Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

(Mor) Laporan Praktikum I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM I

MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC2203)

“DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN-BAGIANNYA”

Disusun oleh :
Nadiyatu Adzani Adilah
(1810119320004)
Kelompok VII A

Asisten Dosen :
Amalia Mardhatillah
Anjeli

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2019
PRAKTIKUM I

Topik : Daun tunggal dan bagian-bagiannya

Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/nampan
2. Alat tulis
3. Kamera
B. Bahan
1. Daun Bambu ( Bambusa sp )
2. Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )
3. Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )
4. Daun Jarak ( Ricinus communis L. )
5. Daun Widelia ( Widelia sp )
6. Daun Keladi ( Colocasia sp )
7. Daun Mangga ( Mangifera indica L. )
8. Daun Bunga Sepatu ( Hibiscus rosasinesis )

II. CARA KERJA


1. Mengamati bagian-bagian daun : tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2. Mengamati bangun daun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai,
garis, pita, dsb.
3. Mengamati ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat,
rompang/rata, berbelah, berduri.
4. Mengamati pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat,
rompang/rata, berlekuk.
5. Mengamati tepi daun : rata, bergigi, bergerigi ganda, beringgit berombak,
berlekuk, beercangap, berbagi.
6. Mengamati daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas,
seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat,
suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu
(jarang, halus dan rapat kasar).
9. Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III. DASAR TEORI


Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang,
bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan
suatu zat warna hijau daun yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat
untuk:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)
A. Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
B. Bangun/bentuk daun (Circumcriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat
golongan, yaitu daun dengan:
1. Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-
tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar
(orbicularis), bangun perisai (pelitatus), jorong (ovalis atau ellipticus),
memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2. Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah
helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-
bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga
(triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat
(rhomboideus).
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk
bentuk-bentuk daun seperti : bangun jantung (cordatus), bangun ginjal
atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittaatus), bangun
tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3. Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah helaian daun
kemungkinan bagunan daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus),
bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun ssegitiga terbalik atau bangun
pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan
sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit,
atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada
umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun
garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku
atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
C. Ujung daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka
rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus),
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang
(truncatus), terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).

D. Susunan tulang daun (nervatio atau venation)


Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi
kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat.
Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat
daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian
daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan
susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu daun-daun
yang bertulang menyirip (pennanervis), daun-daun yang bertulang menjari
(palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-
daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).

E. Tepi daun (margo folli)


Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: rata
(integer), dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka
ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam tiga
golongan, yaitu:
1. Tepi daun yang bertoreh merdeka.
Tepi daun tengah toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang
sering kali jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi
ganda/rangkap (isseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan brombak
(repandus).
2. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (pertitus).
F. Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat di antara
tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar
tubuh diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan.
Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh
karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas
(papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen
(perkamenteus), seperti kulit bertulang (cortacius), dan berdaging (carnosus).

G. Warna daun.
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang
kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun
dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau
bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.

H. Permukaan daun.
Pada umumnya warna daun pada sisi atas sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika dibandingkan
dengan sisi atas tampak lebih hijau. Kadang-kadang pada permukaan daun
terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dll. Oleh
karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul
(glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), dan
bersisik (lepidus).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan

Permukaan atas dan


Bangun Pangkal Tepi Daging Warna daun
No Nama tumbuhan Ujung daun bawah daun
daun daun daun daun (atas,bawah)
Atas Bawah
1. Bambu (Bambusa sp) Garis Meruncing Runcing Rata Perkamen Kasap Berbulu Hijau Tua.
halus
2. Tebu (Saccharum officinarum Pita Meruncing Rompang Rata Perkamen Kasap Kasap Hijau
L.) Kekuningan.
3. Pisang (Musa paradisiaca L.) Jorong Tumpul Membulat Rata Kertas Licin Berselaput Hijau.
Mengkilat lilin
4. Jarak Hijau (Jatropha curcas Bulat Meruncing Berlekuk Bergigi Tipis Licin Berkerut Hijau
L.) Lunak Suram Kekuningan,
Hijau Muda.
5. Jarak Merah (Ricinus Bulat Meruncing Membulat Bergigi Tipis Licin Licin Hijau
communis L. ) Ganda Lunak Mengkilat Mengkilat Kemerahan,
Hijau.
6. Widelia (Widelia sp) Bulat Runcing Meruncing Bergigi Kulit/Belu Kasar Kasar Hijau
lang Berbulu kekuningan,
Hijau.

7. Keladi (Colocasia sp) Perisai Meruncing Berlekuk Rata Kertas Licin Kasap Hijau, Hijau
Kekuningan.
8. Mangga (Mangifera indica Memanja Meruncing Runcing Rata Perkamen Licin Kasap Hijau Tua,
L.) ng Hijau
Kekuningan.
9. Bunga Sepatu (Hibiscus Delta Meruncing Tumpul Bergerigi Tipis Licin Licin Hijau, Hijau
rosasinesis) Lunak Mengkilat Muda.
B. Gambar hasil pengamatan
1. Daun Bambu ( Bambusa sp )
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Pangkal daun
6. Pelepah daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Pelepah daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Pangkal daun

(Sumber : Rahmataufiq, 2014)


2. Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Pangkal daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ujung daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun

(Sumber : Aulia, 2014)


3. Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai daun
5. Pelepah daun

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai daun
5. Pelepah daun

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai daun

(Sumber : Kurniawan, 2017)


4. Daun Jarak Hijau ( Jatropha curcas L. )
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

(Sumber : Ninix, 2015)


5. Daun Jarak Merah (Ricinus communis L.)

a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai

(Sumber : Tandura, 2018)


6. Daun Widelia ( Widelia sp )
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

(Sumber : Aulia, 2014)


7. Daun Keladi ( Colocasia sp )
a. Gambar pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai
5. Pelepah

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai
5. Pelepah

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Tepi daun
2. Helaian daun
3. Tangkai
4. Ujung daun

(Sumber : Aulia, 2014)


8. Daun Mangga ( Mangifera indica L. )
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tangkai

(Sumber : Ucihadiyanto, 2019)


9. Daun Bunga Sepatu ( Hibiscus rosasinesis )
a. Gambar pengamatan
Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai
5. Pangkal

b. Foto pengamatan

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Tangkai
5. Pangkal

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

c. Foto literatur

Keterangan:

1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Pangkal
5. Tangkai

(Sumber : Torajafarmer, 2018)


V. ANALISIS DATA
1. Daun Bambu ( Bambusa sp )
Klasifikasi daun bambu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinidae
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun bambu berbentuk bangun garis (linearis) dengan ujung
daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun tumpul
(obtusus), memiliki tepi daun yang rata (integer) serta daging daun bambu
seperti perkamen (perkamenteus), dengan permukaan atas kasap (scaber)
dan permukaan bawah berbulu halus. Warna daun bambu bagian atas dan
bawah berwarna hijau tua.
Menurut Tjitrosoepomo (2018) menyebutkan daun yang lengkap
mempunyai bagian-bagian seperti upih daun atau pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun lengkap dapat
dijumpai di beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa
paradisiaca L.) pohon pinang (Arecca catechu L.) bambu (Bambusa sp.)
dan lain-lain.
2. Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )
Klasifikasi daun tebu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun tebu berbentuk bangun pita (ligulatus) dengan ujung daun
meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun rompang
(truncatus), memiliki tepi daun yang rata (integer) serta daging daun tebu
seperti perkamen (perkamenteus), dengan permukaan atas dan bawah
kasap (scaber). Warna daun bambu bagian atas dan bawah berawarna
hijau kekuningan.
Menurut Kurniawan (2017) daun tanaman tebu termasuk daun
tidak lengkap, karena terdiri dari pelepah dan beberapa helaian daun.
Selain itu, daun pada tanaman tebu tidak bertangkai panjang, namun
langsung daunnya memanjang dengan panjang 1-2 meter, daun ini juga
memiliki garis–garis yang memanjang, dan juga berbulu, biasanya daun
ini tumbuh di bagian ketiak daun serta daun tanaman tebu ini berwarna
kehijauan muda hingga tua.
3. Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )
Klasifikasi daun pisang:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zigeberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun pisang berbentuk bangun jorong (ovalis atau ellipticus)
dengan ujung daun tumpul (obtusus). Sedangkan pada pangkal daun
membulat (rotundatus), memiliki tepi daun yang rata (integer) serta
daging daun pisang seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), dengan
permukaan atas licin mengkilat dan permukaan bawah berselaput lilin
(pruinosus). Warna daun pisang bagian atas dan bawah berwarna hijau.
Menurut Tjitrosoepomo (2018) daun yang lengkap mempunyai
bagian-bagian seperti upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun lengkap dapat dijumpai di
beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa paradisiaca
L.) pohon pinang (Arecca catechu L.) bambu (Bambusa sp.) dan lain-lain.
4. Daun Jarak Hijau ( Jatropha curcas L. )
Klasifikasi daun jarak hijau:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.
Sumber : Steenis. 2013
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun jarak hijau berbentuk bangun bulat (orbicularis) dengan
ujung daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun
berlekuk (emarginatus), memiliki tepi daun yang bergigi (dentatus) serta
daging daun jarak hijau tipis lunak (herbaccus), dengan permukaan atas
licin suram dan permukaan bawah berkerut (rugosus). Warna daun jarak
hijau bagian atas berwarna hijau kekuningan dan bagian bawah berawarna
hijau muda.
Perdu bercabang kuat, tinggi 1,5-5m, dengan ranting bulat dan
tebal. Tangkai daun 3,5-15 cm, helaian daun bulat telur dengan pangkal
bentuk jantung, bersudut atau berlekuk 3-5. Bunga dalam malai rata yang
bercabang melebar. Dan kelopak 5, bulat telur. Daun mahkota 5, bersatu
sampai separuhnya, dengan ujung yang membengkok kembali. Bunga
tanaman jarak merupakan bunga majemuk, bunganya termasuk
berkelamin tunggal dan berumah satu. (Steenis, 2013)
5. Daun Jarak Merah ( Ricinus communis L. )
Klasifikasi daun jarak merah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
Sumber : Steenis. 2013
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun jarak merah berbentuk bangun bulat (orbicularis) dengan
ujung daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun
membulat (rotundatus), memiliki tepi daun yang bergerigi ganda
(isseratus) serta daging daun jarak merah tipis lunak (herbaccus), dengan
permukaan atas dan bawah licin mengkilat. Warna daun jarak merah
bagian atas berwarna hijau kemerahan dan bagian bawah berawarna hijau.
Menurut Sherifat (2015) jarak merah termasuk dalam keluarga
Euphorbiaceae, termasuk tanaman semak, dengan ketinggian semak
sekitar 1,8 m. Daunnya 3-5 lekukan, lebar 20 cm memiliki kelenjar
rambut. Bunganya berwarna merah tua dengan ungu di corymbs, dengan
biji kehijau-hijauan seperti kapsul.
6. Daun Widelia ( Widelia sp )
Klasifikasi daun widelia:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia sp
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun widelia berbentuk bangun bulat dengan ujung daun runcing
(acutus). Sedangkan pada pangkal daun meruncing (acuminatus),
memiliki tepi daun yang bergerigi (serratus) serta daging daun widelia
seperti kulit/belulang (coriaceus), dengan permukaan atas kasar berbulu
dan permukaan bawah kasar. Warna daun widelia bagian atas hijau
kekuningan dan bagian bawah berawarna hijau.
Ciri-ciri dari daun widelia adalah bangun daun bulat telur (ovatus),
ujung daun runcing (acutus), bentuk pangkal daun tumpul (obtusus), tepi
daun bergerigi ganda (biserratus) karena tepi daun seperti di atas, tetapi
angulusnya cukup besar, daging daun seperti kertas (papyraceus atau
chartaceus), pertulangan daun menyirip (penninervis), permukaan daun
bagian atas dan bawah berbulu kasar (hispidus), warna daun pada
permukaan bagian atas hijau cerah sedangkan pada bagian bawah hijau
suram. Batang wedelia berwarna hijau terang dengan bulu halus yang
menutupi seluruh bagian batang. (Aulia, 2014)
7. Daun Keladi ( Colocasia sp )
Klasifikasi daun keladi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Arales
Famili : Arecceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun keladi berbentuk bangun perisai (peltatus) dengan ujung
daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun berlekuk
(emarginatus), memiliki tepi daun yang rata (integer) serta daging daun
keladi seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), dengan permukaan
atas licin (laevis) dan permukaan bawah kasap (scaber). Warna daun
keladi bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berawarna hijau
kekuningan.
Menurut Kurniawan (2017) daun tanaman talas ini adalah daun
sempurna atau lengkap, dengan bentuk melebar mencapai 50-60 cm
bahkan lebih, dengan warna daun hijau muda hingga tua. Daun talas
merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang berwarna keungguan
atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing. Selain itu, daun talas ini
juga memiliki bagian tepi rata, dengan pertulangan daun yang besar atau
menonjol yang berbentuk menjari yang berwarna keputihan kotor.
8. Daun Mangga ( Mangifera indica L. )
Klasifikasi daun mangga:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun mangga berbentuk bangun memanjang (oblongus) dengan
ujung daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun
runcing (acutus), memiliki tepi daun yang rata (integer) serta daging daun
mangga seperti perkamen (perkamenteus), dengan permukaan atas licin
(laevis) dan permukaan bawah kasap (scaber). Warna daun mangga
bagian atas berwarna hijau tua dan bagian bawah berawarna hijau
kekuningan.
Menurut Tjitrosoepomo (2018) menyebutkan mengenai susunan
daun yang tidak lengkap hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja:
lazimnya lalu disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian
itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan
mempunyai daun yang demikian tadi, misalnya: nangka (Artocarpus
integra Merr.), mangga (Mangifera indica L.), dan lain-lain.
9. Daun Bunga Sepatu ( Hibiscus rosasinesis )
Klasifikasi daun bunga sepatu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosasinesis
Sumber : Cronquist.1981
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum yang kelompok saya
lakukan, daun bunga sepatu berbentuk bangun delta (deltoideus) dengan
ujung daun meruncing (acuminatus). Sedangkan pada pangkal daun
tumpul (obtusus), memiliki tepi daun yang bergerigi (serratus) serta
daging daun bunga sepatu tipis lunak (herbaceus), dengan permukaan atas
licin mengkilat dan permukaan bawah licin (laevis). Warna daun bunga
sepatu bagian atas berwarna hijau dan bawah berawarna hijau muda.
Daun bunga sepatu termasuk daun bertangkai, bulat telur,
meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung
runcing dan pangkal bertulang daun menjari. Daun penumpu bentuk garis.
Tangkai bunga beruas. Bunga berdiri sendiri, di ketiak, tidak atau sedikit
menggantung. Daun kelopak tambahan 6-9, bentuk lanset garis, hampir
selalu lebih pendek dari pada kelopak. Kelopak bentuk tabung, sampai
setengahnya bercangap 5. (Steenis, 2013)
VI. KESIMPULAN
1. Bagian daun lengkap terdiri dari tiga bagian yaitu, upih daun atau pelepah
daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina).
2. Yang memiliki daun lengkap yaitu, daun bambu ( Bambusa sp ), daun
pisang ( Musa paradisiaca L. ), dan daun keladi ( Colocasia sp ).
3. Daun Bambu ( Bambusa sp ) memiliki bangun daun garis, ujung daunnya
meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, daging daun seperti
perkamen, permukaan atas kasap sedangkan bawah berbulu halus, dan
warna daun hijau tua.
4. Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. ) memiliki bangun daun pita,
ujung daunnya meruncing, pangkal daun rompang, tepi daun rata, daging
daun seperti perkamen, permukaan atas dan bawah kasap, dan warna daun
hijau kekuningan.
5. Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. ) memiliki bangun daun jorong, ujung
daunnya tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata, daging daun
seperti kertas, permukaan atas licin mengkilat sedangkan bawah berselaput
lilin, dan warna daun hijau.
6. Daun Jarak Hijau ( Jatropha curcas L. ) memiliki bangun daun bulat,
ujung daunnya meruncing, pangkal daun berlekuk, tepi daun bergerigi,
daging daun tipis lunak, permukaan atas licin suram sedangkan bawah
berkerut, dan warna daun bagian atas hijau kekuningan sedangkan bagian
bawah hijau muda.
7. Daun Jarak Merah ( Ricinus communis L. ) memiliki bangun daun bulat,
ujung daunnya meruncing, pangkal daun membulat, tepi daun bergerigi
ganda, daging daun tipis lunak, permukaan atas dan bawah licin mengkilat,
dan warna daun bagian atas hijau kemerahan sedangkan bagian bawah
hijau.
8. Daun Widelia ( Widelia sp ) memiliki bangun daun bulat, ujung daunnya
runcing, pangkal daun meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun
kulit/belulang, permukaan atas kasar berbulu sedangkan bawah kasar, dan
warna daun bagian atas hijau kekuningan sedangkan bawah hijau.
9. Daun Keladi ( Colocasia sp ) memiliki bangun daun perisai, ujung
daunnya meruncing, pangkal daun berlekuk, tepi daun rata, daging daun
seperti kertas, permukaan atas licin sedangkan bawah kasap, dan warna
daun bagian atas hijau sedangkan bawah hijau kekuningan.
10. Daun Mangga ( Mangifera indica L. ) memiliki bangun daun memanjang,
ujung daunnya meruncing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging
daun seperti perkamen, permukaan atas licin sedangkan bawah kasap, dan
warna daun bagian atas hijau tua sedangkan bawah hijau kekuningan.
11. Daun Bunga Sepatu ( Hibiscus rosasinesis ) memiliki bangun daun delta,
ujung daunnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun bergerigi,
daging daun tipis lunak, permukaan atas licin mengkilat sedangkan bawah
licin, dan warna daun bagian atas hijau sedangkan bawah hijau muda.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, S., & Riefani, M. K. (2019). Penuntun Praktikum Morfologi


Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP ULM.
Aulia, K. (2014, Juni 9). Morfologi tumbuhan praktikum I. Diakses dari
http://kimmyaulia.blogspot.com pada tanggal 7 Maret 2019
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia University Press.
Kurniawan, F. (2017). Daun Pisang. Diakses dari http://fredikurniawan.com pada
tanggal 7 Maret 2019
Kurniawan, F. (2017). Klasifikasi dan morfologi tanaman talas. Diakses dari
http://fredikurniawan.com pada tanggal 7 Maret 2019
Kurniawan, F. (2017). Klasifikasi dan morfologi tanaman tebu. Diakses dari
http://fredikurniawan.com pada tanggal 3 Maret 2019
Ninix. (2015). Daun Jarak. Diakses dari http://www.ninixnews.com pada tanggal
7 Maret 2019
Rahmataufiq. (2014, April 4). Morfologi daun bambu. Diakses dari
http://rahmataufiq130394.blogspot.com pada tanggal 7 Maret 2019
Sherifat, A. (2015). Volaite Constituens of Jatropha gossypifolia L. grown in
Nigeria. Oyo States : American Jurnal of Essential Oils and Natural
Procuct.
Steenis, C. v. (2013). Flora. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Tandura. (2018). Jarak Merah. Diakses dari https://tanduran.id pada tanggal 7
Maret 2019
Tjitrosoepomo, G. (2018). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Torajafarmer. (2018). Diakses dari https://torajafarmer.wordpress.com pada
tanggal 7 Maret 2019
Ucihadiyanto. (2019, April 18). Pohon buah mangga. Diakses dari
https://infobuah.com pada tanggal 7 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai