Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

733-Article Text-1490-1-10-20121129 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

JESS 1 (2) (2012)

Journal of Educational Social Studies


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess

FENOMENA PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DI KECAMATAN


ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

Wuryati

Prodi Pendidikan IPS,Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah mengungkappersepsi masyarakat terhadap perilaku
Diterima Juni 2012 menyimpang remaja, bentuk perilaku menyimpang remaja, faktor pendorong
Disetujui Juli 2012 perilaku menyimpang remaja, dampak perilaku menyimpang remaja, dan upaya-
Dipublikasikan November
upaya preventif, represif dan kuratif. Pendekatan yang digunakan menggunakan
2012 kualitatif dengan teknik pengambilan data snowbal sampling.Hasil penelitian men-
unjukkan bahwa perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak dikehendaki
Keywords:
Behaviour
masyarakat. Perilaku penyimpangan yang masih dapat diterima masyarakat antara
Deviant lain membolos sekolah. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan terdiri atas fak-
Adolescent tor internal dan faktor eksternal. Perilaku menyimpng memberikan dampak ter-
hadap diri remaja, orang tua dan anggota masyarakat.Upaya penanggulan yang
dilakukan selama ini meliputin tindakan preventif, represif dan kuratif.

Abstract
Adolescence is a time of transition between childhood to adulthood which is marked by a
change in the physical, psychological and psychosocial. Adaptation can lead to difficulty hol-
ding tension, confusion, anxiety, inner conflict, as a result they develop a pattern of deviant
behavior (devian) from the general norm. This distortion can lead to social problems that are
annoying people which is not desired. The purpose of this study were 1) how the public percep-
tion of adolescent deviant behavior, 2) the forms of deviant behavior of adolescent, 3) factors
driving adolescent deviant behavior, 4) the impact of deviant behavior of adolescents, 5) pre-
ventive measures, repressive and curative made in reducing adolescent deviant behavior. This
study used qualitative approach with data collection techniques snowball sampling. The re-
sults suggested that aberrant behavior is unwelcome behavior of society. Behavioral deviations
can still be accepted by the community include ditching school. Factors causing deviations
consist of internal factors as the driving factors and external factors as the advantage factor.
Impacts on adolescents include being expelled from school, depression, and criminal. Parents
feel embarrassed, frustrated and guilty. The efforts made so far include preventive measures,
repressive and curative.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6390
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50223
E-mail: jurnalpps@unnes.ac.id
Wuryati / Journal of Educational Social Studies 1 (2) (2012)

Pendahuluan (Sarwono, 2011: 30) berpendapat bahwa pada


hakikatnya tiga tahap perkembangan dalam usia
Ditinjau dari tahap perkembangan indi- remaja adalah : (1). Remaja awal (early adolesen-
vidu, remaja merupakan masa peralihan anta- ce); ( 2).Remaja madya (middle adolescence); (3).
ra masa anak-anak ke masa dewasa. Masa pe- Remaja akhir (late adolesence).Tahap ini merupa-
ralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa kan masa konsolidasi menuju periode dewasa.
ditandai dengan adanya perubahan pada aspek Tanda-tandanya adalah : (a). Minat yang makin
fisik, psikis dan psikososial. Menurut Gesell dan mantap terhadap fungsi-fungsi intelek; (b). Ego-
kawan-kawan dalam (Hurlock, 1900: 213) bah- nya mencari kesempatan untuk bersatu dengan
wa remaja empat belas tahun seringkali mudah orang-orang lain dan dalam pengalaman-penga-
marah, mudah dirangsang, dan emosinya cende- laman baru;( c). Terbentuk identitas seksual yang
rung “meledak” tidak berusaha mengendalikan tidak akan berubah lagi; (d). Egosentris (terlalu
perasaannya. Plato dalam (Sarwono, 2011: 99) memusatkan perhatian pada diri sendiri) digan-
menyamakan emosi remaja ini dengan api. Emo- ti dengan keseimbangan antara kepentingan diri
si meledak-ledak ini juga disebabkan oleh konflik sendiri dengan orang lain; (e) Tumbuh dinding
peran yang dijalani remaja. Mereka ingin bebas yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
tetapi masih tergantung orang tua. Mereka ingin masyarakat umum (the public)
dianggap dewasa namun masih diperlakukan se- Beberapa teori perilaku menyimpang dian-
perti anak kecil (Sarwono, 2011: 100). taranya adalah Teori Fungsi Katz, Teori Sosialisa-
Menurut Mappiare dalam (Hurlock, 1990) si, Teori Budaya Anak muda (Youth Culture) dan
remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu Teori Kontrol. Teori Fungsi Katz,beranggapan
saja menerima pendapat dan perintah orang lain, bahwa perubahan tingkahlaku individu itu ter-
remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu pe- gantung dari kebutuhan. Menurut Katz dalam
rintah dianjurkan atau dilarang, remaja tidak mu- (Azwar, 2010: 10) perilaku dilatarbelakangi oleh
dah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. kebutuhan individu yang bersangkutan.Sedan-
Mereka tidak menyadari bahwa dirinya belum gakan teori sosialiasa menyebutkan bahwa pe-
memiliki banyak pengalaman dalam menjalani nyimpangan perilaku adalah hasil dari proses
kehidupan yang penuh tantangan dan permasa- belajar. Edin H. Sutherland dalam (Narwoko
lahnnya. dan Susanto Ed, 2009: 112) penyimpangan ada-
Masalah sosial yang ditimbulkan oleh ting- lah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan
kah laku irasional remaja bukan hal yang baru, atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari
tetapi sudah ada puluhan tahun yang lalu. Kar- dari norma-norma yang menyimpang, terutama
tono (2008: 1) semua tipe kejahatan remaja itu dari subkultur atau diantara teman-teman seba-
semakin bertambah jumlahnya dengan semakin ya yang menyimpang. Selanjutnya teori Budaya
lajunya perkembangan industrialisasi dan urba- anak muda, dalam teorinya S. Coleman (1960-
nisasi. Hal ini dapat dilihat di lingkungan sosial 1965) tentang Youth Culture (budaya anak muda)
masyarakat dan hampir setiap hari berita perila- didasarkan pada pengamatannya terhadap anak-
ku penyimpangan remaja seperti pengedaran dan anak muda di Amerika Serikat pada saat itu,
pemakaian bahan-bahan narkotika, peristiwa ba- yang berbeda (menyimpang) pola perilakunya
nyaknya anak teller dan menenggak minuman- dari lazimnya terdapat pada kalangan orang
minuman keras, kecanduan obat bius, alkohol dewasa. Selanjutnya teori kontrol beranggapan
di tengah masyarakat yang dilakukan remaja bahwa penyimpangan merupakan hasil dari ke-
menghiasi berbagai media masa baik media ce- kosongan kontrol atau pengendalian sosial.Teori
tak seperti surat kabar, majalah maupun media ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap
elektonik seperti televisi, radio, internet. Peristi- manusia cenderung untuk tidak patuh pada hu-
wa bunuh diri, perkosaan, sek bebas, pencurian, kum atau memiliki dorongan untuk melakukan
penjambretan, penodongan, tawuran, perkelaian pelanggaran.
antar remaja yang berakhir dengan pembunuhan Mengingat betapa pentingnya peranan
selalu menjadi berita hangat.Hubungan seks para remaja sebagai generasi penerus masa depan
remaja semakin meningkat dan akibat perilaku bangsa, maka perilaku menyimpang remaja me-
seks bebas membuat mereka hamil dan tidak se- rupakan suatu masalah yang harus dicari akar
dikit yang melakukan aborsi. permasalahannya dan perlu dilakukan upaya cer-
Menurut Charlotte Buhler, remaja atau das untuk mencegah dan menanggulanggi ting-
“adolescent” dipakai untuk masa peralihan ke ma- kah laku menyimpang, rasa keingintahuan yang
turity yang berlangsung antara 18-20 tahun atau tinggi diarahkan pada tindakan yang bersifat po-
lebih. Sedangkan menurut Petro Bolss dalam sitif dalam menyongsong masa depannya. Hal

73
Wuryati / Journal of Educational Social Studies 1 (2) (2012)

itu mendorong penulis tertarik untuk melakukan Kartono (2008: 4) bahwa kenakalan remaja ini
penelitian tentang tingkah laku menyimpang disebut sebagai salah satu penyakit masyarakat
yang dilakukan remaja. Ketertarikan ini ditu- atau penyakit sosial. Penyakit sosial atau peny-
angkan dalam suatu tulisan ilmiah berupa tesis akit masyarakat adalah segala bentuk tingkah
yang berjudul “Fenomena Perilaku Menyimpang laku yang dianggap tidak sesuai,dengan norma-
Remaja di Kecamatan Rowosari Kabupaten Ken- norma umum, adat istiadat, hukum formal atau
dal”. tidak dapat diintegrasikan dalam pola tingkah
laku umum.
Metode Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang Re-
maja di Kecamatan RowosariKabupaten Kendal.
Desain penelitian yang digunakan adalah Dari berbagai macam perilaku menyimpang,
studi kasus yang menurut Pawito (2007: 143) me- maka bila diklasifikasikan terdapat perilaku me-
miliki karakter dinamis dalam penggunaannya nyimpang yang masih dapat diterima masyara-
untuk memperoleh gambaran mengenai berba- kat merupakan penyimpangan primer (Primary
gai persoalan menarik dalam kehidupan sosial. Deviation) dan terdapat perilaku menyimpang
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pe-
pendekatan kualitatif. nyimpangan sekunder (Secundary Deviation)
Perilaku menyimpang remaja sangat Tindakan merokok merupakan suatu pe-
komplek dan dinamis, sangat kecil kemungki- mandangan yang sangat tidak asing bagi remaja
nannya data dapat dijaring dengan metode pen- di Kecamatan Rowosari. Kegiatan merokok yang
elitian kuantitatif dengan instrumen yang terba- dilakukan oleh remaja biasanya di depan orang
tas seperti tes.Penggunaan pendekatan kualitatif, lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya
oleh penulis dimaksudkan untuk memahami pe- karena mereka sangat tertatik kepada kelompok
rilaku menyimpang secara lebih mendalam, den- sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan
gan menjaring kata-kata, tindakan dari subjek kelompoknya. Sebagaimana petikan hasil wa-
penelitian maupun informan yang mengetahui wancara AG bahwa saya merokok sejak kelas 1
atau menangani tindakan penyimpangan yang SD, pertama saya lakukan secara sembunyi-sem-
dilakukan subjek penelitian tentang faktor pen- bunyi dan lama-kelamaan saya lakukan secara
dorong (internal) dan faktor penarik (eksternal) terbuka baik di rumah, pada saat bermain bersa-
penyebab perilaku menyimpang dan tindakan ma teman-teman di luar maupun di sekolah.
preventif, represif dan kuratif yang telah dilaku- Sedangkan bentuk penyimpangan sekun-
kan. der berupa minum minuman keras, penggunaan
pil diluar dosis, pengedar pil destro, pemerko-
Hasil dan Pembahasan saan, seks bebas, pencurian /kriminalitas seper-
ti mencuri ayam, kendaraan dan barang-barang
Persepsi Masyarakat Terhadap Perilaku lainnya, kabel telepon, perampasan. Penyimpan-
Menyimpang Remaja. Perilaku menyimpang re- gan sekunder ini dapat merugikan atau memicu
maja sebagai bagian dari kemerosotan moral dan perbuatan yang menimbulkan kerugian pihak
merupakan peristiwa minimnya pembenaran lain.
yang dilakukan remaja terhadap norma-norma Faktor Ekternal Penyebab Perilaku Me-
moral, hukum, dan sosial yang berlaku dalam nyimpang Remaja di Kecamatan Rowosari.
masyarakat. perilaku menyimpang merupakan Secara rinci faktor ekternal penyebab perilaku
perilaku yang tidak dikehendaki masyarakat, se- menyimpang yang dilakukan Remaja di keca-
kolah dan negara seperti berbohong, mengendari matan Rowosari meliputi lingkungan keluarga,
kendaraan dengan klakson yang keras, membolos lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Di
sekolah, mencuri, mabuk-mabukan, hamil di luar mana ketiga hal itu sangat berpengaruh terhadap
nikah dan lainnya.Norma kesusilaan mengenda- kehidupan remaja.
ki agar tidak berbuat sesuatu yang menjerumus- Lingkungan keluarga dimulai dari sikap,
an diri sendiri sebagai manusia yang jelek, hina tingkah laku, jalan pikiran orang tua dalam ke-
dan tercela, sebaliknya agar tiap-tiap orang untuk hidupan keluarganya akan dijadikan model bagi
bersikap dan berbuat lebih baik dalam batinnya anak-anaknya, sebagaimana ditujukkan dari ha-
maupun dalam tindakannya. Selain melanggar sil wawancara dengan AG bahwa saya merokok
norma susila, perilaku penyimpangan juga tidak karena ketika saya masih kecil saya melihat ba-
sesuai dengan norma hukum.Tindakan pencuri- pak dan tetangga merokok sehingga lama-lama
an juga merupakan tindakan yang tidak sesuai timbul keinginan untuk mencobanya. Mereka
dengan norma agama. Sesuai dengan pendapat mendapatkan pengalaman merokok dari ling-

74
Wuryati / Journal of Educational Social Studies 1 (2) (2012)

kungannya, sebagaimana yang dikemukakan Jadi tidak heran kalau kenakalan yang terjadi
oleh Jon Lock dalam (Sarwono, 2011:43-44) pada anak remaja disebabkan karena lingkungan
bahwa seorang anak akan menjadi baik atau ja- masyarakat sebagaimana terungkap dari hasil
hat tergantung dari pengalaman. wawancara dengan remaja berinisial AG bah-
Orang tua adalah mentor pertama bagi wa mula-mula saya melihat tetangga mengeliting
anak dalam menjalin hubungan dan memberikan tembakau dicampur cengkeh di atas klobot lalu
kasih sayang secara mendalam baik yang bersifat di kelinting sehingga menjadi rokok lalu saya
positif maupun negatif. Hal ini ditunjukkan dari mempraktikkan bagaimana membuat rokok, ke-
hasil wawancara dari Oneng bahwa kakek dan mudian saya menghisapnya. Apabila lingkungan
nenek sering bertengkar saya tidak mau menden- masyarakat tidak kondusif, tidak ada suri taula-
garnya sehingga saya memilih bemain di tem- dan tentang sikap, perilaku dan tutur kata yang
pat teman untuk mencari suasana lain. Hal yang santun dari orang dewasa dan teman sebayanya,
sama ditunjukan dari hasil wawancara dengan re- akan lebih besar memberi peluang bagi anak me-
maja berinisial SF. “Bapak dan Ibu saya berteng- niru melakuan perilaku menyimpang atas norma
kar terus akhirnya Bapak dan Ibu saya cerai dan susila, norma agama dan norma hukum yang
saya ikut nenek. Bapak menikah lagi demikian berlaku.
halnya ibu, keduanya sudah tidak lagi memper- Media Elektronik membawa pengaruh
dulikan saya. yang sangat besar. Kehadiran media elektronik
Dalam hal organizing, sebagian orang tua seperti Hand Phone (HP) turut mempengaruhi
tidak mendelegasikan sebagian tugasnya kepada remaja melakukan perbuatan yang tidak sesuai
anak-anaknya sebagaimana hasil petikan wawan- dengan norma susila. Harga handphone yang
cara AG bahwa habis sekolah saya main bersama demikian murah dengan diikuti murahya harga
teman-temannya, saya tidak pernah membantu pulsa telephon, menjadikan HP hampir dimiliki
pekerjaan rumah secara rutin. Dengan semakin setiap remaja. Penggunaan HP disamping untuk
panjangnya waktu bersosialisasi bersama te- memperlancar komunikasi dalam kegiatan bis-
man—temannya maka pengaruh kelompok seba- nis, mempererat silaturohmi dengan relasi atau
ya menjadi lebih kuat sebagaimana yang dinyata- teman, remaja menggunkan HP sebagai media
kan oleh Greenberge, Ed dalam (Hurlock, 1900: untuk berkenalan dengan teman baru, sebagai
213) yang terpenting dan tersulit adalah menye- media untuk membuat kesepakatan berkencan
suaikan diri dengan meningkatnya pengaruh ke- dengan pacar maupun kenalan barunya, sebagai
lompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, media tukar data berupa file-file video atau foto-
pengelompokan sosial baru, nilai-nilai baru da- foto yang menampilkan adegan mesra. Video
lam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam mesra ada digengamnya, memudahkan remaja
dukungan dan penolakan sosial. Pemberian tugas dapat melihat setiap saat, hal ini dapat mengaki-
secara jelas kepada anak sesuai kemampuannya, batkan timbulnya keinginan remaja untuk men-
akan membuat anak belajar bertanggungjawab, coba mempraktikannya bersama pacarnya atau
melatih anak belajar mandiri, memberi keperca- kenalan barunya akhirnya menimbulkan keha-
yaan anak, melibatkan anak dalam setiap kegia- milan.
tan akan membuat anak merasa dibutuhkan. Demikian halnya dengan kemajuan tek-
Budaya membolos yang dilakukan oleh ke- nologi internet telah menyediakan berbagai ke-
lompok sebaya akan tranformasikan melalui pro- mudahan dalam mengakses berbagai macam in-
ses sosialisasi sehingga bila kelompoknya memi- formasi dan tersedianya berbagai fasilitas game
liki kebiasaan yang bersifat menyimpang, remaja online yang dapat memicu kreatifitas anak, ba-
akan dengan mudah menerima pembenaran, ke- nyaknya tugas yang diberikan guru serta mudah-
biasaan tersebut pada akhirnya akan diimpli- nya mendapatkan sarana koneksi internet den-
mentasikan pada dirinya sebagai rasa solidaritas. gan harga perjamnya cukup terjangkau memicu
Sebagaimana ditunjukan hasil wawancara Saiful remaja memanfaatkan internet untuk berbagai
bahwa pertama saya bolos diajak teman, sebagai keperluan melalui warnet, komputer atau laptop
rasa solidaritas lama-lama merasakan enak ak- maupun HP. Dan tanpa disadari pada saat men-
hirnya ketagihan. Sekolah sebagai tempat bela- gakses informasi tidak jarang disuguhi iklan-iklan
jar dalam berbagai hal apabila tidak ada disiplin yang berbahu pornografi yang menjadikan pena-
yang kuat maka tindakan penyimpangan remaja saran remaja untuk melihatnya. Pada gilirannya
seperti membolos akan dilakukan remaja beru- remaja dihadapkan pada berbagai pilihan yang
lang-ulang akhirnya menjadi kebiasaan buruk. tidak jarang menimbulkan pertentangan nilai
Di lingkungan masyarakat itulah anak/ dalam batin remaja. Lemahnya pengawasan dari
remaja menghabiskan sebagian waktu luangnya. masyarakat membuat remaja mengambil pilihan

75
Wuryati / Journal of Educational Social Studies 1 (2) (2012)

untuk melihtnya gambar-gambar tersebut. tingkah laku yang tidak semestinya dilakukan
Faktor-faktor internal perilaku menyim- dan akhirnya anak dapat melakukan perbaikan
pang pada Remaja di Kecamatan Rowosari, dan perubahan sikap menjadi lebih baik di waktu
diantaranya lemahnya pertahanan diri pada me- yang akan datang.
reka, mereka memiliki kepribadian yang lemah Tindakan terakhit adalah tindaklan ku-
dan tingkat solidaritas antar sesama cukup ting- ratif.Tindakan kuratif dilakukan bagi mereka
gi sehingga dengan mudah mendapat pengaruh yang mengalami depresi. Biasanya cara menga-
teman-temannya, bila mereka berkumpul dengan tasi depresi bagi remaja putri yang hamil di luar
anak-anak yang melakukan penyimpangan me- nikah adalah dengan melakukan hal-hal yang
reka akan bersama-sama melakukan tindakan ia anggap dapat mengurangi depresinya, seperti
penyimpangan, tindakan yang dilakukan dalam jalan-jalan, bermain games, melakukan hal-hal
kelompoknya akan menjadi kebiasaan dalam positf. Remaja putri yang hamil di luar menikah,
keseharian diluar kelompoknya. oleh keluarganya dinikahkan dengan orang yang
Disamping lemahnya pertahan diri, kesa- mengamilinya, sehingga anak yang dilahirkan
daran mereka untuk meng-implentasikan nilai- secara hukum ada yang mengakuinya. Pemerin-
nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dirasa tah menyelenggarakan pendidikan luar sekolah
masih kurang. Penghayatan terhadap ajaran aga- melalui UPTD meliputi pendidikan SD melalui
ma masih sangat minim sehingga anak dengan paket A, pendidikan SLTP melalui paket B, pen-
mudah melakukan tindakan yang sebetulnya me- didikan SLTP melalui paket C.
reka sudah mengetahuinya bahwa tindakan men-
curi, tindakan seks bebas adalah tindakan yang Simpulan
dilarang oleh agama manapun tetap saja dilaku-
kan oleh sebagian remaja. Berdasarkan uraian seperti tersebut di
Dampak perilaku menyimpang bagi diri re- atas dan hasil analisi tentang perilaku menyim-
maja adalah menjadi bahan pembicaraan teman, pang pada remaja Kecamatan Rowosari, dpat
lingkungan tempat tinggal, gejala depresi, tidak ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama,
naik sekolah, putus sekolah, pernikahan dini, di perilaku menyimpang merupakan perilaku yang
hukum pidana. Bagi Keluarga adalah rasa ber- tidak dikehendaki masyarakat, sekolah dan ne-
salah, rasa kecewa, rasa malu. Bagi masyarakat gara seperti berbohong, mengendari kendaraan
adalah dengan banyaknya remaja yang melaku- dengan klakson yang keras, membolos sekolah,
kan perilaku menyimpang membuat orang tua mencuri, mabuk-mabukan, hamil di luar nikah
yang memiliki anak remaja menjadi resah, kha- dan lainnya. Kedua, bentuk-bentuk perilaku
watir anak remajanya berteman dengan anak- menyimpangremaja di Kecamatan Rowosa-
anak yang melakukan tindakan menyimpang. ri Kabupaten Kendal yaitu penyimpangan
Penanggungalan perilaku menyimpang di- primer (Primary Deviation) dan penyimpangan
lakukan dengan tindakan prefentif, yaitu dengan- sekunder (Secundary Deviation). Ketiga, Fak-
orang tua meningkatkan pengawasan terhadap tor Penyebab Perilaku Menyimpang Remaja di
pergaulan anak-anaknya. Orang tua memilihkan Kecamatan Rowosari adalah faktor Eksternal
alternatif pendidikan ganda bagi anak-anaknya, dan internal. Keempat, dampak perilakume-
dengan memondokkan anak-anaknya. Anak nyimpang berakibat pada remaja itu sendiri dan
akan mendapatkan ilmu pengetahuan mereka masyarakat. Kelima, penanggulangan perilaku
dan sekaligus mendapatkan pelajaran agama se- menyimpang remaja dengan cara tindakan pen-
cara intensif. Perangkat desa melakukan penga- cegahan (preventif), tindakan tepresif, dan tinda-
rahan kepada warga masyarakat melalui kegia- kan kuratif.
tan PKK, Pengajian maupun pada saat ada acara Berdasarkan hasil penelitian bahwa pe-
hajatan di rumah warga. Polsek Rowosari beker- nyimpangan perilaku remaja bersifat sistemik,
jasa sama dengan pihak sekolah melakukan pen- banyak faktor yang mempengaruhi sehingga
garahan, penyuluhan kepada siswa siswi SMP upanya penanggulan bersifat intergrated dengan
dan SMA tentang narkoba dan zat aditif lainnya. pihak yang terkait. Beberapa pihak yang terkait.
Disamping prefentif, dilakukan pula tinda- Pertama, bagi remaja Carilah sumber informa-
kan represif, ini dilakukan di sekolah, masyara- si yang tepat dan dapat dipercaya dan gunakan
kat dan pihak yang berwajib. Misalnya keputusan waktu luang yang bermanfaat bagi masa depan
sekolah tidak menaikkan atau mengeluarkan dari anda dengan mengikuti berbagai kegiatan ekstra
sekolah karena sikap peserta didiknya yang me- di sekolah. Kedua, sebaikanya secara terus me-
langgar diharapkan anak dapat menyadari sikap, nerus mengawasi dan melakukan proses pendi-
dikan di rumah. Ketiga, bagi sekolahpembinaan

76
Wuryati / Journal of Educational Social Studies 1 (2) (2012)

perlu ditingkatkan dengan dilakukan pembinaan Maran, Rafael Raga. 1996. Manusia dan Kebudayaan
secara berkala oleh pihak sekolah kepada siswa dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
melalui kegiatan upacara dan meningkatkan Penerbit Yayasan Akselerasi
kerjasama dengan instansi yang terkait misalnya Masngudin, HMS. 2004. Kenakalan RemajaSebagai
Perilaku Menyimpang Hubungannya Dengan
Polres, Puskesmas dan lainnya. Keempat,peran
Keberfungsian Sosial Keluarga Kasus Di Pondok
serta masyarakat perlu ditingkatkan dalam me- Pinang Pinggiran Kota Metropolitan Jakarta
lakukan pengawasan dan pembinaan kepada re- Mustaqim. 2004. Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Keutu-
majanya.Kelima, pengawasan perlu ditingkatkan han Keluarga, dan Pola Asuh Orang Tua terhadap
oleh pihak terkait seperti dinas kesehatan terha- Perilaku Menyimpang Remaja di Kecamatan Kota
dap pengedaran obat dextro yang dilakukan oleh Jepara. Tesis Program Pascasarjana Universitas
penjual yang tidak memiliki ijin sebagai penjual Negeri Semarang
obat maupun apotik yang menjual obat dextro se- Moleong, L.J. 2011.Metode Penelitian Kualitatif. Band-
cara bebas tanpa menggunakan resep dokter. ung : PT. Remaja Rosdakarya
Notoatmodjo, Soekodjo & Sarono, Solita. 1985. Pen-
gantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Badan
Daftar Pustaka
Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kes-
ehatan Masyarakt Universitas Indonesia
Azwar, S. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.
Nurseno. 2009. Sociology. Solo: PT Tiga Serangkai
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Oemar, Ira.2012.Tewasnya 2 Remaja Kakak Adik Gan-
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT.Refika
tung Diri di Polsek.http://hukum.kompasiana.
Aditama
com/2012/01/08/tewasnya-2-remaja-kakak-
Gunarsa, Singgih dan Gunarso Y. Singgih.1998.
adik-gantung-diri-di-polsek/(diunduh tanggal
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakar-
10 Januari 2012)
ta: BPK Gunung Mulia
Riwan, Kusmiadi. 2004. Kenakalan Remaja, Peran Orang
Gunarso, Singgih, D. 2006. Bunga Rampai Psikologi
Tua, Guru dan Lingkungan. h t t p : / / w w w.
Perkembangan dari Anak Sampai Usia Lanjut. Ja-
ubb.ac.id (diunduh tanggal 28 Desember 2011)
karta: BPK Gunung Mulia
Sakdiyah, Fatatus. 2011. Dampak Teknologi Informasi
Hurlock, Elisabet, B. (1990). Developmetal Psychology: a
Dan Komunikasi Terhadap Perubahan Perilaku
lifespan approach. Boston:MCGraw-Hill
Siswa SMA Negeri 1 Demak.Thessis.Unnes
Hadisuwarno, Paulus. 2000. Mana Penyimpangan
Pasca Sarjana
Perilaku di Kalangan Remaja di Kotamadia
Sarwono dan Sarlito Wirawan. 1989. Psikologi Remaja.
Semarang (Studi Kriminologi).Fakultas Hukum
Jakarta : CV. Rajawali
Universitas Diponegoro. http://flash.undip.
Simanjuntak, B. 1984.Psikologi Remaja. Bandung:
asia/?author=1353 (diunduh tanggal 23 No-
TARSITO
vember 2011)
Stephen, J. B., John, P. H.and Xiaoyan, Yang2. 2005.
Kartono, Kartini. 2002. Patologi Sosial 2Kenakalan
“Parental and Peer Influences on the Risk of
Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Adolescent Drug Use”.The Journal of Primary
…………2008.Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Ja-
Prevention, Vol. 26, No. 6, November 2005 ( C_
karta: PT Raja Grafindo Persada
2005) DOI: 10.1007/s10935-005-0014-8
Kidwell, J.S. 1981. “Number of Sibling, Sibling Spac-
Sudarsono, 2004.Kenakalan Remaja, Prevensi, Reha-
ing, Sex and Birth Order: Their Effect on Per-
bilitasi, dan Resosialisasi. Jakarta: PT.Rineka
ceived Parent Adolescent Relationship”.Journal
of Marriage and the Family. No 5. 315-332 Cipta
Maja, D., Inge, B. W., and Anne Marie Meijerb. Sudibyo, Triono, Wahyu. 2011. Dua Desa di Kendal
2004.”The role of family and peer relations in Tawuran, Dua Tewas.http://news.detik.com/re
adolescent antisocial behaviour: comparison of ad/2011/09/11/000443/1719620/10/dua-de-
four ethnic groups. Department of Child and sa-di-kendal-tawuran-dua-tewas?nhl (diunduh
Adolescent Studies, Utrecht University, P.O. tanggal 30 Desember 2011)
Box 80. 140,3508 TC Utrecht, The Netherlands Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Band-
Department of Educational Studies, University ung: Alfabeta
of Amsterdam, The Netherlands”. Journal of ………….2010.Metode Peneltian Pendidikan Pendekatan
Adolescence, 27 (2004) 497–514 (diunduh tang- Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Al-
gal 12 Mei 2012) fabeta, Cetakan ke-5
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Yani, Achmad. 2012. Kekerasan anak salah siapa? Ja-
Usaha Nasional karta: Liputan6.com

77

Anda mungkin juga menyukai