Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan9 halaman

Biomol 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 9

LEMBAR TUGAS MANDIRI

Sintesis Protein
Genta Raydiska F. (1806199360)
BIOLOGI MOLEKULER – 02
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Abstrak
Sintesis protein adalah proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear
menjadi protein dalam tubuh. Pada proses ini memerlukan peran dari DNA & RNA serta enzim. Hasil
dari proses ini adalah sebuah protein yang telah diproses secara mekanik dan kimiawi yang terdapat
di dalam sel makhluk hidup. Proses sintesis protein terbagi menjadi dua tahap besar, yakni
transkripsi dan translasi yang masing-masingnya terbagi menjadi tiga tahap: inisiasi, elongasi, dan
terminasi.
Kata Kunci
Protein, transkripsi, translasi, inisiasi, elongasi, terminasi

BAB I. Definisi
1.1. Definisi sintesis protein
Protein adalah zat senyawa kimia organik yang membentuk dasar kehidupan enzim,
hormon, membran sel, jadi sintesis protein sangat penting dalam kehidupan. Protein sangatlah
penting. Proses sintesis atau pembentukan proteinmemerlukan adanya molekul RNA yang
merupakan materi genetik di dalamkromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan.
Informasi genetik padadouble helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik.
Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada RNA akan dirangkai menjadi asam-asam amino,
polipeptida, sampai terbentuk protein.
Sintesis protein adalah sebuah proses pengubahan asam amino yang melibatkan sintesis
RNA dan dipengaruhi DNA menjadi partikel protein (bahasa biologi “molekuler”). Selama proses
sintesis protein (biosintesis protein), molekul DNA (sumber pengkodean asam nukleat) akan
menjadi asam amino. Asam amino tersebutlah yang akan menyusun protein. Tapi proses tersebut
terjadi secara tidak langsung
Jadi prosesnya adalah molekul DNA pada sel akan menjadi molekul RNA melalui proses
transkripsi, selanjutnya molekul RNA inilah yang akan terlibat langsung selama proses sintesis
protein. Sehingga dalam sintesis protein ada tiga komponen yang terlibat yaitu molekul DNA, RNA
juga asam amino, hubungan ketiga komponen tersebut dalam proses sintesis protein dikenal
dengan “Dogma sentral biologi”.
Rangkaian prosesnya secara singkat yaitu DNA -> RNA -> Protein, DNA membuat RNA
dan DNA, kemudian RNA membuat protein. Selanjutnya berdasarkan bukti-bukti penguatan
dogma tersebut yang telah ditemukan, akhirnya dogma diatas disebut sebagai aturan. Selain
memerlukan DNA dan RNA pada proses sintesis protein juga dibantu oleh enzim.
Enzim merupakan biomolekul yang berupa protein berfungsi sebagai katalis artinya
senyawa yang membantu mempercepat pada proses reaksi dan tanpa habis bereaksi yang terjadi
dalam sebuah reaksi kimia organik.
1.2. Fungsi dan tujuan sintesis protein
Tujuan dari sintesis protein adalah untuk membuat protein yang dapat dimanfaatkanatau
digunakan oleh tubuh dan protein merupakan komponen penting yang menyusun tubuh makhluk
hidup. Misalnya enzim penyusun utamanya adalah protein, hormon juga tersusun dari protein,
eritrosit juga memiliki protein yang membantu pengikatan oksigen serta membran sel yang
tersusun dari protein. Dengan adanya 22 asam amino pada proses translasi, yang diantaranya
dapat disintesis didalam tubuh, dan beberapa yang lain juga harus diperoleh dari makanan.
BAB II. Transkripsi
2.1. Definisi
Pada organisme eukariot (memiliki dinding inti sel), DNA terdapat pada kromosom, artinya
bahwa DNA berada si dalam inti sel. DNA akan tetap berada di dalam sel, sedangkan protein
dibuat di dalam sitoplasma. DNA tidak ikut berperan secara langsung dalam pembuatan protein,
tetapi pita double helix DNA sangat berperan penting dalam terbentuknya mRNA.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetic yang
nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA
digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komplementer. Proses
transkripsi memerlukan kerja sekelompok enzim yang disebut dengan RNA polimerase. Untuk
memulai proses ini, dibutuhkan adanya sinyal atau tanda yang berupa gen tertentu. Gen yang
menjadi tanda itu adalah kodon AUG. Tempat mulainya transkripsi ini disebut hulu, atau dikodekan
dengan bentuk 5`. Proses dimulainya transkripsi dikenal dengan istilah inisiasi. Pada pengakhiran
proses transkripsi, ada daerah yang disebut hilir yang sering ditandai dengan bentuk 3`. Proses
diakhirinya transkripsi dikenal dengan istilah terminasi. Proses transkripsi selalu berjalan dari hulu
ke hilir, artinya selalu berjalan menurut arah 5` ke 3`.
Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada
rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA
adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak
meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).
DNA memiliki dua untai atau dua pita, pada proses transkripsi hanya satu untai saja yang berfungsi
sebagai pencetak RNA. Pita DNA yang mencetak mRNA ini dikenal dengan istilah DNA “sens”.
Pita DNA komplementer (pelengkap) lainnya yang tidak mencetak mRNA disebut DNA “antisens”.
Proses antara inisiasi dan terminasi adalah proses pemanjangan atau dikenal dengan
proseselongasi. Pita mRNA dengan pita DNA memiliki panjang yang berbeda. Untaian RNA lebih
pedek dari pada untaian DNA. Di dalam satu untai DNA double helix bisa terjadi beberapa proses
transkripsi yang menghasilkan beberapa untai mRNA. Informasi yang diterjemahkan dari DNA ke
RNA adalah basa nitrogennya. Jika pada untai DNAsens terdapat basa nitrogen adenin (A), maka
pada rantai mRNA akan diterjemahkan sebagai basa nitrogen urasil (U). Jika pada untai DNA
sens terdapat basa nitrogen guanin (G), maka pada untai mRNA akan diartikan sebagai basa
nitrogen sitosin (S). Hal ini berlaku sebaliknya. Untai inisiasi pada DNA-pun akan diterjemahkan
menjadi untai terminasi pada mRNA, dan sebaliknya. mRNA yang telah selesai dicetak (dalam arti
telah selesai menerima informasi genetik dari DNA) akan meninggalkan DNA, keluar dari inti sel
melalui pori-pori membran inti sel menuju sitoplasma untuk melanjutkan proses translasi. RNA
dibuat dari untai DNA. Tahap transkripsi terdiri dari tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
2.2. Proses
2.2.1. Inisiasi
Proses inisiasi dimulai ketika RNA Polimerasi menempel pada promotor gen. Promotor
mencakup titik awal (start point). Fungsi promotor untuk menentukan tempat dimulainya
transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
2.2.2. Elongasi (perpanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian akan
menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´.
Pada tahap elongasi ini, RNA akan mengalami pertumbuhan memanjang seiring
dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA. Pembentukan pada RNA analog dengan
pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi.
Pada RNA tidak terdapat juga basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh
karena itu, RNA akan membentuk pasangan yang basa urasil dengan adenin pada rantai DNA.
Tiga macam basa yang lain, yakni adenin, guanin, dan sitosin dari DNA yang akan
berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan
pemasangan basa. Adenin berpasangan juga dengan urasil dan guanin dengan sitosin.
Secara detail, berikut adalah langkah-langkah pemanjangan dalam transkripsi :
 Salah satu utas DNA pada sebuah gen akan berperan
sebagaicetakan untuk menyusun nukleotida RNA. Utasini disebut utas
pencetak atau template.
 Nukleotida RNA kemudian akan disusun membentuk rantaiRNAd berdasarkan
urutan basa nitrogen pada DNA pencetak. Utas RNAd yang dihasilkan
nantinya memilikiurutan basa nitrogen yang merupakan komplemen dariurutan
basa nitrogen pada DNA pencetak.
 Misalkan, apabila pada DNA pencetak terdapat basa nitrogen Timin maka
nukleotida RNA yang tercetak adalah basanitrogen Adenin.
 Basa nitrogen Guanin akan mencetak Sitosin,
 Adenin akan mencetak Urasil demikian seterusnya.

2.2.3. Terminasi
Penyusunan suatu untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter
berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA yang menyatu kembali
seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA akan terlepas
dan terbentuklah RNA m yang baru.
Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, akan langsung berperan sebagai
RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan
menjadi RNA m yang fungsional (aktif) setelah malalui suatu proses tertentu terlebih dahulu.
Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan basa
nitrogen yang merupakan suatu komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa
nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil
transkripsi ini disebut juga sebagai triplet atau kodon.
2.3. Fungsi
Transkripsi DNA akan menghasilkan mRNA (messenger RNA). Pada organisme eukariot,
mRNA yang dihasilkan itu tidak langsung dapat berfungsi dalam sintesis polipeptida, sebab masih
mengandung segmen-segmen yang tidak berfungsi yang disebut intron. Sedangkan segmen-
segmen yang berfungsi untuk sintesis protein disebut ekson. Di dalam nukleus terjadi
pematangan/pemasakan mRNA yaitu dengan jalan melepaskan segmen-segmen intron dan
merangkaikan segmen-segmen ekson. Gabungan segmen-segmen ekson membentuk satu
rantai/utas mRNA yang mengandung sejumlah kodon untuk penyusunan polipeptida. Rantai
mRNA ini dikenal sebagai sistron.
BAB III. Translasi
3.1. Definisi
Pada proses ini, mRNA telah keluar dari inti sel. Sekali mRNA keluar dari inti sel dan telah
berada dalam sitoplasma, maka mRNA akan bergabung dengan satu atau lebih ribosom yang
memungkinkan asam-asam amino disusun menjadi rantai polipeptida sesuai dengan kode genetik
yang ditugaskan pada rantai mRNA. Jadi proses translasi merupakan proses pemindahan
informasi genetik dari RNA ke protein. Proses translasi dibantu dengan bantuan molekul-molekul
perantara lain yang terdapat didalam sitoplasma, yaitu tRNA atau RNA pemindah. tRNA berfungsi
untuk mengikat asam amino pada satu ujungnya, sedangkan ujung yang lain mampu mengenal
kodon mRNA untuk tempat melekatnya asam amino yang diikatnya. Asam amino yang terdapat di
dalam sitoplasma akan diikat oleh tRNA. Pengikatan ini dibantu dengan menggunakan energi yang
berupa ATP (adenin tripospat). ATP berfungsi untuk mengaktifkan asam amino agar siap untuk
diangkut ke subunit ribosom.

Triplet anti-kodon terdapat pada t-RNA. Triplet ini akan berpasangan dengan triplet kodon
sambil membawa sebuah asam amino. misal GUA akan membawa asama amino valin, UAA akan
membawa asama amino tirosin. Dan dengan bantuan ribosom asama amino-asama amino
tersebut akan digabungkan dengan ikatan peptida menjadi protein.
3.1.1. Struktur dan fungsi tRNA
mRNA dan tipe RNA seluler lain, molekul RNA transfer ditranskripsi dari cetakan DNA.
Pada sel eukariotik, seperti mRNA, tRNA dibuat di dalam nukleus dan harus diangkut dari
nukleus ke sitoplasma tempat terjadinya translasi. Baik pada sel prokariotik maupun eukariotik,
tiap molekul tRNA digunakan berulang kali untuk mengambil desain asam aminonya dalam
sitosol dan menyimpan muatan di ribosom, serta meninggalkan ribosom untuk mengambil
muatan lainnya.
Molekul tRNA terdiri atas untai tunggal RNA yang panjangnya hanya 80 nukleotida.
Untai RNA melipat ke belakang terhadap dirinya sendiri membentuk molekul dengan struktur
tiga dimensi yang diperkuat interaksi antara bagian-bagian yang berbeda dari rantai
nukleotida. Basa-basa nukleotida di daerah tertentu dari untai tRNA membentuk ikatan
hydrogen dengan basa-basa komplementer dari daerah lain.
3.1.2. Sintesis tRNA Aminoasil
Pengikatan kodon-antikodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap
pengenalan yang dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetic yang akurat. Prngikatan ini
harus didahului oleh pemasangan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang
mengikatkan diri pada kodon mRNA yang menentukan asam amio tertentu, harus membawa
hanya asam amino tersebut ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang
sesuai oleh suatu enzim spesifikyang disebut sintetase tRNA-aminoasil. Tempat aktif dari tiap
tipe sintetase tRNA aminoasil hanya cocok untuk kombinasi asam amino dan tRNA yang
spesifik. Enzim sintetase ini mengkatalisis penempelan kovalen dari asam amino pada tRNA-
nya dalam suatu proses yang digerakkan oleh hidrolisis ATP. tRNA aminoasil yang dihasilkan
dilepaskan dari enzim tersebut dan membawa asam aminonya ke rantai polipeptida yang
sedang tumbuh didalam ribosom.
3.1.3. Ribosom
Ribosom memudahkan pemasangan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan
kodon mRNA selama sintesis protein. Ribosom tersusun dari subunit kecil dan subunit besar,
subunit tersebut dibangun oleh protein-protein dan molekul RNA yang disebut RNA ribosom.
Pada eukariotik, subunit tersebut disintesis di nucleus. Gen RNA ribosom pada DNA
kromosomal ditranskripsi, dan RNA tersebut diproses dan disusun dengan protein-protein
yang diambil dari sitoplasma. Sub unit ribososm yang dihasilkan kemudian diekspor melaui
pori-pori nucleus ke sitoplasma. Baik pada eukariota maupun prokariota, subunit besar dan
kecil bergabung untuk membentuk ribosom fungsional hanya ketika kedua subunit tersebut
terikat pada molekul mRNA. Karena sebagian sel mengandung ribuan ribosom, rRNA
merupakan tipe RNA yang paling banyak.
Walaupun ribosom eukariota dan prokariota mirip dalam struktur dan fungsinya,
ribosom eukariota sedikit lebih besar dan sedikit berbeda dengan ribosom prokariota dalam
komposisi molekulernya. Perbedaan tersebut memiliki pengaruh medis yang penting. Obat-obat
tertentu dapat melumpuhkan ribosom prokariota tanpa menghambat kemampuan ribosom
eukariota membuat protein. Obat ini termasuk tetrasiklin dan streptomisin, digunakan sebagai
antibiotic untuk melawan infeksi bakteri.
Struktur suatu ribosom mereflesikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan
tRNA pembawa asam amino. Selain satu tempat pengikatan pengikatan untuk mRNA, tiap
ribosom memiliki tiga tempat pengikatan untuk tRNA.
3.2. Proses
3.2.1. Inisiasi
Ribosom subunit kecil yang mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi
bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya,
molekul besar ribosom juga akan ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk
kompleks inisiasi.
Molekul-molekul tRNA akan mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma
menuju ke ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang
satu akan membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain akan membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
Kemudian, asam amino tertentu tersebut akan diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan
menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA.
Kodon pemula pada proses translasi yaitu AUG, yang akan mengkode pembentukan
asam amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan juga dengan
kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut akan membawa asam amino metionin pada sisi
pembawa asam aminonya.
3.2.2. Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino akan terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan
asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, akan dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung
tRNA pembawa asam amino.
Misalnya, tRNA yang membawa asam amino fenilalanin, maka antikodon berupa AAA
kemudian yang berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
Fenilalanin tersebut akan dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Melalui
proses elongasi ini rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat
penambahan asam amino.
3.3. Fungsi
Proses translasi ini akan berakhir jika sampai ke kodon akhir. Perlu diingat bahwa pada
setiap tahap akan diperlukan enzim dan dua tahap pertama memerlukan energi. Jadi dalam
ribosom akan berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke protein.

KESIMPULAN
Masing-masing tahap (translasi dan transkripsi) terbagi menjadi tiga proses besar, yakni
inisiasi, elongasi, dan terminasi. Kedua tahap saling berkesinambungan dan memiliki tujuan
berbeda. Transkripsi bertujuan untuk mengantarkan mRNA ke ribosom dengan kodon-kodon yang
sudah tersusun sementara translasi bertujuan untuk membentuk protein sesuai dengan urutan
kodon pada mRNA dengan bantuan tRNA. Sintesis protein dapat sedikit berbeda tergantung dari
sel tempatnya dibuat, prokariotik atau eukariotik.
Perbedaan proses transkripsi :
Aspek Prokariotik Eukariotik
Translasi terjadi setelah proses
Translasi terjadi sebelum
Kesinambungan transkripsi selesai, tidak dapat
transkripsi selesai sempurna
terlaksana secara bersamaan
Lokasi Sitoplasma Inti sel
Mengendalikan transkripsi
Promotor 18SRNA, 28 SRNA
terletak pada ujung 5’
Diorganisasikan dalam satu
sistem operon, 1 promoter untuk
Operon Tidak ada sistem operon
mengendalikan seluruh gen
struktural
Sifat ekspresi gen mRNA Polisistronik Monosistronik
Splicing Tidak terjadi splicing Terjadi splicing
Capping Tidak terjadi capping Perlu diadakan capping
DAFTAR PUSTAKA

Lodish, H. (2003). Molecular cell biology. 5th ed. Pearson Education Limited
Omegawati, H, W, dkk. 2015. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Klaten: Intan
Pariwara
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/rpsin_bio4.pdf diakses online padatanggal (9
Maret).http://www.nafiun.com/2013/03/proses-dan-tahapan-sintesis-protein-
pengertian- transkripsi-dna-dan-translasi-rna-pembentukan-polipeptida.html diaksesonline
pada tanggal (9 Maret).

Anda mungkin juga menyukai