ANTRAKINON
ANTRAKINON
ANTRAKINON
PRAKTIKUM FITOKIMIA
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ANTRAKINON
(Ekstrak Rheum officinale L.)
1.1 TUJUAN
Pada prinsipnya hidrokarbon jenuh terjerap sedikit atau tidak sam sekali, karena itu
bergerak paling cepat. Penjerapan hidrikarbon tidak jenuh meningkat dengan
meningkatnya jumlah ikatan rangkap dan ikatan rangkap terkonyugasi. Oleh karena itu
untuk pemisahan, harus digunkan suatu penjerap yang aktif dan pelarut pengembang
yang kurang polar (Stahl,1985).
Tabel 1 : Deret eluotropi (efek elusi naik mulai dari atas ke bawah)
Pelarut Td ⁰C/760 torr Tetapan Viskositas Cp
pengembang dielektrik € pada 20⁰C
pada 20⁰C
(Stahl,1985).
I. Alat
Pipet
Tisu dan kain lap
Sudip
Label
Penjepit kayu
Aluminium foil
Pinset
Vial 10 ml
KLT
Plat kaca
Penangas Air
Tabung reaksi
Batang pengaduk
Corong
Corong Pisah
II. Bahan
Ekstrak Rheum officinale
Aquadest
Toluena
KOH
H2O2
Asam Asetat Glasial
Amonia Pekat
Kiesel gel GF 254
1.4 PROSEDUR KERJA
a. Reaksi warna
1. Uji Borntrager
1) Ekstrak sebanyak 0.3 gram diekstraksi dengan 10 ml aquadest, saring, lalu filtrat
diekstraksi dengan 5 ml dalam corong pisah.
2) Ekstraksi dilakukan sebanyak dua kali. kemudian fase toluena dikumpulkan dan
dibag menjadi dua bagian, disebut sebagai larutan VA dan VB.
3) Larutan VA sebagai blanko, larutan VB ditambah amonia pekat 1 ml dan
dikocok.
4) Timbulnya warna merah menunjukkan adanya senyawa antrakinon.
2. Uji Modofikasi Borntrager
1) Ekstrak sebanyak 0.3 gram ditambah dengan 5 ml KOH 0,5 N dan 1 ml H2O2
encer
2) Dipanaskan semalam 5 menit dan disaring, filtrat ditambah asam asetat glasial,
kemudian diekstraksi dengan 5 ml toluena.
3) Fase toluena diambil dan dibagi menjadi dua sebgai larutan VIA dan VIB.
4) Larutan VIA sebagai blanko, larutan VIB ditambah amonia pekat 1 ml.
Timbulnya warna merah atau merah muda pada lapisan alkalis menunjukkan
asanya antrakinon.
b. Kromatografi lapis tipis (KLT)
1. Sampel ditotolkan pada fase diam. Uji Kromatografi lapis tipis ini menggunakan :
Fase diam : Kiesel gel 254
Fase gerak : Toluena-etil asetat-asam asetat glasial (75:24:1)
Penampak noda : Larutan KOH 10% dalam metanol
2. Timbulnya noda berwarna kuning, kuning coklat, merah ungu atau hijau ungu
menunjukkan adanya senyawa antrakinon.
1.5 BAGAN ALIR
a. Reaksi Warna
1. Uji Borntrager
Fase toluena diambil dan dibagi menjadi dua larutan VIA dan VIB.