Laporan Hasil Praktikum PCR Kel 3
Laporan Hasil Praktikum PCR Kel 3
Laporan Hasil Praktikum PCR Kel 3
Disusun oleh :
Kelompok 3
I. Pendahuluan
Protein-protein atau asam nukleat dapat dipisahkan satu dari yang lain
atas dasar pebedaan muatan listrik. Elektroforesis agarose dapat digunakan
untuk memisahkan asam nukleat (atau fragmennya) yang bermuatan negatif
sesuai dengan arus listrik. Pada sistem elektroforesis tersebut, agarose
merupakan bahan media yang berfungsi sebagai alas/ medium pemisah yang
diletakkan antara anode dan catode alat elektroforesis. Medium pemisah tidak
bergerak (fasa stationer). Molekul yang ingin dipisahkan diletakkan pada
medium pemisah dan dibawa sesuai dengan muatan listrik oleh karena
medium pemisah direndam dengan larutan ionik. Molekul yang besar
bergerak lebih lambat dari pada molekul lebih kecil. Gel agarose disiapkan
dengan ethidium bromide yang mengikat dengan DNA (intercalater) dan
diperlihatkan warna oren kalau disinarkan dengan cahaya UV.
XP Cycler System
PCR Polymerase
Chain Reacton (PCR)
adalah suatu teknik
sintesis dan
amplifikasi DNA
secara in vitro.
Nano Drop
Fungsinya adalah
melihat secara digital
konsentrasi DNA yang
dimasukkan langsung
dari komputer
Gel Documentation
System
Elektroforesis Gel
3. Reagen Khusus:
Pasangan primer oligonukleotida sintetik mengapit urutan yang
akan diamplifikasi
Buffer PCR 5X (250 mM KCl, 50 mM Tris-HCl pH 8,3, 7,5 mM
MgCl2)
Campuran dari empat dNTP (dGTP, dATP, dTTP, dCTP) masing-
masing sebesar 2,5 mM (ultra murni DNTP set, Pharmacia # 27-
2035-01). DNTP campuran dibuat dengan volume 10 mM larutan
dari masing-masing empat dNTP terpisah yang digabung.
Taq DNA Polymerase (AmpliTaqTM, Perkin-Elmer/Cetus)
Minyak mineral ringan
Akrilamida (grade elektroforesis)
N, N’-Methylenebisacrylamide (grade elektroforesis, Ultra-
Pure/BRL, # 5516UB)
Amonium persulfat (Ultra-Pure/BRL, # 5523UA)
TEMED (N, N, N’N ‘Tetramethylethylenediamine, Ultra-Murni /
BRL, # 5524UB)
1. Ekstraksi DNA
a. Mengisi lembar kerja CHELEX yang sudah disediakan sesuai petunjuk
b. Mengambil tabung yang berisi 300ꭒ1 chelex 10% dari lemari
pendingin Setiap sample menggunakan 1 tabung celex, ditambah 1
tabung untuk kontrol. Gunakan sarung tangan dan mengambil larutan
chelex sesuai kebutuhan
c. Menandai setiap tabung yang berisi chelex menggunakan drawing pen
pada sisi atas dan samping, sesuai ID daftar sample dalam lembar kerja
chelex dan tanggal.
d. Menuangkan alqohol 96% kedalam gelas piala untuk merendam pinset
yang akan digunakan untuk mengambil sample. Mengangkat dan
memanaskan diatas lampu bunsen. Melakukan hal yang sama sebanyak
3- 4 kali
e. Setelah itu mengambil sample bakteri e.coli sebesar titik (sekecil
mungkin) kemudian memasukan kedalam tabung yang berisi chelex
f. Menghidupkan heating block atur suhu hingga 950 C. Dan memasukan
sample DNA kedalam heating block selama 30 menit.
g. Mengangkat sample DNA kemudian memasukan kedalam mesin
vortex selama 15 detik yang bertujuan untuk menghomogenkan zat
yang belum merata.
h. Setelah di vortex sample kemudian dispin selama 10 detik. Angkat dan
bandingkan dengan hasil awal. Maka akan terdapat super natan dan
chelex yang terpisah pada mikrotube
2. Cara Kerja PCR
a. Keluarkan reagen: Air, dNTP, buffer PCR, MgCl, Primer 1, dan Primer
2 dari freezer agar mencair.
b. Isi lembar kerja PCR dengan tanggal, jumlah sampel, tipe ekstraksi,dan
catatan lain.
c. Gandakan volume dari protokol baku dengan ID, Tanggal
bekerja,Primer (dimana ID (Identitas peneliti) + Tanggal bekerja +
Primer +kontrol positif PCR + kontrol negatif Chelex).
d. Tandai dan nomori tabung PCR dalam rack. Atur sampel sehingga
berada dalam pola yang berhubungan dengan tabung PCR yang
ditandai. Atur tabung ekstra untuk kontrol.
e. Setelah bahan cair, jentikkan setiap tabung dengan jari
untukmencampur, kocok isi hingga dasar tabung. Bila reagen hampir
habis,sentriguasi tabung untuk mendapatkan cairan sisa.
f. Buat Campuran Master Mix (MM) 1 gunakan mikropipet
DNA,tambahkan bahan sesuai dengan volume yang telah dihitung
dalamdaftar di lembar PCR di tabung 1.5 ml. Gunakan tip berbeda
untuksetiap penambahan reagen untuk menjaga agar tidak kontaminan.
Pipetnaik dan turun untuk mencampur reagen sepenuhnya.
g. Gunakan mikropipet DNA, buat Campuran Master Mix (MM) 1
dalamtabung 1.5 mL terpisah, tetapi jangan tambahkan Taq. Gunakan
tip berbeda untuk setiap penambahan reagen. Pipet naik turun
untukmencampur reagen sepenuhnya.
h. Gunakan mikropipet DNA, bagi 14 µl (MM) 2 ke dalam setiap
tabungPCR. Gunakan tip sama seluruhnya. Pipet ke dasar tabung dan
untukmenghindari gelembung pipet agak jauh dari dasar tabung.
i. Pindahkan DNA ekstrak Chelex dari ruang pendingin dan jika sentri
fugasi singkat untuk menghilangkan kondensasi dan/ataukonsentrat
butiran chelex. Gunakan pipet DNA rendah, tambahkan 1 pipet DNA
ekstrak untuk setiap tabung. Sampel-sampel ini termasuk DNA ekstrak,
kontrol positif PCR dan control negative Chelex. Ambildari atas setiap
ekstrak Chelex karena tambahan butiran Chelex akanmenghambat
Ganti tip untuk setiap sampel.
j. Ambil enzim Taq dan dengan hati-hati tambahkan Taq ke MM2.
Pipetnaik turun untuk mencampur.
k. Pindahkan tabung-tabung PCR sebelum memulai merunning PCR
kemudian tambahkan MM 2 ke setiap tabung sampel dan gunakan
tipyang berbeda pada setiap sampel.
l. Pilih dan mulai program PCR, setelah mesin PCR mulai
membacatinggalkan mesin dan tunggu hingga prosesnya selesai.
m. Setelah selesai, simpan sampel pada lemari pendingin
3. Cara Kerja Electroforesis
Hasil Elektroforesis
Hasil praktikum, dapat dilihat padagam
bar disamping bahwa ben/pitaterlihat
sangat jelas pada agarose,dan dapat
dihitung bahwa pitatersebut berada pada
urutan ke2 yang berarti 1000 pb.namun
hasil tersebut merupakan hasil dari
praktikum kloter pertama karena di
kloter kami hasilnya tidak nampak jelas.
Ekstraksi DNA
Sampel yang telah diberi reagen
MM1 kemudian dimasukkan kedalam
mesinPCR. Setelah itu ditambahkan
reagenMM2. Kemudian di running
sesuai prosedur
Manfaat PCR
PCR dapat digunakan untuk:
1. Amplifikasi urutan nukleotida
2. Menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang
mengalami mutasi
3. Bidang kedokteran forensik
4. Isolasi gen
5. DNA sequencing
6. Identifikasi forensik
7. Diagnosa penyakit
Comate sisir
VI. Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61186/Polymera
se.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/d
ocument/Prinsip%20Umum%20Pengujian%20DNA.pdf
https://blogs.uajy.ac.id/bihungoreng/2013/05/26/elektroforesis-gel-
agarose/