Tugas Laprak
Tugas Laprak
Tugas Laprak
NPM : 1618011002
primer yaitu : suhu annealing 600, 650 dan 700 C pada Prob06 dan suhu
570, 620 dan 670 C pada Prob15§. Analisis DNA mikrosatelit dilakukan
di Laboratorium Serologi dan Molekuler UPT Forensik Universitas
Udayana, Bukit Jimbaran. Pada lokus Prob 06 semua suhu yang
digunakan dalam amplifikasi tidak menghasilkan pita-pita alel DNA
atau null alelle. Pada lokus Prob 15 § dengan menggunakan suhu 620C
menghasilkan alel 133 pb serta 137 pb. Pada suhu 570C tidak
menghasilkan pita-pita atau alel DNA dan pada suhu 670C pita DNA
yang dihasilkan berupa pita yang berbentuk smear (Rosiana,
Widhiantara, 2018).
3. SPEKTROFOTOMETRI
Definisi :
Spektrofotometri merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan dalam
menganalisis komponen-komponen yang terdapat dalam suatu bahan pangan yang di
konsumsi. Ada dua komponen bahan pangan yang utama, yaitu komponen makro dan
komponen mikro. Komponen makro terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan air.
Sedangkan komponen mikro terdiri dari vitamin, mineral, pigmen, dan komponen
organic lainnya. Sebelum menggunakan spektrofotometer, akan dibuat larutan standar
yang akan digunakan sebagai acuan dalam menetukan nilai absorbansi dari suatu
sampel (Chandra, Irwan, 2018).
Prinsip Kerja :
Kadar besi pada padi selama fase pematangan dan pada lingkungan sekitar
padi yaitu tanah maupun air ditentukan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis. Sampel padi, tanah, dan air didestruksi terlebih dahulu untuk
mendapatkan ion besi. Pengukuran dilakukan dengan mereaksikan ion besi
dengan pengompleks 1,10-fenantrolin sehingga terbentuk senyawa
kompleks besi(II)-fenantrolin. Panjang gelombang maksimum yang didapat
sebesar 509 nm dan nilai regresi pada kurva kalibrasi r = 0,9951. Terdapat
10 variasi hari yang berada dalam fase pematangan padi (52 hari, 63 hari,
67 hari, 71 hari, 77 hari, 81 hari, 85 hari, 90 hari, 95 hari, 98 hari) di setiap
sampel yang dianalisis (padi, tanah, dan air) kadar besinya. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kadar besi di dalam padi memiliki korelasi dengan
kadar besi pada tanah temapat menanam padi dan tidak memiliki korelasi
dengan kadar besi di dalam air yang digunakan untuk mengairi padi
tersebut. Padi memiliki kadar besi tertinggi saat berumur 77 hari yaitu
sebesar 0,565 mg (564,325 ppm) dan memiliki kadar besi terendah saat
berumur 90 hari yaitu sebesar 0,306 mg (Dianawati, Sugiarso, 2015).
Risma W, Dudi H, Hermin P, Anto B. 2014. Kloning Gen pcbC dari Penicillium chrysogenum
ke dalam Plasmid pPICZA untuk Pengembangan Produksi Penisilin G. Bioma. 16(1):33-8.
Tiana M, Bonar C, Sri A. 2014. Deteksi Gen Resistensi Ampisilin (bla) pada E. coli Isolat
Klinik dengan Metode PCR. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 3(3):98-106.
Suleyman A. 2015. A short history, principles, and types of ELISA, and our laboratory
experience with peptide/protein analyses using ELISA. Elsevier.
http://dx.doi.org/10.1016/j.peptides.2015.04.012
Wayan R, Gede W. 2018. Optimalisasi Produk PCR (Polymerase Chain Reaction) Pada
Analisa Keragaman Genetik Mikrosatelit Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua
sulphurea). Jurnal Media Sains. 2(1):37-42.
Xueyan Z, Long Y, Xiaomeng A, Qin L, Muxiao L, Zheng N, et al. 2019. Evaluation of
Babesia gibsoni GPI-anchored Protein 47 (BgGPI47-WH) as a Potential Diagnostic Antigen
by ELISA. Frontiers in Veterinary Science. https://doi.org/10.3389/fvets.2019.00333.
Daria K, Renata S, Rafal B, Alina W. 2019. Aplication of ELISA Technique and Human
Microsomes in the Search for 11-Hydroxysteroid Dehydrogenase Inhibitors. Biomed
Research International. https://doi.org/10.1155/2019/5747436.