Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Peta Tektonik Kepulauan Indonesia dan Sekitarnya (Bock, 2003).
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke utara dan menyusup ke bawah
Lempeng Eurasia karena Lempeng Indo-Australia merupakan lempeng samudra yang
memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan lempeng benua sehingga lempeng samudra
akan menunjam di bawahnya. Adanya akumulasi energi hasil desakan akibat pertemuan
dua lempeng yang melampaui batas elastisitasnya mengakibatkan muncul bidang patahan
atau sesar. Sesar adalah pergeseran antara dua blok batuan baik secara mendatar, ke atas
maupun relatif ke bawah blok lainnya. Pergeseran antar blok mengakibatkan adanya
akumulasi energi, sehingga menimbulkan gempabumi. Hal ini menunjukkan bahwa
kawasan sesar atau patahan merupakan zona yang rawan terhadap gempabumi.
Daerah Lombok menjadi salah satu daerah yang rawan terjadi bencana Gempa
bumi. Daerah penelitian yang diambil yaitu kabupaten Lombok barat desa Taman Ayu
merupakan daerah yang terdiri dari persawahan dan merupakan daratan rendah.
Berdasarkan peta geologi, di daerah tersebut terdapat sesar. Pengertian sesar yang
dimaksudkan adalah struktur geologi yang terbentuk karena terdapatnya dislokasi atau
patahan yang memotong bidang-bidang perlapisan antar batuan. Pada umumnya bidang
sesar terisi oleh fluida atau mineral yang relatif lebih kondusif dari batuan di sekitarnya
(Hendrajaya dkk, 1993). Adanya sesar ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan
metode geomagnet.
Gambar 1.2. Peta geologi pulau Lombok
Pada bulan Agustus tahun 2018 pulau Lombok dilanda bencana gempa bumi.
Daerah yang terkena dampak gempa salah satunya adalah desa Taman Ayu kabupaten
Lombok Barat, oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mengidentifikasi sesar
yang terdapat di daerah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pola sebaran anomali medan magnet di daerah penelitian.
2. Mengidentifikasi keberadaan sesar bawah permukaan dearah penelitian.
Deklinasi D adalah sudut antara utara magnetik dengan utara geografis, inklinasi I
adalah sudut antara bidang horizontal dan vektor medan magnetik total F, besar sudut diukur
dalam derajat. Medan Magnet bumi terdiri dari tiga bagian yaitu medan utama, medan luar,
dan anomali medan magnetik. Anomali magnetik merupakan target survei. Adanya anomali
magnetik menyebabkan perubahan dalam medan magnet total bumi dan dapat dituliskan
sebagai berikut :
HT = HM + HA (3)
Dengan HT adalah medan magnet total bumi, HM adalah medan magnet utama bumi
dan HA adalah medan anomali magnetik (Nuha dan Avisena, 2012).
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2019 sampai 27 Oktober 2019.
Bertempat di Jeranjang, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
3.3 Alat Penelitian
Adapun alat penelitian yg digunakan dala penelitian geomagnet ini adalah
No Nama Alat Kegunaan Jenis
1 Proton Precission Alat ukur kuat medan magnetik Hardware
Magnetometer GSM-19T v
7.0
2 GPS Menentukan titk lokasi Hardware
penelitian
3 Laptop Menyimpan dan mengolah data Hardware
4 Kamera Untuk keperluan dokumentasi Hardware
5 Microsoft Excel 2016 Mengkalkulasikan data Software
6 Surfer Menentukan kontur anomali Software
7 OASIS Montaj Mengolah data anomali Software
magnetik
8 Google Earth Pro Menampilkan lintasan Software
pengambilan data
Interpretasi data dilakukan untuk menarik kesimpulan dari penelitan. Untuk dapat
mengidentfikasikan sesar kita harus mengetahui lapisan batuan yang bisa dilakukan dengan cara
melihat nilai suseptibilitas batuan.
3.6 Diagram Alir Penelitian
Persiapan:
1. Mencari refrensi
2. Survey lokasi
3. Menyiapkan alat
Pengambilan data
Pengolahan data
menggunakan
software
Iterpretasi data
Kesimpulan
Pada peta terlihat nilai nT tertinggi yaitu 14.1 – 39.7 yang ditunjukkan dengan warna
merah muda pda peta. Nilai nT terendah berwarna biru muda sampai biru tua dengan
nilai nT -11.0 - -30.3. Terlihat warna pada peta manunjukkan anomaly pada lokasi
penelitian.
d. Peta Regional
Pada Gambar menunjukkan pemodelan sesar pada lokasi penelitian. Untuk nilai
suseptibilitas dari gambar di atas dapat dilihat pada table 4.1 berikut:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Data anomaly berhasil diperoleh yang ditunjukkan pada peta anomaly total
dengan nilai nT -95.8 – 1138.1.
2. Diduga terdapat sesar pada lokasi penelitian dengan jenis batuan, shale,
sandstone dan limestone.
5.2 Saran
Sebelum melakukan penelitian alangkah baiknya praktikan melakukan survey
lapan terlebih dahulu dan mempelajari bagian dan fungsi dari alat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, R. J. (1995). Potential Theory in Gravity and magnetic application,. Cambridge : Cambridge
University Press. Dippipo, R. (2012).
Telford, W.M., Geldart, L.P., dan Sheriff, R.E., (2004). Applied Gophysics Second Edition.
New York: Cambridge University Press.
Suparman, Yasa; 2010, Deliniasi Semburan Gas di Kabupaten Serang, Banten berdasarkan Data
Magnetik, Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Vol.5 No.2.