Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pagt Kasus 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok Hari : Kamis

MK. Proses Asuhan Gizi Terstandar Tanggal : 11 Oktober 2018

ASSESMEN GIZI DAN DIAGNOSIS GIZI


Disusun oleh :

(Kelompok 4 )

Azizah Indah Purwangsa (P031713411046)

Melia Husni (P031713411059)

Melia Putri Agfrilita (P031713411060)

Nabila Abiyyah (P031713411062)

Nuriani Kristiani (P031713411064)

Shisi Tridestia (P031713411074)

Wulan Puspita Ramadani (P031713411080)

Dosen Pembimbing :

Roziana, SST, M.Gizi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI TK 2B
2017/2018
Soal Kasus

 Tn B usia 50 tahun, suku Palembang, agama islam, pendidikan SMA, tampak lemah,
pasien berobat jalan dirumah sakit. Pasien seorang pedagang yang cukup sukses,
mempunyai seorang istri dan seorang anak yang belum berumah tangga dan tinggal
serumah dengan orang tuanya. Tapi semenjak sakit, pasien tidak dapat bekerja lagi,
sehingga usahanya diteruskan oleh anaknya. Saat ini pasien lebih banyak tinggal di
tempat tidur atau duduk di atas kursi rodanya karena kedua tungkainya lemah.

 Sejak tiga bulan yang lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang lebih
lama dari biasanya, kadang-kadang melepeh makanannya. Dua bulan yang lalu pasien
mengeluh sulit menelan dan merasa makanannya tersumbat di kerongkongan. Kemudian
pasien berobat kerumah sakit, dokter mendiagnosa pasien menderita disfagia neurogenik,
paraparese ec suspect myelitis. Dokter menganjurkan untuk makan melalui pipa NGT,
yang disediakan oleh istrinya. Dua minggu yang lalu NGT dilepas, pasien mencoba
makan makanan melalui mulut berupa bubur sum-sum, bubur saring, havermut, susu dan
teh manis. Saat pasien kembali kontrol ke rumah sakit, dilakukan pemeriksaan
FEES/THT ( te menelan), hasilnya diketahui : bubur sumsum ( ada residu), bubur nasi
(ada residu), havermut (tidak ada residu), susu (ada aspirasi, air the manis (ada aspirasi).
Dokter menganjurkan untuk pasang NGT kembali, dan dirujuk ke dietesien untuk
tatalaksana gizi. Selanjutnya pasien mendapat terapi gizi dari dietesien.

 Data-data pasien sebagai berikut : TB = 145,5 cm, BB = 42 kg, BB 3 bln lalu 45 kg. hasil
lab : Hb = 12 mg/dl, albumin = 3 g/dl (N 3,4 – 4,8 g/dl), kolestrol HDL = 30 mg/dl,
kolestrol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L . pola makan pasien
selama memakai NGT (sebelum lepas) istrinya sudah berusaha membuatkan makan
blenderized yang terdiri dari nasi tim 1 ½ p, tim ikan kakap atau tuna 2p, wortel atau
brokoli rebus 2p, tanpa minya dan garam, dengan pemberian 3 x 350 cc/hari, ditambah
susu 250 cc (2 x seminggu) yang terdiri dari: susu full cream 3 sdm, bubur kacang hijau
setengah gelas, dan telur dua butir. Hasil anamnesa gizi ( recall 24 jam) : E=800 kkal,
P=51 gr, L=27 gr, KH= 85 gr. Istri pasien belum mengetahui variasi bahan makanan lain
yang dapat digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan cair selain
blenderized dan komposisi zat gizi yang memenuhi kebutuhan gizi pasien. Lakukan
asuhan gizi mulai dari assessment.
KASUS 1

FORMULIR NCP

ASSESMENT GIZI

STANDAR
DATA TERKAIT GIZI PEMBANDING/NILAI MASALAH/GAP
NORMAL
TB : 145, 5 cm IMT menurut DEPKES RI : AD. 1.1.4 Penurunan BB
BB : 42 kg o Sangat kurus : <17 yang terjadi selama 3 bulan
Perubahan BB : turun 3 kg (dalam o Kurus : 17-18,5 terakhir
3 bulan) o Normal : 18,5-25
IMT : 19,90 o Gemuk : 25-27
o Sangat gemuk : 27

Biokimia
Na darah : 133 mEq/L Na darah : 135 – 144 mEq/L BD.1.10.1 Hemoglobin` :
Kalium: 5 mEq/L Kalium : 3,5-5 mEq/L Kadar Hb rendah
Kolesterol HDL: 30 mg/dl Kolesterol HDL: ≥ 60 Mg/dl
Kolesterol LDL: 50 mg/dl Kolesterol LDL: 130-150 mg/dl
Hemoglobin: 12 mg/dl Hb: 14-16 mg/dl
Albumin: 3 g/dl Albumin: 3,4 - 4,8 g/dl

Klinis/Fisik PD.1.1.5 Sistem Pencernaan


Penampilan keseluruhan : tampak : Sulit menelan
lemah PD.1.1.4 Extremities, otot
Sistem Pencernaan: sulit menelan dan tulang : kedua tungkai
lemah.
Riwayat Individu
umur: 50
jenis kelamin: laki laki
Suku: Palembang
Edukasi: SMA
Mobilitas: banyak tinggal ditempat
tidur atau duduk diatas kursi roda
Keluhan pasien:
- 3 bulan yang lalu mengeluh
ketika makan memerlukan
waktu yang lebih lama dari
biasanya, kadang kadang
melepeh makanannya
- Dua bulan yang lalu pasien
sulit menelan dan merasa
makanannya tersumbat
dikerongkongan
- Kedua tungkai melemah

Dietery History Energi = 30 x BB aktual FH.1.1.1.1 Asupan energi


Energi total: 800 kkal =30 x 42 total : Inadekuat energi
jumlah makanan: 1050 cc ( nasi tim = 1260 kkal FH.1.2.2.5 Variasi makanan :
½ p, tim ikan kakap 2p, Protein = 15% x 1260 Kurang bervariasi
wortel/brokoli rebus 2p) = 189 kkal / 4 FH.4.1.1 Area dan tingkat
Jenis makanan: makanan = 47,25 g pengetahuan : Rendah
blenderized
Lemak: 27 g Lemak = 20% x 1260
Protein: 51 g = 252 kkal /9
Karbohidrat: 85 g = 28 g
Sumber karbohidrat = nasi tim 1 ½ p KH = 65% x 1260
Akses enteral: NGT = 819 kkal / 4
Variasi makanan tidak bervariasi = 204,75 g
Pengetahuan makanan istri kurang.

DIAGNOSIS GIZI

PROBLEM ETIOLOGI/AKAR MASALAH SIGN/SYMPTOM


Domain Intake (NI) -Berkurangnya kemampuan untuk Ditandai dengan jumlah
NI.1.4 Asupan energi inadekuat mengkonsumsi energi dalam asupan < 204,75 gr
jumlah cukup. Kekurangan makanan padat
-Kurangnya pengetahuan tentang energi
makanan dan zat gizi terkait Ketidakmampuan
asupan energi. mengkonsumsi makanan atau
cairan.

Domain Klinis (NC) Berkaitan dengan riwayat Ditandai dengan sering


NC.1.1 Kesulitan menelan penyakit pasien, disfagia melepeh makanannya dan
neurogenic. merasa makanannya
tersumbat dikerongkongan

NC.3.2 Perubahan berat badan Berkaitan dengan riwayat penyakit Ditandai dengan penuranan
tidak diharapkan pasien, disfagia neurogenic berat badan 3 bln lalu 45 kg
(kesulitan menelan) menjadi 42 kg.

Domain Behavior (NB) Berkaitan dengan istri terkait Ditandai dengan konsumsi
NB.1.1 kurang pengetahuan pengetahuan makanan yang makanan yang kurang
terkait makanan dan zat gizi bervariasi dan mengandung nilai bervariasi
gizi yang tinggi
INTERVENSI GIZI

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

NI.1.4 Asupan energi inadekuat Meningkatkan asupan energi menjadi 80%


P
dari kebutuhan

Berkaitan dengan konsumsi makanan


Memberikan edukasi pemahaman jenis
E yang tidak bervariasi dan berbentuk
makanan yang bervariasi dan beragam
cairan

Ditandai dengan jumlah asupan < 204,75 Memberi makanan yang padat energi
S
gr sehingga asupan terpenuhi.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

NC.1.1 Kesulitan menelan


P Tidak dapat diintervensi dietision/ ahli gizi

Berkaitan dengan disfagia neurogenik


E Tidak dapat diintervensi dietision/ ahli gizi

Ditandai dengan sering melepeh


makanannya dan merasa makanannya Pemberian makanan melalui pipa NGT
S
tersumbat dikerongkongan dengan bahan makanan yang bervariasi
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

Mempertahankan berat badan agar tidak


NC.3.2 Perubahan berat badan tidak
P jatuh pada kondisi penurunan berat badan
diharapkan
yang drastis.

Berkaitan dengan disfagia neurogenik


E Tidak dapat diintervensi dietision/ ahli gizi

Mempertahankan asupan makanan yang


Ditandai dengan penuranan berat badan 3
S dikonsumsi pasien dengan bahan makanan
bln lalu 45 kg menjadi 42 kg.
yang beragam

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

Meningkatkan pengetahuan istri pasien


NB.1.1 kurang pengetahuan terkait
P tentang makanan yang bergizi seimbang dan
makanan dan zat gizi
bervariasi
Berkaitan dengan istri pasien terkait
Memberikan edukasi pemahaman tentang
E makanan yang bervariasi dan makanan yang bergizi seimbang
mengandung nilai gizi yang tinggi

Ditandai dengan konsumsi makanan yang Pemberian makanan yang bervariasi dan
S
kurang bervariasi bergizi seimbang

Anda mungkin juga menyukai