Makalah Model Pembelajaran
Makalah Model Pembelajaran
Makalah Model Pembelajaran
DisusunOleh :
Kelompok 7
KELAS C
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
Karunia-Nya, sehingga kami masih diberikan kesempata untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul Model Pembelajaran .Makalah ini kami buat guna untuk memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Strategi Pembelajaran. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami tentu saja tidak dapat menyelesaikan sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada kepada
dosen pengampu, Bapak Charles Fransiscus Ambarita, S.Pd., M.Si.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapakan kritik serta saran yang membangungun untuk perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga materi yang kami
sampaikan di dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya bagi para
pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 LatarBelakang........................................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................................................3
1.3 BatasanMasalah......................................................................................................................3
1.4 TujuanMasalah.......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Macam-macam Model Pembelajaran.....................................................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................21
3.2 Saran ....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap
dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan
yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan
di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya
dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar.
Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic
Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan
perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain
perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan
atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan,
strategi, dan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak
langsung dalam proses belajar mengajar.
1
Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan
dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.
Dalam proses pembelajaran model pembelajaran ini sangat diperlukan terutama bagi guru
dan siswa yang akan terlibat dalam proses pembelajaran.
a. Bagi Guru.
b. Bagi Siswa
1. Kesempatan yang lebih luas untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran.
3. Mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti pembelajaran secara penuh.
4. Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi dikelompoknya secara objektif.
1.3.Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam makalah ini lebih fokus, sempurna, dan mendalam
maka penulis membatasi materi hanya berkaitan dengan beberapa macam model
pembelajaran.
1.4.Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui macam-macam Model
Pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Macam- Macam Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Round Club
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya mereka.
4. Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di
ata rata-raa. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Problem Based Instruction (PBI) merupakan salah satu dari berbagai model
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengaktifkan siswa dalam belajar (Abbas
dkk 2007: 8). Guru berkewajiban menggiring siswa untuk melakukan kegiatan . guru sebagai
penyaji masalah, memberikan instruksi-instruksi, membimbing diskusi, memberikan
dorongan dan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri .Problem based
instruction berpusat pada siswa.
Kelebihan dari pembelajaran artikulasi ini yaitu semua siswa terlibat (mendapat
peran), Melatih kesiapan siswa, Melatih daya serap pemahaman dari orang lain, Interaksi
lebih mudah, Lebih mudah dan cepat membentuknya, Meningkatkan partisipasi anak
Strategi think pair share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu
tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan Koleganya di universitas
Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997), menyatakan bahwa think pair share merupakan
suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
6
4.Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
Model pembelajaran debate merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat
penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun
menjadi paket pro dan kontra.
1. Tidak bisa digunakan untuk semua mata pelajaran (mata pelajaran tertentu saja);
3. Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena siswa harus memahami materi terlebih
dahulu sebelum melakukan debat;
4. Siswa menjadi takut dan tertekan karena harus bisa berkomunikasi secara langsung
untuk mengungkapkan pendapatnya
7
Model pembelajaran bermain peran (the role playing model) merupakan model
pembelajaran yang menekankan aspek motorik dan aspek kognitif yang mengedepankan
kegiatan diskusi secara berkelompok dalam bentuk pemeranan/pementasan ke arah situasi
nyata yang terjadi di lingkungan siswa. Artinya bahwa model bermain peran dapat membantu
siswa untuk memahami, berpikir, dan bertindak sebagaimana orang lain lakukan.
1. Pembelajaran yang dilakukan dalam metode ini meminta siswa untuk berperan aktif
dan komunikatif.
2. Pembelajaran ini menekankan suasana untuk saling bekerja sama dan melakukan
interaksi diantara siswa dalam kelompok, tanpa melihat pada latar belakang yang
dimiliki oleh masing – masing siswa.
4. Menumbuhkan motivasi dalam diri siswa, agar aktif dalam kegiatan proses belajar,
mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pada tahap akhir dari pembelajaran.
Tahap akhir dari pembelajaran ini yaitu melakukan presentasi dari hasil investigasi
dari masing – masing kelompok
Kekurangan dari metode group investigation (Setyaningsih, 2013), yaitu sebagai berikut:
1. Siswa yang memiliki potensi dalam berpikir yang rendah, tidak begitu aktif di kelas
dan dalam diskusi, menjadikan metode group investigation tidak dapat berjalan
dengan baik.
2. Siswa yang berperan sebagai anggota kelompok, belum tentu bersedia untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Hal tersebut disebabkan mereka hanya
memberikan kepercayaan penuh pada ketua yang ada dalam kelompoknya.
3. Teman yang memiliki daya pikir yang lemah, pada umumnya hanya bisa mengikuti
teman dalam kelompok.
8
Model pembelajaran Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti ‘bola
salju bergulir’ dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan bola
pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara
bergiliran di antara sesama anggota kelompok.
3. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang
dibuat temannya seperti apa.
5. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam
praktek.
1. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa
yang dikuasai siswa hanya sedikit.
2. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi
penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu
yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut (Slavin,
2010:202-204):
1. Membaca Lisan. Meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dengan keras dan
menerima umpan balik dari kegiatan membaca, dengan membuat para siswa
membaca untuk teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana
saling merespon kegiatan membaca siswa.
3. Menulis dan Seni Berbahasa. Pengembangan CIRC terhadap pelajaran menulis dan
seni berbahasa adalah untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni berbahasa yang akan
banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas.
Model Pembelajaran Lingkaran dalam dan Luar Inside-outside circle (IOC) adalah
model pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan,
1993), dimana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan
yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Kelebihan penggunaan Model IOC ini adalah, siswa akan mudah mendapatkan
informasi yang berbeda-beda dan beragam dalam waktu bersamaan. Sedangkan kekurangan
penerapan Model IOC adalah membutuhkan ruang kelas yang besar, terlalu lama sehingga
tidak konsentrasi dan disalah gunakan untuk bergurau, dan rumit untuk dilakukan.
Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media
kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata
dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang
tepat.
10
2. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena
waktu terbatas.
Model Pembelajaran menerima dan memberi (Take and Give) merupakan model
pembelajaran yang memiliki sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran
yang diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain).
Kelebihan:
1. Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi karena
mendapatkan informasi dari guru dan siswa yang lain.
2. Dapat menghemat waktu dalam pemahaman dan penguasaan siswa akan informasi.
Kelemahan:
1. Bila informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi yang
diterima siswa lain pun akan kurang tepat.
2. Agar proses pembelajaran berjalan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat
dan biaya yang mencukupi,
4. Saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang hal ini mengakibatkan siswa yang
lain menjadi pasif.
12
Model pembelajaran kooperatif bamboo dancing merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berperan aktif dan berinteraksi
dengan peserta didik lainnya secara maksimal, sehingga terjadi pertukaran informasi antar
peserta didik. Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru.Model ini merupakan
modifikasi dari teknik lingkaran kecil lingkaran besar yang mana pada proses pembentukan
kelompok diskusi teknik lingkaran kecil lingkaran besar ini siswa membentuk dua buah
lingkaran, sedangkan pada teknik tari bambu siswa membentuk kelompok yang berjajar dan
saling berhadapan.
The Power of Two adalah suatu taktik atau trik yang harus dikuasai dan diterapkan
oleh pendidik agar tujuanpembelajaran dapat tercapai denganmaksimal, yaitu dengan
membentukkelompok kecil yang terdiri atas dua orang .Jadi, dalam pembelajaran dengan
strategiini guru membentuk siswa menjadikelompok yang tediri dari dua orang
agarmendapatkan hasil yang lebih baik.
13
Model Pembelajaran Guided Note Taking
Adapun langkah – langkah pembelajaran dengan metode Guided Note Taking adalah sebagai
berikut :
1. Peserta didik di tunjuk arau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.
2. Jika peserta didik pertama berhasil menjawab maka paserta didik tersebut berhak
menunjuk teman yang lainya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi jika peserta
tersebut gagal manjawab pertanyaan pertama maka dia harus menjawab pertanyaan
berikutnya hingga berhasil menjawab.
3. Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta
didik.
14
Model Pembelajaran Mind Mapping
Model Mind Mapping (Peta Pikiran) adalah model pembelajaran yang dikembangkan
oleh Tony Buzana, kepala Brain Foundation. Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif
yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Setelah selesai, catatan yang dibuat
membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah,
sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya.6 Cabangcabang tersebut juga
bisa berkembang lagi sampai ke materi yang lebih kecil. Sebagaimana struktur keturunan
manusia yang bisa berkembang terus sampai hari akhir tiba, sehingga terbentuklah sebuah
sistem keturunan manusia hidup sampai hari akhir.
Belajar berbasis pada konsep Peta Pikiran (Mind Mapping) merupakan cara belajar
yang menggunakan konsep pembelajaran komprehensif Total- Mind Learning (TML). Pada
konteks TML, pembelajaran mendapatkan arti yang lebih luas. Bahwasanya, di setiap saat
dan di setiap tempat semua makhluk hidup di muka bumi belajar, karena belajar merupakan
proses alamiah. Semua makhluk belajar menyikapi berbagai stimulus dari lingkungan sekitar
untuk mempertahankan hidup.
1. Bagikan 2 potongan kertas pada peserta didik, kemudian minta kepada peserta didik
untuk menuliskan dikartu itu (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya.
2. Ajukan pertanyaan baik dari peserta didik maupun guru tulis pada kartu bertanya.
3. Minta kepada peserta didik untuk memberi jawab dan menuliskannya pada kartu
menjawab dan serahkan pada guru.
4. Jika sampai akhir masih ada peserta didik yang memegang 2 kartu maka minta
mereka untuk membuat resume atas proes tanya jawab yang sudah berlangsung.
15
Model Pembelajaran Questions Students Have
Model pembelajaran Questions Students Have adalah suatu metode belajar yang
menggunakan cara berpikir kreatif dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.Model
Pembelajaran ini mengandalkan pikiran sebagai media dalam proses pembelajaran. Cara
berpikir kreatif ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum
proses pembelajaran guru sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaan dari siswa yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu tulisan atau dalam bentuk lainnya.Langkah-langkahnya
yaitu:
16
6. Jika waktu cukup, minta beberapa orang peserta didik untuk membacakan pertanyaan
yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri
jawaban.
7. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan
peserta didik jawab pada pertemuan berikutnya.
Penggunaan strategi ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi
kelas secara keseluruhan maupun individual.strategi pembelajaran everyone is a teacher here
adalah sebuah Strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan
tanggung jawab individu. Dalam proses belajar mengajar, tidak harus semua dari guru, siswa
hanya duduk terpagu dan mendengarkan ceramah dari guru, akan tetapi siswa bisa saling
mengajar terhadap kawan-kawannya.
1. Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh siswa. Mintalah mereka untuk
menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas
atau sebuah topik khusus yang akan di diskusikan dalam kelas
2. 2Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa.
Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta
mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian
memikirkan jawabannya.
3. 3Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
menjawabnya.
4. Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk menambahkan dan
Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya
17
Model Pembelajaran Tebak Kata
Model pembelajaran Tebak Kata merupakan salah satu model pembelajaran Cooperative
Learning, dengan proses pembelajaran yang menarik agar siswa menjadi berminat atau
tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan
siswa. Selain itu siswa juga diarahkan untuk aktif, yaitu siswa atau peserta didik mampu dan
dapat bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
18
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
9. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran.
1. Memotivasi siswa untuk aktif menganalisis sebuah kasus sehingga tidak mudah
menentukan sikap dan menyimpulkan tanpa dasar.
2. Memotivasi siswa untuk berdebat secara aktif dan memberi argumen logis dan
rasional, sehingga meningkatkan kemampuan verbal siswa.
3. Mengembangkan keterbukaan dan menghargai perbedaan pendapat
19
4. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang sebuah kasus
5. Banyak isu sosial yang berkembang dalam masyarakat sehingga model ini mudah
diterapkan untuk setiap kompetensi dasar.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru atau
pendidik dalam proses pembelajaran.Penggunaan model pembelajaran ini tergantung kepada
Tujuan Pembelajaran,kemampuan guru,kemampuan peserta didik,jumlah peserta didik,jenis
materi,alokasi waktu,fasilitas / sarana prasarana.
3.2 Saran
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,dari kalangan pembaca guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya pagi para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.
Lubis, E.A, & Herliani, R. Strategi Belajar mengajar. 2020. Yogyakarta: K-Media.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka
https://metrojambi.com/read/2017/10/25/26042/pentingnya-media-dan-model-pembelajaran-
dalam-proses-mengajar
22