Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Auditing

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas remidi mata kuliah praktikum
audit

DISUSUN OEH:

DELLA OKTAVIA

14160191M

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan dunia usaha semakin berkembang. Pesatnya

perkembangan dunia usaha membuat pelaku bisnis meningkatkan kinerja

perusahaan, agar dapat mempertahankan perusahaannya serta dapat bersaing

dengan perusahaan lain. Selain mempertahankan di dunia usaha, perusahaan

dapat membuat suatu laporan keuangan yang digunakan sebagai informasi

kepada pengguna laporan. Pembuatan laporan keuangan tersebut harus sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan. Banyak perusahaan yang kurang

memperhatikan kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Perusahaan dapat menggunakan jasa audit yang dianggap independen

dalam memerikasa laporan keuangan. Betapa pentingnya menggunakan jasa

audit yaitu agar mengetahui bahwa laporan keuangan tersebut mengandung

kesalahan atau tidak, baik kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang

tidak disengaja seta agar laporan keuangan terhindar atau bebas dari salah saji

yang material. Profesi Akuntan Publik bertanggung jawab untuk menaikan

tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan. Sehingga pengguna laporan

keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar

pengambilan keputusan. Mengingat peranan akuntan publik sangat sangat

dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha, maka hal tersebut mendorong para

akuntan publik untuk memahami kode etik serta pelaksanaan etika yang

berlaku dalam menjalankan profesinya, sebagai akuntan publik,


profesionalisme merupakan syarat utama dalam profesinya. Karena selain

profesi yang bekerja atas kepercayaan masyarakat, kontribusi akuntan publik

terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor sangatlah penting dalam

jaringan informasi disuatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan

permasalahan yang berfokus kepada “Bagaimana pengertian Auditing, Serta

Profesi Akuntan Publik”

C. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pengertian auditing serta profesi akuntan

publik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Auditing

Menurut Konrath (2002:5) Auditing adalah suatu proses sistematis

untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi

tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan

tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan

dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Sukriso Agoes (2017:4) Auditing merupakan suatu

pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang

independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,

beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan

tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut.

B. Mengapa diperlukan Audit ?

Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan berbentuk

Perseroan Terbatas (PT) yang pemiliknya adalah para pemegang saham.

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit

oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena:

a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut

mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Karena laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya

kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan tersebut.
b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa

pengecualian dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin

bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan

disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia seperti SAK/ETAP/IFRS

c. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya

oleh pihak pajak dibandingan dengan yang didukung oleh laporan

keuangan yang belum diaudit.

C. Jenis Audit

Menurut Sukriso Agoes (2017:13) Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit

bisa dibedakan atas:

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh

KAP independen dengan tujuan agar dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran suatu laporan keuangan secara keseluruhan.

Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional

Akuntan Publik atau ISA atau panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan

memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia, Kode Etik Profesi

Akuntan Publik serta Standar Pegendalian Mutu.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang

dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaan

auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan

keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos


atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang

dilakukan juga terbatas.

D. Standar Profesi Akuntan Publik

1. Standar Auditing

Menurut PSA No. 01 (SA Seksi 150)

Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing. Prosedur berkaitan

dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkenaan

dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan

dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebu.

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut

Akuntansi Publik Indonesia (2011:150.1-150.2) terdiri atas sepuluh standar

yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu:

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusun laporannya, audit wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

saksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.


2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkungan

pengujian yang akan dilakukan

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalu inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan standar akuntansi yag berlaku umum di

Indonesia

2) Laporan auditor harus menunjukan atau menyatakan, jika ada

ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

standar akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat


pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat tanggung

jawab yang dipikul oleh auditor (IAPI, 2011:150.1 & 150.2)

2. Standar Aretasi

Dalam standar arestasi yaitu memberikan rerangka untuk fungsi atestasi

bagi jasa akuntan publik yang mencangkup tingkat keyakinan tertinggi

yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis

3. Standar Jasa Akuntansi dan Review

Standar jasa akuntansi guna memberikan rerangka untuk fungsi

nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan

review, termasuk didalamnya adalah Interpretasi Pernyataan Standar Jasa

Akuntansi dan Review (IPSAR)

4. Standar Jasa Konsultasi

Standar jasa konsultasi memberikan panduan bagi akuntan publik di

didalam penyediaan jasa konsultansi bagi masyarakat. Menyajikan

temuan, simpulan dan rekomendasi yang sifat dan lingkup pekerjaannya

ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya.

5. Standar Pengendalian Mutu

Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan

publik didalam melaksanakan pengendalian mutu jasa dengan mematuhi

berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar professional

Akutnan Publik dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang

diterbitkan oleh Kompartemen Akuntan Publik.


E. Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Kode etik profesi akuntan publik adalah pedoman bagi para anggota

institut akuntan publik indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab

dan objektif (Sukriso Agoes, 2017:69)

a) Pernyataan Etika Profesi

Saat itu Kode Etik Akuntan Indonesia terdiri atas enam pernyataan etika

profesi. Pernyataan tersebut adalah:

1. Pernyataan etika profesi Nomor 1 tentang INTEGRITAS,

OBJEKTIVITAS, DAN INDEPENDENSI

2. Pernyataan etika profesi Nomor 2 tentang KECAKAPAN

PROFESIONAL

3. Pernyataan etika profesi Nomor 3 tentang PENGUNGKAPAN

INFORMASI RAHASIA KLIEN

4. Pernyataan etika profesi Nomor 4 tentang IKLAN BAGI KANTOR

AKUNTAN PUBLIK

5. Pernyataan etika profesi Nomor 5 tentang KOMUNIKASI ANTAR

AKUNTAN PUBLIK

6. Pernyataan etika profesi Nomor 6 tentang PERPINDAHAN

STAF/PARTNER DARI SATU KANTOR AKUNTAN KE

KANTOR AKUNTAN LAIN


b) Prinsip etika profesi

Prinsip etika profesi, yang merupakan landasan perilaku etika profesional,

terdiri atas 8 prinsip yaitu:

1. Tanggung jawab profesi

2. Kepentingan umum

3. Integritas

4. Objektivitas

5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional

6. Kerahasiaan

7. Perilaku profesional

8. Standar teknis
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Auditing merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis

dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang

telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-

bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalam melakukan

pemeriksaan tersebut auditor harus sesuai dengan standar auditing serta harus

memperhatikan kode etik profesi. Pentingnya mengaudit laporan keuangan

yaitu agar laporan keuangan yang disajikan tidak mengandung kesalahan baik

yang disengaja maupun tidak atau bebas dari salah saji yang material dan

laporan dapan diyakini oleh pengguna laporan keuangan bahwa penyajian

laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia seperti SAK/ETAP/IFRS dan karena SPT yang didukung oleh

audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingan

dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit.

Adapun jenis-jenis audit yang ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit

tersebut bisa dibedakan atas: pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus,

dimana pemeriksaan umum yaitu suatu pemeriksaan atas laporan keuangan

dengan tujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

secara keseluruhan. Sedangkan pemeriksaan khusus yaitu suatu pemeriksaan

yang hanya sesuai dengan permintaan auditee dan pada akhir pemeriksaan

auditor tidak perlu memberi pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan


secara keseluruhan. Terdapat 5 macam standar profesional akuntan publik

yaitu salah satunya standar auditing, terdapat 3(tiga) kelompok standar

auditing yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar

pelaporan. Dalam kode etik profesi akuntan publik terdapat 6(enam)

pernyataan etika profesi dan terdapat 8(delapan) prinsip etika profesi yaitu

diantaranya prinsip etika profesi, yang merupakan landasan perilaku etika

profesional, terdiri atas 8 prinsip yaitu:

1. Tanggung jawab profesi

2. Kepentingan umum

3. Integritas

4. Objektivitas

5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional

6. Kerahasiaan

7. Perilaku profesional

8. Standar teknis
DAFTAR PUSTAKA

Sukrisno, Agoes 2017. Auditing. Jakarta. Salemba Empat

Myta. 2016 auditing dan profesi akuntan publik. http://mynewmyta.


blogspot.com/?m=0

Anda mungkin juga menyukai