Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

5077 - (06) Delia Ayu Jane Baroque

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONDISI KANTIN DI SMA 1 KUDUS

DISUSUN OLEH :
Delia Ayu Jane Baroque
(06)

SMA 1 KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena taufik dan
hidayah-Nya saya dapat melaksanakan tugas makalah Geografi tentang penelitian geografi.
Dalam makalah ini, saya akan menjelaskan hasil penelitian saya tentang permasalahan di
lingkungan kantin.
Pembuatan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi.
Terlaksananya makalah ini, tidak terlepas dari dukungan, fasitilas dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Lukman Darul Fuadi, selaku guru mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1
Kudus
2. Semua pihak yang sudah memberi saran dan dorongan positif sehingga terbentuklah
makalah ini.
Walaupun saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi tidak ada gading yang tak
retak. Saya menyadari dengan sepenuh hati bahwa makalah ini memang jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan berbagai saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca dalam
menambah wawasan dan pengetahuan yang luas.

Kudus, 24September 2017

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantin merupakan sarana penunjang yang memunyai pengaruh yang cukup
penting dalam kegiatan di sekolah. Keberadaan kantin di sekolah adalah sesuatu yang
sangat dibutuhkan terutama oleh siswa. Banyak diantara siswa yang tidak sempat makan
di rumah , mereka makan di sekolah. Siswa juga banyak bersantai di kantin sekedar
mengisi waktu luang diantara jam belajarnya sambil menikmati makanan dan minuman di
kantin.
Maka tidak dapat dipungkiri pada saat jam istirahat berlangsung banyak siswa yang ingin
makan dan minum di kantin secara serempak . Siswa yang datang ke kantin lebih awal
mendapatkan tempat duduk sedangkan siswa yang datang belakangan tidak mendapatkan
tempat duduk karena kurangnya persediaan kursi dan meja kantin , ini menyebabkan
siswa jadi merasa risih.Padahal, kenyamanan siswa saat makan di kantin sangat
diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kantin di SMA 1 Kudus?
2. Apa dampak dari kondisi kantin yang baik dan buruk di lingkungan SMA 1 Kudus?

3. Apa solusi agar kondisi di SMA 1 Kudus menjadi lebih maksimal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi kantin yang ada di SMA 1 Kudus
2. Untuk mengetahui dampak dari kantin yang baik dan buruk di SMA 1 Kudus
3. Untuk mengetahui bagaimana cara agar kondisi kantin SMA 1 Kudus lebih maksimal.
D. Manfaat
 Bagi diri sendiri :
1. Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang kondisi pengelolaan
sampah di SMA Negeri 1 Kudus.
2. Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang akibat dari
pengelolaan sampah yang baik dan buruk.
 Bagi orang lain :
1. Menjadikan dasar untuk memecahkan masalah yang ada.
2. Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kantin sekolah.
3. Terciptanya kantin sekolah yang bersih sehingga para pembeli nyaman berada di
kantin sekolah.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Kantin merupakan sarana penunjang yang memunyai pengaruh yang cukup
penting dalam kegiatan di sekolah. Keberadaan kantin di sekolah adalah sesuatu yang
sangat dibutuhkan terutama oleh siswa. Banyak diantara siswa yang tidak sempat makan
di rumah , mereka makan di sekolah. Siswa juga banyak bersantai di kantin sekedar
mengisi waktu luang diantara jam belajarnya sambil menikmati makanan dan minuman
di kantin.

Menurut Wikipedia, Kantin merupakan sebuah ruangan dalam sebuah gedung


umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa
sendiri maupun yang dapat dibeli di sana.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kantin merupakan sarana penunjang yang
mempunyai pengaruh penting dalam kegiatan di sekolah yang dapat digunakan
pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dapat
dibeli sana.

B. Profil Sekolah

Gambar 1 foto SMA 1 Kudus


SMA Negeri 1 Kudus, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri
yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya
di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Kudus ditempuh dalam waktu
tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Namun, dalam tahun-
tahun tertentu dibuka juga kelas akselerasi dengan nama SCI (Siswa Cerdas
Istimewa) bagi para siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam menerima
pelajaran sehingga dapat menyelesaikan pendidikan sekolah dalam waktu dua
tahun pelajaran.
 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

 Visi

”Unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, memiliki keterampilan untuk hidup
mandiri, berkepribadian dan berakhlak mulia serta mampu bersaing secara global”.

 Misi

1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan, cinta
tanah air, orang tua, dan almamater.
3. Membentuk logika, kemampuan berpikir, semangat kompetitif, kreatif dan
inovatif.
4. Membentuk pribadi peserta didik siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi dan mandiri.
5. Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang sehat jasmani dan
rohani, memiliki rasa seni dan pemahaman budaya serta menumbuhkan rasa sportivitas.
 Tujuan dan Sasaran

1. Meningkatnya rata-rata UAN, dan jumlah lulusan yang dapat di terima di


perguruan Tinggi melalui PMDK/SMPTN serta yang mampu beradaptasi dengan
kehidupan sehari-hari di masyarakat.
2. Menumbuhkan kedisiplinan siswa agar memiliki kepribadian yang baik beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Tergalangnya kerjasama dan kekeluargaan yang baik antar komponen sekolah,
antar guru dan orang tua siswa, antar guru dan siswa maupun antar komponen sekolah
dengan masyarakat dalam rangka memajukan dunia pendidikan pada umumnya dan
SMA 1 Kudus pada khususnya.
4. Terbentuknya tim lomba yang mampu menjadi juara tingkat Internasional pada
khususnya dan juara tingkat Nasional pada umumnya.
5. Siswa mampu mengenal, menguasai dan menggunakan teknologi baru dan
penguasaan bahasa asing dengan baik dan lancar.

 Letak Astronomis
1100 36’ BT – 1100 50’BT dan 60 51’ LS – 7 016’ LS.

 Letak Geografis

Barat : Di sebelah barat SMAN 1 Kudus berbatasan dengan warung-warung


kecil dan parkiran.
Timur : Di sebelah timur berbatasan dengan kuburan kembar.
Selatan : Di sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya.
Utara : Di sebelah utara berbatasan dengan pemukiman warga.
 Kondisi Geografis

 Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Kudus untuk menunjang kegiatan


belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

 34 ruang kelas (dilengkapi LCD Proyektor dan 3 AC tiap kelasnya)


 Perpustakaan
 2 Laboratorium Biologi
 2 Laboratorium Fisika
 2 Laboratorium Kimia
 2 Laboratorium Komputer
 1 Laboratorium Bahasa
 1 Laboratorium Elektronika
 1 Laboratorium IPS
 Ruang Server
 Ruang Karawitan
 Ruang Seni Musik
 Ruang Bimbingan Konseling
 Ruang Tata Usaha
 Ruang Kepala Sekolah
 Ruang Guru
 Ruang TRRC
 Ruang Seni Tari
 Ruang Keagamaan (untuk siswa non-muslim)
 Sekretariat Palang Merah Remaja
 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
 Sekretariat Pramuka
 Sekretariat Kerohanian Islam
 Masjid Darul Ilmi
 Kantin
 Aula
 Lapangan Indoor
 Koperasi Pelajar
 Koperasi Pegawai Negeri
 Kamar mandi yang memadai

 Ekstrakurikuler

SMA Negeri 1 Kudus memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya :

 TaeKwonDo Garuda Smasa


 Golden Choir (GC)
 Nihon Go
 Pramuka Ambalan Jodhipati-Candrasari
 Pendidikan Bela Negara (PBN)
 Garuda Pencinta Alam (Gacila)
 Tilawah
 Kajian Ilmu Agama
 Pasukan Garuda Rajawali (PASGARA)
 Basket
 Bola Voli
 Sepak Bola
 Karate
 Teater
 Komputer
 Jurnalistik
 Karya Ilmiah Remaja (KIR)
 English Conversation Club (ECC)
 Seni Tari
 Karawitan

 Acara Tahunan

 Perayaan Hari Ulang Tahun SMA 1 Kudus


 SMASA EUFORIA (meliputi SMASA CUP, English Competition dan
Music Festival)
 Garuda Joca (Gebyar Kreatifitas Pemuda Jodhipati-Candrasari)
 Olimpiade PMR
 Lomba Keagamaan Gebyar Maulid
 Sarasehan Remaja Putri
 Widya Wisata ke Bali (kelas XI)
 PPS (Perpisahan dan Pentas Seni)
C. Isi
1. Kondisi kantin di SMA 1 Kudus

Kondisi mengenai kantin di SMA Negeri 1 Kudus yang dilakukan oleh


pihak sekolah kurang baik, karena masih kurangnya sarana dan prasarana yang
ada di kantin SMA 1 Kudus. Selain itu, kebiasaan yang dilakukan sebagian
masyarakat sekolah masih terbilang kurang baik, karena sebagian masyarakat
sekolah SMA 1 Kudus masih kurang berpartisipasi dalam membuang sampah
pada tempatnya
Kondisi Kantin SMA 1 Kudus kurang bersih, terbukti dengan kurangnya
kepedulian para pembeli terhadap kantin SMA 1 Kudus, biasanya para siswa
meninggalkan bungkus makanannya di meja. Selain itu, ruang Kantin SMA 1
Kudus kurang luas, tidak seimbang dengan banyaknya jumlah siswa di SMA 1
Kudus. Kemudian, Kantin SMA 1 Kudus sangat kotor, biasanya para siswa yang
menjatuhkan minuman atau makanannya enggan untuk membersihkannya,
sehingga lantai kotor, karena terinjak – injak oleh para pembeli. Serta kurangnya
sarana dan prasarana yang terdapat di Kantin SMA 1 Kudus, misalnya :
1) Kurangnya jumlah meja dan kursi yang tidak seimbang dengan
jumlah siswa di SMA 1 Kudus.
2) Tidak adanya fentilasi/ sirkulasi udara, sehingga asap dapur
menyebar keseluruh ruangan dan menyebabkan susana kantiin
panas.
3) Masih menggunakan atap asbes, sehingga tidak dapat menyerap
panas yang mengakibatkan suasana kantin panas.
4) Tidak adanya kipas angin atau sejenisnya demi kenyamanan para
pembeli.
2. Dampak dari kondisi kantin yang baik dan buruk di lingkungan SMA 1 Kudus
 Dampak dari kantin yang baik :

1) Memberikan kenyaman kepada para pembeli untuk makan, baik


makanan yang dibawa sendiri maupun yang dapat dibeli di sana.
2) Tidak menimbulkan penyakit terhadap para pembeli. Karena
kantin yang baik dan bersih tidak akan ada bakteri yang
berkembang biak disana.
3) Mendorong para pembeli untuk makan, baik makanan atau
minuman yang dibawa ataupun yang dapat dibeli disana.
4) Membuat tampilan kantin menjadi menarik dan bagus untuk
dikunjungi.
 Dampak dari kantin yang buruk/ kurang sehat :

1) Membuat para pembeli enggan untuk mengunjungi kantin tersebut,


apalagi untuk makan, baik makanan atau minuman yang dibawa
ataupun yang dapat dibeli disana.
2) Menimbulkan bibit penyakit, sehingga para pembeli rentan
terhadap penyakit.
3) Tidak memberikan kenyaman kepada para pembeli untuk makan,
baik makanan atau minuman yang dibawa ataupun yang dapat
dibeli disana.
4) Mengakibatkan kantin terlihat kumuh dan tidak menarik pehatian
para pembelinya.

3. Cara mengatasi/ solusi agar kondisi kantin di SMA 1 Kudus lebih maksimal
 Pihak sekolah memperbaiki sarana dan prasarana kantin di SMA 1 Kudus
 Saling mengingatkan terhadap sesama para pembeli untuk selalu menjaga
kebersihan kantin
 Perlu meningkatkan kesadaran para pembeli agar mau menjaga kebersihan
kantin.
 Memberi kipas angin
Dengan memberi kipas angin, sirkulasi udara di kantin menjadi lebih
lancar. Setidaknya, dengan adanya kipas angin, maka walaupun sedikit,
pasti akan lebih baik.
 Membuat fentilasi
Membuat fentilasi memiliki tujuan yaitu supaya sirkulasi udara yang masuk
lancar. Udara dapat masuk dengan bebas.
 Mengganti atap asbes dengan atap yang dapat menyerap panas.
Atap asbes tidak dapat menyerap panas. Maka dengan digantinya atap
kantin, setidaknya dapat mengurangi hawa panas di kantin SMA 1 Kudus.
D. Hipotesis
Sebelum mengambil data dengan cara wawancara dan observasi, saya mengambil
kesimpulan sementara bahwa kondisi kantin SMA 1 Kudus kurang sehat yang
disebabkan oleh kurang kepedulian para pembeli untuk menjaga kebersihan kantin SMA
1 Kudus.
E. Teknik dan Metode Penelitian
Teknik dan metode yang saya gunakan :
Saya menggunakan teknik wawancara dan observasi.
Saya melakukan wawancara pada hari Kamis, tanggal 16 November 2017 pada pukul
19.00 – 19.30 pada teman – teman saya dengan pertanyaan :
“Menurutmu, kondisi kantin sekolah sudah baik atau belum? Sebutkan alasannya”

Saya melakukan observasi dengan mengamati banyaknya siswa yang mengunjungi


kantin. Saya mengamati berapa banyak siswa yang makan di kantin dan yang tidak
makan di kantin.
F. Hasil Penelitian
 Data Kualitatif
Dari hasil wawancara saya, saya mendapat informasi bahwa 10 teman saya menyatakan
kondisi kantin SMA 1 Kudus kurang sehat.
 Data Kuantitatif
Nama Siswa Kondisi kantin SMA 1 Kondisi kantin SMA 1
Kudus sudah baik Kudus kurang baik
Nurriya Ya
Yuka Ya
Adisty Ya
Nisfa Ya
Inne Ya
Rania Ya
Ferdy Ya
Vira Ya
Arin Ya
Tegar Ya

Dari data diatas, 100% siswa yang saya wawancarai menyatakan bahwa kondisi kantin
SMA 1 Kudus kurang baik.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari data-data dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi kantin
SMA 1 Kudus memang kurang baik, terbukti dengan berbagai wawancara terhadap
teman – teman saya. Rata-rata pengunjung kantin lebih memilih tidak makan di kantin
daripada makan di kantin.
A. Saran
a. Sebaiknya sekolah menindaklanjuti pengelolaan kantin agar siswa merasa nyaman
berada di kantin.
b. Sebaiknya para pembeli saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga
kebersihan kantin
c. Sebaiknya kita selalu menjaga kebersihan kantin agar selalu sehat.
DAFTAR PUSAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantin
http://udibloger.blogspot.co.id/2013/07/pendahuluan-makalah-tentang-kantin.html

Anda mungkin juga menyukai