Pagt Kasus 1
Pagt Kasus 1
Pagt Kasus 1
(Kelompok 4 )
Dosen Pembimbing :
Tn B usia 50 tahun, suku Palembang, agama islam, pendidikan SMA, tampak lemah,
pasien berobat jalan dirumah sakit. Pasien seorang pedagang yang cukup sukses,
mempunyai seorang istri dan seorang anak yang belum berumah tangga dan tinggal
serumah dengan orang tuanya. Tapi semenjak sakit, pasien tidak dapat bekerja lagi,
sehingga usahanya diteruskan oleh anaknya. Saat ini pasien lebih banyak tinggal di
tempat tidur atau duduk di atas kursi rodanya karena kedua tungkainya lemah.
Sejak tiga bulan yang lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang lebih
lama dari biasanya, kadang-kadang melepeh makanannya. Dua bulan yang lalu pasien
mengeluh sulit menelan dan merasa makanannya tersumbat di kerongkongan. Kemudian
pasien berobat kerumah sakit, dokter mendiagnosa pasien menderita disfagia neurogenik,
paraparese ec suspect myelitis. Dokter menganjurkan untuk makan melalui pipa NGT,
yang disediakan oleh istrinya. Dua minggu yang lalu NGT dilepas, pasien mencoba
makan makanan melalui mulut berupa bubur sum-sum, bubur saring, havermut, susu dan
teh manis. Saat pasien kembali kontrol ke rumah sakit, dilakukan pemeriksaan
FEES/THT ( te menelan), hasilnya diketahui : bubur sumsum ( ada residu), bubur nasi
(ada residu), havermut (tidak ada residu), susu (ada aspirasi, air the manis (ada aspirasi).
Dokter menganjurkan untuk pasang NGT kembali, dan dirujuk ke dietesien untuk
tatalaksana gizi. Selanjutnya pasien mendapat terapi gizi dari dietesien.
Data-data pasien sebagai berikut : TB = 145,5 cm, BB = 42 kg, BB 3 bln lalu 45 kg. hasil
lab : Hb = 12 mg/dl, albumin = 3 g/dl (N 3,4 – 4,8 g/dl), kolestrol HDL = 30 mg/dl,
kolestrol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L . pola makan pasien
selama memakai NGT (sebelum lepas) istrinya sudah berusaha membuatkan makan
blenderized yang terdiri dari nasi tim 1 ½ p, tim ikan kakap atau tuna 2p, wortel atau
brokoli rebus 2p, tanpa minya dan garam, dengan pemberian 3 x 350 cc/hari, ditambah
susu 250 cc (2 x seminggu) yang terdiri dari: susu full cream 3 sdm, bubur kacang hijau
setengah gelas, dan telur dua butir. Hasil anamnesa gizi ( recall 24 jam) : E=800 kkal,
P=51 gr, L=27 gr, KH= 85 gr. Istri pasien belum mengetahui variasi bahan makanan lain
yang dapat digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan cair selain
blenderized dan komposisi zat gizi yang memenuhi kebutuhan gizi pasien. Lakukan
asuhan gizi mulai dari assessment.
KASUS 1
FORMULIR NCP
ASSESMENT GIZI
STANDAR
DATA TERKAIT GIZI PEMBANDING/NILAI MASALAH/GAP
NORMAL
TB : 145, 5 cm IMT menurut DEPKES RI : AD. 1.1.4 Penurunan BB
BB : 42 kg o Sangat kurus : <17 yang terjadi selama 3 bulan
Perubahan BB : turun 3 kg (dalam o Kurus : 17-18,5 terakhir
3 bulan) o Normal : 18,5-25
IMT : 19,90 o Gemuk : 25-27
o Sangat gemuk : 27
Biokimia
Na darah : 133 mEq/L Na darah : 135 – 144 mEq/L BD.1.10.1 Hemoglobin` :
Kalium: 5 mEq/L Kalium : 3,5-5 mEq/L Kadar Hb rendah
Kolesterol HDL: 30 mg/dl Kolesterol HDL: ≥ 60 Mg/dl
Kolesterol LDL: 50 mg/dl Kolesterol LDL: 130-150 mg/dl
Hemoglobin: 12 mg/dl Hb: 14-16 mg/dl
Albumin: 3 g/dl Albumin: 3,4 - 4,8 g/dl
DIAGNOSIS GIZI
NC.3.2 Perubahan berat badan Berkaitan dengan riwayat penyakit Ditandai dengan penuranan
tidak diharapkan pasien, disfagia neurogenic berat badan 3 bln lalu 45 kg
(kesulitan menelan) menjadi 42 kg.
Domain Behavior (NB) Berkaitan dengan istri terkait Ditandai dengan konsumsi
NB.1.1 kurang pengetahuan pengetahuan makanan yang makanan yang kurang
terkait makanan dan zat gizi bervariasi dan mengandung nilai bervariasi
gizi yang tinggi
INTERVENSI GIZI
Ditandai dengan jumlah asupan < 204,75 Memberi makanan yang padat energi
S
gr sehingga asupan terpenuhi.
Ditandai dengan konsumsi makanan yang Pemberian makanan yang bervariasi dan
S
kurang bervariasi bergizi seimbang