Makalah Keperawatan
Makalah Keperawatan
Makalah Keperawatan
Menurut Prof. Ma’rifin Husin, keperawatan sebagai profesi memiliki ciri – ciri sebagai berikut
:
1. Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah
ilmu dan keterampilan serta kode etik keperawatan.
2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) sehingga diharapkan
mempu untuk:
• bersikap profesional,
• mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional,
• memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional, dan
• menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.
3. Mengelola ruang lingkup keperawatan berikurt sesuai dengan kaidah suatu profesi
dalam bidang kesehatan, yaitu:
• Sistem pelayanan/asuhan keperawatan,
• Pendidikan/pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut,
• Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan
keperawatan registrasi/legislasi), dan
• Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara
terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3
Kemudian, apabila ada keluarga yang bertanya tentang sakit yang diderita keluarganya,
maka perawat harus bisa menjelaskan sesuai faktanya sehingga pihak keluarga tidak
merasa khawatir dan cemas lagi dan dapat memberikan pengaruh positifnya kepada
pasien. Galroth dalam Bastable (2002) menegaskan bahwa pemberian pendidikan dalam
keluarga dapat memberikan dukungan emosi, fisik, dan sosial yang penting bagi pasien.
Peran perawat sebagai pendidik tidak hanya di lingkup rumah sakit saja, tetapi juga di
masyarakat. Menurut Gaffar (1999) perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada
di bawah tanggung jawabnya. Melihat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal yang
berhubungan dengan kesehatan, maka perawat harus ikut andil dalam menyalurkan
ilmunya. Perawat harus bisa memberikan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat mengenai
kesehatan agar pengetahuan masyarakat bertambah dan tidak terjadi kesalahpahaman
kembali. Perawat juga bisa bekerja sama dengan ahli kesehatan masyarakat maupun ahli
gizi dalam mensosialisasikan informasi kesehatan dimanapun objeknya. Dengan latar
belakang pendidikan yang berlainan jurusan, maka mereka bisa saling melengkapi informasi
satu sama lain. Misalnya, mengadakan sosialisasi tentang penyakit tifus di masyarakat. Di
sini, mereka berperan memberikan informasi mulai dari pengertian, penyebab, gejala, cara
penyembuhan, makanan yang boleh dikonsumsi, cara pencegahan, dan lain-lain.
Peran perawat sebagai pendidik sangatlah penting, karena akan berdampak positif pada
objek yang dididik. Objek perawat dalam memberikan perawatan sangatlah luas, tidak hanya
sebatas pada pasien saja, tetapi bisa pada keluarga, masyarakat, sekolah, dan lain-lain.
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem
klien dan tenaga kesehatan lain dengan menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap
dan kokoh mencakup ilmu dasar dan ilmu keperawatan sebagai landasan dan
menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok.
1. Advokasi
3. Akuntabilitas
4. Loyalitas
Loyalitas merupakan suatu konsep yang melewati simpati, peduli, dan hubungan
timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan
perawat. Hubungan profesional dipertahankan dengan cara menyusun tujuan
bersama, menepati janji, menentukan masalah dan prioritas, serta mengupayakan
pencapaian kepuasan bersama (Jameton, 1984, Fry, 1991). Untuk mencapai
kualitas asuhan keperawatan yang tinggi dan hubungan dengan berbagai pihak
yang harmonis, loyalitas harus dipertahankan oleh setiap perawat baik loyalitas
kepada klien, teman sejawat, rumah sakit maupun profesi.
5
Pengaturan praktek perawat dilakukan melalui Kepmenkes nomor 1239/Menkes/JK/XI/2001
tentang Registrasi dan Praktik Perawat, yaitu setiap perawat yang melakukan praktik di unit
pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta diharuskan memiliki Surat Izin
Praktik (SIP) dan Surat Izin Kerja (SIK).
Proses penetapan dan pemeliharaan kompetensi dalam praktek keperawatan meliputi :
• Pemberian lisensi
Pemberian lisensi adalah pemberian izin kepada seseorang yang memenuhi
persyaratan oleh badan pemerintah yang berwenag, sebelum ia diperkenankan
melakukan pekerjaan dan prakteknya yang telah ditetapkan. Tujuan lisensi ini :
A. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan
hanya bagi yang kompeten
B. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai
kompetensi yang diperlukan
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggung jawab terhadap
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang melakukan pelanggaran etis.
Hukum atau undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan
menjamin keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
• Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dan informasi lain pada badan
resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah. Perawat yang telah terdaftar
diizinkan memakai sebutan registered nurse. Untuk dapat terdaftar, perawat harus
telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran
dengan nilai yang diterima. Izin praktik maupun registrasi harus diperbaharui setiap
satu atau dua tahun. Dalam masa transisi professional keperawatan di Indonesia,
sistem pemberian izin praktik dan registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk
semua perawat baik bagi lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), akademi,
sarjana keperawatan, maupun program master keperawatan dengan lingkup praktik
sesuai dengan kompetensi masing-masing.
• Sertifikasi
Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah memenuhi
standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi tertentu seperti kesehatan
ibu dan anak, pediatric , kesehatan mental, gerontology dan kesehatan sekolah.
Sertifikasi telah diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia sertifikasi belum diatur,
namun demikian tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang hal ini
dilaksanakan.
6
• Akreditasi
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi
kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan
pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi struktur, proses, dan kriteria hasil.
Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian atau pengukuran
untuk pendidikan D-III keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator
oleh Pusat Diknakes sedangkan untuk jenjang S-1 oleh Dikti. Pengukuran rumah
sakit dilakukan dengan suatu sistem akreditasi rumah sakit yang sampai saat ini
terus dikembangkan.