenocephalides canis, Xenopsylla cheopis, Pulex irritans)
o kumbang (tenebrio sp.)
o kecoak ( blata sp, blatella sp & periplanita sp.)
Morfologi H. diminuta
· Cacing dewasa berukuran 20-60 cm
· Skoleks kecil bulat, mempunyai 4 sucker dan rostelum tanpa kait
· Proglotid gravid lepas dari strobila
Patogenitas
Orang yang mengalami penyakit ini dinamakan Hymenolepiasis, dan tidak
menunjukkan gejala apapun. Infeksi biasanya terjadi secara kebetulan saja.
Pencegahan
· Meningkatkan kebersihan anak-anak, sanitasi lingkungan
· Menghindarkan makanan dari kontaminasi
· Pemberantasan binatang pengerat (rodentia)
3 Diphylidium caninum
Cacing pita ini biasa di sebut sebagai cacing pita anjing dan juga merupakan cacing
kosmopolit. cacing ini biasa menginfeksi anjing dan juga manusia
Hospes
· Hospes definitive : Anjing dan Manusia
· Hospes perantara
o Ctenocephalides canis
o Ctenocephalides felis
Pulex irritans
Patogenitas
Patogenitas pada hewan
Infeksi berat menyebabkan lemah, kurus, gangguan saraf, dan gangguan pencernaan.
Patogenitas pada manusia
1. Menyebabkan gangguan intestinal ringan pada anak
.2 Sakit pada epigastrium
.3 Diare dan sesekali reaksi alergi
.4 Hilangnya nafsu makan
.5 Kehilangan berat badan secara drastis
.6 Diare
Pencegahan
· Jangan mencium anjing atau kucing
· Hindari jilatan anjing
· Binatang peliharaan diberi obat cacing dan insektisida.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan endoparasit
dan dikenal sebagai cacing pita. Cacing dalam kelas cestoda disebut sebagai cacing pita, hal
ini karena bentuk tubuh cacing tersebut yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini
tidak mempunyai saluran pencernaan ataupun pembuluh darah. Tubuhnya memanjang dan
terbagi atas segmen-segmen yang disebut proglotida dan segmen ini bila sudah dewasa akan
berisi alat reproduksi jantan dan betina. Infeksi cacing pita bisa disebut juga dengan
Taeniasis.
Ciri Semua anggota cestoda memiliki struktur yang pipih dan tertutup oleh kutikula,
Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti
pita. Morfologi Umum Cestoda ukuran cacing dewasa pada Cestoda bervariasi dari yang
panjangnya hanya 40 mm sampai yang panjangnya 10-12 meter. Siklus Hidup Umumcacing
pita merupakan hermafrodit, mereka memiliki sistem reproduksi baik jantan maupun betina
dalam tubuh mereka. Sistem reproduksinya terdiri dari satu testis atau banyak, cirrus, vas
deferens dan vesikula seminalis sebagai organ reproduksi jantan, dan ovarium lobed atau
unlobed tunggal yang menghubungkan saluran telur dan rahim sebagai organ reproduksi
betina
2. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari embaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2265133-cacing-pita-cestoda/#ixzz1pTNPUloQ
WHO, 2011,Taeniasis/cystiserkosis, http://www.who.int/zoonoses/diseases/taeniasis/en/,
WHO, 2011,http://www.who.int/neglected_diseases/diseases/cysticercosis/en/,