Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Oligochaeta Dan Hirudinea

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

OLIGOCHAETA DAN HIRUDINEA

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah avertebrata air

Disusun Oleh :
Astyani Lesmana 230110190031
Mulkanisa Zahwa 230110190034
Raistsa Robbaanii Sunda Rukmana 230110190020

Universitas Padjadjaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Filum Annelida mencangkup berbagai jenis cacing yang mempunyai ruas-ruas sejati.
Annelida berasal dari bahasa latin yaitu annelus yang berarti cincin dan oidos yang berarti
bentuk. Annelida adalah jenis cacing yang bersegmen atau disebut dengan Annulata. Tubuhnya
yang bersegmen seperti cincin sehingga banyak yang menyebutnya cacing gelang. Antara tiap
segmen dan segmen lainnya terdapat sekat yang disebut dengan septum, jamaknya disebut septa.
Tiap septum terdiri atas dua lapis peritoneum, masing-masing berasal dari ruas di muka dan
dibelakangnya. Tubuhnya berongga dan tripoblastik atau memiliki tiga lapisan sel. Beberapa
spesies cacing yang termasuk ke dalam filum Annelida, hidup di dalam air tawar, air laut dan
juga di darat. Annelida bereproduksi secara seksual atau aseksual. Sebagian besar annelida
bereproduksi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual dengan cara fragmentasi atau
memutuskan sebagian tubuhnya. Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing
tanah. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta ( Kelompok cacing
laut), Oligochaeta ( kelompok cacing tanah), dan Hirudinea (kelompok lintah).
Polychaeta dalam bahasa Yunani, poly yang berarti banyak dan chaetae yang berararti
rambut kaku. Polychaeta memiliki banyak seta atau rambut. Pada umumnya Polychaeta hidup di
air laut, namun ada pula yang hidup di air payau dan di air tawar. Pada umumnya, Polychaeta ini
bereproduksi dengan cara generatif dan gonokoris. Polychaeta memiliki bentuk tubuh yang
bersegmen yang struktur tubuhnya mirip dengan daging yang bentuknya mirip dayung yang
berfungsi sebagai alat gerak.
Oligochaeta dalam bahasa yunani berarti oligo yang berarti sedikit, chaeta yang berarti
rambut kaku atau sikat, sehingga annelida berambut sedikit. Oligochaeta yang terkenal adalah
cacing tanah dan tubifex. Anggota Oligochaeta banyak yang hidup tempat lembab seperti
didalam tanah tetapi ada juga yang hidup di air. Karena Oligochaeta mempunyai sedikit rambut
seta dan tidak mempunyai parapodia, sehingga kepalanya kecil, tidak memiliki alat peraba, dan
tidak memiliki bintik mata. Oligochaeta merupakan organisme yang bersifat heterotrof, Segmen
pada tubuh Oligochaeta hanya terdapat sedikit setae. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum
yang berfungsi untuk melindungi telur-telur. Oligochaeta berkembangbiak secara generattif
dengan cara perkawinan dan secara vegetatif dengan cara regenerasi. Secara fungsional dan
ekologi, oligochaeta dibagi menjadi dua tipe, yaitu microdrile dan megadrile. Microdrile
merupakan spesies akuatik, berdinding tipis, agak transparan. Sedangkan megadrile merupakan
spesies darat, memiliki dinding tubuh tebal, umumnya memiliki panjang 5 hingga 30 cm.
Hirudinea atau biasa disebut lintah, hirudinea merupakan kelas annelida yang jumlahnya
sedikit. Hirudinea dapat ditemukan di air laut, air tawar, dan di daratan. Hirudinea memiliki
betuk yang khas yaitu memiliki dua buah alat penghisap, anterior dan posterior, sehingga
Hirudinea dapat menempel dengan erat. Hirudinea termasuk hewan ektoparasit
pada permukaan tubuh inang, inangnya adalah vertebrata termasuk manusia. Hirudinea tidak
memiliki parapoida, maupun setae, tetapi memiliki clitellum yang menghasilkan kokon.
Umumnya, panjang lintah saat keaadaan tenang antara 1-5cm, kecuali beberapa spesies.
BAB II
Isi
2.1 Oligochaeta
Oligochaeta merupakan salah satu kelas yang termasuk kedalam filum annelida, yang
memiliki sedikit rambut (seta). Sebagian besar, oligochaeta hidup di air tawar, air laut, air payau,
dan di tanah lembab. Oligochaeta dibedakan menjadi mikridrile yang memiliki ukuran kecil
antara 1-30 mm dan megadrile yang berukuran besar antara 5-30 cm.
Oligochaeta tidak memiliki bintik mata, kecuali pada beberapa spesies yang hidup di air.
di seluruh permukaan tubuhnya terdapat sel indra sebagai foto reseptor, kecuali ventral. Gerakan
oligochaeta adalah menjauhi cahaya yang disebut fototaksis negatif. Selain itu, dinding tubuhnya
kaya akan ujung-ujung saraf sebagai alat peraba. Contoh oligochaeta adalah Lumbricus
terrestris, Tubifex, dan Megascolides ( cacing raksasa Australia )

2.1.1 Anatomi Oligochaeta


Ruas-ruas tubuh cacing dewasa dapat dikatakan sama bentuk dan ukurannya kecuali
pada bagian anterior dan posteriornya. Setengah dari ruas ujung anterior merupakan
prostomium, yang dapat memanjang. Pada umumnya jumlah ruas tidak tetap, jumlah ruas
pada cacing dewasa antara 115-200 buah. Ruas pertama adalah peristomium yang terdapat
mulut, dan ruas terakhir terdapat anus. Tergantung jenisnya, jumlah setae dalam sattu
rumpun antara 1-25 buah.

Gambar 2. 1 Struktur Oligochaeta


Gambar 2. 2 Anatomi detail cacing tanah (oligochaeta)

2.1.2 Makanan dan Sistem Pencernaan


Umumnya oligochaeta mendapat makanan dengan cara menelan substrat, dimana
bahan organik akan dicerna oleh saluran pencernaan. Kemudian tanah, dan sisa pencernaan
akan dibuang melalui anus. Sistem pencernaan pada oligochaeta ada tabung dan lurus. Mulut
mengarah ke faring. Faring berfungsi sebagai pompa untuk memasukkan makanan ke dalam
esofagus. Esofagus berbentuk tabung kecil yang dapat membesar membentuk perut,
tembolok, dan tenggorokan. Kemudian menuju usus yang berupa tabung lurus yang
berfungsi sebagai penghancur dan penyerap makanan. Anus untuk membuat sisa pencernaan
yang tidak di perlukan.

2.1.3 Pernapasan
Sistem pernapasan oligochaeta dengan cara difusi melalui permukaan tubuhnya.
Hanya beberapa jenis akuatik, mempunyai insang misalnya Dero dan Branchiura. Banyak
jenis akuatik yang dapat hidup di perairan dengan kadar oksigen yang rendah, bahkan
beberapa jenis dapat bertahan tanpa oksigen untuk jangka waktu pendek.
2.1.4 Peredaran Darah
Sistem peredaran darah oligochaeta biasanya pembuluh dorsal dan pembuluh
ventral dihubungkan oleh pembuluh lateral pada tiap-tiap ruas. Beberapa pasang pembuluh
penghubung di daerah esophagus sangat kontraktil, dan berfungsi seperti jantung. Beberapa
jenis oligochaeta mempunyai hemoglobin dalam plasma darahnya, dan darah mengandung
amebocyte.
2.1.5 Ekskresi
Alat ekskresi pada oligochaeta adalah metanephridia yang terdapat
sepasang pada tiap ruas, kecuali pada ujung anterior dan posterior. Dengan bantuan cilia,
buangan coelom ditarik ke dalam neprostome dan tubule kemudian digabung dengan garam dan
buangan organik lain yang dibawa dari kapiler darah, selanjutnya buangan dikeluarkan lewat
nephridiopore. Ekskresi oligochaeta berupa amoia. Osmoregulasi dilakukan oleh dinding tubuh
dan nefridia yang memiliki fungsi seperti usus.
2.1.6 Sistem saraf dan indera
Sistem saraf pada oligochaeta terdiri atas sistem pusat dan periferal.
Sistem pusat terdiri dari sepasang celebral ganglia (otak) yang terletak diatas faring, sepasang
penghubung yang melewati bagian tepi faring yang berfungsi menghubungkan ganglia dengan
simpul saraf, dan sebuah saraf ventral. Kebanyakan oligochaeta akuatik memiliki empat pasang
saraf lateral pada tiap ruas, sedangkan jenis darat memiliki tiga pasang.
Pada umumnya,oligochaeta tidak memiliki mata, kecuali beberapa jenis
akuatik yang memiliki bintik mata sederhana. Di seluruh permukaan tubuh, kecuali bagian
ventral, terdapat sel indra sebagai fotoreseptor. Kebanyakan oligochaeta adalah fototropik negatif
terhadap cahaya kuat dan positif terhadap cahaya yang lemah. Selain itu, dinding tubuhnya kaya
akan ujung-ujung saraf peraba.
2.1.7 Reproduksi
Semua oligochaeta besifat hemafrodit. Terdiri dari sepasang testis atau
sepasang ovari yang terletak di anterior septum dari ruas anterior tertentu. Oligochaeta memiliki
clitellum yang terdiri atas ruas-ruas reproduktif berdekatan yang epidermisnya menebal,
terutama di bagian dorsalnya. Pada clitellum terdapat banyak sel kelenjar yang menghasilkan
lender untuk perkawinan, bahan untuk dinding kokon, dan albumin untuk melekatkan telur
dalam kokon. Clitellum pada cacing tanah tebal, tetapi pada jenis akuatik tipis.
Reproduksi seksual melibatkan dua ekor cacing, pada waktu perkawinan
terjadi pertukaran sperma, yang disimpan dalam spermatheca. Beberapa hari setelah perkawinan,
clitellum menghasilkan lendir yang menyelubungi ruas-ruas anterior dan clitellum, kemudian
menghasilkan dinding kokon. Telur dikeluarkan dari gonopore betina dan diluncurkan ke arah
clitellum, dimana terdapat dinding kokon. Dinding kokon berisi beberapa telur kemudian
meluncur ke anterior, dan pada waktu melalui muara spermatheca mendapat sperma, sebagai
hasil pertukaran sperma yang lalu. Pembuahan terjadi pada lapisan albumin didalam dinding
kokon, sementara itu dinding kokon terus meluncur ke anterior dan lepas dari kepala cacing
kemudian lendir hancur dan ujung-ujung dinding kokon berkerut,hingga berbentuk seperti
kapsul.
Reproduksi aseksual biasanya terjadi pada jenis akuatik, terutama
Naididae, dengan cara pembelahan transversal menjadi dua bagaian atau lebih. Apabila
regenerasi menjadi cacing baru terjadi setelah pemisahan, disebut fragmentasi. Apabila
regenerasi terjadi sebelum pemisahan,disebut fission, dan hal ini lebih sering terjadi daripada
fragmentasi.
2.1.8 Klasifikasi Oligochaeta
1. Ordo Lumbriculida
Testis dan gonopore jantan terdapat pada ruas yang sama; clitellum
mengitari seluruh ruas reproduktif; tebal clitellum satu sel; hanya ada satu
famili Lumbriculidae di air tawar. Lumbriculus.
2. Ordo Moniligastrida (Monilogastrida)
Hidup di darat; gonopore jantan terletak di belakang ruas yang
mengandung testis; clitellum membungkus seluruh ruas-ruas reproduktif;
tebal clitellum satu sel; hanya ada satu famili moniligastridae terdapat di
daratan Asia.
3. Ordo Haplotaxida
1. Subordo Haplotaxina
Mempunyai dua pasang testis; tiap rumpun setae berisi 1 atau 2 setae;
tebal clitellum satu sel; hanya satu famili Haplotaxidae ,di air tawar
atau semiterestrial. Haplotaxis di air tawar, panjang 100-300 mm,
diameter 0,5-1,0 mm, bentuk seperti benangm jumlah ruas dapat
mencapai 500 buah.
2. Subordo Tubificina
Jumlah setae per rumpun biasanya banyak; satu pasang testis dan satu
pasang ovari; tebal clitellum satu sel; gonopore jantan terletak pada
ruas tempat di belakang ruas yang berisi testis.
 Famili 1. Enchytraeidae. Terdapat di tanah dan pantai laut;
beberapa spesies berwarna putih; Enchytraeus.
 Famili 2. Tubificidae. Terdapat di laut dan air tawar; banyak
spesies yang hidup di perariran tergenang dan tercemar;
Tubifex; Branchiura, insang filamen dorsal-ventral;
Limnodrilus.
 Famili 3. Naididae. Jenis akuatik; ukuran kecil; kurang dari
25mm; beberapa mempunyai belalai; Nais,Ripistes;
Aulophorus, Branchiodrilus mempunyai insang filament
lateral; Dero mempunyai insang posterior; stylaria mempunyai
sepasang bintik mata; Chaeogaster merupakan karnivora.
 Famili 4. Phreodrilidae. Jumlah spesies sedikit; terdapat di air
laut, air tawar,dan sebagai komensal
3. Subordo Lumbricina
Gonopore jantan paling sedikit 2 ruas di belakang ruas yang
mengandung testis; tiap rumpun setae berisi dua buah setae;
kebanyakan di darat, hanya beberapa spesies air tawar.
 Famili 1. Lumbricidae. Lumbricus terrestris, cacing tanah ;
umumnya terdapat di temperate, dan tropis.
 Famili 2. Megascolecidae. Cacing tanah berukuran besar.
Megascolides, cacing raksasa dari Australia, mencapai 3 meter.
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/57621828/Makalah_ZooIn.pdf?response-
content-
disposition=inline%3B%20filename%3DMAKALAH_ZOOLOGI_INVERTEBRATA_FILUM_
ANNEL.pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20190829%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20190829T045758Z&X-Amz-Expires=3600&X-
Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=f7688080cd86e9b42f7be69949db4df071c397e1624d9cea0be751d410dd6645
https://id.wikipedia.org/wiki/Annelida

http://jbioua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jbioua/article/view/94/88

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/57621828/Makalah_ZooIn.pdf?response-
contentadisposition=inline%3B%20filename%3DMAKALAH_ZOOLOGI_INVERTEBRATA_
FILUM_ANNEL.pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20190829%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20190829T144255Z&X-Amz-Expires=3600&X-
Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=fdda5810e5b8f29aa199225937c1953bc43324e30d00203b75621894def69457

https://www.sridianti.com/klasifikasi-annelida.html

https://www.gurupendidikan.co.id/annelida/
https://books.google.co.id/books?id=5on6KOLrGJoC&pg=PA135&lpg=PA135&dq=hirudinea+
adalah&source=bl&ots=E2xQSSJL8N&sig=ACfU3U3XuJR0RaJxSICEpBRut3mw_JZ8PQ&hl
=ban&sa=X&ved=2ahUKEwjTtoncsqjkAhXObn0KHR_lAZsQ6AEwCHoECAkQAQ#v=onepa
ge&q=hirudinea%20adalah&f=false
https://books.google.co.id/books?id=RvtFDwAAQBAJ&pg=PA190&dq=oligochaeta+adalah&hl=ban&s
a=X&ved=0ahUKEwi5uamRxa7kAhWUX3wKHejHBscQ6AEIJTAA#v=onepage&q=oligochaeta%20ad
alah&f=false

https://books.google.co.id/books?id=qZuFDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=avertebrata+air&hl=ba
n&sa=X&ved=0ahUKEwjCi6Wc_K7kAhXRWisKHVyaB24Q6AEIJTAA#v=onepage&q=avertebrata%
20air&f=false

https://3.bp.blogspot.com/-
sUktV6znBUc/VMxT8g7U8XI/AAAAAAAACUQ/5zUlQGNw1fI/s1600/anatomi%2Bcacing%2Btanah.
jpg
https://www.naturewatch.ca/wormwatch/wp-content/uploads/sites/5/2014/08/anatom_en.jpg

Anda mungkin juga menyukai