Fix Tesis DR Afridal
Fix Tesis DR Afridal
Fix Tesis DR Afridal
TESIS
AFRIDAL CASTRO
1704190019
PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
KEKHUSUSAN MANAJEMEN RISIKO
JAKARTA
AGUSTUS 2019
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
TESIS
AFRIDAL CASTRO
1704190019
PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
KEKHUSUSAN MANAJEMEN RISIKO
JAKARTA
AGUSTUS 2019
2
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 1704190019
3
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 1704190019
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hikmat serta
kekuatan kepada Penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan masa studinya dan
dipilih oleh Penulis adalah “Analisis Risiko Kinerja Poli Rawat Jalan di Klinik
Pratama Bina Husada Bakti”. Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat
nasihat dan petunjuk baik berupa saran maupun bahan referensi yang menunjang
topik penelitian yang dikaji. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepada orang tua yang selalu memberikan doa, motivasi serta perhatian dari
Kristen Indonesia.
memberi motivasi, semangat, pikiran, ide dan nilai nilai integritas dalam
membimbing penulis.
kedua saya yang dengan penuh kesabaran selalu memberi motivasi, semangat,
5
5. Ir. T. Sunaryo, MA, Ph.D, selaku dosen Magister Manajemen Pascasarjana
mengajar dan membagikan ilmu kepada Penulis, serta Penulis juga ingin
kepada Penulis.
8. Semua pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh Penulis
tesis.
Penulis menyadari bahwa proposal tesis ini masih jauh dari sempurna
dalam penyusunan dan masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penyajian
maupun perangkaian kata demi kata. Maka dengan kerendahan hati, Penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak. Penulis juga berharap semoga proposal tesis ini dapat bermanfaat bagi
Afridal Castro
6
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH
NPM : 1704190019
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : … Agustus 2019
Yang menyatakan
(AFRIDAL CASTRO)
7
ABSTRAK
Pasien yang berobat ke Klinik Pratama Bina Husada Bakti rata rata lamanya waktu
tunggu kurang lebih 95 menit dari datang berobat sampai pulang berobat tanpa
melakukan rujukan ke laboratorium atau ke radiologi. Hal itu termasuk waktu
yang lama dalam pasien menunggu antrian dan tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 tahun 2008 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang mengatur bahwa standart pelayanan
minimal rawat jalan yang harus dilaksanakan rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya antara lain jam buka pelayanan dimulai dari 08.00 sampai dengan 13.00
kecuali hari Jum’at dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 11.00, Kategori jarak
antara waktu tunggu dan waktu periksa yang diperkirakan bisa memuaskan atau
kurang memuaskan pasien antara lain yaitu saat pasien datang mulai dari
mendaftar ke loket, antri dan menunggu panggilan ke poli umum untuk
dianamnesis dan diperiksa oleh dokter, perawat atau bidan lebih dari 90 menit
(kategori lama), 30 – 60 menit (kategori sedang) dan ≤ 30 menit (kategori cepat).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Identifikasi proses bisnis kinerja poli
rawat jalan dengan melihat lamanya menunggu pasien di Klinik Pratama Bina
Husada Bakti adalah hingga 80 menit untuk pasien lama, sedangkan pada pasien
baru waktu tunggunya 65 menit. Kategori risiko yang terdapat pada Klinik
Pratama Bina Husada Bakti adalah risiko proses internal akibat kegagalan proses
atau prosedur (procedure risk) ada sekitar 10 (sepuluh) risiko; risiko manusia
(human error) ada sekitar 4 (empat) risiko; dan risiko sistem akibat penggunaan
teknologi dan sistem (technology and system risk) ada sekitar 2 (dua) risiko.
Mitigasinya adalah pada pendaftaran pasien menggunakan sistem online, melalui
sms ke nomor whatsapp yang disediakan oleh Klinik Pratama Bina Husada
Bakti,atau melalui melalui Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) yang merupakan
inovasi layanan system on line berbasis teknologi dan Informasi (IT). Selain
daripada itu, penambahan dokter yang bertugas menjadi 2 (dua) dokter umum
dalam 1 (satu) shift.
Kata Kunci: Risiko Operasional, Poli, Klinik Pratama Bina Husada Bakti.
8
ABSTRAK
Patients who seek treatment at the Pratama Bina Husada Bakti Clinic have an
average waiting time of approximately 95 minutes from coming to treatment until
going home for treatment without making a referral to a laboratory or to radiology.
That includes a long time in patients waiting in line and does not comply with the
Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 129 of 2008
concerning Hospital Minimum Service Standards which regulates that minimum
outpatient service standards that must be carried out by hospitals or other health
facilities include opening hours of services starting from 8:00 to 13:00 except
Friday starting from 8:00 until 11:00, The category of distance between waiting
time and check time that is expected to be satisfactory or unsatisfactory for
patients, among others, is when patients come from registering to the counter,
queuing and waiting for a call to the general poly to be planted and examined by a
doctor, nurse or midwife for more than 90 minutes ( old category), 30-60 minutes
(medium category) and ≤ 30 minutes (fast category). The results showed that the
identification of outpatient poly business performance processes by looking at the
length of waiting for patients at the Pratama Bina Husada Bakti Clinic was up to
80 minutes for old patients, whereas in new patients the waiting time was 65
minutes. The risk categories contained in the Pratama Bina Husada Bakti Clinic
are internal process risks due to failure of the process or procedure there are about
10 (ten) risks; human risk (human error) there are about 4 (four) risks; and system
risk due to technology and system risk there are about 2 (two) risks. Mitigation is
on patient registration using an online system, via sms to whatsapp numbers
provided by the Bina Husada Bakti Primary Clinic, or through the Mandiri
Registration Platform (APM) which is an innovation service system based on
technology and information (IT). Besides that, the addition of doctors on duty
becomes 2 (two) general practitioners in 1 (one) shift.
9
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACK ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
10
5. Poli Umum .................................................................... 39
6. Apotek .......................................................................... 39
7. Penelitian Terdahulu .................................................... 43
11
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Proses Poli Rawat Jalan di Klinik Pratama Bina Husada
Bakti ..................................................................................................... 48
13
BAB I
PENDAHULUAN
Penyelenggara Jaminan Sosial, Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 9 ayat (1)
14
jaminan kesehatan. Pasal 11 butir d menyebutkan, membuat kesepakatan
yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah. Selain itu
Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 tahun 2011 tentang Klinik. Definisi Klinik
spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
pelayanan yang akan disediakan, karena bisa terbatas pada pelayanan medis
2. Klinik Utama.
pelayanan medis dasar. Klinik Utama adalah strata klinik yang dapat
15
memperhatikan beberapa persyaratan meliputi: 1) Syarat Lokasi; 2) Syarat
pasien umum maupun BPJS. Namun demikian, akibat adanya kebijakan BPJS
menggunakan BPJS membludak hingga baru bisa dilayani oleh petugas pada
siang harinya. Hal yang sama juga terjadi pada RSUD AM Parikesit
Tenggarong.
tambahan jam pelayanan rawat jalan spesialistik di luar jam kerja efektif
rumah sakit. Untuk tahap awal terdapat 10 layanan poliklinik yang buka
hingga malam hari dan di hari sabtu. Jika sebelumnya poliklinik melayani
pasien hanya di hari Senin hingga Jumat sejak pukul 08.00 pagi hingga 14.30
sore maka kini pelayanan di buka hingga pukul 19.00 malam. Sementara di
hari Sabtu, pelayanan buka selama dua jam sejak jam 09.00 hingga jam 11.00
pagi.
MARS kepada RRI menyatakan kebijakan ini merupakan salah satu terobosan
16
RS Parikesit untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat. Kehadiran
poliklinik sore juga bertujuan mengurangi antrean yang menumpuk pada pagi
hari. Antrian panjang pasien BPJS juga dialami oleh Klinik Pratama Bina
Husada Bakti.
bawah PT Mitra Saudara dan sudah berdiri 15 tahun yang lalu. Klinik pratama
gawat darurat, rawat jalan, laboratorium, Apotik dan Medical Check Up.
BPJS Kesehatan. Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, klinik pratama Bina
ke Klinik Pratama Bina Husada Bakti rata rata lamanya waktu tunggu kurang
lebih 95 menit dari datang berobat sampai pulang berobat tanpa melakukan
rujukan ke laboratorium atau ke radiologi. Hal itu termasuk waktu yang lama
dalam pasien menunggu antrian dan tidak sesuai dengan Keputusan Menteri
minimal rawat jalan yang harus dilaksanakan rumah sakit atau fasilitas
17
kesehatan lainnya antara lain jam buka pelayanan dimulai dari 08.00 sampai
dengan 13.00 kecuali hari Jum’at dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan
11.00, Kategori jarak antara waktu tunggu dan waktu periksa yang
diperkirakan bisa memuaskan atau kurang memuaskan pasien antara lain yaitu
saat pasien datang mulai dari mendaftar ke loket, antri dan menunggu
menjadi buruk, baik secara internal, yaitu petugas klinik, maupun secara
eksternal, yaitu masyarakat dan pasien itu sendiri, sehingga pasien umum
B. Rumusan Masalah
ini adalah:
18
2. Bagaimana identifikasi proses bisnis kinerja poli rawat jalan dengan
3. Bagaimana mengukur peluang dan dampak kinerja poli rawat jalan dengan
Bakti?
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui mengukur peluang dan dampak kinerja poli rawat jalan
Bakti.
19
D. Manfaat Penelitian
risiko operasional tentang kinerja poli rawat jalan dengan melihat lamanya
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
pelanggan tidak ingin berada dalam situasi waktu tunggu yang lama
(Kontz, 2012). Antrian (waiting line) adalah satu atau lebih customers
adalah suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari
bentuk antrian yang merupakan sebuah bagian penting operasi dan juga
strategi (Heizer & Render, 2011). Teori antrian memiliki tujuan untuk
21
bekerja secara optimal berdasarkan beberapa kriteria, salah satunya
(Prawirosentono, 2007).
karakteristik pelayanan:
1) Karakteristik Kedatangan
22
berhubungan dan jarak waktu antar kedatangan satu dengan yang
2) Karakteristik Antrian
dahulu masuk lebih dahulu keluar atau dilayani. Namun ada pula
3) Karakteristik Pelayanan
23
sebuah sistem pelayanan yang memiliki satu jalur dan satu titik
meninggalkan sistem.
(2011):
24
5) Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong
d. Fasilitas Pelayanan
Single channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem
pos yang hanya mempunyai satu loket pelayananan dengan jalur satu
25
2) Single – Channel, Multiphase System
26
Gambar 2.3. Multichannel, Single – Phase System
tahap sehingga terdapat lebih dari satu pelanggan yang dapat dilayani
di bawah ini.
27
Gambar 2.4. Multichannel, Multiphase System
sama atau bahkan lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan risiko
kredit atau risiko pasar. Berbagai kejadian di masa lain, seperti kegagalan
28
kasus risiko manusia di UBS Warburg Tokyo tahun 2001, kasus risiko
yang menyerang World Trade Centre di New York USA dan National
29
bisnis dan kegagalan sistem, serta kesalahan proses dan eksekusi,
pendanaan terorisme.
30
perusahaan. Tantangan mengukur dan mengelola risiko
jenis risiko.
N
Risio Indikator Keterangan
o
1 Karakteristik Skala usaha dan Tingginya kompleksitas
dan struktur bisnis dan tingkat
kompleksitas organisasi perusahaan keragaman produk
bisnis Kompleksitas proses perusahaan akan
bisnis menimbulkan kerumitan
dan keragaman dan variasi proses kerja,
produk/jasa baik secara manual
Corporate action dan maupun automasi,
pengembangan bisnis sehingga berpotensi
baru menimbulkan terjadinya
Pengalihdayaan gangguan/ kerugian
operasional.
2 Sumber daya Penerapan manajemen Manajemen sumber daya
manusia sumber daya manusia manusia yang tidak efektif
Kegagalan karena dapat mengakibatkan
faktor manusia potensi timbulnya
gangguan/kerugian
operasional perusahaan.
31
Kegagalan sistem TI yang tidak
Keandalan infrastruktur
efektif dan
Pendukung efisien dapat
menyebabkan
timbulnya
kerugian
perusahaan.
4 Ke Kecuranga Penilaian
cu n internal kecurangan
ra Kecuranga dilakukan
ng n eksternal terhadap
an frekuensi/per
wujudan
kecurangan
yang telah
terjadi pada
periode
penilaian
sebelumnya,
termasuk
potensi
kecurangan
yang dapat
timbul dan
kelemahan
pada aspek
bisnis, SDM,
teknologi
informasi, dan
kejadian
eksternal.
5 Ke Frekuensi Kejadian
jad dan eksternal itu,
ian perwujudan misalnya
ek kejadian terorisme,
ste eksternal krimininalitas,
rn yang pandemik
al berdampak dan bencana
terhadap alam lokasi,
kegiatan dan kondisi
operasional geografis
perusahaan perusahaan.
Tabel 2.1. Manajemen Risiko Operasional
32
c. Kategori Risiko Operasional
suatu perusahaan.
33
ketidakpastian dalam penerapan atau interprestasi suatu
Contoh Kejadian
No Risiko
Risiko
1 Risiko Kelalaian
proses marketing
internal Pengendalian
kegagalan Kesalahan
Kesalahan
transaksi
Dokumentasi
34
tidak memadai,
tidak lengkap
2 Risiko Terlalu
karyawan tertentu
Kecurangan
internal
Pelatihan
karyawan tidak
bermutu
Tingginya tingkat
perputaran
karyawan
Sengketa pekerja
Praktik
manajemeri yang
buruk
sistem data
akibat Kesalahan
penggunaan pemrograman
teknologi Problem
35
dan teknologi
Eksternal tsunami
Kebakaran
Terorisme
Kecurangan
eksternal
operasional tersebut.
dan Direksi
36
Dewan komisaris dan direksi bertanggung
tepat.
37
Setiap perusahaan harus memiliki kode etik
38
(1) Membantu direksi dalam menyusun kebijakan
menyeluruh.
39
kepada satuan kerja manajemen risiko. Tanggung
risiko operasional.
perlu menerapkan:
40
sebagaimana tercermin dalam strategi dan sasaran
pendukung.
41
masing lini bisnis dan aktivitas pendukung
perusahaan.
gangguan.
d) Limit
42
perusahaan bisa menyerap eksposur risiko yang
timbul.
43
Perusahaan wajib mempertimbangkan berbagai
44
dilakukan prediksi terjadinya kejadian di kemudian
hari.
besar dampaknya.
45
mengelola dan memonitornya lebih tinggi
46
Khusus untuk industri jasa keuangan,
produk.
47
Kerugian yang tidak diperkirakan
rata.
48
kualitatif dan prediktif dengan menggunakan
efektivitas pengendalian.
49
dan fokus risiko pendekatan, RCSA terdiri
50
Gambar 2.6. Pendekatan Pengukuran
Risiko Operasional
data kerugian.
51
Perusahaan harus melakukan pemantauan risiko
operasional perusahaan.
52
harus memastikan tingkat keamanan dan
secara berkala.
manusia.
53
Sistem informasi manajemen harus dapat
otoritas.
3. Teori Pendaftaran
54
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
baik ataupun tidak baik dari suatu pelayanan dari rumah sakit.
sebagai pasien rawat jalan, rawat inap dan rawat UGD. Pasien
55
parah dan tidak sadarkan diri. Untuk pasien UGD biasanya
akan diberi kartu berobat yang harus dibawa setiap kali pasien
56
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
yaitu:
a. Administration (Administrasi)
daya.
b. Legal (Hukum)
57
Bahwa Rekam Medik berguna sebagai alat bukti hukum
c. Financial (Keuangan)
d. Research (Penelitian)
e. Education (Pendidikan)
referensi.
58
f. Docummentation (Dokumentasi)
5. Poli Umum
umum adalah:
c. Diagnosa penyakit;
d. Pengobatan;
e. Penyuluhan;
59
f. Memberikan atau melakukan rujukan untuk perawatan
6. Apotek
60
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
undangan; dan
Tenaga Kefarmasian.
a. Apotek
c. Puskesmas
d. Klinik
61
Dalam Kepmenkes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004
adalah:
oleh masyarakat.
masyarakat.
62
lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan
penyerahan.
Ahaditomo, 2004)
63
6. Penelitian Terdahulu
64
fokus penelitian tersebut adalah model antrian yang
(M/G/1):(GD/∞/∞).
65
66
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Obyek Penelitian
67
yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan
ini adalah risiko kinerja poli rawat jalan di Klinik Pratama Bina
Cakung.
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
68
bagian yang terpenting dari setiap survey. Malalui
69
wawancara dari para narasumber di Klinik Pratama Bina
Husada Bakti.
sebagai berikut:
Apotik Poli
70
Gambar 3.1. Proses Poli Rawat Jalan di Klinik
Klinik.
D. Identifikasi Risiko
71
Pratama Bina Husada Bakti diminta mengurutkan dari faktor
E. Mengukur Risiko
Kete
rang
S Ke
an
k ja Probabilitas Kejadian
Dala
o dia (%)
m1
r n
tahu
72
1 Sa Mungkin terjadi hanya Terj
at probabilitas ≤ 20 1-
Ce 10
pat kali
probabilitas 20 ≤ X ≤ 40 11-
20
kali
probabilitas 40 ≤ X ≤ 60 21-
30
kali
at probabilitas 60 ≤ X ≤ 80 41-
La 50
ma kali
at X ≤ 100 > 50
73
La kali
ma
Se
kal
Dampak
Skor Dampak Citra
Antrian
Dampak Klinik
Pasien
mengantri baik di
Sangat
tidak lebih lingkungan
74
Baik dari 60 internal
pasien
Pasien lingkungan
Baik
mengantri internal
pasien
Pasien buruk di
Sangat
mengantri lingkungan
Buruk
lebih dari internal
pasien
75
Buruk lebih dari lingkungan
karyawan dan
pasien
dengan:
L=p X D
P =
Peluang
D =
Dampak
76
Gambar 3.2. Pengelompokan Hasil (Ukuran) Risiko
F. Operasionalisasi Variabel
77
Tabel 3.3
D
Var Definisi
a
iab Variabe Indikator Ukuran
t
el l
a
lamanya Petugas
menung Pendaftaran
gu
pasien
79
SDM Tempat ruang rekam medik
menung
gu
pasien
80
jawabny dokter dengan antara dokter
tugas
dan
kewajiba
nnya
yang
dibeban
kan
kepadan
ya
81
apoteker kelengkapan obat Tingkat jumlah d
fungsiny kemampuan
benar
82
1. Variabel Waktu Antar Kedatangan
.
4
85
3. Variabel Jumlah Pelayanan
G. Analisis Risiko
1. Analisis Kualitatif
2. Analisis Kuantitatif
87
Consequence dinyatakan dalam satuan biaya, kriteria
88
Gambar 3.3. Pengelompokan Kriteria Risiko
3. Evaluasi Risiko
89
Hasil dari evaluasi risiko adalah daftar prioritas risiko
Kategori Penjela
Skor
Level san
tindakan
90
≤4 (Acceptable)
≤8 jika tersedia
sumber daya
klinik
(Supplementary
Issue)
≤ 12 mengelola risiko
(Issue)
≤ 25 untuk mengelola
risiko
(Unacceptable)
91
4. Perlakukan Risiko
penanganan.
a. Pengendalian
b. Penanganan
92
tunggal, maka untuk menganalisis kinerja sistem antriannya
sebagai berikut:
Ls = λ / (λ-µ)
93
BAB IV
Bakti
94
berdiri 15 tahun yang lalu. Klinik pratama Bina Husada Bakti
1. Pendaftaran Pasien
95
paling depan setelah pintu masuk klinik. Adapun tugas dan
langsung;
register/komputer;
2. Rekam Medik
96
pukul 09.00 wib sampai dengan pukul 21.00 wib,terbagi
Rekam Medik;
poliklinik.
3. Poli
97
Dokter umum pada Klinik Pratama Bina Husada Bakti, terdiri
dari 3 (tiga) orang dokter yang bekerja sejak pukul 09.00 wib
4. Apotik
b. Meracik obat;
diterimanya;
B. Profil Responden
98
departemen, sehingga dengan total departemen adalah 4, maka
pendidikan.
Jabatan Jumlah %
Pasien 24 75%
orang
Pendaftaran
Total 32 100%
orang
99
Berdasarkan data pada Tabel 4.1. menjelaskan bahwa
Pendidikan
Tingkat
Jumlah %
Pendidikan
D3 3 orang 9,4%
S1 9 orang 28,1%
100
Berdasarkan Tabel 4.2. di atas, karakteristik responden
C. Identifikasi Risiko
101
terhadap setiap departemen pada Klinik Pratama Bina Husada
1. Pendaftaran Pasien
2. Rekam Medik
3. Poli
102
Berdasarkan penyebaran kuesioner dan wawancara
4. Apotek
D. Pengukuran Risiko
103
pada Klinik Pratama Bina Husada Bakti saat dilakukan
departemen tersebut.
1. Pendaftaran Pasien
sistem online
104
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4
Sekali Lama
Buruk 3 Lama
Pendaftaran
Baik 2 Cepat
pasien di Sangat Sangat
1
Klinik Baik Cepat
1 4 4
belum
2 4 4
menggunakan
3 5 5
sistem online
4 4 5
5 4 5
6 3 4
7 4 4
8 4 4
32 35
4 4,38 1
105
Tabel 4.3.2. Pengukuran Risiko Antrian pasien ketika antrian
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
Antrian 4 4
Sekali Lama
pasien Buruk 3 Lama 3
3 4 4 16
4 4 5 20
5 4 5 20
6 4 4 16
106
7 4 4 16
8 4 4 16
32 34 136
4 4,25 17
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Ada 1
Buruk 5 Lama 5
(satu)
Sekali Sekali
petugas Buruk Sangat
4 4
pendaftaran Sekali Lama
1 4 4 1
107
2 4 4 1
3 5 5 2
4 4 5 2
5 4 5 2
6 4 4 1
7 4 4 1
8 4 4 1
33 35 14
108
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4
Sekali Lama
Buruk 3 Lama
Baik 2 Cepat
Sangat Sangat
1
Kecepatan Baik Cepat
memverifikasi Banyak
Peluang Dampak R
data pasien Responden
BPJS 1 3 3
2 3 3
3 2 2
4 3 4
5 2 3
6 3 4
7 4 4
8 4 4
24 35
109
3 4,38
2. Rekam Medik
Husada Bakti
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
110
pasien di Baik 2 Cepat
2 4 4 1
3 5 5 2
4 4 5 2
5 4 5 2
6 4 4 1
7 4 4 1
8 4 4 1
33 35 1
4,13 4,38 18
111
Tabel 4.3.6. Pengukuran Risiko Hanya ada 1 (satu) petugas
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
Hanya ada 4 4
Sekali Lama
1 (satu)
Buruk 3 Lama 3
petugas Baik 2 Cepat 2
Pratama Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
Bina
1 4 4 16
Husada
2 4 4 16
Bakti
3 5 5 25
4 5 5 25
5 5 5 25
6 4 5 20
7 5 5 25
112
8 5 5 25
37 38 177
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama
Sekali Sekali
Penyusunan
Buruk Sangat
arsip Rekam 4
Sekali Lama
Medik yang
Buruk 3 Lama
masih
Baik 2 Cepat
menggunakan
Sangat Sangat
sistem 1
Baik Cepat
manual
Deskripsi Jawaban Responden
Banyak
Peluang Dampak R
Responden
1 4 4
113
2 4 4
3 5 5
4 5 5
5 4 5
6 4 4
7 4 4
8 4 4
34 35
4.25 4,38 1
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
adanya
Buruk 5 Lama 5
ruangan
Sekali Sekali
khusus
Buruk Sangat
untuk 4 4
Sekali Lama
arsip
Buruk 3 Lama 3
Rekam
Baik 2 Cepat 2
Medik Sangat 1 Sangat 1
114
Baik Cepat
Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
1 4 4 16
2 4 4 16
3 3 3 9
4 4 4 16
5 4 4 16
6 3 4 12
7 4 4 16
8 4 4 16
30 31 117
3. Poli
115
Tabel 4.3.9. Pengukuran Risiko Dokter yang bertugas hanya
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4 4
Sekali Lama
Dokter
Buruk 3 Lama 3
yang Baik 2 Cepat 2
umum Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
dalam
1 4 4 16
sehari
2 4 4 16
3 5 5 25
4 5 5 25
5 4 5 20
6 5 5 25
7 4 5 20
116
8 4 5 20
35 38 167
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4 4
Dokter Sekali Lama
Sangat Sangat
1 1
Baik Cepat
Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
117
1 5 5 25
2 5 5 25
3 5 5 25
4 4 5 20
5 4 5 20
6 5 5 25
7 5 5 25
8 5 5 25
38 40 190
4,75 5 23,7
118
Tabel 4.3.11. Pengukuran Risiko Ruangan poli umum hanya
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4 4
Sekali Lama
Buruk 3 Lama 3
Ruangan Baik 2 Cepat 2
1 (satu) Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
ruangan
1 4 4 16
2 4 4 16
3 5 5 25
4 4 5 20
5 4 5 20
6 4 4 16
7 4 5 20
119
8 5 5 25
34 37 158
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Sekali Sekali
antara
Buruk Sangat
dokter 4 4
Sekali Lama
dengan
Buruk 3 Lama 3
petugas
Baik 2 Cepat 2
rekam
Sangat Sangat
medik dan 1 1
Baik Cepat
petugas
Deskripsi Jawaban Responden
pendaftaran Banyak
Peluang Dampak Ris
Responden
1 2 2 4
120
2 2 2 4
3 2 2 4
4 2 2 4
5 3 3 9
6 2 2 4
7 3 3 9
8 2 2 4
18 18 4
4. Apotek
sebagai berikut:
121
Tabel 4.3.13. Pengukuran Risiko Dibuatnya obat racikan di
apotik
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Dibuatnya
Buruk Sangat
obat 4 4
Sekali Lama
racikan di
Buruk 3 Lama 3
apotik
Baik 2 Cepat 2
Sangat Sangat
1 1
Baik Cepat
122
Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
1 3 3 9
2 4 4 16
3 3 3 9
4 3 3 9
5 3 3 9
6 3 4 12
7 3 3 9
8 3 3 9
25 26 82
123
Tabel 4.3.14. Pengukuran Risiko Obat yang disediakan oleh
banyak
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Obat yang
Sekali Sekali
disediakan
Buruk Sangat
oleh 4 4
Sekali Lama
apotik Buruk 3 Lama 3
Bakti Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
sudah
1 2 2 4
lengkap
2 2 2 4
dan
3 2 2 4
banyak
4 2 2 4
5 2 2 4
6 2 2 4
124
7 2 2 4
8 2 2 4
16 16 32
2 2 4
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
125
Bina Sekali Lama
Sangat Sangat
berjumlah 1 1
Baik Cepat
5 (lima)
Deskripsi Jawaban Responden
petugas
Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
1 2 2 4
2 2 2 4
3 2 2 4
4 2 2 4
5 2 2 4
6 2 2 4
7 2 2 4
8 2 2 4
16 16 32
2 2 4
126
Tabel 4.3.16. Pengukuran Risiko Apoteker kesulitan membaca
resep dokter
Identifikasi
Dampak Peluang
Risiko
Sangat Sangat
Buruk 5 Lama 5
Sekali Sekali
Buruk Sangat
4 4
Sekali Lama
Buruk 3 Lama 3
Apoteker
Baik 2 Cepat 2
kesulitan
Sangat Sangat
membaca 1 1
Baik Cepat
resep
Deskripsi Jawaban Responden
dokter
Banyak
Peluang Dampak Risi
Responden
1 3 3 9
2 4 4 16
3 3 4 12
4 4 4 16
5 4 4 16
127
6 4 4 16
7 3 4 12
8 3 4 12
28 31 109
E. Analisis Risiko
1. Pendaftaran Pasien
ent S S H rit
ifi k k a eri
128
ka o o s a
si r r i Ri
Ri l si
sik D P ko
o a e R
m l i
p u s
a a i
k n k
g o
Pe
nd
aft
ara
n U
pas 1 na
4
ien 7 cc
,
di 4 , ep
3
Kli 5 ta
8
nik 2 bl
Pra e
ta
ma
Bi
na
129
Hu
sad
Ba
kti
ya
ng
ma
sih
bel
um
me
ng
gu
na
ka
sist
em
onl
ine
An 4 U
tria , 1 na
4
n 2 7 cc
pas 5 ep
130
ien ta
ket bl
ika e
ant
ria
ant
ara
pas
ien
BP
JS
da
um
um
dis
atu
ka
Ad 1 U
4 4
a1 8 na
, ,
(sa , cc
3 1
tu) 0 ep
8 3
pet 8 ta
131
ug bl
as e
pe
nd
aft
ara
pas
ien
di
set
iap
shi
ft
di
Kli
nik
Pra
ta
ma
Bi
na
Hu
sad
132
Ba
kti
Ke
ce
pat
an
pet
ug
as
dal U
am 1 na
4
me 3 cc
,
mv 3 , ep
3
eri 1 ta
8
fik 4 bl
asi e
dat
pas
ien
BP
JS
ai 16,44
133
rat
a-
rat
risi
ko
de
par
te
me
2. Rekam Medik
en S S H ite
tifi k k a ria
ka o o s Ri
134
si r r i sik
Ri l o
sik D P
o a e R
m l i
p u s
a a i
k n k
g o
Te
rpi
sa
hn
ya
ru Un
1
an 4 4 ac
8
ga , , ce
,
n 3 1 pt
0
re 8 3 ab
9
ka le
me
di
ter
135
ha
da
ant
ria
pa
sie
di
Kl
ini
Pr
ata
ma
Bi
na
Hu
sa
da
Ba
kti
Ha 4 4 2 Un
ny , , 1 ac
136
a 7 6 , ce
ad 5 3 1 pt
a1 0 ab
(sa le
tu)
pet
ug
as
re
ka
me
di
di
Kl
ini
Pr
ata
ma
Bi
na
Hu
sa
137
da
Ba
kti
Pe
ny
us
un
an
ars
ip
Re
ka Un
1
m 4 4 ac
8
M , . ce
,
edi 3 2 pt
6
k 8 5 ab
2
ya le
ng
ma
sih
me
ng
gu
na
ka
138
n
sis
te
ma
nu
al
Ti
da
ad
an
ya
ru Un
1
an 3 3 ac
4
ga , , ce
,
n 8 7 pt
5
kh 8 5 ab
5
us le
us
un
tu
ars
ip
139
Re
ka
edi
Ni
lai
rat
a-
rat
ik 18,09
de
pa
rte
me
3. Poli
140
I Dampak X Peluang Terjadi
d S H
S
e k a
k
n o s
o
ti r i Kri
r
fi l teri
k P a
D
a e R Ris
a
si l i iko
m
R u s
p
is a i
a
ik n k
k
o g o
kt
er
2 Un
y 4 4
0 acc
a , ,
, ept
n 7 3
8 abl
g 5 8
1 e
b
er
tu
141
as
kt
er
al
se
ar
142
i
kt
er
at 2 Un
4
a 3 acc
,
n 5 , ept
7
g 7 abl
5
te 5 e
rl
at
a 1 Un
4 4
n 9 acc
, ,
g , ept
6 2
a 6 abl
3 5
n 8 e
ol
143
i
(s
at
u)
ru
K 2 2 5 Sup
o , , , ple
144
or 2 2 0 me
di 5 5 6 nta
n ry
as Iss
i ue
nt
ar
kt
er
et
as
re
145
k
di
et
as
af
ta
ra
il 17,33
146
ai
ra
ta
ra
ta
ri
si
ar
te
4. Apotek
147
d S H ite
S
e k a ria
k
nt o s Ri
o
ifi r i sik
r
k l o
as P
D
i e R
a
R l i
m
is u s
p
ik a i
a
o n k
k
g o
ib
at
n 1
3 3
y 0
, , Iss
a ,
2 1 ue
o 1
5 3
b 7
at
ra
ci
148
a
di
ot
ik
at
di Ac
se ce
2 2 4
di pta
a ble
ol
149
p
ot
ik
li
ni
Pr
at
in
us
kt
su
150
d
le
et
Ac
u
ce
g 2 2 4
pta
as
ble
a
151
ot
ik
di
li
ni
Pr
at
in
us
kt
152
a
er
ju
la
(li
a)
et
as
p 1 Un
3
ot 3 3 ac
,
e , , ce
8
k 5 5 pta
8
er 8 ble
153
es
ul
it
ac
re
se
kt
er
il
ai
ta
ra
154
ta
ri
si
ar
te
F. Evaluasi Risiko
155
akan disampaikan kepada penanggung jawab tertinggi pengelola
1. Pendaftaran Pasien
lama, yaitu:
M D M D e
e e e e li
156
n t n t s
i i i i i
t k t k h
it
2 4 1 3
1
0 5 5 0
5
ti
157
5 1 1 2 2
5 4,38 17,63
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
158
(APM) yang merupakan inovasi layanan system on line
kepuasan pasien.
159
periksa. Oleh karena itu, diperlukan pengadaan alat
2) Mitigasi dampak:
klinik.
berikut:
160
5 1 1 2 2
5 4,25 17
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
161
Selvia Septiani (2017: 11), bahwa penambahan loket
2) Mitigasi dampak :
pelayanannya.
umum.
162
terpisah loket pendaftarannya. Pemisahan loket khusus
5 1 1 2 2
5 4,38 18,13
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
4,13 0
163
1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
2) Mitigasi dampak :
164
a) Sosialisasi kepada pasien untuk datang lebih pagi atau
Pasien
Pendaftaran
Pasien BPJS
Antrian Pendaftaran
Pasien BPJS
Pasien
Pendaftaran
Pasien Umum
d. Terhadap kecepatan petugas dalam memverifikasi data
165
Diagram Risiko 4.4. Untuk Tercapainya Pengurangan
5 1 1 2 2
5 4,38 10,5
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 3 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
166
memverifikasi data pasien terutama pasien BPJS, agar
2) Mitigasi dampak:
cepat.
2. Rekam Medik
lama, yaitu:
167
M D M D e
e e e e li
n t n t s
i i i i i
t k t k h
1 3 it
0 0
5 0 3
ti
168
a. Terhadap terpisahnya ruangan rekam medik terhadap
5 1 1 2 2
5 4,38 18,13
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4,13 4 5
1 2 3 4 5
169
Manajemen risiko (mitigasi peluang dan dampak
1) Mitigasi peluang :
Medis.
2) Mitigasi dampak :
170
b. Terhadap hanya ada 1 (satu) petugas rekam medik di Klinik
sebagai berikut:
5 1 1 2 2
5 4,75 22,13
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4 4,63 5
1 2 3 4 5
171
1) Mitigasi peluang :
jawabnya, seperti:
pelayanan pasien
172
b) Diperlukan juga pelatihan atau diklat tentang rekam
manajemen dasar.
2) Mitigasi dampak :
Berbasis Komputer
173
5 1 1 2 2
5 4,38 18,13
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4,25 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
174
a) Data base pasien dalam komputer atau Kartu Indeks
Utama Pasien;
poliklinik;
Medik.
175
ICD 10 untuk kode diagnosis primer dan sekunder, serta
2) Mitigasi dampak :
komputerisasi.
5 1 1 2 2
5
0 5 0 5
4 8 1 1 2
3,88 14,63
4 2 6 0
176
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 3,75 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
kelembaban 50 % – 65 %.
ngengat.
177
d) Alat penyimpanan Rekam Medik yang umum dipakai
178
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
2008.
2) Mitigasi dampak :
3. Poli
179
Berdasarkan data di lapangan, diketahui bahwa tidak
M D M D e
e e e e li
n t n t s
i i i i i
t k t k h
3 3 3 3 it
0 0 0 0 0
ti
180
Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter umum,
5 1 1 2 2
5 4,75 20,88
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4 4,38 5
1 2 3 4 5
181
Manajemen risiko (mitigasi peluang dan dampak
1) Mitigasi peluang :
umum.
2) Mitigasi dampak :
keseluruhan pasien.
182
c) Menyediakan makan ringan dan minuman agar
sebagai berikut:
183
Diagram Risiko 4.10. Untuk Tercapainya Pengurangan
55 1 1 2 2
23,75
5
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4 4,75 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
184
terhadap kedisiplinan profesinya dapat terjaga daftar.
dokter.
2) Mitigasi dampak :
jalan.
185
menunggu, sehingga pelayanan poli di Klinik Pratama Bina
5 1 1 2 2
5 4,63 19,75
0 5 0 5
4 8 1 1 2
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
0
1 1 2 3 4,25 4 5
1 2 3 4 5
186
Manajemen risiko (mitigasi peluang dan dampak
1) Mitigasi peluang:
2) Mitigasi dampak :
187
Ls = λ / (λ-µ)
Ls = 200/200-100
=2
Poli
Antrian
Pasien
Poli
4. Apotek
188
4.4.4, maka didapatkan bahwa proses survey dan observasi di
M D M D e
e e e e li
n t n t s
i i i i i
t k t k h
e
1 3 1 3
n
5 5 5 5
it
189
e
ti
sebagai berikut:
sebagai berikut:
5 1 1 2 2
5
0 5 0 5
4 8 1 1 2
3,25 10,25
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
190
2 4 6 8 1
2
3,13
0
1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
191
faktor yang mendukung peracikan obat terdiri
2) Mitigasi dampak :
Resep
192
5 1 1 2 2
5
0 5 0 5
4 8 1 1 2
3,88 13,63
4 2 6 0
3 6 9 1 1
3
2 5
2 4 6 8 1
2
3,5 0
1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1) Mitigasi peluang :
193
Hal tersebut sebagaimana dalam penelitian yang
2) Mitigasi dampak :
194
c) Klinik mensosialisasi kepada pasien atau masyarakat
yaitu:
disatukan;
195
f. Dokter yang bertugas hanya ada 1 dokter umum dalam
sehari;
petugas pendaftaran;
sistem manual;
196
risiko, menaksir opsi tersebut, menyiapkan rencana perlakuan
ini:
1. Pengendalian
2. Penanganan
keduanya;
197
c. Menerima risiko (risk acceptance), yaitu tidak melakukan
198
4.6. Resume Hasil Risiko di Klinik Pratama Bina Husada Bakti
Peluang Skor S
Dampak
Terjadi Risiko k
o
K
r
P r
o A i
U R
K t S n C t
k S a
e e k t i e
Risiko j u S S k S t
n o r t r
U - a r k k o k a
d s r i r o o
i
r o
N n Risiko a -
i i P a a r r a
P r
o i Yang n R
a D D
K e n K e H
t Munc n D a a a
e l P l l a R
/ m m
ul a t
T p p u s
j u a i i
a m a a a i a
a a s n s
h p k k n l
u d n i i i
a g R
n i g e k k
k i
a n o
s
n
i
k
o
1 P 1 Pe 4 S 4 > S S 4 4 4 1 U (
e nd 1 a a a , , 7 n 1
n
af n 6 n n 3 3 , a 7
d
ta g 0 g g 8 8 5 c ,
a
ra a a a 2 c 5
f
t
n t m t t e 2
a si e p
r st L n B B t +
a e a i u u a
n
m m t r r b 1
m a u u l 7
P
an k k e
a
s
ua +
i l
e 2 Pa 4 S 4 > S S 4 4 4 1 U 1
n 8
si 1 a a a , , 7 n
en n 6 n n 2 2 a ,
B g 0 g g 5 5 c 0
200
PJ a a a c 8
S t m t t e
da e p +
n L n B B t
U a i u u a 1
m m t r r b 3
u a u u l ,
m k k e 1
di 4
sa )
tu
ka :
3 H 4 S 4 > S S 4 1 U 4
an 1 a , a a , 8 n
ya n 1 6 n n 4 4 1 , a =
1 g 3 0 g g , , 3 0 c
(s a a a 3 3 8 c 6
at t m t t 8 8 e 5
u) e p ,
pe L n B B t 7
201
tu a i u u a 4
ga m t r r b
s a u u l :
pe k k e
nd 4
af
ta =
ra
n 1
4 K 4 L 3 > S S 4 4 3 1 U 6
ec 1 a a a , , 3 n ,
ep m 6 n n 3 3 , a 4
at a 0 g g 8 8 1 c 4
an a a 4 c
pe m t t e
tu e p
ga n B B t
s i u u a
da t r r b
la u u l
m k k e
202
m
ve
rti
fi
ka
si
da
ta
2 R 1 R 4 S 4 6 B B 4 4 4 1 U (
e ua 1 a , 0 a a , , , 8 n 1
k ng n 1 i i 3 3 1 , a 8
a an g 3 m k k 8 8 3 0 c ,
m R a e 9 c 0
ek t n e 9
M a i p
e m L t t +
d M a a
i ed m b 2
k ik a l 1
203
te e ,
rp 1
is 0
ah
2 H 4 S 4 > S S 4 4 4 2 U +
an 1 a , a a , , , 1 n
ya n 6 6 n n 7 7 6 , a 1
1 g 3 0 g g 5 5 3 1 c 8
(s a a a 0 c ,
at t m t t e 6
u) e p 2
pe L n B B t
tu a i u u a +
ga m t r r b
s a u u l 1
R k k e 4
M ,
3 R 4 S 4 > S S 4 4 4 1 U 5
M 1 a . a a , , . 8 n 5
si n 2 6 n n 3 3 2 , a )
st g 5 0 g g 8 8 5 6 c
204
e a a a 2 c :
m t m t t e
m e p 4
an L n B B t
ua a i u u a =
l m t r r b
a u u l 7
k k e 2
4 Ti 2 S 3 > S S 3 3 3 1 U ,
da 1 a , a a , , , 4 n 3
k n 7 6 n n 8 8 7 , a 6
ad g 5 0 g g 8 8 5 5 c
a a a a 5 c :
ru t m t t e
an e p 4
g L n B B t
kh a i u u a =
us m t r r b
us a u u l 1
R k k e 8
M ,
205
0
3 P 1 H 4 S 4 > B B 4 4 4 2 U (
o an 1 a , u u , , , 0 n 2
l ya n 3 6 r r 7 7 3 , a 0
i 1 g 8 0 u u 5 5 8 8 c ,
(s a k k 1 c 8
at t m e 1
u) e p
do L n t +
kt a i a
er m t b 2
a l 3
e ,
2 D > S 4 > B B 5 5 4 2 U 7
ok 5 a , u u , 3 n 5
te 0 n 7 6 r r 7 , a
r g 5 0 u u 5 7 c +
da a k k 5 c
ta t m e 1
ng e p 9
206
te L n t ,
rl a i a 6
a m t b 8
m a l
ba e +
3 H 4 S 4 > S S 4 4 4 1 U 5
an 1 a , a a , , , 9 n ,
ya n 2 6 n n 6 6 2 , a 0
1 g 5 0 g g 3 3 5 6 c 6
(s a a a 8 c )
at t m t t e
u) e p :
ru L n B B t
an a i u u a 4
g m t r r b
po a u u l =
li k k e
4 K 1 C 2 6 B B 2 2 2 5 S 6
oo 1 e , 0 a a , , , , u 9
rd p 2 i i 2 2 2 0 p ,
207
in a 5 m k k 5 5 5 6 p 3
as t e l
i n e :
do i m
kt t e 4
er n
de t =
ng a
an r 1
pe y 7
tu ,
ga I 3
s s 3
R s
M u
da e
pe
tu
ga
208
pe
nd
af
ta
ra
4 A 1 O 2 L 3 > B B 3 3 3 1 I (
p ba 1 a , u u , , , 0 s 1
o t m 1 6 r r 2 2 1 , s 0
t ra a 3 0 u u 5 5 3 1 u ,
i ci k k 7 e 1
k ka m 7
n e
n +
t 4
2 O 1 C 2 < S S 2 2 2 4 A
ba 1 e a a c +
t p 6 n n c
le a 0 g g e 4
ng t a a p
209
ka m t t t +
p e a
da n B B b 1
n i a a l 3
ba t i i e ,
ny k k 5
ak 8
3 T 1 C 2 6 B B 2 2 2 4 A )
er 1 e 0 a a c
da p i i c :
pa a m k k e
t t e p 4
5 n t
pe i a =
tu t b
ga l 3
s e 1
ap ,
ot 7
ik 5
4 K 4 L 3 > B B 3 3 3 1 U
210
es 1 a , u u , , , 3 n :
ul m 5 6 r r 8 8 5 , a
ita a 0 u u 8 8 5 c 4
n k k 8 c
m m e =
e e p
m n t 7
ba i a ,
ca t b 9
re l 4
se e
do
kt
er
211
BAB V
A. Kesimpulan
(kategori cepat).
terdiri dari 4 jenis yang meliputi 16 risiko dari unit yang ada di
manual;
c. Poli, risikonya:
d. Apotik, risikonya:
(IT)
minuman.
Rekam Medik;
komputerisasi;
system;
meracik obat;
terintergrasi.
B. Saran
kepuasan pasien.
4. Diperlukan penelitian selanjutnya mengenai jumlah kerugian
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Jakarta.
Jakarta.
Erlangga, Jakarta.
Aksara. Jakarta.
Jakarta.
Jurnal:
November 2017.
3346).
Internet:
https://www.google.com/search?q=antrian+pasien+bpjs+di+klinik+
membludak&oq=ant&aqs=chrome.0.69i59j69i57j0l4.2887j0j7
2019.
https://jabar.tribunnews.com/2018/08/16/antrean-pasien-bpjs-
membludak-di-hasan-sadikin-pihak-rshs-minta-maaf., diakses
Peraturan Perundang-Undangan:
Sosial Nasional.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Kefarmasian.