Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bioavailabilitas Dan Bioekivalensi 1 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 57

BIOAVAILABILITAS DAN

BIOEKIVALENSI
Pendahuluan
• Kemanjuran obat secara
secara klinik sukar
sukar untuk
ditentukan secara kuantitatif karena variasi
respon yang diberikan oleh pasien sangat
besar
• Uji bioavailabilitas
bioavailabilitas yang
yang menggunakan data
kadar obat utuh atau metabolitnya
metabolitnya dalam
darah atau yang diekskresikan
diekskresikan melalui urin
bila dirancang dengan baik dapat digunakan
untuk menilai potensi suatu obat
Bioavailabilitas
• istilah yang
yang menyat
menyatakan
akan jumlah/proporsi
jumlah/proporsi obat
yang diabsorbsi dan kecepatan absorbsi itu
terjadi
• Hal ini biasanya
biasanya diukur dari perkembangan
perkembangan
kadar obat atau metabolit aktifnya
aktifnya dalam
darah atau dari ekskresinya
ekskresinya dalam urin
u rin
terhadap waktu
Perbedaan bioavailabilitas absolut dan
relatif 
• BA absolut : BA zat
zat aktif yang
yang mencapai
sirkulasi sistemik dari suatu bentuk sediaan
obat dibandingkan dengan BA zat tersebut
tersebut
yang diberikan secara intravena
• BA relatif
relatif : BA zat
zat aktif yang mencapai
mencapai sirkulasi
sistemik dari suatu bentuk sediaan obat
dibandingkan dengan bentuk sediaan lain
selain intravena
BA absolut
 –  Data darah :

F= AUC uji. Div .x 100%


AUCiv.Duji
BA absolut
•  Data urin :

• F = Qe uji. Div . 100%


Qe iv.Duji
BA relatif 
•  Data darah :
• F = AUC uji. Dp . 100%
•   AUCp.Duji
BA relatif 
•  Data urin :

F = Qe uji. Dp . 100%
Qe p.Duji
Contoh soal
•  BA obat yang baru diteliti pada 8 orang
sukarelawan.
sukarelawan. Tiap sukarelawan
sukarelawan menerima satu
tablet oral 200 mg, 5 mL larutan oral yang
setara
setara dengan dosis 200 mg,
mg , atau injeksi IV
bolus tunggal mengandung 50 mg obat.
Cuplikan plasma diperoleh secara berkala
berkala
sampai 48 jam setelah pemberian obat,
kemudian ditetapkan konsentrasinya.
Tentukan BA relatif dan BA absolutnya dari
obat tersebut
Produk obat Dosis (mg) AUC ( ug /mL) Simpangan baku

Tablet oral 200 89,5 19,7

Larutan oral 200 86,1 18,1

Injeksi IV bolus 50 37,8 5,7


Jawaban
• BA relatif
relatif = 89,5/86,1
89,5/86,1 x 100% = 104 %

• BA absolut = 89,5/200 x 100% = 59%


37,8/50
BA relatif tablet terhadap larutan oral tidak
bermakna
BA absolut kurang
kurang dari 100%
100% artiya absorbsi
tablet tidak sempurna
Faktor yang mempengaruhi BA/BE
•   Obat
•   Subjek
•  Rute pemberian
•  Antaraksi obat/makanan
Obat
•  Sifat fisikokimia zat aktif 
•   Formulasi
•  Teknik pembuatan
Subjek
• Karakteristik
Karakteristik subjek (usia, bobot badan, tinggi
badan, dll)
•  Kondisi pato-fisiologis
• Aktivitas dan posisi tubuh (pada subjek yang
sama, dll)
Bioekivalen
•  Dua produk farmasetik dikatakan
BIOEKIVALEN jika kedua produk tersebut
dalam dosis, rute pemberian dan bentuk
sediaan yang sama, diteliti dengan kondisi
eksperimental yang sama akan memberikan
BA yang sama
Tujuan penelitian
penelitian BA
•  Pengembangan senyawa baru
•  Eksplorasi /pengembangan ilmu
•  Pengembangan produk/formulasi
•  Jaminan mutu produk
Metode uji bioekivalensi
•  Uji BA komparatif 
•  Uji farmakodinamik komparatif 
•  Uji disolusi komparatif (disolusi terbanding)
Uji farmakodinami
farmakodinamikk komparatif 
komparatif 
• Produk obat bukan
bukan larutan non sistemik
sistemik :
untuk nasal, okular, dermal, rektal, vaginal, dll
• Pada kasus tertentu
tertentu untuk
untuk sediaan non
sistemik diperlukan pengukuran kadar obat
dalam darah untuk uji keamanan ,melihat
absorbsi obat yang tidak diinginkan
Uji disolusi terbanding
• Produk farmasetik
farmasetik dengan
dengan kekuatan
kekuatan zat aktif yang berbeda
dan diproduksi oleh industri yang sama bila memenuhi
ketentuan sbb :
a. Kompo
omposi
sisi
si sama
sama
b. Uji BE telah
telah dilak
dilakukan
ukan untuk salah satu kekua
kekuatan
tan dosis
c. Farmak
Farmakoki
okinet
netik
ika
a linier
linier
d. Ada perubahan
perubahan kecil
kecil dalam formula
formula atau proses
proses pembuatan
pembuatan
• Zat yang termasuk BCS kelas 1
• Zat yang termasuk BCS kelas 2 dan 3 dengan
dengan syara
syaratt tertentu
tertentu
Uji disolusi terbanding
• Merupakan uji komplementer dari uji BE
• Pada uji ini yang
yang dibandingkan adalah profil
profil
disolusi dari sediaan uji dengan sediaan
pembanding (produk inovator) pada 3 pH
yaitu pH 1,2;4,5; dan 6,8 dengan waktu
pengambilan sampel 10,20,30,40,50 dan 60
menit
• Dari hasil uji ditentukan
ditentukan faktor
faktor similaritas.
Faktor similaritas
• Bila kedua
kedua profil disolusi identik, f2 = 100
• Perbedaan rata-r
rata-rata
ata 10% pada setiap titik
akan menghasilkan harga f2 = 50
• Harga f2 dalam rentang
rentang 50-100 merupakan
gambaran bahwa kedua
kedua produk adalah identik
• Untuk produk
produk yang sangat
sangat mudah terdisolusi
terdisolusi
dalam ketiga
ketiga medium uji misalnya lebih dari
85% dalam waktu <= 15 menit tidak perlu
dilakukan uji profil disolusi terbanding
Faktor similaritas
Contoh soal
• Hasil pengujian
pengujian disolusi
disolusi dari zat
zat uji 1 dan 2
serta pembanding pada pengukuran 4 titik
sampel, tentukan :
• Faktor
Faktor similaritas zat
zat uji 1 dan zat uji 2
Contoh soal
Jawaban
• Faktor
Faktor similaritas sampel 1 terhadap
terhadap referens
referens
adalah 60,02 (identik)
• Faktor
Faktor similaritas sampel 2 terhadap
terhadap referens
referens
adalah
•  51,09 (identik)
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam uji BA/BE

1. Pemahaman tentang
tentang keberadaan obat pada
tahap farmakokinetika (ADME) secara
kualitatif
kualitatif dan kuantitatif 
kuantitatif 
2. Pengetahuan
Pengetahuan tentang
tentang efek
efek dan efek
efek samping
obat serta cara penanganannya
penanganannya bila terjadi
efek
efek yang tidak diinginkan
3. Pencari
Pencarian
an metode
metode analisis
analisis yang tepat
tepat
4. Stabilit
Stabilitas
as obat dalam sampel
Protokol
• Penyusunan protokol
protokol penelitian
penelitian secara
secara ketat
ketat
dalam hal : pemilihan subjek, cara pemberian
obat, waktu pengambilan sampel, dll sehingga
dapat diperoleh pengamatan yang tepat dan
lengkap
• Protokol
Protokol uji harus lolos kajian
kajian ilmiah dan kajian
kajian
etik terlebih dahulu sebelum penelitian dimulai
• Protokol harus mendapat persetujuan dari BPOM
sebelum diuji
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
rancangan percobaan BA/BE
•  Sediaan pembanding
• Subjek percobaan dan kriteria
•  Jumlah subjek
•   Desain percobaan
• Interval waktu pemberian
• Modalitas pemberian
pemberian obat : tunggal/berulang,
tunggal/berulang,
 jumlah dosis, dll
• Jenis sampel yang akan dikumpulkan
• Frekuensi dan waktu
waktu pengambilan sampel
• Senyawa
Senyawa yang
yang akan dianalisis
dianalisis dan metodenya
Kriteria
Kriteria obat pembanding
•  Produk obat inovator
• Primary market
market di negara
negara lain atau
atau
• Market
Market leader di Indonesia

Catatan
Catatan : produk pembanding yang digunakan
harus disetujui oleh BPOM
Rancangan pelaksanaan uji
bioekivalensi
•  Harus mengikuti pedoman
a. CUKB ( cara uji klinik yang baik)
ba ik)
b. uji bioekivalensi
c. CULB (cara
(cara uji labora
la boratorium
torium yang baik)
Rancangan
Rancangan penelitian
• Desain penelitian menyilang
menyilang dua arah
arah
• Pemberian produk diberikan
diberikan secara acak
• Kedua perlakuan dipisahkan oleh periode
wash out
• Untuk obat yang waktu
waktu paruh eliminasinya
eliminasinya
panjang : desain 2 kelompok paralel
•  Pemberian dosis tunggal
Rancangan uji
• Uji pada keadaan tunak diperlukan
diperlukan bila :
- Farmak
Farmakokinet
okinetik
ika
a non linier
- Kinetika
Kinetika obat
obat bergan
bergantung
tung waktu
waktu pemberian
pemberian
obat (ex : kortikosteroid)
- Bentuk sediaan
sediaan lepas lambat
lambat
- Obat kombinasi tetap
tetap bila rasio
rasio kadar obat
dalam plasma penting (ex: co-trimoksazol)
co-trimoksazol)
Subjek peserta uji
• Subjek sehat sedapat mungkin pria dan wanita
yang BERSEDIA menandatangani INFORMED
CONSENT
• Harus memenuhi syarat
syarat kriteria inklusi dan
eksklusi
Kriteria inklusi
• Subjek sehat : pemeriksaan fisik dan lab
(hematologi rutin, ginjal, hati, gula darah dll)
• Umur antara
antara 18-55 tahun
tahun
• Rasio berat
berat badan dan tinggi badan dalam
kisaran normal (kurang lebih 15% IMB ideal)
•  Sebaiknya tidak merokok dan bila merokok
harus disebutkan (perok
(p erokok
ok sedang) dan
dievaluasi
Kriteria eksklusi
•  Perokok berat, peminum alkohol dan
pengguna narkotik
•  Penderita HIV-AIDS
• Kriteria lain tergantung
tergantung obat yang diuji ex
ex
riwayat alergi
• Wanita hamil dan menyusui,
menyusui, wanita haid
Jumlah subjek
• Jumlah subjek dihitung berdasarkan
berdasarkan koefisien
koefisien
variasi intrasubjek dari parameter
parameter AUC0-t
• Data koefisien
koefisien variasi ini diperkirakan
diperkirakan dari
percobaan pendahuluan atau dari data
publikasi
• Pada umumnya
umumnya dibutuhkan 18-24 subjek dan
minimal 12 orang
• Jika ternyata
ternyata koefisien variasi yang diperoleh
lebih besar maka jumlah dapat ditambah
Kondisi penelitian
•  Harus dibakukan untuk mengurangi
variabilitas
• Kondisi yang harus dibakukan
dibakukan :
-lamanya puasa
-makanan dan minuman yang diberikan
-kesehatan
-kesehatan pasien ( tidak mengonsumsi obat,
 jamu termasuk food supplement)
-posisi tubuh dan aktivitas fisik
Produk uji
• Produk uji harus diproduksi
diproduksi sesuai CPOB
• Produk untuk tujuan registrasi
registrasi harus identik
dengan produk yang akan dipasarkan
• Harus diambil dari batch skala industri
industri atau
batch kecil
kecil minimal 100.000 unit
• Sampel harus disimpan selama 2 tahuntahun atau 1
tahun lebih lama
lam a dari waktu kadaluarsa atau
sampai keluar izin edar
• Sudah dilakukan
dilakukan uji disolusi terbanding
terbanding in vitro
vitro
Pelaksanaan
Pelaksanaan uji bioekivalensi
• Pengambilan sampel harus dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat menggambarkan fase absorbsi,
distribusi dan eliminasi obat
• Biasanya kadar obat diukur
diukur dari plasma atau
atau serum
• Diperlukan 12-18 sampel darah
• Pengambilan sampel dilakukan
dilakukan sampai minimal 3 kali
kali
waktu paruh eliminasi
• Untuk zat
zat dengan
dengan waktu paruh > 24 jam minimal
sampai 72 jam
Pelaksanaan
Pelaksanaan uji bioekivalensi
•  Pengujian dengan menggunakan sampel urin
dapat dilakukan bila :
- kadar obat dalam darah terlalu kecil
kecil dan
eliminasi obat utuh melalui ginjal cukup
besar>40%
- Urin dikumpulk
dikumpulkan
an secara
secara periodik
periodik sampai
sampai 3
kali waktu paruh eliminasi
- Volume urin setiap
setiap int
interva
ervall waktu
waktu diukur
diukur
Penentuan kadar
•  Kadar senyawa induk
• Kadar metabolit
metabolit utamanya
utamanya bila zat induk
kadarnya terlalu kecil atau tidak stabil
• Metabolit aktif
aktif bila zat
zat berupa pro-drug
pro-drug
• Untuk zat
zat khiral
khiral pengukuran
pengukuran yang
stereoselektif
stereoselektif dianjurkan untuk yang
mempunyai farmakokinetika non linier
• untuk produk
produk kombinasi
kombinasi obat tidak
tidak perlu
semua obat cukup marker
marker saja
Metode analitik
•  Harus dilakukan menurut GLP
• Metode bioanalitik yang digunakan harus
memenuhi persyaratan :
a. Sampel biologik
biologik harus
harus stabil
stabil pada kondisi
penyimpanan dan analisis
b. Spesifik, akurat,
akurat, presisi, dan reprodusibel
• Harus dilakukan validasi proses dan
penanganan sampel
Metode
Metode bioanalitik
•  Metode validasi meliputi :
• Vallidasi sebelum dan selama studi
• Kisaran kalibrasi
kalibrasi harus sesuai dengan kadar
kadar
dalam sampel
• Ada uji kolaborasi
kolaborasi bila dilakukan
dilakukan pada tempat
yang berbeda
• Freeze
Freeze and thaw siklus
•  Stabilitas zat dalam sampel
Parameter BA
•  Sampel darah :
a. Untuk studi dosis tunggal
tunggal : AUC0-t,
AUC0-t, AUC0-~,
AUC0-~,
Cmaks, t maks, dan t1/2
b. Untuk studi kadar
kadar tunak
tunak : AUC0-t
AUC0-t,, Cmaks,
Cmaks,
Cav, Cmin
• Sampel urin : untuk studi dosis tunggal : Qe
0-t, Qe 0-~, dQe/dt, dan )dQe/dt)maks
sedangkan untuk studi kadar tunak : Qet
Analisis data
• Jika diperoleh
diperoleh obat dengan
dengan kadar
kadar < 5% data
subjek dapat digunakan untuk analisis namun bila
> 5% data subjek harus dikeluarkan dari analisis
• pada uji sediaan lepas cepat
cepat bila subjek
subjek muntah
muntah
pada atau sebelum 2 kali median t maks maka
data subjek harus dikeluarkan dari analisis
• Untuk sediaan
sediaan lepas lambat
lambat tidak boleh ada yang
yang
muntah
• data outlier tidak boleh dibuang.
• Pengolahan data dilakukan secara
secara statistik
statistik
Analisis statistik
• Parameter
Parameter utama bioekivalensi AUC0-t,AUC0-
AUC0-t,AUC0-
~, c maks, dan t maks harus dibandingkan
secara statistik
• Data AUC
AUC dan C maks harus ditransformasikan
ditransformasikan
ke dalam logaritmik, baru dihitung dengan
d engan
ANOVA dengan batas kebermaknaan 5%
• Untuk ketiga
ketiga data
data tersebut
tersebut dihitung 90%
confidence interval, median, minimum, dan
maksimum
Analisis statistik
• Data t maks biasanya dilakukan uji wilcoxon
wilcoxon
berpasangan dari data asli dengan batas
kebermaknaan 5%
• Data ini baru diperlukan
diperlukan bila ada klaim yang
yang
relevan secara klinik
Kriteria bioekivalen
•  Parameter AUC0-t dan AUC0-tak hingga :

a. Rasio nilai rata-rat


rata-rata
a geometrik AUC uji/ AUC
pembanding =1,00 dengan 90% Confidence
Iinterva
Iintervall 80-125%
80-125%
b. Untuk obat dengan indeks terapi
terapi sempit nilai
Confidence Iinterval dapat menjadi 90-111%
Kriteria bioekivalen
•  Parameter C maks :
a. Rasio nilai rata-rat
rata-rata
a geometrik C maks
maks uji/C
maks pembanding =1,00 dengan Confidence
Interval =80-125%
b. Batas untuk Confidence Interval untuk Cmaks
dapat lebih lebar
leba r misalnya 73-133% atau 70-
143% dengan alasan yang tepat
Confidence Interval
•   Rumus :

CI = exp (X rata-rata ± ( SB. t tabel /√dk) x 100%

• CI = confidence interval rasio (%)


• SB = Simpangan baku
• dk= derajat
derajat kebebasan=
kebebasan= n-1 dimana n= jumlah
sampel
Contoh soal perhitungan C maks
•  Diketahui dari data C maks dari obat natrium
diklofenak pada 16 volunter. Tentukan :
a. rata
rata-r
-rat
ata
a
b. Simpang
Simpangan
an baku
baku
c. Rat
Rataa
aan
n rasio
asio = ( e˟ X 100 %)
d. Batas
Batas bawah
bawah CI
CI rasio
rasio (%)
e. Batas
Batas at
atas
as CI rasio
rasio (%)
Contoh soal perhitungan C maks
Data no C maks-1 Cmaks-2 Ln C maks 1 lnCmaks 2 Selisih

1 5,54 4,96 1,712 1,601 0,111

2 5,13 5,11 1,635 1,631 0,004

3 4,43 4,54 1,488 1,513 -0,02

4 5,61 5,7 1,725 1,74 -0,015

5 4,83 3,4 1,575 1,224 0,351

6 5,33 4,85 1,673 1,579 0,094

7 3,93 3,71 1,369 1,311 0,058

8 4,35 3,96 1,47 1,376 0,094

9 4,64 5,98 1,535 1,788 -0,253

10 5,15 3,96 1,639 1,376 0,263

11 6,04 5,54 1,798 1,712 0,086

12 4,12 4,98 1,416 1,605 -0,189

13 5,2 6,32 1,649 1,844 -0,195

14 2,7 4,47 0,993 1,497 -0,504

15 3,88 4,19 1,356 1,433 -0,077


T tabel
 jawaban
 jawaban

• Rata-rata
Rata-rata : -0,043
• SB = 0,237
• Nilai minimum = C maks 1 = 2,7 C maks 2 = 3,4
• Nilai maksimum C maks 1= 6,04 C maks 2 = 6,32
• Rataan rasio : e˟ x 100% = 95,791%
• Batas bawah CI rasio
rasio = 85,737% (t tabel
tabel untuk
untuk n= 16 adalah
1,746)
• Batas
Batas atas CI rasio
rasio = 107,024
107,024 %
• Kesimpulan : BIOEKIVALEN
BIOEKIVALEN
Contoh soal perhitungan AUC
• Jawablah pertanyaan
pertanyaan di bawah ini dengan benar
dan tepat!
•  Diketahui data AUC dari amoksisilin pada 12
sukarelawan. Tentukan :
•   Rata-rata
•  Simpangan baku
• Tentukan rasio
rasio confidence interval 90% ( t tabel =
1,783)
• Apakah dari hasil perhitungan tersebut
bioekivalen?
bioekivalen? Jelaskan!
Contoh soal perhitungan AUC
Data AUC1 AUC 2 Ln AUC1 Ln AUC2 SELISIH

1 2390,68 2062,60
2 3670,4 2469,75

3 2125,09 1603,58

4 3850,92 3906,71
5 2485,21 2601,19

6 2129,76 2324,96
7 3700,23 2528,94

8 2377,98 1934,32

9 4076,63 3394,88
10 5171,64 5252,56

11 2132,2 2568,21
12 2301,55 1906,61
Jawaban
a. rata-r
rata-rat
ata
a = 0,1195
0,1195
b. Simpangan
Simpangan baku = 0,188
c. Rata
Rataan
an rasio
asio = 112,
112,7
7%
d. CI batas
batas bawah
bawah = 101,9%
101,9%
e. CI batas
batas at
atas
as = 124,7%
124,7%
f. Kesimpulan
Kesimpulan : CI 101,9-124,
101,9-124,7%
7% ( BIOEKIVALEN)
BIOEKIVALEN)

Anda mungkin juga menyukai