DIT Modul 319
DIT Modul 319
DIT Modul 319
Oleh
Denny Sobardini Sobarna dkk.
1.1. Pendahuluan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang sama.
Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya jaringan dibagi dalam dua golongan yaitu jaringan
muda (meristem) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan muda, sel-selnya selalu muda
(meristematis), sedangkan jaringan dewasa, sel-selnya telah terdiferensiasi serta telah
mempunyai bentuk dan susunan yang tetap, selain itu juga telah mempunyai fungsi yang
khusus. Fungsi jaringan meristem yang utama ialah memperbanyak sel, yang
menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dalam
perkembangannya dapat berdiferensiasi membentuk macam-macam jaringan dewasa
dengan fungsi-fungsi yang khusus. Berdasarkan asal dan jaringan yang dihasilkan,
jaringan meristem dibagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder, sedangkan
berdasarkan posisi/letaknya dalam organ tumbuhan dibagi menjadi meristem apical,
meristem interkalar dan meristem samping. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan
permanen dibagi menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks, sedangkan
berdasarkan fungsinya dibagi menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan
mekanik, jaringan pembuluh dan jaringan idioblas. Beberapa jaringan membentuk satu
kesatuan dalam susunan, bentuk dan fungsi-fungsinya membentuk Organ. Organ (alat-alat
tumbuhan) merupakan bagian dari suatu tumbuh-tumbuhan, yang tersusun dari jaringan-
jaringan tertentu, sehingga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang khusus. Misal : akar (radix), batang (caulis), daun (folium), bunga (flos), buah
(fructus) dan lain-lain.
Jaringan adalah suatu rangkaian kesatuan (kumpulan) sel-sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Sel-sel dalam jaringan tertentu mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi yang
khusus. Jaringan hanya terdapat dalam tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan
tingkat rendah hanya berupa jaringan semu.
Jaringan semu adalah Sekelompok atau sekumpulan sel-sel atau individu tumbuhan tingkat
rendah tang bentuknya mirip jaringan.
Jaringan yang sel-selnya selalu muda (meristematis) dan belum mengadakan diferensiasi. Pada
taraf awal perkembangan embrio, semua sel menjalaani pembelahan diri (pembelahan sel).
Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel dan perlipat
diferensiasi sangat sedikit jaringan tetap bersifat embrionik dan sel-sel tersebut
disebut meristem. Sel meristem melakukan pembelahan diri secara tidak terbatas sel-sel
baru terus menerus bertambah pada tubuh tumbuhan. Sel meristem dapat juga ditemukan dalam
Kuncup aksilar yang tetap dorman walaupun selama fase aktif tumbuhan tersebut. Proses
pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut
diferensiasi.
Sel meristem mempunyai dinding sel yang sangat tipis (berupa membran) belum
mengalami penebalan dinding sel
Ruang sel (lumen) masih penuh berisi protoplasma dengan vakuola-vakuola sangat
kecil yang tersebar dalam protoplasma
Dalam protoplasma tidak mengandung bahan makanan cadangan atau kristal dan
plastidanya berupa proplastid
Fungsi jaringan meristem yang utama ialah memperbanyak sel, menyebabkan terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dalam perkembangannya dapat
berdiferensiasi membentuk macam-macam jaringan dewasa, yang selanjutnya menjadi
jaringan-jaringan dewasa dengan fungsi khusus. Tanaman selama pertumbuhannya sering
mengalami kerusakan jaringan yang disebabkan oleh pertumbuhan, gangguan mekanis , hama
dan penyakit. Jaringan meristem akan mengganti sel-sel atau jaringan-jaringan yang rusak.
Melihat asalnya jaringan meristem terdiri dari meristem primer dan meristem sekunder.
Meristem primer :
Meristem primer adalah jaringan meristem berasal dari sel-sel embrio (lembaga). Jaringan
meristem primer pada tanaman yang telah dewasa terdapat pada ujung akar utama (radix
primaria) dan ujung batang utama. Meristem primer dibentuk oleh sel-sel pemula yang disebut
sel-sel initial (promeristem).
Meristem Sekunder :
Jaringan meristem yang berasal dari sel-sel jaringan dewasa yang kemudian berubah menjadi
meristematis atau Jaringan meristem yang berasal dari sisa-sisa meristem primer. Meristem
sekunder baru terbentuk bila tanaman menjelang dewasa, yang termasuk meristem sekunder
antara lain kambium pembuluh (vaskular cambium) dan kambium gabus (cork cambium) atau
phellogen. Meristem sekunder umumnya terdapat pada batang tanaman dari golongan
Dicotyledoneae. Meristem sekunder menyebabkan batang tumbuh melebar ke samping.
Jaringan permanen atau jaringan dewasa terdiri dari sel-sel yang telah berdiferensiasi dan telah
mempunyai bentuk dan susunan yang tetap serta telah mempunyai fungsi yang khusus.
Tanaman tingkat tinggi telah memiliki macam-macam jaringan dewasa, yang terdiri dari
jaringan parenkhim, jaringan pelindung, jaringan mekanik, jaringan pembuluh (pengangkutan)
dan jaringan idioblast.
Jaringan parenkhim :
Jaringan parenkhim disebut juga jaringan dasar merupakan bagian terbesar dari seluruh
organ tanaman, tersusun dari sel-sel yang hidup, dinding selnya tipis, dan apabila ada
penebalan, hanya penebalan primer yang dibentuk oleh selulosa. Pada dinding selnya terdapat
noktah sederhana (simple pit) sehingga hubungan sel dengan sel tetap berlangsung. Dalam
sitoplasmanya terdapat vakuola yang besar dan sering berisi zat-zat makanan cadangan. Juga
terdapat plastida-plastida berupa leukoplas, kloroplas, amiloplas, khromoplas, dan
proteinoplas. Bentuk sel-selnya kebanyakan bersegi banyak (polihedra). Di antara sel-sel yang
berbatasan terdapat ruang-ruang antar sel, yang berguna untuk pertukaran gas-gas.
Berdasarkan fungsinya, parenkhim dapat dibedakan dalam bermacam-macam yaitu :
1) Parenkhim asimilasi : terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung kloroplas, yang penting
dalam proses fotosintesis. Letak jaringan ini perifer supaya mudah menerima sinar matahari.
Bagian ini tampak berwarna hijau karena adanya klorofil dalam kloroplasnya. Umumnya
terdapat di daun dan bagian tanaman yang berwarna hijau.
2) Parenkhim makanan : terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung makanan cadangan seperti
amilum, protein, lemak. Biasanya parenkhim ini tidak berwarna dan letaknya di bagian dalam
dari organ tanaman. Dalam sitoplasmanya terdapat plastida seperti amiloplas, proteinoplas dan
elaioplas. Makanan cadangan ini ada yang bersifat cair dan ada yang padat. Yang bersifat cair
larut dalam cairan sel dari vakuolanya. Misalnya : macam-macam gula, amide-amide dan
protein. Parenkhim makanan banyak terdapat dalam akar, umbi, buah, batang dan lain-lainnya.
3) Parenkhim air : terdiri dari sel-sel berukuran besar dengan dinding selnya relatif tipis dan
memiliki vakuola yang besar. Dasar vakuola tersebut penuh berisi air yang merupakan air
cadangan.Parenkhim air sering merupakan deretan sel-sel dan berlapis-lapis di bawah
epidermis. Parenkhim air banyak ditemukan pada golongan Xerofit, seperti macam-macam
kaktus.
4) Parenkhim tannin (zat penyamak) : terdiri dari sel-sel yang menyendiri atau berkelompok
dalam organ tanaman. Mengandung zat penyamak yang terdapat dalam vakuola khusus disebut
vakuola tannin. Vakuola tannin banyak terdapat dalam daun dan batang. Tannin berguna untuk
mencegah masuknya penyakit.
5) Parenkhim udara (aerenkhim) : terdiri dari parenkhim yang mempunyai ruang-ruang antar sel
yang sangat besar. Dalam ruang-ruang antar sel tersebut penuh berisi udara. Ruang-ruang antar
sel tersebut berhubungan satu sama lain dan berhubungan dengan ruang-ruang antar sel lainnya,
sehingga merupakan suatu sistim ruang antar sel (intercellular space system). Parenkhim udara
biasanya terdapat pada golongan tanaman yang hidup terapung di permukaan air, yaitu
golongan hidrofit. Maka tanaman menjadi lebih ringan adanya parenkhim udara tersebut.
6) Parenkhim pengangkut : terdiri dari sel-sel yang bentuknya memanjang dan sering letaknya
dalam organ tanaman menurut arah pengangkutan horizontal, yang menghubungkan bagian
luar dengan bagian dalam organ tanaman. Misalnya parenkhim jari-jari empulur pada batang
tanaman.
Jaringan Pelindung :
Jaringan pelindung adalah jaringan yang fungsi utamanya melindungi tanaman dari
pengaruh-pengaruh lingkungan yang merugikan tanaman. Misalnya melindungi tanaman
terhadap kehilangan air yang terlalu besar, kerusakan-kerusakan mekanis, temperatur yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, serangan hama dan penyakit, dan terhadap kehilangan zat-zat
makanan. Jaringan pelindung mempunyai sifat-sifat yang khusus, biasanya letaknya perifer
pada organ-organ tanaman, merupakan satu lapisan sel atau beberapa lapisan sel. Yang
termasuk jaringan pelindung antara lain : epidermis, eksodermis, endodermis dan periderm.
1) Epidermis : terdiri dari satu lapisan sel yang letaknya perifir pada organ tanaman
dan menutupi seluruh permukaan organ-organ tanaman. Letak sel-selnya satu sama
lain sangat rapat tanpa ada ruang-ruang antar sel. Sel-sel epidermis adalah sel-sel
yang tetap hidup, tetapi dengan protoplasma relatif tinggal sedikit yang melekat
pada dinding selnya. Di tengah-tengah selnya terdapat vakuola yang besar dan
berisi cairan sel. Sering cairan sel itu mengandung zat warna antosian, sehingga
epidermis itu berwarna ungu, merah, kuning, biru dan warna lain seperti sering
terdapat pada daun-daun mahkota bunga dan daun. Pada dinding sel-sel epidermis
terdapat penebalan primer dari sellulosa. Di samping itu sering pada dinding sel
yang berbatasan dengan udara luar terdapat penebalan-penebalan dari kutikula atau
zat lilin.
2) Eksodermis : terdiri dari satu lapisan sel yang letaknya tepat di bawah epidermis.
Sel-selnya tetap hidup waktu masih muda, tetapi bila telah dewasa sering mati,
karena terbentuknya penebalan suberin (zat gabus). Letak sel-selnya satu sama lain
sangat rapat tanpa ada ruang-ruang antar sel. Eksodermis umumnya terdapat pada
akar tanaman, yang fungsinya sebagai jaringan pelindung menggantikan fungsi
epidermis akar. Sebab sel-sel epidermis akar sering mengalami kerusakan waktu
menembus tanah , karena gesekan dengan bagian-bagian tanah.
3) Endodermis : terdiri dari satu lapisan sel yang terletak di sebelah dalam
eksodermis. Sel-selnya tetap hidup waktu masih muda, bila sudah dewasa sering
menjadi mati karena terbentuknya penebalan dari suberin. Letak sel-selnya sangat
rapat satu sama lain tanpa ada ruang-ruang antar sel. Sel-sel endodermis sering
memiliki penebalan-penebalan khusus dari suberin, yang merupakan pita atau garis
pada dinding selnya dan disebut penebalan Caspary. Endodermis berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan yang terletak di sebelah dalamnya, yang ada dalam
silinder pusat (stele). Endodermis terdapat pada akar seperti eksodermis.
4) Periderm : terdiri dari beberpa lapisan sel yang letaknya perifir, tersusun dari sel-
sel yang telah mati, karena hampir seluruh dinding selnya telah bergabus (suberin).
Sel-sel letaknya sangat rapat satu sama lain tanpa ada ruang-ruang antar sel.
Periderm biasanya terdapat di bagian batang dari tanaman golongan
Dicotyledoneae. Periderm tersusun dari tiga bagian yaitu :
- Phellem : bagian paling luar, terdiri dari beberapa lapisan sel-sel bergabus,
karena dinding selnya mengandung suberin dan mati.
- Phellogen : bagian tengah, terdiri dari satu lapisan sel meristematis dan
merupakan meristem sekonder. Phellogen ini akan membelah-belah ke arah luar
membentuk lapisan-lapisan phellem.
- Phelloderm : bagian paling dalam, terdiri dari satu lapisan sel semacam
parenkhim dan tetap hidup, karena dinding selnya tidak mengandung suberin.
Jaringan Mekanik :
Jaringan mekanik adalah jaringan yang fungsi utamanya memberi kekuatan pada
tanaman, sehingga tanaman dapat ditunjang dalam pertumbuhan dan perkembangan organ-
organnya. Tanaman tidak mudah patah, tidak mudah rontok, dapat menahan gangguan-
gangguan mekanik (pukulan, desakan, tumbukan, gesekan dan lain-lain), dapat menahan
goyangan oleh angin yang kencang dan lain-lain. Jaringan mekanik dapat dibedakan dalam dua
macam yaitu jaringan kollenkhim dan jaringan sklerenkhim.
1. Jaringan kollenkhim : terdiri dari sel-sel yang mempunyai penebalan-penebalan
setempat, yang dibangun oleh sellulosa dan zat pektin. Sel-selnya tetap hidup tetapi
dapat memberikan kekuatan. Kollenkhim umumnya terdapat pada organ-organ
tanaman yang masih mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan
letak penebalan-penebalannya kollenkhim dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
- Kollenkhim sudut : letak penebalannya di sudut-sudut dari sel-selnya.
- Kollenkhim papan : letak penebalannya pada salah satu dindingnya
- Kollenkhim lakuna : letak penebalannya pada permukaan ruang-ruang antar
selnya.
2. Jaringan sklerenkhim : terdiri dari sel-sel yang mempunyai penebalan-penebalan
pada seluruh dinding selnya, yang dibangun oleh sellulosa dan zat kayu (lignin).
Adanya lignin pada dinding sel tersebut menyebabkan sel-sel tersebut menjadi
keras dan kaku, karena itu selsel tersebut kemudian mati, dan akan memberi
kekuatan yang besar. Jaringan sklerenkhim terdapat pada organ-organ tanaman
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan bentuk
sel-selnya, sklerenkhim dibedakan dalam dua macam, yaitu :
- Serat sklerenkhim : sel-selnya relatif sangat panjang berupa serat-serat, lumen
menjadi sempit, bersifat elastis. Serat sklerenkhim umumnya terdapat pada
organ-organ yang ada di atas tanah (batang, cabang, ranting, daun dan lain-lain).
Jaringan serat sklerenkhim ini berfungsi untuk menahan gangguan angin dan
lentingan.
- Sklereid : sel-selnya pendek-pendek, lumen selnya sangat sempit karena
dinding selnya telah mempunyai penebalan-penebalan tertier dari lignin.
Karena itu sel-sel tersebut sangat keras, dan sering juga disebut sel batu.
Jaringan sklereid berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang lunak.
Tempurung kelapa dan tempurung kenari merupakan jaringan sklereid yang
dapat menahan gangguan-gangguan luar seperti tumbukan, pukulan, desakan,
gesekan dan lain-lain. Bentuk selnya dapat bermacam-macam, misalnya :
bentuk pasir (grit cells), bentuk insang ikan (brachysklereid), bentuk tulang
(osteosklereid), bentuk bintang (astrosklereid) dan lain-lain.
Jaringan Idioblas :
Idioblas adalah suatu sel atau kumpulan sel yang terdapat dalam suatu jaringan yang
mempunyai bentuk, susunan dan fungsi yang berbeda dengan jaringan sekitarnya. Umumnya
idioblas menghasilkan zat-zat tertentu berupa cair atau kristal padat. Idioblas dapat dibedakan
dalam dua macam yaitu jaringan sekresi dan jaringan ekskresi (kelenjar).
1) Jaringan sekresi : adalah idioblas yang menghasilkan suatu zat, tetapi zat tersebut
tidak dikeluarkan oleh tanaman tersebut. Yang termasuk jaringan sekresi, antara
lain :
- Saluran getah : merupakan sel yang sangat panjang atau deretan sel yang berisi
cairan getah. Saluran getah ini dalam organ-organ tanaman menembus jaringan-
jaringan dan merupakan suatu sistim saluran getah. Getah yang dihasilkannya
untuk tiap jenis tanaman berbeda susunan dan komposisinya, tergantung kepada
jenis (species) tanamannya. Cairan getah umumnya merupakan campuran
antara larutan molekuler dengan larutan koloidal. Zat-zat yang terkandung
didalamnya dapat berupa : karbohidrat, asam-asam organik, garam-garam,
alkaloid, sterol, lemak, tannin, lendir, protein, enzim-enzim, rubber, gom, damar
dan lain-lain.
- Sel resin dan minyak : sel-sel yang menghasilkan resin (damar atau minyak-
minyak eteris. Sel-sel resin biasanya lebih besar dari sel-sel sekitarnya. Atau
sering sel-sel yang menghasilkan resin menjadi larut oleh zat-zat yang
dihasilkan, sehingga akan terbentuk rongga-rongga yang berisi resin atau
minyak eteris.
- Sel lendir : merupakan deretan sel atau kelompok sel dalam organ tanaman.
Sering pula dinding selnya oleh lendir yang dihasilkannya dilarutkan, sehingga
terbentuk ruang-ruang lendir di dalam organ tanaman.
- Sel penyamak : merupakan sel tersendiri atau deretan sel dan menghasilkan zat
penyamak (tannin). Banyak terdapat pada buah pinang (Areca catechu), pohon
gambir (Uncaria gambir) dan lain-lain.
- Sel mirosin : adalah sel-sel yang mengandung protein berupa mirosin. Sel-sel
mirosin banyak terdapat pada tanaman lobak (Raphanus sativus), kubis
(Brassica oleraceae).
- Sel kristal : sel-sel yang mengandung kristal-kristal terutama kristal Ca-oksalat.
Kristal Ca-oksalat mempunyai bentuk kristal bermacam-macam, misalnya
bentuk pasir pada daun bayam (Amaranthus sp.), bentuk prisma pada daun jeruk
(Citrus spp.), bentuk jarum pada daun Mirabilis jalapa, bentuk rafida pada
endocarp buah aren (Arenga pinnata), bentuk kelenjar (druse) pada tangkai
daun pepaya (Carica papaya). Sel kristal yang mempunyai bentuk khusus yaitu
disebut litosis. Litosis adalah sel epidermis yang tumbuh membesar menembus
jaringan dibawahnya. Kristal yang terbentuk didalam selnya disebut sistolit.
Sistolit berbentuk sarang tawon dan tersusun oleh zat pektin, sellulosa dan Ca-
carbonat dan ada bagian yang merupakan tangkai dari kristal dibentuk oleh
kersik (silikat). Litosis misalnya terdapat pada epidermis daun karet munding
(Ficus elastica).
2) Jaringan ekskresi (kelenjar) : adalah idioblas yang menghasilkan suatu zat,
kemudian zat tersebut dikeluarkan dari tanaman yang bersangkutan. Yang termasuk
jaringan ekskresi antara lain :
- Kelenjar epitel : merupakan lapisan sel-sel yang banyak terdapat pada epidermis
dari organ-organ tanaman.
- Kelenjar rambut : merupakan kelenjar yang menjorok ke luar permukaan organ,
berupa rambut-rambut (trichomata) yang dibentuk oleh sel-sel epidermis dan
sel-sel di bawah epidermis. Kelenjar rambut ada yang bersel satu dan ada yang
bersel banyak.
- Hidatoda rambut : merupakan rambut-rambut (trichomata) dan zat yang
dikeluarkannya hanya air saja.
- Hidatoda epidermis : merupakan sel-sel epidermis suatu organ yang
mempunyai celah-celah, yang selalu terbuka dan zat yang dikeluarkannya hanya
air saja.
- Nectaria floral : merupakan kelenjar yang banyak mengeluarkan zat gulayang
disebut nectar (madu) dan biasanya terdapat pada bunga. Cairan nectar ini dapat
menarik serangga dan menyebabkan terjadinya penyerbukan (pollinasi).
Kelenjar nektar ini dibentuk oleh sekelompok sel epidermis dan banyak
menghasilkan amilium. Amilum tersebut kemudian dirubah menjadi gula
(nektar).
- Nectaria extrafloral : merupakan kelenjar nektar yang terdapt di luar bunga dari
tanaman. Misalnya pada daun, ranting dan lain-lain. Nectaria extrafloral
berfungsi juga untuk menarik serangga, tetapi tidak menyebabkan terjadinya
penyerbukan. Serangga yang datang malah ditangkapnya dengan suatu alat
(perangkap) pada tanaman. Dalam perangkap tersebut terdapat kelenjar-
kelenjar yang mengeluarkan enzim-enzim proteolitik, yang dapat
menghancurkan tubuh serangga. Kelenjar macam ini terdapat pada golongan
tumbuhan insectivora (tumbuhan pemakan serangga), misal kantung semar
(Nepenthes sp.), rumput gelembung (Drosera sp.), Utricularia sp..
6) Stele (Silinder Pusat) : merupakan bagian tengah akar di sebelah dalam endodermis.
Jaringan dalam stele terdiri dari : pericycle, berkas pembuluh dan empulur.
- Pericycle : terdiri dari satu lapis sel yang bersifat parenkhimatis; letaknya tepat
di bawah endodermis dan merupakan bagian paling luar dari stele; bersifat
primer karena berasal dari meristem primer; sel-sel pericycle tertentu dapat
berubah menjadi meristematis sehingga membelah-belah membentuk primordia
akar cabang, jadi seperti kambium disebut pericambium.
- Berkas pembuluh (Vascular bundle) : terdapat di sebelah dalam pericycle,
terdiri dari phloem dan xylem; phloem dan xylem letaknya bergantian
merupakan jari-jari disebut tipe radial; tersusun dalam phloem primer dan
xylem primer karena berasal dari meristem primer disebut procambium; phloem
primer dibedakan dalam protophloem dan metaphloem; protophloem
merupakan phloem yang pertama kali terbentuk di bagian akar yang sedang giat
tumbuh; metaphloem merupakan phloem yang terbentuk kemudian di bagian
akar yang kurang giat tumbuh; pada bagian akar dewasa protophloem sering
tinggal sisanya saja atau hilang sama sekali; xylem primer dibedakan dalam
protoxylem dan metaxylem; protoxylem merupakan xylem yang pertama kali
terbentuk pada permulaan terjadinya bakal jaringan pembuluh; metaxylem
merupakan xylem yang terbentuk kemudian setelah pertumbuhan membentang;
pada berkas pembuluh yang tua, protoxylem tetap ada dan sel-selnya lebih
sempit dari sel-sel metaxylem; protoxylem letaknya di sebelah luar metaxylem
disebut exarch; menurut jumlah jari-jari kelompok (strand) xylem atau phloem,
dapat dibedakan akar yang monarch, diarch, triarch, tetrarch; akar yang diarch
mempunyai dua strand xylem dan dua strand phloem; jumlah strand xylem atau
phloem dalam akar beberapa jenis tumbuhan selalu konstan; misal Cruciferae,
Umbelliferae, Caryophyllaceae, Chenopodiaceae, Compositae; adapula yang
tidak konstan misal : Ricinus communis dapat pentarch atau hexarch; pada
irisan melintang akar, stele menunjukkan bentuk seperti bintang : Actinostele
merupakan akar yang pentarch, misal : Allium cepa.
- Empulur : merupakan bagian paling tengah dari akar, sebelah dalam berkas
pembuluh; tersusun dari sel-sel parenkhim yaitu parenkhim empulur ; biasanya
dalam empulur terdapat idioblas yaitu sel atau kumpulan sel dalam suatu
jaringan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda dengan jaringan
tersebut; idioblas dapat berupa alat sekresi atau alat ekskresi (kelenjar).
7) Jaringan sekonder akar : umumnya terdapat pada golongan Gymnospermae dan
Dicotyledoneae; pada golongan Monocotyledoneae tidak mempunyai jaringan
sekonder, kecuali pada jenis tertentu yaitu Agave, Aloe, Jucca, Dracaena; dibentuk oleh
meristem sekonder yaitu kambium (kambium pembuluh dan kambium gabus);
kambium pembuluh (vascular cambium) kemudian berkembang membentuk xylem dan
phloem sekonder; kambium gabus (phellogen) membentuk jaringan gabus disebut
periderm, tetapi jarang terjadi kecuali pada bagian akar yang telah tua dan terletak di
atas tanah; kambium pembuluh berasal dari procambium yang tidak berdiferensiasi,
terletak antara xylem dan phloem primer; kelompok sel-sel tersebut mula-mula
terpisah-pisah, kemudian bersambung-sambungan dengan sel-sel pericycle membenuk
kambium yang kontinuesehingga terjadi lingkaran kambium yang bergelombang; sel-
sel kambium pembuluh yang berasal dari procambium membelah-belah membentuk
phloem sekonder ke arah luar dan xylem sekonder ke arah dalam; sel-sel kambium
pembuluh yang berasal dari pericycle membentuk deretan sel-sel parenkhimatis yang
dapat berubah menjadi jari-jari empulur (ray) disebut parenkhim pengangkut.
- Empulur merupakan bagian tengah dari stele, yang tersusun oleh sel-sel
parenkhim. Di bagian empulur ini sering terdapat macam-macam idiobls dan
ruang-ruang antar sel yang besar dan terjadi dengan cara rexigen (robeknya
dinding sel). Di bagian empulur terdapat pula parenkhim jari-jari empulur
dengan bentuk sel-selnya memanjang dari korteks ke arah empulur yang disebut
parenkhim pengangkut. Pada bagian batang yang telah tua sering sel-sel
parenkhim empulur ini mengayu (berlignin).
- Mesofil adalah semua jaringan yang terletak antara epidermis atas dengan epidermis
bawah dari daun. Pada golongan Dicotyledoneae mesofil terdiri dari dua macam
jaringan parenkhim asimilasi yaitu palisade dan sponsa. Pada golongan
Monocotyledoneae mesofil terdiri dari sel-sel parenkhim yang hampir sama bentuk dan
besarnya, juga merupakan parenkhim asimilasi.
- Palisade terdiri dari sel-sel parenkhim berbentuk silindris memanjang. Di
dalam sel-selnya banyak mengandung kloroplas yang berperan dalam proses
fotosintesis. Sel-selnya rapat dan letaknya sejajar satu sama lain seperti pagar.
Karena itu sering disebut juga jaringan pagar. Palisade terletak pada bagian
adaxial, yaitu di bawah epidermis atas daun dan tegak lurus pada lapisan
epidermis atas, daun demikian disebut daun dorsiventral. Palisade umumnya
terdiri dari satu lapisan sel, tapi ada juga yang terdiri dari dua lapisan sel seperti
dijumpai pada karet munding (Ficus elastica). Palisade ada pula yang terletak
di bagian adaxial dan bagian abaxial daun, daun demikian disebut daun bilateral
simmetris, juga terdapat pada daun Ficus elastica.
- Sponsa terdiri dari sel-sel parenkhim yang bentuknya tidak teratur. Juga
didalamnya mengandung kloroplas, sehingga berperan juga dalam proses
fotosintesis. Sponsa memiliki ruang-ruang antar sel yang besar sehingga
memungkinkan berlangsungnya pertukaran gas-gas. Sponsa terletak di sebelah
bawah palisade, di atas epidermis bawah yaitu pada bagian abaxial dari daun.
Sponsa merupakan jaringan seperti bunga karang, maka sering disebut jaringan
bunga karang. Palisade dan sponsa mengandung kloroplas maka disebut juga
klorenkhim.
- Seludang pembuluh (bundle sheath) termasuk juga bagian mesofil dan terdiri dari
sel-sel parenkhim yang mengelilingi jaringan pembuluh. Seludang pembuluh terdapat
pada golongan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae. Sel-selnya lebih besar dari sel-
sel mesofil disekitarnya dan mempunyai dinding sel relatif tebal dan berisi kloroplas
lebih banyak. Pada tanaman tertentu seludang pembuluh ini sering meluas sampai
permukaan daun, sehingga merupakan seludang pembuluh yang besar. Seludang
pembuluh diduga sebagai jaringan penghubung dan tempat menyimpan cadangan
makanan, terutama amilum. Seludang pembuluh juga dianggap sebagai endodermis
daun, karena sering mempunyai penebalan Caspary pada dinding selnya. Hatch dan
Slack (1966) telah menemukan adanya dua golongan tanaman yang berbeda struktur
anatomi dan fisiologi sel-sel seludang pembuluh yaitu
- Tanaman C4 umumnya merupakan tanaman daerah tropika, seperti jagung,
tebu, rumput tropis. Kloroplas sel seludang pembuluh umumnya relatif besar,
mempunyai grana yang berisi amilum. Sedangkan kloroplas dalam sel-sel
palisade relatif kecil dan mengandung sedikit amilum. Mitokhondrianya lebih
besar dari mitokhondria sel-sel palisade. Mitokhondria dapat memberikan
sejumlah energi yang digunakan dalam translokasi hasil-hasil asimilasi
(asimilat). Sel-sel seludang pembuluhaktivitasnya dalam metabolisme lebih
besar dari sel-sel sekitarnya.
- Tanaman C3 umumnya merupakan tanaman daerah subtropis, seperti gandum,
kedele, padi. Sel-sel seludang pembuluh umumnya tidak mempunyai kloroplas,
maka aktivitas metabolismenya sangat rendah dari sel-sel palisade dan sponsa.
Mitokhondria kurang memberikan energi dalam translokasi hasil-hasil asimilasi
(asimilat).
- Berkas pembuluh pada daun umumnya dibentuk oleh meristem primer yaitu
procambium. Procambium dibentuk pada primordia daun yang merupakan suatu sistim
dengan procambium batang, yang disebut jendela daun (leaf trace). Jendela daun
terbentuk pada tempat hubungan antara daun dengan batang. Sel-sel procambium
batang berdiferensiasi, mula-mula membentuk phloem (sel-sel buluh tapis) yang
berkembang ke dalam primordia daun. Kemudian terbentuk xylem dalam primordia
daun. Phloem dan xylem daun terletak dalam tulang-tulang daun bila daun telah
dewasa, phloem terletak di sebelah bawah tulang daun (abaxial phloem) dan xylem
terletak di sebelah atas phloem (adaxial xylem). Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh dalam batang.
- Transfer cells merupakan sel kawan (companion cells) yang sudah terspesialisir dalam
fungsinya. Berfungsi dalam pengambilan dan pengiriman zat-zat melalui vena helaian
daun atau keping biji, sel-selnya berisi penuh dengan sitoplasma berikut organella :
polyribosom, kloroplas dengan grananya, mitokhondria dengan cristaenya yang
berkembang, pada dinding selnya terdapat penebalan berupa pembesaran yang masuk
ke dalam lumennya disebut wall ingrowth yang menyebabkan luas dinding sel pada
permukaan dalam bertambah. Plasmolemma yang menempel pada dinding selnya
bertambah luas. Sel-sel tersebut lebih efisien dalam absorpsi zat-zat dari mesofil dan
dari vena-vena sehingga mudah masuk ke dalam pembuluh tapis.
1. Fungsi jaringan meristem yang utama adalah memperbanyak sel, artinya selnya selalu
membelah-belah diri, tetapi dalam keadaan tertentu sel meristem dapat bersifat
dorman. Jelaskan dengan disertai contohnya!
2. Jelaskan penggolongan jaringan meristem berdasarkan posisi/letaknya dalam organ
tumbuhan! Disertai contoh-contohnya!
3. Jelaskan secara singkat penggolongan jaringan parenkhim berdasarkan fungsinya!
4. Gambarkanlah setiap fungsi jaringan parenkhim tersebut dan sebutkan bagian-bagian
yang menyusunnya!
5. Jelaskan perbedaan antara parenkhim pengangkut dengan jaringan pengangkut!
6. Jelaskan tentang karakteristik jaringan pelindung !
7. Jelaskan 2 macam jaringan pelindung yang dinding selnya mengandung zat gabus
(suberin)!
8. Jelaskan penggolongan jaringan kollenkhim berdasarkan letak penebalannya dan
lengkapi dengan gambar!
9. Jelaskan fungsi dari jaringan pembuluh dalam kaitannya dengan proses fotosintesis dan
tulis reaksi kimia dari proses fotosintesis tersebut!
10. Apa yang dimaksud dengan jaringan idioblas?
Ada berapa macam jaringan idioblas? Berikan masing-masing 2 macam contohnya!
11. Jelaskan jaringan apa saja yang menyusun organ akar !
12. Jelaskan jaringan yang menyusun organ batang !
13. Jelaskan jaringan yang menyusun organ daun !
14. Bagaimanakah perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM dilihat dari struktur yang
menyusun organ daun ?
15. Berikan minimal 5 contoh tanaman yang termasuk ke dalam tanaman C3, C4 dan
CAM.
Beck, C.B. 2010. An Introduction to Plant Structure and Development. Second edition.
Cambridge University Press. New York..
Yayan Sutrian. 1996. Biologi Tanaman. Program Diploma III Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran.