Antisipatori Guidance Kelompok 1
Antisipatori Guidance Kelompok 1
Antisipatori Guidance Kelompok 1
MAKALAH
ANTISIPATORI GUIDANCE
NAMA ANGGOTA :
LINDA RUMAPASSAL
DINI AMINARTI
LENI KOSAPLAWAN
DORKAS BEAY
MARTAFINA YAWAR
NONSIATA REFWUTU
YULIANA YULIET WELIKIN
ANA ANJELIKA
SALOMI Y LARAT
RINO AMEL NANARIAIN
SEMESTER : III
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“KEPERAWATAN ANAK 1 ” yang berjudul “Anticipatory Guidance (Petunjuk Antisipasi) ”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak 1 di program studi
S1 KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR(Stik Famika).Selanjutnya penyusun mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ns.SRI INDRAYANI S.Kep,M.Kep selaku dosen program studi
Keperawatan mata kuliah KEPERAWATAN ANAK 1 dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Anticipactory Guidance
1.1. Pengertian................................................................................................................... 3
2.1 Kesimpulan.................................................................................................................
2.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan dengan masalah
dependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan mobilitas dan keamanan bagi anak. Rang tua
sering keliru dalam memberlakukan anak karena ketidaktahuan mereka akan cara membimbing dan
mengasuh yang benar. Apabila hal ini terus berlanjut, maka pertumbuhan anak dapat terhambat.
Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua lebih banyak beraktifitas
di luar rumah dan tingginya mobilitas di masyarakat. Untuk itu diperlukan keseimbangan bagi model
peran tradisional dalam pendidikan anak. Orang tua pada masa sekarang memerlukan tenaga
professional untuk memberikan bimbingan guna merawat dan memelihara anak.
Sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat mempunyai peran yang
cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan dan pengarahan pada orang tua, sehingga
setiap fase dari kehidupan anak yang kemungkinan mengalami trauma, seperti latihan buang air
besar/kecil (toilet training) dan ketakutan yang abstrak pada usia prasekolah dapat dibimbing secara
bijaksana.
1.3. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anticipatory Guidance
1.1. Pengertian
Anticipatory Guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar
orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal. Pemberian bimbingan kepada orang tua untuk
mengantisipasi hal-hal yang terjadi pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua dengan bayinya, terutama pada ibu yang
membutuhkan bimbingan/asuhan pada masa setelah melahirkan.
Membantu orang tua untuk memahami bayinya sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan
untuk memahami bagaimana bayi mengekspresikan apa yang diinginkan melalui tangisan.
Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan adanya perhatian yang
penuh selama 4-6 bulan pertama.
Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan bayi dan orang tuanya.
Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan.
Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat petumbuhan dan perkembangan bayinya, yaitu
dengan bersahabat dan mengamati respon social anak misalnya dengan tertawa/tersenyum.
Menyiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi misalnya
imunisasi.
Menyiapkan orang tua akan danya ketakutan bayi terhadap orang yang belum dikenal (stranger
anxiety).
Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat dengan ayah dan ibunya serta
menghindarkan perpisahan yang terlalu lama dengan anak tersebut.
Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan dengan semakin meningkatnya
mobilitas (pergerakan si bayi).
Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative dan kontak mata daripada hukuman
badan sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil, gunakan 1 pukulan pada kaki atau tangannya.
Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak perhatian ketika bayinya berkelakuan baik
dari pada ketika ia menangis.
Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena ketrampilan motorik dan rasa ingin tahu bayi
meningkat.
Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saat dengan pengganti ibu yang
menyusui.
Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toodler terutama
negativism.
Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan dari botol serta peningkatan asupan
makanan padat.
Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan dengan rasa yang disukai.
Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol yang merupakan penyebab utama gigi
berlubang.
Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada waktu mengalami stress.
Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan, frustasi dan kejengkelan dalam
merawat anak usia toodler.
Menekankan keunikan dari proses berfikir toodler terutama untuk bahasa yang diungkapkan.
Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan nyata, hindari kebingungan dan
salah pengertian.
Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya jauh lebih sedikit
dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan dipusatkan pada
pengamatan lingkungan terdekat, dan kurang menekankan pada alas an-alasannya. Sekarang
proteksi pagar, penutup stop kontak disertai dengan penjelasan secara verbal dengan alas an yang
tepat dan dapat dimengerti.
Masuk sekolah adalah bentuk perpisahan dari rumah baik bagi orang tua maupun anak. Oleh
karena itu, orang tua memerlukan bantuan dalam melakukan penyesuaian terhadap perubahan ini,
terutama bagi Ibu yang tinggal di rumah/tidak bekerja. Ketika anak mulai masuk taman kanak-kanak,
maka ibu mulai memerlukan kegiatan-kegiatan di luar keluarga, seperti keterlibatannya dalam
masyarakat atau mengembangkan karier. Bimbingan terhadap orang tua pada masa ini dapat
dilakukan pada anak umur 3, 4, 5 tahun.
1. Usia 3 tahun
Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas.
Menganjurkan orang tua menawarkan anaknya alternative-alternatif pilihan pada saat anak
bimbang.
2. Usia 4 tahun
Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktifitas motorik dan bahasa
yang mengejutkan.
Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan orang tua.
Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin tahu seksual pada anak.
Mendiskusikan disiplin.
Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, dimana anak mengikuti kata
hatinya dalam “ketinggian bicaranya” (bedakan dengan kebohongan) dan kemahiran anak dalam
permainan yang membutuhkan imajinasi.
Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-laki biasanya lebih dekat
dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur
terpisah dengan orang tuanya.
Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan mereka agar
tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan.
3. Usia 5 tahun
Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode yang relative lebih tenang
dibandingkan masa sebelumnya.
a. Usia 6 tahun
- Bantu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan teman.
- Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur
yang berbeda.
- Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh pubertas.
Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak. Kepribadian
adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan.
Orang tua bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang
menimbulkan kecelakaan waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan
anak.
1. Jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah.
2. Usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya.
Cara Pencegahan :
3. Lingkungan aman.
6. Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
9. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup rapat
10. Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak
1. Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda
tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan.
1. Mengontrol lingkungan.
c. Mendidik anak : Cara menyeberang jalan, arti rambu-rambu lalulintas, cara mengendarai peran
orang tua = perlu belajar mengontrolàsepeda yang aman lingkungan.
4. Usia Sekolah
Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
5. Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.
Pencegahan:
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua
dengan remaja.
Upaya pencegahan kecelakaan pada anak orang tua harus diberikan bimbingan dan antisipasi
pendidikan kesehatan.
Hanya terjadi interaksi timbal balik antara perawat dan orang tua dan bukan hanya perawat
sefihak yang aktif memberikan materi pendidikan kesehatan
Perubahan perilaku pada orang tua menjadi tujuan utama pendidikan kesehatan yang diberikan.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Anticipatory Guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini diberikan kepada orang tua tentang tahapan
perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan
sesuai dengan usia anak.
2.2 Saran
1.Para orang tua agar menambah pemgetahuan dengan membaca berbagai referensi,sehingga
menambah pengetahuan mengenai anticipatory guidance
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shubbi, M. A. (2012). Seni Mendidik Dan Mengatasi Masalah Perilaku Anak
Secara Islami. Pustaka Al-Fadhilah.