Jenis-Jenis Rancangan Pembelajaran AUD (Montesori, Reggio Emilia, Bank Street, High Scoope, BCCT)
Jenis-Jenis Rancangan Pembelajaran AUD (Montesori, Reggio Emilia, Bank Street, High Scoope, BCCT)
Jenis-Jenis Rancangan Pembelajaran AUD (Montesori, Reggio Emilia, Bank Street, High Scoope, BCCT)
OLEH: KELOMPOK I
Anugrana Nurhizza Lologau (1671042060)
Aufar Nasyrah Rahmatullah (1671042058)
Muh Nurfaizi Ismail (1671042050)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2020
A. Proses pembelajaran pada PAUD
Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah pengembangan
kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus di kuasainya dalam
rangka pencapaian kompetensi yang di miliki oleh anak. Adapun proses
pembelajaran terdiri atas beberapa hal diantaranya:
1. Merancang suasana pembelajaran
a. Ruangan dan halaman di atur guna menumbuhkan atau
membangkitkan minat bereksplorasi anak dengan cara meletakkan
media pembelajaran secara menarik.
b. Metode pembelajaran yang dipilih hendaknya merangsang anak untuk
bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfaatkan benda-
benda di sekitarnya
2. Menjalankan atau melaksanakan pembelajaran
a. Proses pembelajaran tidak perlu diatur dalam tata urutan yang ketat.
Anak hendaknya di beri kesempatan untuk memilih acara kegiatan
pembelajarannya
b. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya, sebaiknya di mulai
dengan kegiatan yang dapat merangasang minat anak
c. Kegiatan yang dijalankan anak dalam satu hari hendaknya bervariasai
anatara kegiatan yang bersifat ramai dan kegiatan yang melatih
konsentrasi anak
3. Pengaturan
Pengaturan proses pembelajaran lebih lanjut di atur dalam pedoman
pengelolaan proses pembelajaran.
b. Materi sensorik
Inti program Montessori adalah rangkaian khusus materi
pembelajaran yang membantu anak belajar dan yang mendukung
gagasan Montessori mengenai cara terbaik memfasilitasi
pemelajaran anak. Banyak materi ini di rancang untuk melatih dan
menggunakan indera guna mendukung pembelajaran. Fungsi materi
sensorik adalah membantu membuat anak lebih mengenali kapasitas
tubuh untuk meneerima, menafsirkan, dan menggunakan
rangsangan. Kedua, materi sensorik membantu mempertajam
kekuatan anak untuk mengamati dan membedakan secara visual.
Keterampilan ini berfungsi sebagai dasar bagi kesiapan membaca
awal umum. Ketiga, materi sensorik meningkatkan kemampuan anak
untuk berfikir, sebagai proses yang bergantung pada kemampuan
membedakan, mengklasifikasikan, dan mengatur. Anak secara
konstan menghadapi keputusan mengenai materi sensorik. Aktivitas
sensorik bertujuan untuk mempersiapkan anak untuk menyambut
periode sensitif yaitu menulis dan membaca. Materi pelatihan dan
pengembangan indera memiliki karakteristik kontrol kesalahan,
pemisahan kualitas tunggal, keterlibatan aktif serta daya tarik.
1) Pembelajar
Sejak lahir anak dianggap sebagai makhluk yang ingiiin tahu
yang terlibat secara aktif dalam interaksi dengan lingkungan
sosial dan fisik mereka, dan yang melalui eksperimen serta
eksplorasi, berusaha dengan giat untuk mengenali makna dunia
tempat mereka tinggal. Dalam pertemuan mereka dengan
lingkungan sosial dan fisik, anak – anak merespon dengan
keseluruhan diri mereka. (Lucy Sprague Mitchell, 1951).
3) Guru
Pengajaran adalah hal yang rumit dan menuntut, tentunya
memerlukan pengetahuan, keterampilan, dang pengaturan. Guru
harus banyak mengetahui tentang isi studi sosial bukan untuk
memberikan informasi pada anak – anak tapi sebagai pedoman
dalam mengajukan pertanyaan yang bermakna; untuk
merencanakan ksempatan pengalaman anak – anak ; untuk
mengetahui sumber daya yang tersedia; dan untuk menilai
perkembangan studi tersebut.
4) Lingkungan Pembelajaran
Kelas Bank Street atau perkembangan interaksi adalah
lingkungan yang dinamis yang menerima peran serta aktif,
kerjasama, dan kemandirian, dan keragaman dalam ekspresidan
komunikasi. Permainan seperti puzzle, manipulative (berbagai
benda untuk bermain dengan bentuk benda seperti segitiga,
kubus, lingkaran, dsb.). Ada juga kegiatan bercocok tanam,
memasak, menganyam.
6) Keluarga
Guru harus menyadari beragam makna keluarga bagi anak –
anak dalam kelas dan tidak membuat anggapan mengenai susunan
keluarga atau nilai – nilai yang dianut. Misalnya, nilai keluarga
bisa berbenturann dengan nilai – nilai sekolah dan budaya yang
lebih luas. (Delpit, 206; Ramsey, 2004; Wasow, 2000).
7) Masyarakat
Perlahan minat anak – anak pada dunia luar selain keluarga
mulai meluas. Saat guru memberikan, menyusun, dan
mengarahkan rasa ingin tahu dan minat anak – anak dan memulai
studi tentang hidup masyarakat. Dalam pembahasan berikutnya,
anak – anak memiliki kesempatan untuk berpikir dan
mengungkapkan gagasan mereka, informasi mereka dan
kekeliruan informasi.
8) Penilaian
Sejumlah penilaian yang dilekatkan dengan kurikulum
memberikan guru sarana yang penting untuk mengetahui
bagaimana anak – anak belajar dan tumbuh. Bank Street sudah
lama menyokong berbagai pendekatan pada penilaian,
berdasarkan pemahaman, bagaiman anak yang sedang tumbuh
memahamai dunianya dan memberikan sejumlah kesempatana
bagi siswa untuk mewakili pemahaman tersebut.
Anita Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada
media
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan PAUD, (Jakarta Baratn:PT
Indeks.2011),hlm.
Zainal Aqib, Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD, (Bandung:CV. Nuansa
Aulia. 2010),hlm.