Laporan Praktikum Kembang Kerut Tanah
Laporan Praktikum Kembang Kerut Tanah
Laporan Praktikum Kembang Kerut Tanah
INDEKS COLE
Dosen Pengampu :
GEOGRAFI
Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang
akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam
(natural material) dipermukaan bumi. Tanah sangat penting peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah adalah tempat makhluk hidup untuk
berpijak dan tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara
dan air sekaligus penopang akar agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Di bumi
ini terdapat berbagai jenis tanah. Jenis tanah menentukan tingkat kesuburan tanah
untuk ditumbuhi oleh tanaman. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi
oleh cuaca dan iklim.
Selain itu tanah juga mempunyai tiga dimensi ruang yaitu panjang, lebar
dankedalaman. Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas yang merupakan
hasilkarya factor-faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan
menampakkan profil yang berbeda.
Dalam analisis agihan besar zarah, bahan tanah halus dipisahkan lebih
lanjut menjadi tiga fraksi utama yaitu pasir, debu dan lempung. Fraksi tanah
ialah sekelompok zarah tanah berukuran diantara batas-batas tertentu (Notoh
adi prawiro, 1998).
Fraksi tanah ialah sekelompok zarah tanah yang berukuran diantara batas-
batas tertentu. Dalam analisis besar zarah, bahan tanah dapat dipisahkan lebih
lanjut menjadi tiga fraksi utama. Masing-masing fraksi mempunyai ukuran
dan sifat yang berbeda-beda yaitu:
1. Pasir (0,05 mm – 2,00 mm) bersifat tidak plastis dan tidak liat,
daya menahan air rendah, ukurannnya yang menyebabkan pori
akro lebih banyak, perkolas cepat, sehingga aerasi dan drainase
tanah pasiran relatif lebih baik.
2. Debu (0,002 mm – 0,05 mm) sebenarnya merupakan pasir
mikro dan sebagian besar adalah kuarsa. Fraksi debu
mempunyai sedikit sifat plastis dan kohesi yang baik.
3. Liat ( < 0,002 mm) berbentuk mika atau lempeng bila dibasahi
amat lengket dan sangat plastis, sifat mengembang dan
mengerut yang besar. Bila kering menciut banyak menyerap
energi panas, bila dibasahi terjadi pengembang volume dan
terjadi pelepasan yang disebut sebagai panas pembasahan
(Hardjowigeno, 1987).
Tanah secara umum mempunyai 2 (dua) sifat utama, yaitu sifat fisis dan
sifat mekanis.
Sifat fisis tanah yaitu sifat yang berhubungan dengan elemen penyusunan
massa tanah yang ada, misalnya volume tanah, kadar air, dan berat tanah. Dalam
keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu butiran padat (solid),
bagian air (water), dan bagian udara (air). Keberadaan materi air dan udara
biasanya menempati pada ruangan antara butiran/pori pada massa tanah tersebut.
Sifat mekanis tanah merupakan sifat perilaku dari struktur massa tanah
pada dikenai suatu gaya atau tekanan yang dijelaskan secara teknis mekanis.
Parameter kekuatan tanah terdiri dari kohesi, tegangan air pori negatif, bagian
butiran,kuat geser undrained (Aburizal et all, 2012).
Tujuan
10. Analisis
Pembahasan
Pengujian indeks properties tanah dilakukan untuk menguji sifat fisik atau
indeks properties yang meliputi kadar air, berat jenis tanah, berat isi tanah,
atterberg limit, dan analisa saringan. Data yang sudah didapatkan dari masing-
masing indeks properties kemudian diolah dan dianalisa untuk menentukan jenis
tanahnya. Berat jenis isi dan berat jenis partikel tanah digunakan untuk
menujukkan tipe tanah tertentu dalam suatu percobaan. Sedangkan menurut
pendapat Abror, dkk (2017), berat jenis tanah (BJ) pada setiap jenis tanah tertentu
memiliki kisaran ukuran baku yang menentukan menunjukkan bahan penyusun
tanah tersebut. Nilai BJ tanah apabila tanah mineral berkisar antara 2,6—2,7 g
cm-3 atau cenderung tinggi, sedangkan tanah organik umumnya berkisar antara
1,3-1,5 g cm-3.
Menurut Hanafiah (2007), pengertian bobot tanah merupakan
kerapatantanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan yaitu :
1. Kerapatan partikel (Bobot Partikel, BP) adalah bobot massa partikel padat per
volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 g cm-3 .
2. Kerapatan massa (Bobot isi, BI) merupakan bobot massa tanah kondisi
lapang yang dikering-ovenkan per satuan volume. Nila kerapatan massa tanah
berbanding lurus dengan tingkat kekerasan partikel-partikel tanah, makin
kasar makin berat.tanah lapisan atas yang bertekstur lait dan granuler
mempunyai BI anara 1,0—1,3 g cm-3 , sedangkan yang bertekstur kasar ber
BI antara 1,3—1,8 g cm-3 . BI air = 1 g cm-3 = 1 ton m3.
Menurut Hardjowigeno (2010), Beberapa tanah mempunyai sifat
mengembang (bila basah) dan mengerut (bila kering). Sifat mengembang dan
mengerutnya tanah disebakan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang
tinggi. Besarnya pengembangan dari pengerutan tanah dinyatakan dalam nilai
COLE (Co efficient of Linear Extensibilty) atau PVC (Potential Volume Change
= indeks pengembangan).
Pentingnya nilai COLE antara lain:
1. Jika COLE > 0,09 menujukkan bahwa tanah mengembang dan mengerut
dengan nyata, kandungan liat montmorillonit tinggi.
2. Jika COLE > 0,03 menujukkan bahwa tanah memiliki kandungan mineral liat
montmorillonit agak tinggi.
Kebenaran pengambilan contoh tanah sangatlah berpengaruh pada hasil
analisa tanah baik secara sifat fisik maupun sifat kimia tanah yang akan dilakukan
pengujian. Hal ini dikarenakan pada setiap jenis tanah tertentu, tersusun atas
bahan mineral dan bahan organik yang memiliki proporsi jenis, ukuran, dan
persentase bahan yang berbeda dan beragam macamnya yang menyusun tanah
tersebut. Terkait penyusun bagian-bagian tanah tersebut menentukan jenis tanah
yang terbentuk. Kandungan-kandungan bahan penyusun tanah tersebut akan
menunjukkan sifat-sifat yang berbeda pada sitiap jenisnya baik secara sifat fisik
maupun kimianya. Tanah yang tersusun atas bahan organik akan menunjukkan
sifat fisik berupa warnanya yang lebih gelap dibanding tanah dari bahan mineral.
Pada umumnya bahan mineral yang menyusun tanah akan memberikan warna
khas cenderung terang yang menujukkan kandungan bahan mineral dominan
adalm tanah tersebut. Secara kimiawi jika diuji dengan larutan H2O2, bahan
organik akan menghasilkan gelembung-gelembung pada tanah sedang bahan
mineral tidak. Sehingga setiap jenis tanah memiliki bahan penyusun yang
berbeda. Hal ini juga berkaitan dengan umur tanah yang digunakan sebagai
contoh tanah. Pada jenis tanah tertentu memiliki umur yang muda ,dewasa hungga
tua. Pada tanah muda kandungan paling banyak yaitu bahan organik misalnya
Entisol. Sehingga menimbulkan sifat dan reaksi pengujian kimia yang berbeda.
Pada tanah tua telah terjadi pencician dan kandungan hara tanah sedikit (miskin)
dan umumnya menunjukkan sifat masam. Misalnya tanah Ultisol yang tergolong
tanah tua. Begitupun dengan tanah dewasa yang merupakan tanah yang
produktivitasnya paling tinggi. Hal ini ketika dilakukan analisa secara sifat fiski
ataupun kimia akan menimbulkan tipe sifat yang berbeda. Ketepatan dalam
melakukan pengambilan contoh tanah dan pemilihan jenis tanah dilahan akan
menentukan dalam penganalisaan dari tanah tersebut akan termasuk jenis tanah
tertentu.
Pada praktikum kali ini menganalisa tanah dengan menggunakan Indeks
Cole. Sampel tanah yang diambil yakni di wilayah kecamatan kepanjen dengan
sampel kawasan persawahan dan pemukiman. Setelah mengambil sampel , tanah
kemudian di analisa dengan menggunakan indeks cole. Sampel tanah di dalam
ring dikeluarkan kemudian diberi aquades dan dimasukkan ke suntikan untuk
kemudia diukur derajat kerutnya ketika basah dan ketika kering. Pada sampel
tanah sawah basah panjangnya 11cm dan ketika kering menyusut menjadi 9,9cm,
pemukiman ketika tanah basah panjangnya 10,5cm, dan ketika kering menyusut
menjadi 10cm. Kedua sampel tanah tersebut merupakan latosol dan regosol, tanah
jenis ini sangat cocok untuk pertanian karena subur. Dilihat dari kondisi fisiknya
daerah kepanjen memang cocok untuk lahan pertanian
Kesimpulan
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
University.
137 in three diverse areas in eastern Australia”, Appl. Geogr., I3, p. 109 –
188.
- Foth, Henry. 2006. The Nature and Properties of Soils. The MacMillan
Company.
Hutan Alam disub DAS Genteng, Kabupaten Sumedang”. Vol. 3 (2) : 12-
2003. “Kandungan Inulin dari Umbi Dahlia Sp yang Ditanam pada Jenis
USA Company.
PT Pustaka Buana.