Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sejarah Mikrobiologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan

Tahun 2019-2020

Disusun oleh:
(Kelompok 9 Kelas 2 DIV A)
Amalia Ramadona

Bunga Sukma Cahyaningati

Renaldi Ardiya H. (P21335118054)

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641, 7397643
Fax. 021-7397769 Website :www.poltekkesjkt2.ac.id Email :
Info@Poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberi rahmat dan
karunia-Nya hingga kami diperkenankan menunaikan tugas penyusunan makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Adapun makalah yang berjudul Dasar-dasar
Mikrobiologi Lingkungan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan yang mana Bapak M. Ichsan Sudjarno,
SKM., M.Epid. sebagai salah satu dosen pembimbingnya.

Dalam ruang lingkup Mikrobiologi Lingkungan, dasar-dasar mikrobiologi


lingkungan adalah salah satu bagian yang berikutnya menjadi tema penugasan
yang kami terima dan kami susun sedemikian rupa. Penyusunan makalah ini
tentunya melibatkan tidak hanya satu atau dua orang, apalagi kami sendiri. Baik
civitas akademika maupun di luar hal tersebut, sudah sangat membantu kami
dalam penyusunan makalah ini dan sudah sepantasnya pula menerima ucapan
terima kasih.

Sekalipun kami sudah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak ada
gading yang tak retak. Mungkin juga bisa dikatakan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan jelas banyak cela. Dengan demikian kritik dan saran pembaca
dengan sangat kami harapkan, demi kemajuan dan perkembangan dalam setiap
tugas yang kami susun di masa depan.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Terkhusus bagi para civitas akademika di Poltekkes Kemenkes Jakarta
II, serta bagi khalayak umum.

Jakarta, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ..............................................................................................i

DAFTAR ISI. .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2

2.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi ...................................................................2


2.2 Tokoh-Tokoh yang Berjasa dalam Bidang Mikrobiologi ....................................6
2.3 Pengertian dan Istilah yang Lazim Digunakan dalam Mikrobiologi ...................7
2.4 Cabang-Cabang Ilmu yang Berkaitan dengan Mikrobiologi ...............................12

BAB III PENUTUP ...................................................................................................16

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk
(hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering
juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang
yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteurdapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan membuat vaksin rabies
Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang
ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak
dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam
bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan
hingga astrobiologi dan arkeologi.
Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
interaksi antara mikroorganisme, bumi, dan atmosfer. Mikrobiologi lingkungan
membahas antara lain mikrobiologi tanah dan udara, mikrobiologi limbah, dan
mikrobiologi akuatik. Mikrobiologi lingkungan diterapkan pada bidang pertanian,
industri, perikanan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Subjek utama mikrobiologi lingkungan adalah mikroorganisme.


Mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun memegang
peranan penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Banyak sekali tipe
mikroba di bumi. Kita hanya mengetahuinya tidak lebih dari 1% dari jumlah
spesies mikroba di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di udara, tanah, dan
air. Dalam satu gram tanah terdapat 1 miliar mikroba yang terdiri dari ribuan
spesies

1
1.2 Tujuan

Adapun manfaat penulisan makalah konsep penyebab penyakit adalah sebagai


berikut.
a. Memahami sejarah perkembangan mikrobiologi
b. Mengenal tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan mikrobiologi
c. Mengenal istilah yang lazim digunakan dalam mikrobiologi beserta
pengertiannya
d. Mengetahui cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengan mikrobiologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi


Sejarah dan perkembangan bidang mikrobiologi mengalami masa dan
periode yang panjang, diawali dengan periode spekulasi dan perintisan. Pada
periode ini para ahli mencoba membuat batasan atau postulat tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan, terutama dengan masalah
kehidupan yang tidak tampak atau kehidupan mikroorganisme. Munculnya
anggapan bahwa kehidupan terjadi dengan sendirinya secara spontan (“generatio
spontaneous”) yang lebih dikenal dengan teori “Abiogenesis” terjadi pada
periode ini. Anggapan tersebut kemudian mendapat tantangan yang cukup hebat
dari para ahli biologi pada masa tersebut. Tokoh yang gigih mempertahankan teori
abiogenesis diantaranya adalah

John Needham (1713-1781), beliau melakukan percobaan dengan daging


yang dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal
percobaan dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad tersebut berasal dari daging.
Selama beberapa tahun teori abiogenesis diterima oleh para ahli pada saat itu,
tetapi selang bebrapa waktu kemudian banyak para ahli biologi, kimia, kedokteran
dan ahli lainnya yang tidak setuju dengan teori tersebut.

Francesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran Italia mencoba


membuktikan ketidakbenaran pendapat “generatio spontanea” dengan membuat
percobaan-percobaan yang hasilnya menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang
muncul pada berbagai substrat berasal dari telur yang diletakkan induknya.
Seorang ahli Italia lainnya yaitu Lazzaro Spallanzani (1729-1799) melakukan
serangkaian percobaan dengan memasukkan substrat berupa senyawa-senyawa
organik ke dalam botol labu, bagian atas botol ditutup rapat kemudian dipanaskan
(supaya steril). Setelah disimpan beberapa lama, ternyata tidak ditemukan
kehidupan dalam botol tersebut, hal ini berbeda dengan botol yang tidak

3
dipanaskan (sebagai kontrol) yang menjadi busuk dan ditumbuhi berbagai
kehidupan jasad renik.

Selanjutnya seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis dengan ulet


melakukan serangkaian percobaan untuk membuktikan ketidakbenaran teori
abiogenesis yaitu Louis Pasteur (1822-1895). Pasteur melakukan percobaan
dengan merancang alat berupa labu yang dilengkapi dengan tabung panjang
berbentuk leher angsa. Ia mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu
kemudian memasukannya ke dalam labu, yang sebelumnya dipanaskan terlebih
dahulu. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa perlakuaan apapun
dan tanpa disaring dibiarkannya keluar masuk labu tersebut. Setelah
diinkubasikan beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme
dalam labu tersebut. Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung
mikroorganisme tidak mencapai larutan nutrisi, mereka mengendap dalam bagian
tabung leher angsa yang berbentuk hudup U dan aliran udara berkurang, sehingga
partikel-partikel tadi tidak terbawa ke dalam labu. Apabila labu yang berisi nutrisi
kemudian penyimpanannya diletakan secara miring, sehingga memungkinkan
partikel debu memasuki labu lewat aliran udara, maka setelah beberapa lama
disimpan ditemukan kehidupan mikroorganisme pada labu tersebut.

Hasil percobaan ini memberikan bukti kuat kepada para ahli akan
ketidakbenaran teori abiogenesis dan selanjutnya para ahli pada masa itu
menerima teori baru mengenai asal mula kehidupan dengan yaitu teori
“biogenesis”, yang berarti kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Pasteur
juga menghasilkan karya-karya di bidang mikrobiologi yang sangat terkenal,
diantaranya tentang fermentasi dan mikroorganisme penyebab penyakit dan
muncullah teori nutfah fermentasi dan teori nutfah penyakit.

Sejarah perkembangan mikrobiologi kemudian memasuki periode


keemasan dengan ditemukannya alat bantu mikroskop untuk mengamati jasad
renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduktif
dari Moulds (sejenis kapang), tetapi orang pertama yang dapat melihat
mikroorganisme yaitu seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman

4
yaitu Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan
konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut, dia dapat melihat
organisme sekecil mikroorganisme. Selanjutnya penemuan berbagai jenis alat
serta metodologi yang khusus di bidang mikrobiologi terjadi pada masa itu.
Robert Koch berkebangsaan Jerman pada tahun 1881 menemukan metode tentang
isolasi, pembuatan preparat dan identifikasi mikroorganisme, sehingga biakan
mikroorganisme dapat diperoleh secara murni (biakan murni). Penemuan berbagai
metode untuk mengidentifikasi mikroorganisme patogen, merupakan langkah jauh
dalam bidang mikrobiologi, yang mengikutsertakan disiplin ilmu lain, sehingga
masalah yang menyangkut kehidupan dapat ditemukan dan dikembangkan, seperti
dalam bidang imunologi.

Pada abad ke-19, konstruksi mikroskop mulai ditingkatkan, banyak


tersedia dan disebarluaskan. Teknik dasar mikrobiologi yang dibutuhkan untuk
mempelajari mikroorganisme yang ditemukan tidak berkembang sebelum
ditemukannya mikroskop. Pada abad ke –19, penelitian mengarah pada
perngembangan teknik tersebut dan menghasilkan prosedur dasar laboratorium
mikrobiologi dalam mengisolasi, mengkultivasi dan mengidentifikasi
mikroorganisme.

Pada abad ke-20 lapangan bidang mikrobiologi berkembang secara cepat


menjadi dua arah, yaitu dasar dan terapan. Pada bidang terapan kemajuan
praktis yang dibuat Koch mengarah pada meluasnya perkembangan dalam bidang
kedokteran dan imunologi. Ditemukannya beberapa bakteri patogen baru pada
awal abad ke-20, ditemukan prinsip bahwa patogen tersebut dapat menginfeksi
tubuh dan selanjutnya tahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi
akibat penggunaan berbagai antibiotik yang jumlah takaranya tidak tepat,
sehingga menyebabkan terbentuknya proses kekebalan pada bakteri patogen.

Pada akhir abad ke-20, aplikasi mikrobiologi terutama dalam bidang


pertanian mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditemukannya pengetahuan
proses dasar mikroba dalam tanah yang bermanfaat dan berbahaya bagi
pertumbuhan tanaman, seperti ditemukannya bakteri pengikat nitrogen bebas dari

5
udara yang bermanfaat dalam upaya peningkatan kesuburan tanah. Disamping itu
ditemukan berbagai mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit pada
berbagai tanaman, sehingga dapat teridentifikasi cara pencegahannya.

Penelitian mengenai mikrobiologi terapan dalam bidang kedokteran dan


industri mengarah pada peran penggunaan mikroba dalam pembentukan antibiotik
dan industri kimia. Hal ini terjadi setelah Perang Dunia I , dan mengarah pada
bidang mikrobiologi industri. Selanjutnya disiplin mikrobiologi juga menjadi
dasar untuk penelitian proses mikroba dalam air seperti; sungai, danau, laut.
Bidang ini dibahas khusus pada suatu studi yang dikelompokkan ke dalam bidang
mikrobiologi lingkungan akuatik.

Salah satu cabang mikrobiologi akuatik, mengembangkan proses yang


menyediakan air yang aman untuk dikonsumsi manusia. Pengendalian limbah
khususnya limbah domestik, membutuhkan perlengkapan proses rekayasa skala
besar untuk pengolahan limbah yang sebagian besar menggunakan mikroba.
Bidang mikrobiologi sanitasi, tidak hanya membutuhkan ahli biologi tetapi juga
insinyur yang mampu merancang proses berskala besar. Mikrobiologi air minum
bertugas untuk menyediakan air minum yang bebas mikroba patogen dan
menghilangkan bakteri yang berbahaya dalam sumber air tersebut. Akhir abad
ke-20 semua subdivisi mikrobiologi terapan dalam bidang tersebut dimasukkan
dalam ekologi mikroba.

Awal pertengahan abad ke-20, penemuan terpenting yaitu penemuan


bakteri baru dan klasifikasinya (taxonomi bakteri). Klasifikasi bakteri
membutuhkan penelitian tentang nutrisi yang dibutuhkan dan produk yang
dihasilkannya, bidang fisiologi bakteri, dimana salah satu bagiannya melibatkan
studi struktur fisik dan kimia bakteri, yang dibicarakan dalam sitologi bakteri.
Perkembangan penting lainnya dalam bidang fisiologi bakteri adalah studi enzim
yang dihasilkan oleh bakteri dan reaksi kimia yang dihasilkannya. Sedangkan
genetika bakteri melibatkan studi tentang hereditas dan variasi bakteri selama
pertumbuhan dan perkembangannya.

6
Perkembangan penting lainnya melibatkan studi virus, terutama setelah
ditemukannya alat bantu mikroskop elektron yang dapat melihat mikroba sampai
detail. Meskipun virus ditemukan pada akhir abad ke-19, tapi hal tersebut belum
berkembang sampai diketahui sifat virus sebenarnya pada pertengahan abad ke-
20. Penelitian melibatkan virus yang menginfeksi bakteri (bakteriofaga).
Perkembangan lain, bahwa infeksi virus analog terhadap transfer genetik dan
hubungan timbal-balik antara virus dengan elemen genetik lain yang merupakan
awal penelitian bakteriofaga. Pengetahuan kita mengenai proses dasar fisiologi,
biokimia, genetika bakteri memberi kemajuan, menyebabkan kita dapat
memanipulasi materi genetik sel, menggunakan bakteri sebagai alat penelitian,
juga memungkinkan untuk menggabungkan bahan genetik dari sumber asing ke
bakteri, mengendalikan replikasi, dan karakteristiknya, hal ini mengarah pada
bioteknologi. Meskipun pada awalnya bioteknologi muncul sebagai penelitian
dasar, jika hal ini digunakan untuk kesejahteraan manusia membutuhkan
aplikasi dari prinsip fisiologi dan mikrobiologi industri, sebagai contoh bagaimana
memajukan ilmu dasar dan terapan secara bersama-sama? Pertama dilakukan
pengurutan asam nukleat dan menggunakannya sebagai alat, untuk mempelajari
hubungan filogenetik antara sesama organisme prokariot yang mengarah pada
konsep baru revolusioner pada bidang klasifikasi biologi, sehingga sejarah
evolusi dapat dipahami.

2.2 Tokoh-Tokoh yang Berjasa dalam Bidang Mikrobiologi

Berikut ini adalah tokoh-tokoh dalam bidang mikrobiologi.


1. Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723), menciptakan mikroskop
sederhana yang terdiri dari satu lensa yang dapat mencapai pembesaran 200
kali.
2. Louis Pasteur (1822-1895) adalah seorang ahli kimia dari Perancis yang
menemukan prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan sifat hidup mikroba

7
antara lain masalah fermentasi. Proses fermentasi adalah proses biologis/
bukan proses kimiawi dimana mikroba yang berperan adalah ragi.
3. Robert Koch (1843-1910) adalah seorang dokter dari Jerman yang
menemukan dan menerangkan dengan jelas kaitan dan peranan mikroba
sebagai penyebab penyakit. Salah satu postulat yang telah ia susun saat itu
dikenal dengan Postulat Koch. Ia menemukan metoda isolasi, pemisahan,
pembuatan preparat dan identifikasi biakan mikroba secara murni (1881).
Salah satu asisten Koch menemukan cawan petri.
4. Spallanzani (1729-1799) penyakit.
5. Panum (1820-1885) merupakan penemu penyakit campak.
6. Budd (1811-1880) mengenai epidemi kolera di Asia.
7. Gram (1844) menemukan sistem pewarnaan bakteri sehingga bakteri
terbagi menjadi dua kelompok besar, gram positif dan gram negatif.
8. Chamberland (1877) menemukan sterilisasi sistem saringan.
9. Iwanowski (1892) penemu TMV (Tobacco Mosaic Virus)
(1937).
10. Domogk (1934) penemuan obat-obat sulfa untuk infeksi bakteri.

2.3 Pengertian dan Istilah yang Lazim Digunakan dalam Mikrobiologi


Daftar istilah yang lazim dalam Mikrobiologi beserta pengertiannya adalah
sebagai berikut.
1. Mikrobiologi: Studi organisme hidup yang secara individual terlalu kecil
untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop; cabang ilmu biologi yang
mempelajari tantang kehiduapn jasad renik; ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan mikroba secara umum, baik yang memiliki sifat sebagai
parasit amupun yang berguna bagi kehidupan manusia.
2. Mikroorganisme: Bentuk kecil kehidupan; secara individual terlalu kecil
untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.
3. Isolasi: pemisahan dua atau lebih populasi sehingga mereka tidak dapat
saling mengawini; memisahkan mikroorganisme dari campurannya.
4. Isolat: biakan murni pertama yang dibuat dari sumber segar aslinya.
5. Kultur/Biakan: penanaman atau pemeliharaan sel atau jaringan dalam
suatu laboratorium.
6. Kultur murni: biakan mikroorganisme yang hanya mengandung satu
spesies tunggal didalamnya.
7. Inkubasi: penjaga biakan dalam kondisi yang menguntungkan bagi
pertumbuhan.

8
8. Inokulasi: proses dimasukannya kuman atau bahan efektif ke dalam
jaringan hidup; proses pemasukan bakteri, virus atau vaksin ke dalam
tubuh yang dilakukan melalui luka atau suatu alat yang digoreskan pada
kulit tanapa menimbulkan infeksi.
9. Inokulum: bahan yang mengandung mikroba yang akan dimasukan ke
dalam inang.
10. Aseptis: babas dari imfksi; terhindar dari gangguan mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit.
11. Sepsis: ststus yoksis atau sakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme yang masuk setalah berkontak dengan jaringan yang
menghasilkan pus atau nanah.
12. Steril/Suci hama: tidak dapat berkembangbiak baik secara seksual maupun
aseksual; suci hama atau bersih dari kuman atau lingkungan.
13. Sterilisasi: proses pemusnahan atau pembasmian keseluruhan mikroba dan
organisme lain tang hidup dalam lingkungan atau material dengan
menggunakan cara-cara fisik atau menggunakan bahan kimia.
14. Pasteurisasi: pemanasan untuk membinasakan mikroorganisme patogen;
cara membunuh kuman patogen tanpa merusak bahan; caranya pemanasan
hingga 62,9° C selama 30 menit (bertahan) atau pemanasan sampai 71,6°
C selama tidak kurang dari 15 detik. Pemanasan ini dilanjutkan dengan
pendinginan cepat.
15. Agar: derivate polisakarida dari rumput laut; digunakan sebagai bahan
pemadat dalam medium bakteriologi.
16. Tyndalisasi: sterilisasi fraksi; pendekatan terhadap uap panas selama 30
menit setiap hari selama hari berturut-turut untuk mematikan sel-sel
vegetative.
17. Kontaminasi: pencemaran yang disebabkan masuknya unsure-unsur lain
dalam tubuh; proses masuknya suatu substansi atau mikrob atau virus atau
unsure lain dalam suatu medium.
18. Aerob: membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
19. Anaerob: hidup dalam ketiadfaan oksigen atmosfir.
20. Fakultatif anaerob: makhluk yang hidup secara aerob, tetapi dapat juga
hidup secara anaerob jika tidak ada oksigen; organisme yang dapat
menggunakan oksigen bebas atau dapat tumbuh secara anaerob.
21. Mikroaerofilik: mikroorganisme yang hidup paling baik pada tekanan
oksigen yang dikurangi.
22. Medium/media: substansi hara yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme; substansi ini mungkin berupa medium cairan atau
medium padat yang talah ditambahkan agar.
23. Koloni: mikroorganisme yang berkambang dari sel tunggal atau kelompok
sel; dapat dilihat dengan mata biasa pada medium setengah padat.
24. Streak method inoculation/Inokulasi cara gores : proses dimasukkannya
kuman atau bahan efektif kedalam jaringan dengan cara gores;
meremajakan kultur dengan medium baru.
25. Pour plate method/Metode tuang : prosedur yang diraka untuk
mendapatkan koloni terpisah secara atau pada cawan agar hara. Proses ini

9
terdiri atas inokulasi biakan kedalam medium agar hara mencair yang
dingin. Pencampuran dan penuangan (kemudian penuangan) kedalam
cawqan petri agar memadat. Biakan dapat diencerkan apabila diperlukan
dengan memindahkan alikuot dari tabung agar yang mencair ke yang lain
sebelum penuangan ke cawan.
26. Spred plata method/ Metode sebar: metode didalam penumbuuhan
mikroorgamnisme didalam nedia agar dengan menuangkan stok kultur
bakteri atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat.
Kelebihan metode ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar
merata pada bagian permukaan media agar.
27. Bakteri: mikroorganisme bersel satu, prokarion, dan umumnya tidak
berklorofil dan dapat berkembangbiak secara cepat dengan cara menbalah
diri; berdasarkan bentuknya bakteri dapat dikelompokkan menjadi 3
macam, yaitu bakteri berbentuk batang, bulat dan spiral.
28. Archaebacteria: domain yang anggotanya prokariotik yang bias hidup
dilingkungan yang ekstrim.
29. Virus: parasit intrasel obligat yang tidak mempunyai komponen-
komponen tertentu yang mutlak diperlukan untuk replikasinya sendiri dan
harus bergantung kepada sel inang untuk mendapatkan factor-faktor yang
tidak dimilikinya; tidak mempunyai system pmbangkit ATP dan ribosom
untuk sintesis protein.
30. Actinomycetes: sejenis bakteri yang berbentuk seperti jamur, selnya
panjang dan bersususn membentuk cababg-cabang.
31. Kapang/mold/fungus: jamur yang hidup sebagai saprofit yang
menghasilkan lender; jamur yang berukuran kecil dengan miselium dan
spora yang jelas.
32. Yeast/khamir: jamur-jamur yang berkembangbiak dengan tunas
kecambah; jamur mikroskopis yang terdapat sebagai sel-sel sederhana
yang bebas, umpamanya S. cerevisal.
33. Antagonisma: kerja yang saling berbalasan dimana salah stu menguatkan
dan yang lain melemahkan suatu proses.
34. Antibiosis: hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis
dimana jenis yang satu menghambat pertumbuhan jenis yang lain;
penghambatan perkembangan suatu populasi karana pembentukan racun
oleh populasi lain.
35. Antibiotik: zat organic yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat
menghambat atau membunuh mukroorganisme yang menyerang manusia
dan hewan; senyawa yang dihasilkan sutu mikroorganisme dalam kadar
rendah yang mampu merusak perkenbangbiakan mikroorganisme lain.
36. Antiseptis: zat yang terdapat didalam jarinagn makhluk hidup yang
berfungsi untuk menghambat atau menghancurkan mikroorganisme; zat
yang digunakan pada permukaan jarinag yang digunakkan untuk menahan
pertumbuhan mikroorganisme.
37. Antiseptik: bahan kimia yang mencegah pertumbuhan, dengan
menghambat pertumbuhan atau memusnahkan mikroorganisme;
digunakan untuk bagian tubuh terutama kulit.

10
38. Autotrof: organisme yang dapat memenuhi bahan makanannya sendiri
dengan cara mensintasis dari bahan anorganik.
39. Heterotrof: organisme yang hanya ,mampu menggunakan matari organic
mkhlik hidup lain sebagai bahan baku makannannya.
40. Lisis (Lysis): peristiwa hancurnya sel yang disebabkan oleh hancur atau
larutnya selaput plasma dan keluarnya isi sel; penghancuran atau
pemecahan sel.
41. Gram positif: memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel
peptidoglikan tebal yang akan tetap menahan pewarnaan Gram awal
sewaktu dicuci dengan alcohol 95 persen.
42. Gram negative: memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel
peptidoglikan molekul tunggal yang terikat pada satu sisis oleh membrane
sitoplasma dan pada yang lain oleh membrane luar; sel semacam itu
dilunturkan warnanya dengan 95 persen alcohol selama prosedur
pewarnaan Gram.
43. Gram variable: suatu besaran yang harganya dapat bervariasi atau berubah
pada sutu situasi dalam sejenis pewarnaan dalam mikrobiologi untuk
mewarnai bakteri.
44. Fermentasi: peragian, prose penguraian makanan oleh jamur dan bakteri
yang berlangsung dalam keadaan anaerob ( tidak memerlukan oksigen dari
udara bebas ) dengan bantuan enzim; pemecahan senyawa organic oleh
mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghsilkan
energy.
45. CFU (Colony Forming Unit): satuan pertumbuhan koloni-koloni unit;
untuk mengetahui populasi bakteri.
46. Pewarnaan (Staining): suatu metode persiapan dengan menggunakan metal
berat seperti timah, uranium, atau tungsten untuk menguraikan electron
gambar sehingga menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan
dimana khususnya materi biological banyak yang warnanya nyaris
transparan terhadap electron (objek fase lemah).
47. Kurva pertumbuhan: representasi pertumbuhan populasi dalam
pertumbuhan biakan.
48. Fiksasi: suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar
tampak realistic (seperti kenyataan) dengan menggunakan glutaraldehid
dan osmium tetraksida.
49. Bakteriofag: sejenis virus yang menyerang dan menghancurkan bakteri.
50. Bakterioklorofil: klorofil bakteri yang dapat melakukan fotosintesis.
51. Basil: bakteri gilig atau berbentuk batang, bakteri ini tersusun mandiri dan
ada yang tersusun secara kelompok.
52. Kokus: bakteri yang memiliki bentu bulat atau hamper bulat.
53. Spiral: bakteri yang berbentuk spiral.
54. Hifa: komponen dasar penyusun jamur; setiap lembar benang penyusun
tubuh jamur.
55. Miselium: kumpulan hifa pada jamur yang berfungsi untuk menyerap
bahan makanan (organic) dari lingkungan tempat hidup jamur; anyaman
hifa yang membentuk talus jamur.

11
56. Spora: alat perkembangbiakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang
dihasilkan dengan cara seksual atau aseksual oleh jamur dan tumbuhan
rendah.
57. Prokariot: organisme bersel tunggal yang memiliki struktur sederhana,
tidak memiliki mitikondria dan alat golgi serta nucleus.
58. Eukariot: organisme yang selnya mengandung nucleus yang jelas dari
sitoplasma yang dipisahkan oleh membrane.
59. Postulat Koch: empat criteria yang dirumuskan Robert Koch (1884).
Isi postulat Koch adalah: Organisme (parasit) harus ditemukan dalam
hewan yang sakit,tidak pada yang sehat;Organisme yang harus diisolasi
dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni; Organisme yang
dikulturkan harus menimbulkan penyakit; Organisme tersebut di isolasi
ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.
60. Vaksin: bibit penyakit yang telah dilemahkan dan digunakan sebagai
vaksin; zat cair yang mengandung patogen yang sudah dilemahkan.
61. Plasmid: material yang bukan merupakan bagian kromosom yang bersifat
turun-temurun, dapat memperbanyak diri sendiri yang banyak digunakan
dalam percobaab-percobaan DNA rekombinan sebagai penerima DNA
asing.
62. Vaksinasi: memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kedalam
tubuh manusia atau binatang dengan cara menggores atau melalui jarum
suntik dengan tujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit; pencegahan penyakit melalui imunisasi dengan cara memberikan
vaksin secara oral atau melalui suntikan.
63. Motil: memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan.
64. Glikolisis: penguraiangu;la dalam proses metabolism; penguraian glukosa
dalam keadaan anaerob menjadi asam laktat atau asam piruvat.
65. Disinfeksi: pembasmian mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi.
66. Disinfektan: zat kimia yang digunakan untuk melakukan disinfeksi kimia.
67. Termofilik: organisme yang suhu pertumbuahan optimumnya biasanya
diatas 45° C atau 50° C; beberapa mungkin timbul pada suhu diatas 85° C;
menyenangi panas.

12
2.4 Cabang-Cabang Ilmu yang Berkaitan dengan Mikrobiologi
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang
yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine),membuat vaksin rabies. Perkembangan biologi y
ang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan
landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.

Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak
dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam
bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia.

Mikrobiologi sebagai cabang ilmu biologi, sudah secara luas memasuki bidang-
bidang pengetahuan lain yang sejalan, antara lain:

1. Bidang kesehatan, termasuk di dalamnya kebersihan, sanitasi dan higiene.


2. Bidang pertanian, termasuk di dalamnya peternakan, perikanan kehutanan
dan pasca-panen.
3. Bidang industri, termasuk di dalamnya industri kimia, industri obat-obatan,
industri kertas, industri tekstil dll.
4. Bidang bahan makanan, khususnya yang berhubungan dengan masalah
proses pengolahan/ pembuatan, kontrol kualitas dan keselamatan, dan
pengawetan/ preservasi.
Ini disebabkan oleh jumlah jenis yang dapat berperan di berbagai bidang tersebut,
baik yang secara langsung ataupun tidak, sehingga kemudian timbul cabang atau
disiplin baru di lingkungan mikrobiologi yang lebih mengkhusus pada
permasalahan yang terbatas, tetapi digarap dengan jangkauan yang lebih
terperinci.
Pembagian disiplin ini tergantung kepada arah atau orientasinya, apakah
terhadap taksonomi, habitat atau problemanya (permasalahan yang ada atau
ditimbulkan akibat mikroba).

13
Di bawah ini disiplin bidang mikrobiologi berdasarkan orientasinya:
A. Taksonomi:
1. Virologi: ilmu yang mempelajari bentuk , susunan dan pengembangan-
kelompok jasad yang termasuk virus.
2. Bakteriologi: ilmu yang mempelajari bentuk , susunan dan pembagian-
kelompok jasad yang termasuk bakteri.
3. Mikologi: ilmu yang mempelajari bentuk , susunan dan pembagian-
kelompok jasad yang termasuk fungi atau jamur.
4. Algologi atau Fikologi: ilmu yang mempelajari bentuk , susunan dan
pembagian- kelompok jasad yang termasuk alga atau ganggang.
5. Protozoologi: ilmu yang mempelajari bentuk , susunan dan pembagian-
kelompok jasad yang termasuk protozoa atau hewan bersel satu.

B. Habitat:
1. Mikrobiologi Tanah: ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroba di dalam tanah (berguna untuk bidang-bidang pertanian, tambang,
geologi dll)
2. Mikrobiologi Udara: ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
mikroba di udara (berguna untuk bidang-bidang kedokteran/ kesehatan, industri,
ruang-angkasa dll)
3. Mikrobiologi Air: ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan mikroba
di dalam air (berguna untuk bidang-bidang pertanian/ perikanan, kesehatan,
industri, pengairan, pengolahan buangan dll)
4. Mikrobiologi “Rumen”: ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan
Sejumlah mikroba yang hidup dan berkembang di dalam sistem lambung
makhluk hidup seperti manusia dan hewan (berguna untuk bidang-bidang
kesehatan, peternakan/ perikanan, bahan-makanan dll)

14
C. Problema:
(1) Dasar:
1. Ekologi Mikroba: ilmu yang mempelajari penyebaran dan assosiasi-
kehidupan mikroba dengan lingkungannya.
2. Fisiologi Mikroba: ilmu yang mempelajari sifat-sifat faal mikroba.
3. Kimia/ biokimia Mikroba: ilmu yang mempelajari bentuk dan sifat kimia/
biokimia mikroba.
4. Genetika Mikroba: ilmu yang mempelajari sifat-sifat turunan, kebakaan
mikroba.
(2) Terapan:
1. Mikrobiologi Kesehatan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang kesehatan (penyakit, imunisasi dll)
2. Mikrobiologi Sanitasi: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang sanitasi (termasuk bidang kebersihan)
3. Mikrobiologi Makanan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di dalam bahan-makanan, baik yang mendatangkan keuntungan (misal di
dalam proses pembuatan) ataupun yang mendatangkan kerugian (misal di dalam
proses pembusukan dan kerusakan)
4. Mikrobiologi Pasca-Panen: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan
peranan mikroba pada masa pasca-panen (pertanian pangan, tanaman industri,
tanaman obat dll)
5. Mikrobiologi Industri: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba di bidang industri, baik yang menguntungkan (di dalam proses) ataupun
yang merugikan (menghambat proses,toksikasi dll)
6. Mikrobiologi Analitik: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan
mikroba yang harus dianalisis kehadirannya di dalam suatu bahan ataupun habitat.
7. Mikrobiologi Geologi dan Pertambangan: ilmu yang mempelajari bentuk,
sifat dan peranan mikroba di bidang pertambangan dan geologi.
8. Mikrobiologi Kesenjataan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan
peranan mikroba di dalam sistem kesenjataan (misal bidang
kesenjataan NUBIKA: Nuklir, Biologi dan Kimia).

15
Sebagai ilmu dasar, di dalamnya tercakup pembahasan permasalahan yang
berhubungan dengan bentuk, sifat, perkembangbiakan, penyebaran dan
lingkungan yang mempengaruhinya. Sedang sebagai ilmu terapan, karena secara
langsung jasad-jasad yang terdapat di dalamnya dapat berperan, baik di bidang
yang menguntungkan seperti proses pembuatan dan peningkatan nilai gizi-nutrisi
dan organoleptik bahan makanan, industri farmasi, industri kimia, bidang
pertanian dll. Juga secara langsung peranan jasad-jasad sebagi penyebab penyakit
pada tanaman, hewan dan manusia, serta sebagai jasad penghasil racun/ toksin
yang membahayakan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menangani masalah kesehatan berbasis lingkungan, mempelajari


mikrobiologi juga merupakan salah satu langkah penting. Dengan mempelajari
mikrobiologi, berarti bahwa kita mempelajari ilmu tentang mikroorganisme,
terkhusus dalam kajian kesehatan lingkungan, yakni mikroorganisme-
mikroorganisme yang memiliki pengaruh terhadap penyakit. Mikroba yang
dibahas dapat berupa bakteri, virus, protozoa, dan bahkan fungi. Mereka semua
penting dalam kehidupan manusia. Baik karena membawa manfaat maupun
kerugian berupa penyakit. Mempelajari sejarahnya sama halnya mempelajari
peran mikroba dalam kehidupan manusia sejak dahulu oleh berbagai oengalaman
dan percobaan tokoh-tokoh berpengaruh pada masa itu. Mengenal cabang-cabang
ilmu yang berkaitan dengannya juga akan menambah oemahaman akan saling
terikatnya antarcabang ilmu dan memahami semua ilmu sama pemtingnya untuk
dipelajari.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://murtisariutami.blogspot.com/2016/06/cabang-cabang-ilmu-mikrobiologi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrobiologi

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-sejarah-dan-10-poin-jenis-mikrobiologi/

https://www.biologi.co.id/mikrobiologi-sejarah-perkembangan-struktur-dan-fungsi-sel-
mikroba-terlengkap/

http://ogut267.blogspot.com/2011/05/tokoh-tokoh-yang-berjasa-dalam-bidang.html

18

Anda mungkin juga menyukai