Laporan elixirrrrrrXXXXXX
Laporan elixirrrrrrXXXXXX
Laporan elixirrrrrrXXXXXX
KELOMPOK : 1
PENYUSUN : 1. Alya Ramadhani Baladraf (066118159)
2. Rani Ruhajjah (066118161)
3. Nurgita Zamzamah (066118171)
4. Noor Afifah (066118179)
5. Reni Lestari (066118181)
DOSEN : 1. Septi Andini, M. Farm., Apt
2. Erni Rustiani, M. Farm., Apt
3. Rini Ambarwati,M.Si., Apt
4. Cyintia Widianingrum,M. Farm., Apt
5. Wilda Nurhikmah, S. Si, M. Farm., Apt
6. Asri Wulandari, S. Farm
ASISTEN DOSEN : 1. Melyartati 6. Erisa
2. Fitri Widya S 7.MonichaSri Mahesa
3. Suci Puspa 8. Mirna
4. Shinta Mustika febriana 9. NuhaDzikri
5. Rahma Dila Novianda
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
a. Mengetahui cara pembuatan sediaan eliksir dengan melihat pengaruh
kombinasi pelarut dan pengaruh surfaktan terhadap kelarutan suatu zat
b. Melakukan pengujian mutu sediaan eliksir
3
Eliksir teofilin ini ditujukan untuk anak-anak sehingga menggunakan dosis
untuk anak yaitu anak 1-9 tahun 4mg/kg BB setiap 6 jam dan anak 9-12 tahun 3
mg/kg BB setiap 6 jam dengan takaran sekali pakainya 5 ml (1 sendok takar).
(Depkes, 2007)
Dibuat dalam sediaan eliksir karena disebabkan oleh beberapa alasan.
Pemakaian ditujukan untuk anak-anak karena anak-anak sulit untuk menelan obat
dalam bentuk sediaan tablet, kapsul atau puyer, sehingga dibuat sediaan larutan
untuk meningkatkan akseptabilitas pasien. Selain itu dibuat sediaan larutan dalam
bentuk eliksir karena teofilin sukar larut dalam air tetapi agak sukar larut dalam
etanol. (Kemenkes RI, 2014)
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90% yang berfungsi
sebagai kosolven (pelarut) dan untuk mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol
berkisar antara 3% dan 4%, dan biasanya eliksir mengandung etanol 5-10%. Untuk
mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan utnuk pelarut, dapat ditambahkan
kosolven lain seperti gliserin, sorbitol, dan propilen glikol. Bahan tambahan yang
digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna, dan pewangi, sehingga
memiliki bau dan rasa yang sedap. Sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup
gula. (Syamsuni, 2007)
Perbandingan alkohol yang ada pada eliksir sangat berbeda karena masing-
masing komponen eliksir mempunyai sifat kelarutan dalam alkohol dan air yang
berbeda. Komponen eliksir terdiri dari bahan aktif dan eksipien yang terdiri dari air,
alkohol, pelarut lain sebagai kosolven, buffer pH, pemanis, perasa, dan pewarna.
Eliksir paling baik disimpan dalam wadah-wadah yang tertutup rapat, tahan cahaya
untuk menjaga terhadap temperatur yang berlebihan. Disebabkan karena eliksir
mengandung alkohol. (Ansel, 1989)
Dalam eliksir, diperlukan perhitungan Konstanta Dielektrik (KD) untuk
menentukan kepolaran suatu zat. Besarnya konstanta dielektrik menurut moore
dapat diatur dengan penambahan pelarut lain dengan polaritas yang berbeda.
(Ansel, 1989)
4
BAB II
METODE KERJA
2.1 Formula
Bahan F1 F2 F3
Teofilin 50 mg / 5 ml
Sorbitol 2% 1,5% 1,5%
Alkohol 10% 15% 20%
Natrium Siklamat 0,1 %
Natrium Benzoat 0,1 %
Pewarna Qs
Essence Qs
Aquadest Ad 200 ml
2.2.2 Bahan
1. Alkohol 5. Natrium Siklamat
2. Aquadest 6. Pewarna
3. Essence 7.Sorbitol
4. Natrium Benzoat
5
2.3 Preformulasi
PREFORMULASI ZAT AKTIF (Teofilin)
Zat Aktif Theophyllin (Teofilin) (FI V hlm. 1250-1251)
Struktur
6
termasuk didalamnya epinephrine HCl, levalterenol, bitartrat,
isoproterenol HCl dan Penicillin G potassium (ANESTESIA
AND ANAIGESIA Vol. 6, June 1982)
Keterangan lain Kegunaan : Spasmolotikum bronkial (FI V hlm. 1251)
Penyimpanan Dalam wadah tetutup baik (FI V hlm. 1251)
PREFORMULASI EKSIPIEN
1. Sorbitol
(HOPE
6th, p : 679 - 681)
Rumus molekul RM : C6H14O6 ; BM : 182,17 (HOPE 6th, p : 679 - 681)
Titik lebur 110 – 112o C dalam bentuk anhidrat
(HOPE 6th, p : 679 - 681)
Pemerian Sorbitol adalah D-glucitol yang tidak berwarna, berwarna putih,
kristalin, serbuk higroskopis, kemanisannya 50 – 60 % mendekati
sukrosa. (HOPE 6th, p : 679 - 681)
Kelarutan Kelarutan dalam air 1 : 0,5, praktis tidak larut dalam eter dan
klorofom, sedikit larut dalam metanol(HOPE 6th, p : 679 - 681)
Stabilita Bersifat inert dan kompatibel dengan hampir semua exipien. Stabil
di udara karena tidak ada katalis, pada kondisi dingin, asam encer
dan basa. Tidak mengalami penggelapan atau dekomposisi pada
7
saat suhu dinaikkan atau saat ada amina. Tidak mudah terbakar,
non korosif, dan tidak mudah menguap. Tahan terhadap fermentasi
oleh banyak mikroorganisme, sebaiknya pengawet ditambahkan
pada larutan sorbitol. Larutan dimpan pada wadah gelas, plastik,
aluminium dan anti karat. Larutan injeksi disterilisasi oleh autoklaf
(HOPE 6th, p : 679 - 681)
Inkompatibilitas Sorbitol akan membentuk kelat yang larut air dengan banyak ion
logam divalen dan trivalen pada kondisi basa dan asam kuat.
Penambahan cairan polietilen glikol pada larutan sorbitol dengan
agitasi yang kuat mengahasilkan sebuah lilin, gel larut air dengan
titik didih 35–400C. Larutan sorbitol akan bereaksi dengan besi
oksida sehingga menjadi tidak berwarna. Sorbitol mempercepat
degradasi penisilin pada larutan yang netral
(HOPE 6th, p : 679 - 681)
Keterangan lain Kegunaan :
Pemanis, humektan, penstabil, pengencer tablet dan kapsul, dan
anticaplocking agent (HOPE 6th, p : 679 - 681)
Penyimpanan Disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan
kering. (HOPE 6th, p : 679 - 681)
Kadar Larutan oral : 20-35% (HOPE 6th, p : 679 - 681)
penggunaan
2.Etanol
8
Titik lebur -
Pemerian Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun
pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC, mudah terbakar
(HOPE 6th, p 17)
Kelarutan Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua
pelarut organik (HOPE 6th, p 17)
Stabilita Larutan etanol encer disterilisasi dengan autoklaf atau dengan
filtrasi (HOPE 6th, p 17)
Inkompatibilitas Dalam kondisi asam, larutan etanol dapat bereaksi dengan bahan
pengoksidasi campuran alkali warnanya dapat menjadi gelap
disebabkan oleh reaksi dengan sejumlah residu aldehid. Garam
organik/akasida dapat mengendapkan dari larutan encer atau
dispersi. Larutan etanol juga inkompatibel dengan yang
mengandung alumunium dan dapat berpengaruh dengan sejumlah
obat (HOPE 6th, p 17)
Keterangan lain Kegunaan : pengawet, antimikroba, desinfektan, penetrrant kulit,
pelarut (HOPE 6th, p 17)
Penyimpanan Etanol disimpan di temapat sejuk (HOPE 6th, p 17)
Kadar Antimikroba : ≥10 %
penggunaan Kosolven larutan oral : sesuai dengan kebutuhan pasien (HOPE
6th, p 17)
Anak < 6 tahun : maksimal 0,5%
Anak 6-12 tahun : maksimal 5%
Anak > 12 tahun dan dewasa : maksimal 10%
(FDA)
9
3. Natrium benzoat
Sinonim Benzoic acid sodium salt; benzoate of soda; E211; natrii benzoas;
natrium benzoicum; sobenate; sodii benzoas; sodium benzoic acid.
(HOPE 6th p.627)
Struktur
Kelarutan Dalam suhu 20oC kelarutan dalam etanol 95% adalah 1:75
Stabilitas Larutan dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi. (HOPE 6th
p.628)
10
Inkompatibilitas Tidak compatible dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi,
garam kalsium dan logam berat, aktifitas pengawetnya berkurang
jika berinteraksi dengan kaolin. (HOPE 6th p.628)
Keterangan lain Asupan harian maksimal Natrium Benzoat menurut WHO adalah 5
mg/ kg berat badan. Efek sampingnya iritasi lambung,
ultikariahingga anafilaksis. (HOPE 6th p.628)
Penyimpanan disimpan dalam wadah yang tertutup, ditempat yang sejuk dan
kering. (HOPE 6th p.628)
4. Aquadest
11
uap air) pada suhu yang tinggi. Air juga dapat bereaksi dengan
logam alkali seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Selain
itu air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk
hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan bahan organik tertentu
dan kalsium karbida. (HOPE 6th p.766-770)
Keterangan lain Kegunaan: Pelarut untuk pembuatan produk obat-obatan dan
sediaan farmasi, tidak cocok untuk digunakan dalam pembuatan
produk parenteral. (HOPE 6th p.766-770)
Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup rapt. Jika disimpan dalam jumlah
besar, kondiri penyimpanan harus dirancang untuk membatasi
pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan. (HOPE 6th p.766-770)
12
9. Volume sediaan digenapkan hingga 200 mL, kemudian sediaan diaduk hingga
homogen.
10. Sediaan yang telah homogen tersebut dimasukkan ke dalam botol yang telah
dikalibrasi hingga batas kalibrasi lalu botol ditutup, diberi etiket dan dikemas.
13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
1. Suhu kamar
Straw Strawb Straw Strawber Strawber Strawber Straw Strawb Strawbery Strawbery Strawb Strawb Strawb Strawb Straw Straw Strawbe Strawbe
Bau bery ery bery y y y bery ery ery ery ery ery bery bery ry ry
0,910 0,910
BJ 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103
3 3
pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
14
2. Suhu panas
Straw Strawb Straw Strawber Strawber Strawber Straw Strawb Strawbery Strawbery Strawb Strawb Strawb Strawb Straw Straw Strawbe Strawbe
Bau bery ery bery y y y bery ery ery ery ery ery bery bery ry ry
0,910 0,910
BJ 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103
3 3
pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
15
3. Suhu dingin
Straw Strawb Straw Strawber Strawber Strawber Straw Strawb Strawbery Strawbery Strawb Strawb Strawb Strawb Straw Straw Strawbe Strawbe
Bau bery ery bery y y y bery ery ery ery ery ery bery bery ry ry
0,910 0,910
BJ 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103
3 3
pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
16
4. Cyling test
0,910 0,910
BJ 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,9103 0,770 0,9199 0,770 0,9199 0,9103
3 3
pH 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
17
5. Data Pengamatan Viskositas
Formula terbaik
RPM CP %Torsi
(2)
20 4.00 0,2
Viskositas awal 50 7.20 0,9
100 10,8 2.7
20 8.00 0.4
Viskositas akhir 50 10.4 1.3
100 11.6 2.9
3.2 Perhitungan
3.2.1 Perhitungan Bahan
Formula 1
200 𝑚𝑙
1. Teofilin : 50 mg × = 2000 mg ≈ 2 g
5 𝑚𝑙
2
2. Sorbitol : × 200 ml = 4 g
100
10
3. Alcohol : × 200 ml = 20 g
100
0,1
4. Na. siklamat : × 200 ml = 0,2 g
100
0,1
5. Na. benzoate : × 200 ml = 0,2 g
100
Formula 2
200 𝑚𝑙
1. Teofilin : 50 mg × = 2000 mg ≈ 2 g
5 𝑚𝑙
1,5
2. Sorbitol : × 200 ml = 3 g
100
15
3. Alcohol : × 200 ml = 30 g
100
0,1
4. Na. siklamat : × 200 ml = 0,2 g
100
0,1
5. Na. benzoate : × 200 ml = 0,2 g
100
Formula 3
200 𝑚𝑙
1. Teofilin : 50 mg × = 2000 mg ≈ 2 g
5 𝑚𝑙
1,5
2. Sorbitol : × 200 ml = 3 g
100
18
20
3. Alcohol : × 200 ml = 40 g
100
0,1
4. Na. siklamat : × 200 ml = 0,2 g
100
0,1
5. Na. benzoate : × 200 ml = 0,2 g
100
Formula 1
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
BJ = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
47,3740 𝑔 −24,1111 𝑔
BJ = = 0,770 g/cm3
25 𝑚𝑙
Formula 2
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
BJ = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
47,1108 𝑔 −24,1111 𝑔
BJ = = 0,9199 g/cm3
25 𝑚𝑙
Formula 3
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
BJ = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
46,8710 𝑔 −24,1111 𝑔
BJ = = 0,9103 g/cm3
25 𝑚𝑙
19
3.3 Grafik
3.3.1 Grafik pH
Grafik pH
7
6 6 6 6 6 6
6
4
pH
0
rabu kamis jumat sabtu senin selasa
Grafik Viskositas
3.5
2.5
% torsi
1.5
0.5
0
20 rpm 50 rpm 100 rpm
t0 ta
20
3.4 Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, dibuat formula sediaan larutan eliksir yang memiliki
bahan aktif Teofilin dengan bahan tambahan Etanol, , Sorbitol, Natrium benzoat,
Natrium siklamat, Perasa Strawberry, dan penambahan aquadest hingga volume
yang diinginkan.
Teofilin merupakan golongan obat keras dengan tanda lingkaran merah dengan
garis tepi hitam dan huruf K ditengah lingkaran yang menyentuh garis tepi
lingkaran. Obat ini adalah obat yang harus dibeli dengan resep dokter di Apotek
atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Dalam pembuatan eliksir teofilin, pelarut utama yang digunakan adalah Etanol.
Eliksir teofilin ini tidak dianjurkan untuk anak anak karena mengandung etanol
sebanyak 15 %. Penggunaan etanol pada sediaan untuk ditujukan kepada anak anak
maksimal 5% untuk anak usia 1-6 tahun.
Dalam pembuatan sediaan eliksir teofilin ini terdapat beberapa masalah.
Teofilin memiliki rasa yang pahit sehingga diperlukan penambahan pemanis seperti
sirupus simpleks yang dibuat dari sukrosa 65% dan air hingga 100%. Kemudian
untuk mencegah terbentuknya kristal gula (sukrosa) karena larutan sudah jenuh dan
gulanya kembali karena adanya penguapan, maka ditambahkan sorbitol untuk
mencegah terjadinya kristalisasi gula pada tutup botol. Lalu, sediaan digunakan
secara berulang (multiple dose) dan mengandung air serta gula yang dapat menjadi
media juga nutrisi bagi pertumbuhan mikroorganisme maka ditambahkan pengawet
atau antimikroba yaitu Natrium benzoat.
Seharusnya, penggunaan pengawet itu mengacu ada pH sediaan yang akan
dibuat, namun pada praktikum kali ini terjadi kesalahan pemilihan pengawet.
Karena pH dari Natrium benzoat adalah 2-5 sedangkan pH sediaan jadi adalah 6.
Sehingga mungkin kerja dari pengawet ini kurang efektif terhadap sediaan.
Untuk pengemasan, sediaan ini seharusnya dikemas dalam botol coklat karena
bahan aktif (Teofilin) sensitif terhadap cahaya dan akan menjadi warna kuning jika
terpapar cahaya dalam waktu lama. Volume sediaan harus sesuai dengan yang
tertera pada etiket dan harus memenuhi syarat volume terpindahkan. Sehingga
21
volume sediaan tiap botolnya dilebihkan 2%. Sediaan harus dijamin agar tidak
hilang selama proses pembuatan, maka jumlah volume sediaan dilebihkan 10%.
Untuk mendapatkan formula yang tepat dan memiliki akseptabilitas yang tinggi
terhadap pasien, maka perlu dibuat optimasi sediaan larutan eliksir sebanyak 1 botol
(100ml) hingga didapatkan fomula yang optimal. Teofilin stabil di berbagai pH
sehingga tidak perlu penambahan dapar untuk mempertahankan pH nya. Untuk
mendapatkan pH sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, ditambahkan
adjust pH berupa NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N secukupnya, bila perlu. Pada sediaan
ini, tidak perlu penambahan adjust pH karena pH sediaan sudah memenuhi
spesifikasi.
Dikarenakan sediaan sangat pahit, maka ditambahkan pemanis buatan yaitu
Natrium siklamat untuk meningkatkan rasa manis pada sediaan. Dalam sediaan
larutan biasanya ditambahkan perasa dan pewarna. Viskositas yang dihasilkan pada
awal sediaan dibuat hingga hari kelima mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan
alcohol yang ada dalam sediaan sebagian menguap dan pemanis nya mengalami
pengentalan. Seharusnya eliksir teofilin ini ditempatkan pada wadah botol yang
berwarna coklat sehingga tidak mengalami peruraian bahan. Viskositas pada hari
pertama adalah 2,7 % dan hari kelima 2,9 %. pH stabil pada angka 6.
22
BAB IV
KESIMPULAN
1. Hasil pengamatan pada evaluasi, sediaan dinyatakan memenuhi syarat
walaupun ada satu uji yang tidak memenui syarat, yaitu pada uji viskositas.
2. Evaluasi sediaan pH stabil
3. Formula terbaik adalah formula 2 yang memiliki rasa manis dibanding
formula lainnya
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25