Cedera Ligamentum Cruciata Anterior (Acl)
Cedera Ligamentum Cruciata Anterior (Acl)
Cedera Ligamentum Cruciata Anterior (Acl)
A. Definisi
sendi lutut menjadi tidak stabil sehingga tulang tibia bergeser secara bebas. Ruptur ACL
sering terjadi pada olahraga high-impact, seperti sepak bola, futsal, bola voli, tenis,
bulutangkis, bola basket dan olahraga lain seperti beladiri (McMillan, 2013). Sebagian
besar cedera ACL memerlukan tindakkan operasi. Standar operasi rekonstruksi ACL
Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu dari 4 ligamen utama yang
menstabilisasi sendi lutut. Ligamen ini terdiri dari jaringan fibrosa yang menyerupai
tambang yang berkoneksi dengan tulang di persendian. ACL mencegah tulang bagian
bawah (tibia) dari pergeseran yang berlebihan dan menstabilisasi lutut untuk melakukan
B. Etiologi
Penyebab cedera ACL dapat ditimbulkan oleh berbagai aktivitas (tidak hanya
C. Patofisiologi
ACL mencegah translasi anterior tibia tehadap femur dan berfungsi untuk
meminimalisasi rotasi tibia. Fungsi sekunder ACL adalah untuk mencegah posisi valgus
dan falrus pada lutut, terutama saat ekstensi. Cedera ACL menyebabkan perubahan
kinematika lutut. Terkait dengan patologi yang terjadi, penundaan rekontruksi ACL dapat
mengakibatkan terjadinya Osteoarthitis. Sekitar 15% dari kasus rupture ACL menjalani
ACL menerima suplai darah dari arteri middle genuelate, sehingga jika terjadi
ACL adalah Ektrasinovial karena tidak memiliki zat-zat penyembuh luka, maka jika
terjadi ruptur ACL akan sulit sembuh dengan sendirinya (Brukner & Khan, 2011).
Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut pada saat cedera yang
sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari melompat (biasanya
kombinasi hiperekstensi /poros). Ketidakstabilan mendadak di lutut (lutut terasa goyah).
Hal ini bisa terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke
sisi lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin merupakan
tanda perdarahan dalam sendi. Pembengkakan yang terjadi tiba-tiba biasanya merupakan
tanda cedera lutut serius. Gerakan lutut terbatas karena pembengkakan atau rasa sakit.
E. Klasifikasi Ruptur ACL
1. GRADE 1 : Dengan nyeri ringan dan bengkak tetapi tidak ada perpanjangan
rasa sakit umumnya lebih dan bengkak dan sering memar. Ligament biasanya akan
membuka) dibandingkan dengan normal tetapi sendi akan sembuh dan biasanya dapat
3. GRADE III : Ligamentum tertarik jauh sehingga robek menjadi dua. Sering kali ada
rasa sakit yang relatife sedikit. Namun, sendi sangat tidak stabil, dan menahan
seringkali sangat sulit bahkan dengan tongkat sekalipun. Lutut akan terlepas atau
perbaikan.
F. Komplikasi
Orang yang mengalami cedera ACL berada pada risiko lebih tinggi terkena
osteoartritis lutut, dimana tulang rawan sendi memburuk dan permukaan halusnya
menjadi kasar. Arthritis dapat tetap terjadi meskipun telah menjalani operasi untuk
merekonstruksi ligamen.
Pemeriksaan gerakan sendi lutut sangat penting karena setiap kelainan pada lutut
apakah gerakan disertai nyeri atau krepitasi. Secara normal gerakan fleksi pada sendi
lutut sebesar 120-145 derajat dan gerakan ekstensi 0 derajat dan mungkin ditemukan
Robekan pada ligamentum kolateral medial dapat diperiksa melalui uji abduction
stress dan pada ligamentum kolateral lateral melalui uji adduction stress. Pada
pemeriksaan ini sendi lutut dalam keadaan ekstensi penuh, satu tangan pemeriksa
memegang pergelangan kaki dan satunya pada lutut. Dengan kedua tangan dilakukan
abduksi untuk menguji ligamentum medial, dan adduksi untuk menguji lgamentum
lateral. Apabila terdapat robekan pada ligamentum kolateral maka dapat dirasakan
Kedua ligamentum ini berfungsi untuk stabilisasi sendi lutut karah depan dan
Cara pemeriksaan :
1) Uji Drawer
Lutut difleksikan 90 derajat dan pemeriksa duduk pada kaki pasien untuk
bagian proksimal dan kedua ibu jari pada kondilus femur, kemudian dilakukan
tarikan pada tibia ke depan dan ke belakang. Kecurigaan adanya robekan pada
ligamentum krusiatum apabila ada gerakan yang abnormal, baik ke depan ataupun
ke belakang.
2) Uji Lachman
Pada pemeriksaan ini lutut difleksikan 15-20 derajat. Satu tangan memegang
tungkai atas pada kondilus femur, sedangkan tangan lainnya memegang tibia
diangkat, Dimana kaki kanan diangkat tangan kanan dan kaki kiri diangkat
dengan tangan kiri dan lutut dalam keadaan ekstensi maksimal. Dengan satu
tangan pemeriksa memutar dari arah luar tungkai bawah persis di sebelah bawah
lutut sehingga terjadi tekanan valgus. Pada saat yang bersamaan tibia dirotasi ke
2. Pemeriksaan Radiologi
Foto polos dapat memperlihatkan bahwa ligamen telah mengavulsikan sepotong
tulang kecil – ligamen medial biasanya dari femur, ligamen lateral dari fibula,
ligamen krusiatum anterior dari spina tibia dan krusiatum posterior dari bagian
belakang tibia atas. Film tekanan (kalau perlu dibawah anestesi) dapat menunjukkan
3. Pemeriksaan Artroskopi
Bila terjadi robekan hebat pada ligamen kolateral dan kapsul, artroskopi tidak
pada robekan ligamentum krusiatum terisolasi yang dicurigai, dan pada sprain yang
lebih ringan untuk menyingkirkan cedera internal lain misalnya robekan meniskus,
H. Penatalaksanaan
1. Terapi Operasi
Pembentukan ligament. Kebanyakan ACL yang robek tidak boleh di jahit dan
disambung semula. Untuk membolehkan reparasi dari ACL untuk restorasi stabilitas
lutut adalah rekonstruksi dari ligament tersebut. Ligament tersebut akan di ganti
dengan graft jaringan ligament. Graft tersebut akan menjadi dasar untuk ligament
Graft tersebut diambil dari beberapa sumber. Selalunya dari tendon patella, yang
merupakan sambungan patella dan tibia. Tendon hamstring pada posterior pada juga
sering digunakan. Kadang tendon kuadrisep yang insersinya dari patella ke paha
dapat digunakan. Graft dari kadaver (allograft) juga dapat digunakan. Penyembuhan
setelah operasi.
dengan insisi yang kecil. Opperasi artroskopi kurang invasive. Kelebihan dari
artroskopi adalah kerana kurang invasive,kurang nyeri, masa rawat inap lebih pendek
Tehnik ini telah dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi ini
sangat populer di USA, Eropa dan Jepang karena dengan tehnik ini, hasilnya sangat
memuaskan pasien. Saat ini tehnik operasi ini dipakai sebagai standard untuk operasi
cedera ACL atlet-atlet papan atas kelas dunia, misalnya Tiger Wood.
2. Terapi Non-Operasi
ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi. Namun terapi
tanpa operasi efektif kepada pasien yang sudah tua dengan aktivitas kehidupan yang
sederhana. Jika stabilitas pada lutut intak, indikasinya adalah tanpa operasi.
a. Bracing
kaki.
b. Terapi Fisikal
dapat restorasi fungsi pada lutut dan menguatkan otot kaki yang memberi
sokongan padanya.