Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab 2 Etika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses
identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan
adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi
tersebut. Dalam pengertian ini, akuntansi berfungsi sebagai alat analisa data atau
transaksi keuangan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan bagi
penggunanya.
Dan menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA,
akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara
tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Artinya, akuntansi
merupakan seni mencatat, menggolongkan dan menyusun ikhtisar kejadian atau
transaksi keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan. 

B. Pengertian dan Jenis Akuntan


Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang
sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi
jurusan akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Macam-macam profesi akuntan, antara lain:
1. Akuntan Publik, yaitu akuntan independen yang dapat memberikan jasa-
jasanya atas sebuah dasar dalam pembayaran yang tertentu. Mereka
bekerja secara bebas dan biasanya mendirikan sebuah kantor akuntan.
Akuntan jenis ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan atau audit,
memberikan jasa perpajakan dan memberikan jasa konsultasi manajemen.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi
masyarakat, yang dapat digulongkan ke dalam dua kelompok:
 Jasa Assurance, yaitu jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa assurance ini lebih
dikenal dengan jasa audit. Salah satu tipe jasa assurance yang
disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa atestasi. Atestasi
atau (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah
asersi suatu entitas sesuai, dalam suatu hal yang material, dengan
kriteria yang ditetapkan.
 Jasa Nonassurance, yaitu jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
yang di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis
jasa nonassurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa
kompilasi, jasa perpajakan dan jasa konsultasi.
2. Akuntan Internal, yaitu akuntan yang bekerja di dalam sebuah perusahaan
yang biasanya disebut juga dengan akuntan perusahaan yang bertugas
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan yang ditujukan
atau disiapkan untuk menghadapi audit eksternal, menyusun anggaran,
menangani masalah perpajakan serta melakukan audit internal
perusahaan.
3. Akuntan Pemerintah, yaitu Akuntan yang bekerja dalam lembaga-lembaga
di pemerintahan.
4. Akuntan Pendidik, yaitu Akuntan yang bertugas dalam bidang pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar
dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan
tinggi. Pada umumnya, mereka tidak semata-mata mengajar tetapi
merangkap dengan pekerjaan lain, seperti membuka praktik untuk
melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan
keahliannya.

C. Akuntan Profesional
Untuk menjadi akuntan professional, seorang akuntan yang sudah melulusi
jenjang pendidikan akuntansi harus mendapatkan sertifikasi professional akuntan.
Sertifikasi profesional akuntansi adalah suatu pengakuan resmi atas
keprofesionalan seseorang pada suatu bidang yang ia jalani. Pada pasar tenaga
kerja, sertifikasi profesional memberikan nilai tambah bagi pemegangnya.
Sertifikasi profesional tersebut juga dapat membedakan tingkat kualitas dan
kemampuan pemegang sertifikat dengan yang tidak memiliki sertifikat. Ada
beberapa jenis sertifikasi profesional akuntan di Indonesia, antara lain:
1. Certified Public Accountant (CPA) atau Akuntan Publik Tersertifikasi
2. Certified Internal Auditor (CIA)
3. Certified Management Accountant (CMA)
4. Chartered Management Accountant (CMA)
5. Certified Professional Management Accountant (CPMA)
6. Certified Information System Auditor (CISA)
7. Chartered Financial Analyst (CFA)
8. Certified Financial Planner (CFP)
9. Financial Risk Manager (FRM)
10. Certified Fraud Examiners (CFE)
11. Certified Wealth Managers (CWM)
12. Diploma in International Financial Reporting (DipIFR)
13. Besertifikat Konsultan Pajak (BAP)
14. Certified PSAK (CPSAK)
15. Sertifikat Akuntansi Syariah (SAS)
16. Ahli Akuntan Pemerintahan (AAP)

D. Kode Etik Akuntan


Standar akuntansi merupakan salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh
setiap akuntan. Selain mempelajari hal-hal terkait akuntansi, para akuntan juga
dituntut untuk memahami aturan baku berupa kode etik profesi dan standar dari
kegiatan pekerjaan akuntan.
Kode etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi
eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat. Kode
Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan aturan yang mengatur perilaku
etika para akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik
akuntan Indonesia memuat beberapa prinsip etika sebagai berikut ini:
1. Tanggung jawab profesi, yaitu selalu menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan.
2. Kepentingan publik, yaitu wajib bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalismenya.
3. Integritas.
4. Objektivitas.
5. Kompetensi dan kehati-hatian.
6. Kerahasiaan, berarti menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional akuntan.
7. Standar teknis, yaitu melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.

E. Pengertian Finansial
Menurut KBBI, financial berarti mengenai (urusan) keuangan. Menurut
Wikipedia, Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana cara
mengetahui berbisnis individu, meningkatkan organisasi, mengalokasi,
menggunakan sumber daya moneter dengan sejalannya waktu, dan juga
menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya. Istilah keuangan berarti ilmu
keuangan dan aset lainnya, manajemen aset tersebut, dan menghitung dan
mengatur risiko proyek.
Kepentingan financial yang dimaksud dalam kasus ini adalah memegang
kepentingan financial dalam perusahaan, menerima pinjaman dari pihak pemberi
kerja, dan/ atau menerima jaminan financial dari pihak pemberi kerja sehingga
akuntan dalam hal ini tergoda untuk melakukan pelanggaran atau kecurangan
yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

F. Pengertian Keakraban
Keakraban atau kedekatan menurut Endang Nurhayati adalah pengaruh dimana
hubungan emosional atau hubungan yang bersifat efektif antara satu individu
dengan individu lainnya yang mempunyai arti khusus. Kedekatan dapat menjadi
ancaman ketika akuntan terlalu bersimpati terhadap kepentingan pihak lain
sebagai akibat dari kedekatan hubungannya. Setiap penugasan untuk
memberikan pendapat tidak boleh disertai hubungan istimewa yaitu adanya
hubungan keluarga atau hubungan pribadi. Sebagai contoh perusahaan yang
diaudit adalah perusahaan milik suami atau istri, saudara sedarah sampai garis
kedua.” (IAPI dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2010:18). Dalam hal ini
adanya hubungan kekeluargaan atau hubungan dekat dengan pihak pemberi kerja
sehingga dalam mengkaji atau menyajikan laporan dapat merusak informasi yang
sebenarnya dan melakukan kecurangan.
Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik, antara lain:
 Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang direktur
atau pejabat perusahaan klien.
 Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang karyawan
klien yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan segnifikan
terhadap pokok dari penugasan.
Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis, antara lain:
 Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai pengaruh pada
keputusan bisnis.
 Penerimaan hadiah atau perlakuan khusus, kecuali nilainya tidak segnifikan.

G. Integritas
Integritas, yaitu di dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk
bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima
jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan
pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

H. Objektivitas
Objektivitas, berarti harus menjaga objektivitas, bersikap netral dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesional. Objektivitas
adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau
di bawah pengaruh pihak lain.

I. Pengaruh Kepentingan Finansial dan Keakraban Terhadap Integritas dan


Objektivitas Akuntan Profesional
Menurut kelompok kami, kepentingan financial dan keakraban merupakan
ancaman yang dapat memacu akuntan professional untuk melakukan berbagai
tindakan kecurangan demi kepentingan pribadi dan kerabat terdekatnya yang
berkepentingan, atau dengan kata lain besar peluang seorang akuntan melakukan
kecurangan karena pengaruh ini. Misalkan saja pada saat pihak ketiga
memberikan pinjaman atau akses financial lain kepada akuntan sehingga akuntan
terpaksa melakukan pelanggaran kode etik karena takut kehilangan pemberian
dari pihak pemberi kerja. Atau saat berkerja dengan kerabat dekat atau keluarga
maka akan muncul rasa empati terhadap pihak pemberi kerja tersebut dan
akhirnya akuntan bisa melakukan pelanggaran kode etik.
Saat dihadapkan dengan kondisi ini, akuntan harus bersikap professional
berdasarkan kode etik dan juga atas dasar profesionalitas yang dimilikinya.
Integritas mewajibkan akuntan untuk bersikap jujur apa adanya dan objektivitas
berarti bersikap netral, sehingga kepentingan financial dan keakraban seharusnya
sudah ditolak dari awal oleh akuntan dan segala pemaksaan yang diberikan oleh
pihak ketiga harus dihentikan sehingga dapat mencegah akuntan jatuh lebih jauh
dalam permainan pihak pemberi kerja dengan alasan adanya bantuan financial
atau karena faktor kerabat tersebut.
https://www.jurnal.id/id/blog/prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi/
https://salingamanah.com/pengertian-finansial/ penulis Indah
https://www.psikolif.com/pengertian-finansial/
https://www.akseleran.co.id/blog/finansial-adalah/, penulis Niko Ramadhani
https://dosenakuntansi.com/pengertian-akuntansi,
https://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Akuntan
https://www.jurnal.id/id/blog/macam-macam-akuntan-yang-perlu-diketahui/
https://www.akuntansionline.id/sertifikasi-profesional-akuntansi-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai