A. Kajian Asma'ul Husna
A. Kajian Asma'ul Husna
A. Kajian Asma'ul Husna
َ ل ْال
ج َّن َة َ ها َد
َ خ ْ ََن أ
َ حصَا ِ ما ِمائَ ًة إِ ََّّل وَا
ْ ح ًدا م ْ ِس َع ًة َوت
ْ َس ِعين
ً اس ْ ِّلِل ت َّ ِإ
ِ َّ ِ ن
“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang satu.
Barangsiapa yang menghitungnya[1], niscaya ia masuk surga”
Hadist nabi diatas perlu dimaknai secara luas,bahwa yang dijamin masuk surga bukanlah
orang yang sekadar hafal Asma’ul Husna, tetapi Asma’ul Husna itu dijadikan model atau
panduan perilaku manusia dalam kehidupan.
[59:23] Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci,
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Jaminan pengamanan dari Allah swt merupakan keharusan,selama yang kita lakukan
merupakan sesuatu yang baik dan benar sesuai perintah Allah dan contoh Rasul-nya.
Dengan nama dan bersifat Wahdaniyah (Maha Esa), maka kekuasaan Allah bersifat
kokoh dan abadi,tidak akan pernah goyah,apalagi runtuh dan hancur.
“ …Dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak kami tinggalkan
seorang pun dari mareka…”
Keadilan Allah swt adalah keadila yang paling sempurna.Manusia yang rasa
keadilannya dapat ditipu dan dicurangi di dunia,kelak di akhirat akan memperoleh
keadilan yang hakiki.
[99:7] Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya.
Setelah hari kematian tiba,semua makhluk akan mengalami kematian tidak ada yang
hidup pada waktu itu,kecuali Allah swt.Firman Allah swt:
“Dialah yang awal dan yang akhir,yang zahir dan yang batin….”
[55:27] Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan.
[33:21] Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
a. Kokoh Pendirian
Kokoh pendirian adalah sikap tidak mudah terpengaruh oleh pihak lain,karena
pendiriannya sesuai kebenaran ajaran islam. Sikap kokoh pendirian disebut juga
dengan istikamah yang artinya langgeng dan kontinu didalam melakukan
kebaikan dan meninggalkan keburukan.
Kalaupun belum mampu, kebaikan yang telah dilakukan walapun sedikit perlu
dilakukan secara terus-menerus, sambil membina diri dengan kebaikan
lainnya.Nabi Muhammad saw. Bersabda:
“Amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah amal perbuatan yang dilakukan
secara istikamah (kokoh pendirian), walaupun amal kebaikan itu hanya sedikit.”
b. Pemberi Rasa Aman
Pada saat Abu Bakar As-Sidiq berada didalam gua Tsur untuk menyelamatkan diri
dri kerajaan orang kafir quraisy bersama Nabi Muhammad saw ketika sedang
hijrah ke Madinah, Abu Bakar As-Sidiq menagis ketakutan. Nabi mengingatkan
Abu Bakar As-Sidiq bahwa Allah swt menjamin keamanan mereka berdua seraya
berkata “Wahai Abu Bakar kamu jangan menangis,sesungguhnya Allah swt selalu
bersama kita.”
Ucapan Nabi Muhammad saw tersebut mampu memberikan rasa aman kepada
Abu Bakar As-Sidiq. Hal senada terjadi ketika umat islam sedang marah dan
meratapi kekalahan perang Uhud melawan kaum Quraisy. Malaikat jibril
memberikan penawaran kepada Nabi Muhammad saw dimana malaikat penjaga
gunung akan mengangkat Gunung Uhud dan dijatuhkan kepada orang-orang kafir
Quraisy sehingga mereka mati semua. Nabi menjawab tawaran malaikat Jibril
dengan bijaksan, “Jangan malaikat Jibril, sekarang orang-orang kafir memusuhi
kami lantaran mereka belum tahu, semoga nanti dari anak-anak mereka mau
beriman, kalau tidak dari anak-anak mereka mungkin cucu mereka akan bersatu
dengan kami” ini mampu menurunkan kemarahan prajurit muslim, sekaligus
menimbulkan rasa aman. Perilaku Nabi Muhammad saw menjadi sumber perilaku
yang memberikan rasa aman bagi umat islam, terus mengalir tiada henti, termasuk
kepada orang-orang kafir.
c. Tawakal
Menurut Bahasa, lafal tawakal berasal dari bahasa arab yang artinya bersandar.
Menurut istilah tawakal berarti sikap berserah diri kepada Allah swt.
“Dan Anas bin Malik,ada seorang berkata kepada Rasullah saw, “Wahai Rasullah
saw aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal atau aku lepas ia dan aku
bertawakal?” Rasullah saw menjawab, “Ikatlah kendaraanmu, lalu bertawakallah.”
d. Adil
Adil berarti melakukan sesuatu aturan yang berlaku. Bagi umat islam dikatakan
berperilaku adil apabila yang dilakukan tetap sesuai dengan hukum Islam.Sikap
adil merupakan bagian akhlakul karimah,sebagaimana firman Allah:
Beberapa perilaku pendirian yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Islam diturunkan oleh Allah swt bersifat rahmatan lil’alamin. Siapa pun yang
beragama Islam harus mampu bersifat rahmatan lil’alamin
“Orang Islam adalah orang yang lisan dan tangannya selalu membuat keselamatan
orang islam lainnya, dan orang yang beriman adalah orang yang membuat aman
terhadap jiwa dan harta manusia, dan orang yang berhijrah adalah orang yang
meniggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah swt”
c. Sikap Tawakal
Umat islam yang mampu bersikap tawakal secara ikhlas mereka akan memperoleh
keuntungan yang luar biasa didalam hidup ini. Keuntungan tersebut yaitu:
“Dari Umar r.a, aku mendengar saw bersabda, “Sekitarnya kalian bertawakal kepada
Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rezeki
kepada kalian sebagaimana Allah member rezeki kepada seekor burung. Pergi pagi
hari dalam keadaan perut kosong dan pulang sore hari dalam keadaan perut kosong”
2) Dikuatkan jiwanya dalam menghadapi permasalahan hidup
3) Diberikan Ketenangan batin
4) Diberikan kesabaran
d. Sikap Adil
Sikap adil wajib ditegakkan dalam segala persoalan hidup manusia. Bagi umat manusia
yang melanggar hukum harus diberikan sanksi hukum dengan pelanggaran yang
dilakukannya. Sikap adil harus ditegakkan tanpa ada pilih kasih.
A. PENGERTIAN MAKANAN SEHAT
Tugas
Pendidikan Agama Islam
Ringkasan
Tentang Keimanan Terhadap Asma’ul Husna
Guru Pembimbing :
Disusun Oleh