Kista
Kista
Kista
Kista Erupsi/ Di jaringan lunak yg Inisiasi proliferasi sisa Anak2 <10thn. Banyak di M1 & Lapisan atas: lapisan oral Tidak ada, biasanya rupture
Eruption melapisi t. alveolar enamel organ/REE I RA permanen. Bengkak Lapisan bawah: lamina spontan saat gigi erupsi).
Hematoma pada gigi yg sedang Perbesaran peningkatan translusen jar. lunak di gingival propia dgn infiltrasi sel Jika tidak rupture eksisi
erupsi. osmolalitas cairan kista, (menutupi mahkota yg sedang radang atap / permukaan kista
Dari akumulasi cairan terakumulasinya cairan antara erupsi) Lapisan paling bawah: mempercepat erupsi gigi
di dalam ruang REE – mahkota gigi, dan Trauma hematoma lesi permukaan kista (root of the
folikular pada gigi yg pelepasan factor resorpsi biru-ungu kehitaman cyst) lapisan tipis
sedang erupsi. tulang squamosal non keratin
Jika kista diangkat
gigi dapat erupsi
Odontogenik Akan agresif Inisiasi proliferasi 10-40thn. Pada gigi apapun Dinding fibrous tipis Bedah eksisi dgn kuretase
Keratocyst rekuren dan sel sisa dental lamina Kecil: asimptomatik Lapisan epitel: stratified tulang peripheral /
berhubungan dgn Perbesaran dipengaruhi Besar: nyeri, bengkak skuamosa, tipis, parakeratin ostectomy
nevoid basal cell factor epithelium/ aktivitas Ciri khas: Tumbuh dalam arah Pembetukan rete ridge Kista rekuren
carcinoma syndrome enzim dari dinding fibrosa anteroposterior di rongga Basal cell pola palisade marsupialisasi (dekompresi,
(NBCCS) disebut juga kista medular/ sumsum tulang tanpa dgn banyak nucleus membuat kista shrinkage)
Gorlin disertai ekspansi tulang (hyperchromatic), dgn enukleasi.
Radiolusensi multilokular, batas membentuk tunas ke dinding Rekurensi biasanya terjadi 5
jelas & halus jar. Ikat (epithelial budding), tahun pasca perawatan
membentuk mikrokista kista
(daughter cyst)
Kista terinflamasi semua
karakteristik hilang
Kista Gingival/ Sejumlah nodul yg Inisiasi sisa dental lamina Kecil, superficial terkeritinisasi Epitel tipis dan datar dengan Tidak ada
Alveolar pada Bayi muncul di sepanjang yg tertinggal di mukosa setelah Diameternya 2-3 mm permukaan parakeratosis Dapat hilang sendiri
(Dental Lamina alveolar ridge bayi yg proses pembentukan gigi Lumen kista mengandung
Lokasinya di alveolar ridge (lebih
Cyst/ Bohn/s baru lahir/ neonates berprofilerasi membentuk debris keratinatous
sering di maxilla)
Nodule) (usia 1- 28 hari) kista kecil yg terkeratinisasi
Kista Gingival pada Hanya mengenai Inisiasi proliferasi dari sisa 50-60thn. Bengkak seperti dome Epitel lining sangat tipis dan Bedah eksisi
Dewasa jaringan lunak gingiva dental lamina berisi cairan, diameter < 5 mm, datar. Penebalan mirip plak
Jarang ditemukan kebiruan/biru keabuan, tidak yang mengandung clear cells
nyeri, di mukosa (C & P RB; I, C, & P
RA). Mirip abses.
Lateral Permukaan lateral akar Inisiasi proliferasi sisa Asimptomatik. Di P & C RB dan Dibatasi epitel pipih/ kubus Enukleasi
Periodontal Cyst gigi yg masih vital. dental lamina (di antara lateral I. Bulat seperti tear drop. nonkeratin. Sel kaya glikogen Eksisi local untuk kista
(Botryoid Kista developmental yg oralepithelium & periosteum Radiolusensi bulat uni/ (foci) diantara sel epitel yg gingival
Odontogenic Cyst) tidak biasa (rest of serres)) multilokular, batas radiopaque di mengelilingi kista.
sepanjang sisi lateral akar gigi yg Dinding kista tipis dgn fibrosa
masih vital, diameter tidak yg tidak terinflamasi
melebihi 1 cm
Calcifying Lesi odontogenic Inisiasi sisa dental lamina di Perempuan, <40 thn (rata2 30). Di Lesi berbatas jelas dgn kapsul Enukleasi dan kuretase
Odontogenic Cyst developmental yg sering gingival (RA/RB) yg dapat I / C RA. fibrosa. Sel epitel kunoid/
rekurensi menginduksi formasi jaringan Radiolusensi batas jelas, struktur kolumnar.
dental radiopak di dalam lesi (kalsifikasi Ada ghost cell sel epitel yg
yg ireguler/ seperti densitas gigi). terkeritinisasi, berubah dgn
Diameter kista 2-4 cm, besar lesi 12 hilangnya nucleus, tapi outline
cm tetap sama
Glandular Kista odontogenik 49-50 thn pada regio anterior RB yg Dibatasi epitel squamosal Enukleasi / kuretase
Odontogenic Cyst developmental yg menyebrangi midline (menghubungkan epitel dan
jarang dan kadang Radiolusensi uni/multikolular dgn jar ikat fibrosa, datar)
agresif. batas jelas dgn tepi sklerotik Pada dinding kista fibrosa, tdk
Kadang menunjukkan berukuran < 1cm – melibatkan infiltrasi sel inflamasi.
kelenjar / saliva mandibula lateral Sel epitel superficial berbentuk
indikasi pluripotentially kuboidal sampai kolumnar
ondontogenic
epithelium
Buccal Bifurcation Ditemukan dan 5-17 thn. Nyeri ringan sampai Sel epitel squamosa berlapis yg Enukleasi (gigi tidak perlu di
Cyst berkembang pada sedang (perm. bukal M1 RB yg tidak terkeratinisasi dgn ekstraksi)
daerah M1 RB bukal, sedang erupsi). Bengkak & mulut daerah yg mengalami
tapi jarang terasa foul. Ada poket pada bukal hyperplasia.
gigi. Disekitar dinding jaringan ikat
Radiolusensi unikolular batas jelas terdapat infiltrasi sel inflamasi
di furkasi bukal. Apeks akar M kronik
umumnya geser ke lingual
Nasolabial/ Kista jaringan lunak Perkembangan dari sisa sel Perempuan > laki2 (4:1), 40- Lapisan epitelnya tipenya Kuretase atau simple eksisi
Nasoalveolar Cyst pada bibir atas. Lesi epitelium solid yg 50thn. Bengkak jar. lunak diatas pseudostratified columnar dgn
langka. membentuk duktus regio C/ mucobuccal fold maksila. sel goblet yg banyak
nasolacrimal Radiolusensi bulat / oval dgn
peningkatan jar lunak tipis
disekelilingnya, pada proc.
Alveolaris dibawah apikal gigi
insisivus
PSEUDOKISTA
Aneurymal Bone Tidak diketahui, dapat <30thn, adanya krepitus. Stroma pd jaringan ikat fibrosa Eksisi / kuretase
Cyst dikaitkan dgn perubahan Adanya proses destruktif/ osteolitik mengandung multinucleated
hemodinamik/ penyembuhan dgn batas tegas sedikit irregular giant cell, sinussoidal blood
perdarahan tulang yg space dilapisi oleh fibroblas dan
abnormal makrofag, pembentukan tulang
baru
Traumatic (Simple Disebabkan trauma, terkait Biasanya pada remaja Surgical entry (inisiasi
Bone) Cyst perdarahan pada rahang yg perdarahan & menstimulasi
diikuti dengan resopsi bekuan healing) Beberapa kasus
darah dapat sembuh sendiri
Static Bone Kelainan proses tumbuh Pada laki2. Dibawah kanal Tidak perlu
(Stafne’s Bone) kembang (developmental mandibula pada regio M, tidak ada
Cyst defect), gejala klinis, terdapat kelenjar
Kelenjar saliva hiperplastik saliva/ jaringan adiposa dalam
Kortikal erosi pada defek
mandibular
Terjebaknya kelenjar
saliva/ jaringan lunak
lainnya saat
perkembangan mandibula
Focal Osteoporotic 3 teori: Lesi pada hematopoiesis (angulus Insisi
Bone Marrow Penyembuhan abnormal mandibula & tuberositas maksila,
Defect pasca ekstraksi 70 % terjadi pada mandibula dan
Persistensi residu sumsum posterior). 70 % terjadi pada
tulang fetus hingga dewasa wanita. Tidak ada gejala klinis
Area hematopoiesis
ekstramedula yg menjadi
hiperplastik
KISTA LEHER
Branchial Cyst Perkembangan kista Late childhood & dewasa muda. Lapisan stratified squamosa Eksisi
pada jaringan epitel Adanya pembesaran. Pada lateral epithelium atau
terjebak dlm nodus leher (anterior otot sternomastoid). pseudostratified cloumnaar,
limfe selama Asimptomatik tapi dapat bisa juga keduanya
embryogenesis. bertransformasi malignant
Dermoid Cyst Bentuk kistik dari Sel multipotensial yg terjebak/ Dewasa muda. Lesi kecil (diameter Dilapisi lapisan stratified Eksisi
teratoma yg berasal mungkin implantation of <2cm) atau bisa mencapai 8-12 cm, squamosa epithelium yg
dari sel embrionik yg epithelium muncul di banyak area tubuh, pada didukung jaringan ikat
terjebak dan memiliki mulut: midline anterior dasar
totipotensi mulut.
Palpasi lunak ada keratin &
sebum dalam lumen).
Pertumbuhan lambat. Di otot
mylohyoid.
Throglossal Tract Kista yg paling sering Dikaitkan dgn perkembangan < 10 atau > 30 thn. Asimptomatik Terdapat lapisan stratified Eksisi
Cyst berkembang pada leher. kelenjar tiroid tumbuh tapi dapat bertransformasi squamosa epithelium tipe
kebawah dari foramen caecum malignant. Lokasi di midline kolumnar / silia
ke lokasi permanen pada leher
NEOPLASMA
KLASIFIKASI DEFINISI ETIOPATOGENESIS KLINIS, RADIOLOGIS HISTOPATOLOGIS DD, PERAWATAN
TUMOR ODONTOGENIK
TUMOR EPITHELIAL
Ameloblstoma Dianggap sebagai Epithelium yang terlibat Dewasa > anak2, di area ramus Ameloblastoma Differential Diagnosis
kelanjutan kista dalam pembentukan gigi. molar mandibular. perifer/ekstraosseous _T_u_m_o_r_
dentigerous Terbentuk pada jaringan lunak Lesi asimptomatik, pelebaran Di gingival, jarang di mukosa _o_d_o_n_t_o_g_e_n_i_c_ _
di dalam gingival tooth- rahang yg asimtomatik, pergerakan bukal. Dewasa 40-60 tahun. _K_i_s_t_a_ _
bearing area. gigi & maloklusi. Dari rest of Serres/ sel epitel
_L_e_s_i_ _B_e_n_i_g_n_
Sumber epithelial organa basalis dari perm.epitelium.
_n_o_n_-
enamel, odontogenic rest Batas jelas dibatasi tulang kortikal Lesi jinak, non-agresif dan
_o_d_o_n_t_o_g_e_n_i_k_ _
(rests of Malassez dan rests of (hyperostotic), batas septa dgn tidak menginvasi tulang
Serres), REE, dan lapisan bentuk kurva, cyst like), dibawahnya. Eksisi lokal,
epitel kista odontogenik uni/multilokular, honeycomb tidak akan rekuren. Mirip dengan central giant
(beberapa kompartemen kecil / Cystic Ameloblastoma cell carcinoma, ossifying
lokulasi), soap-bubble fibroma, central
Mekanisme perkembangan Biasanya multilokuler,
dan invasi berhubungan dgn (kompartemen yg lebih besar), hemangioma, dan idiopathic
perforasi kortikal & dapat
tumorigenesis dan molekul multicysticradiolusen total hingga terjadi rekuren dgn kuretase. histiocytosis
progresi tumor tumor radiolusen bercampur (keterlibatan Pada usia muda, mirip _K_i_s_t_a_
necrosis factor (TNF)-alpha, tulang septa), resorpsi akar meluas, dengan kista dan sulit _d_e_n_t_i_g_e_r_o_u_s_
antiapoptotic protein (Bcl-2, perpindahan gigi, perluasan & dibedakan dengan kista _d_a_n_
Bcl-x1), dan interface protein penipisan plat kortikal, ekspansi odontogenik. _o_d_o_n_t_o_g_e_n_i_c_
(fibroblast growth factor ekstensif bisa ke jaringan lunak Variasi Malignnt _k_e_r_a_t_o_c_y_s_t_ _
(FGF), matrix atau ruang anatomis lain ke Ameloblastoma
metalloproteinases (MMPs)). ramus mandibular dan kadang tepi
Pada 30 tahunan, mandibular Perawatan dan Prognosis
Laju proliferasi lambat dgn anterior ramus sudah tidak terlihat
> maksila. Metastasis ke
disregulasi jalur sonic Additional Imaging: CT dan MRI _Solid ameloblastoma
nodus limfa local/ organ yg
hedgehog (SHH) berperan jarang eksisi surgical. Lebih
jauh. Perluasan langsung
dalam perkembangan sering dengan blok eksisi atau
pada daerah yang dekat tidak
ameloblastoma reseksi dan diikuti dengan
termasuk malignant. Lesi
rekonstruksi surgical
malignant terbagi menjadi
dua tipe yaitu malignant _Cystic ameloblastoma
ameloblastoma, lesi primer dengan enukleasi hingga
dan metastasis secara reseksi
mikroskopis dikarakteristikan _Perhatikan terjadinya
dengan adanya rekuren
ameloblastoma, dan _Radioresisten tidak
ameloblastic carcinoma, lesi menggunakan radioterapi
yang kurang menunjukan
hasil secara mikroskopis,
menunjukan tanda atipia
sitologik dan mitotic. Lesi
malignant sulit untuk
dikontrol secara lokal.
Metastasis biasanya terjadi di
paru-paru sebagai hasil dari
aspirasi sel tumor atau
penyebaran hematogenous
setelah control tumor
piremer yang gagal. Nodus
limfa regional juga menjadi
jalur metastasis kedua diikuti
dengan tengkorak, liver,
limpa, ginjal dan kulit.
_P_r_i_m_a_r_y_
_I_n_t_r_a_o_s_s_e_o_u_s_
_C_a_r_c_i_n_o_m_a_ _
Merupakan keganasan
odontogenik pada mandibula
dan maksila yang terbentuk
dari rest odontogenic. Lesi ini
tidak terdapat gambaran
histology ameloblastoma dan
merupakan karsinoma primer
pada rahang. Lesi ini lebih
sering terjadi pada mandibula
dibandingkan maksila. Secara
mikroskopis, sebagian ada yang
terbentuk keratin dan sebagian
menunjukkan peripheral
palisading of epithelial cell
nests. Lesi harus dibedakan
secara mikroskopis dari
acanthomatus ameloblastoma
dan tumor odontogenic
squamous.
_S_i_n_o_n_a_s_a_l_
_A_m_e_l_o_b_l_a_s_t_o_m_a
__
B_e_r_b_a_g_i_
_m_a_c_a_m_
_s_u_r_g_e_r_y_ _d_a_r_i_
_e_n_u_k_l_e_a_s_i_
_h_i_n_g_g_a_
_r_e_s_e_k_s_i_ _
_T_i_d_a_k_
_s_u_r_g_e_r_y_ _y_a_n_g_
_a_g_r_e_s_i_f_ _
_T_i_d_a_k_ _a_d_a_
_m_e_t_a_s_t_a_s_i_s_ _
Odontogenic Lesi sering muncul pada bagian Proliferasi epithelial intracystic Kista dentigerous, karena
Adenomatoid anterior rahang dan lebih sering yang terdiri dari sel spindle. berhubungan dengan gigi
pada Tipikal pola berupa lobular impaksi
anterior maksila berhubungan walaupun ada juga yang Kista periodontal lateral,
dengan mahkota gigi impaksi. syncytial. karena terletak berdekatan
Terdapat tiga tipe yaitu folikuler, dengan akar
Karakteristiknya struktur
ekstrafolikuler dan peripheral.
Rosettes dan ductlike dari sel dan gigi anterior
Tipe peripheral dikarakteristikan
epithelial Jika terdapat opak, kista
dengan painless, pembengkakan
gingival. kolumnar odontogenic terkalsifikasi dan
Jumlah, ukuran, dan derajat calcifying
Lokasi : 75% ditemukan pada kalsifikasi menentukan lesi epithelial odontogenic tumor
maksila (I-C-P ; 90% pada I) secara Perawatan
_Batas tepi : Corticated atau radiograf.
sklerotik berbatas jelas. Enukleasi
_Bentuk : unilokular
_Struktur interna : Ada yang
radiolusen total, namun, ada juga
yang pusatnya radiopak samar
(seperti kerikil) dan beberapa
mungkin menunjukkan radiopak
tidak jelas.
_Efek : perpindahan gigi,
menghalangi erupsi gigi
Odontogenik Tumor ini melibatkan Secara mikroskopis mirip
Skuamosa prosesus alveolar, lesi ini dengan ameloblastoma
berasal dari transformasi dengan kurang lapisan sel
neoplastic rests malassez. epithelial kolumnar.
Tumor ini sering terjadi pada Terdapat mirip proliferasi
mandibula dan maksila rests odontogenic. Tumor
terutama bagian anterior odontogenic skuamosa
termasuk invasive dan
maksila dan posterior
dapat terulang setelah
mandibula. Pasien tidak
terapi konservatif.
merasakan gejala walaupun Perawatannya dengan
terjadi kegoyangan gigi. kuretase atau eksisi.
Secara radiograf, lesi ini
berbatas jelas, berhubungan
dengan bagian servikal akar
gigi.
Clear Cell Termasuk lesi yang jarang pada
Carcinoma mandibula dan maksila. Asal lesi ini Secara mikroskopis, differential
masih tidak diketahui tetapi lokasi diagnosis dengan tumor
dan tampilan histologi menunjukan rahang, central
berasal dari odontogenic. mucoepidermoid carcinoma,
Secara lokal agresif dengan batas hyalinizing clear cell carcinoma
neoplasma yang tidak jelas terdiri dan ameloblastoma.
dari lembar sel dengan sitoplasma
jelas.
Metastasis ke paru – paru dan
nodus limfa regional.
Calcifying Merupakan lesi Berasal dari lapisan Dapat terjadi intra dan Lesi berbatas jelas dengan Prognosis untuk pasien
Odontogenic Cyst odontogenic epitel dental lamina yang ekstraosseus (lokasi peripheral kapsul fibrosa dan lapisan epitel dengan calcifying
(Ghost Cell) developmental yang tersisa di gingival, maksila seperti gingiva). Namun lebih sering odontogenic setebal 4 – 10 sel. odontogenic cyst adalah baik
sering menyebabkan atau mandibula, yang memiliki intraosseus. Range usia sangat luas, Sel epitel dapat kuboid atau dengan hanya berupa
rekurensi. kemampuan menginduksi bervariasi dari infant sampai orang kolumnar, sama dengan rekurensi setelah enuklesi
formasi jaringan dental. tua. Namun biasanya saat decade ameloblas. Ciri khasnya berupa simple. Ketika calcifying
Beberapa sumber kedua usia kurang dari 40 tahun ghost cells dalam komponen odontogenic cyst
berpendapat kista ini dapat (rata – rata 33 tahun). Umumnya di epitel, dengan jumlah berhubungan dengan tumor
bersifat non-neoplastik dan regio I atau C, lebih dari 70% di bervariasi. Ghost cell eosinofilik odontogenic lainnya, seperti
neoplastic. maksila. ini merupakan sel epitel yang ameloblastoma perawatan
Dapat berupa unilocular maupun terkeratinisasi, berubah dengan dan prognosis sama dengan
multilocular dengan radiolusen hilangnya nucleus, namun tumor yang berhubungan.
berbatas jelas. Dapat ditemukan outline sel tetap sama. Beberapa kasus odontogenic
juga struktur radioopak di dalam ghost cell carcinoma tampak
lesi yang menandakan kalsifikasi memiliki perilaku dan sifat
yang ireguler atau seperti densitas yang tidak dapat diprediksi.
gigi. Sebagian besar jenis kista ini Rekurensi umum terjadi dan
memiliki diameter 2 – 4 cm, tetapi beberapa pasien meninggal
pada umumnya, besar lesi sebesar karena penyakit lokal yang
12cm. tidak dikontrol dan
metastasis. Tingkat
keselamatan kasus 5 tahun
adalah 73%.
TUMOR MESENKIM
Odontogenic dontogenic myxoma adalaah Variasi usia penderita adalah antara DD klinis sama seperti
Myxoma lesi mesenkim jinak yang 10 hingga 50 tahun dengan ameloblastoma. Sebagai
secara mikroskopis predileksi 30 tahun. tambahan, central
menyerupai pulpa gigi atau Lesi dapat terjadi di area hemangioma adalah
jaringan ikat follicular. mandibula dan maksila dimana pertimbangan serius untuk
Odontogenic myxoma relative saja. lesi dengan gambaran
tumor odontogenic yang Gambaran Radiografis radiografis honeycomb. Hal
umum terjadi. Meskipun Lokasi: sering pada mandibula penting adalah secara
myxoma berada pada regio P dan M, pada maksila mikroskopis diagnosis
berbagai tempat di tubuh jarang terjadi pada regio anterior diferensial harus meliputi
seperti dermis, jantung Batas tepi: lesi berbatas tegas dan pulpa yang sedang
(atrium kiri), dan area kepala dikelilingi radiopak tulang berkembang dan hyperplastic
dan leher, hanya odontogenic kortikal, tapi pada maksila batasnya follicular connective tissue di
myxoma yang berasal dari tidak tegas sekitar gigi impaksi. Korelasi
ektomesenkim odontogenic. Bentuk: sering tampak patologis klinis sangat
Neoplasma jinak ini infiltrative multilokular dengan pola penting dalam menentukan
dan dapat rekuren setelah honeycomb atau diagnosis definitive
perawatan yang inadekuat. “soap bubble” atau “tennis racket”. odontogenic myxoma.
Perawatan
Struktur interna: radiolusen
dengan pola yang bervariasi _Pilihan Perawatan adalah
_Efek: gigi goyang eksisi.
_Tidak disarankan
menggunakan teknik
kuretase karena odontogenic
myxoma konsistennya seperti
gelatin dan teksturnya kendur
shg tidak seluruhnya bisa
terangkat
_Pemeriksaan follow up
harus dilakukan minimum
selama 5 tahun.
Central
Odontogenik Merupakan tumor Secara mikroskopis, lesi
Fibroma ektomesenkim yang jarang tersusun dari masa jaringan
terjadi. fibrous dewasa yang
_Dapat meyerang segala mengandung beberapa sisa
usia dan ditemukan di epitel.
mandibula dan maksila
_Dalam tipe yang kompleks, Perawatan
dengan predileksi di wanita.
_Lesi berupa radiolusen
jaringan ikat dewasa berupa enukleasi atau
mengandung komponen epitel eksisi, dan rekuren
umumnya multilokular,
odontogenic dalam bentuk sisa,
seringkali menyebabkan
bersamaan dengan deposit
jarang terjadi.
ekspansi tulang kortikal.
terkalsifikasi seperti dentin atau
Kurang lebih 45% kasus
sementum.
muncul pada anterior regio
molar satu maksila dengan _Diferensial diagnosis
depresi tulang kortikal kontur mikroskopis adalah
palatal. desmoplastic fibroma (bagian
_Diagnosis diferensial klinis tulang fibromatosis). Tetapi
mirip dengan ameloblastoma berbeda karena desmoplastic
fibroma akan menunjukkan
sifat yang lebih agresif dan
rekuren.
Complex odontoma
terdiri dari massa
irregular jaringan keras
dan lunak gigi, namun
bentuk morfologinya
tidak menyerupai gigi
namun sering
membentuk massa
seperti kembang kol.
Secara klinis, complex
odontoma biasanya
terdapat pada individu
yang muda, namun
diagnosis dapat
terlambat sampai usia
lanjut. Umumnya,
terdapat
pembengkakan keras
yang tidak sakit,
namun massa dapat
tererupsi dan terjadi
infeksi. Massa juga
dapat mengalami kista.
TUMOR NONODONTOGENIK
TUMOR BENIGN
Ossifying Fibroma - Merupakan neoplasma Prevalensi pada usia 30-40 tahun, Ossifying fibroma terbagi Kuretase/enukleasi
jinak di tulang yang predileksi pada perempuan menjadi dua tipe (berdasarkan
dapat membesar, - Tumbuh lambat, asimptomatik, gambaran histopatologinya)
mendestruksi tulang, dan lesinya mudah berekspansi yaitu: - Juvenile trabecular
dan berpotensi rekuren. - Daerah pertumbuhan rahang ossifying fibroma (JTOF) lesi
- Etiologi belum dan tulang kraniofasial (terutama pada pasien muda. Gambaran
diketahui secara pasti, mandibular area premolar dan histopatologisnya terdapat
tetapi kecurigaannya molar) lembaran irregular osteoid
pada translokasi - Dapat menyebabkan penipisan encasing plump dan osteosit
kromosom plate kortikal bukal dan lingual. yang berbentuk irregular
- Lesi umumnya soliter tapi dapat juga. Terdapat banyak
tumbuh banyak juga multinucleated osteoclast
- Lesi berbatas jelas
- Juvenile psammomatoid
- Struktur internanya kadang
ossifying fibroma (JPOF)
radiolusen atau radiolusen-
banyak terjadi pada tulang
radiopak karena terdapat kalsifikasi
kraniofasial selain rahang.
- Dapat menyebabkan ekspansi
Prevalensi pada pasien dengan
tulang kortikal
usia relatif tua. Histopatologi
terdapat banyak lamella
konsentrik dan spherical ossicle
dengan berbagai bentuk.
Terdapat center basofilik
dengan peripheral eosinophilic
osteoid rim
Differential Diagnosis
- Fibrous dysplasia bedanya
adalah batas ossifying fibroma
jelas dan lesi ossifying fibroma
dapat diangkat dengan mudah
Fibrous Dysplasia - Ossifying fibroma (bedanya
Tulang normal digantikan Asimptomatik, terjadi pembesaran Anyaman tulang (immature) ossifying fibroma terdapat
dengan proliferasi jaringan jaringan pada area yang terlibat berbentuk trabekula ireguler di rimming osteoblast tulang)
ikat yang berlebih yang - Lebih banyak menyerang maksila dalam stroma fibrosa - Chronic osteomyelitis
bercampur dengan trabekula daripada mandibular osteomyelitis sakit, tender
tulang yang irregular - Pertumbuhan lambat, dapat - Bony trabekula tidak dan bisa di drainase
- Etiologi _mutasi gen GNAS menyebabkan asimetri wajah berhubungan satu sama lain Perawatan
I (guanine nucleotide-binding - Terkadang terjadi pergeseran gigi, - Kapiler terlihat jelas dan - Jika bertambah besar dapat
protein, a-stimulating activity maloklusi, dan terganggunya erupsi tersebar uniformis (bercak dilakukan surgical
polypeptide I) yang melakukan gigi merah) recontouring
encoding terhadap subunit
alpha dari transmembrane- Ciri khas yaitu terlihat seperti
signaling G protein (Gsα), ground-glass atau peau d'orange
yang dapat mempengaruhi effect. Kabur2 gitu deh
proliferasi dan diferensiasi
fibroblast/osteoblast
- Jika mutasi gen saat prenatal
_mengganggu diferensiasi
stem cell dan cenderung akan
menyebar, menyebabkan
polyostotic fibrous dysplasia
(terdapat pada beberapa
tulang)
- Jika mutasi gen saat
postnatal _sel progenitor
yang termutasi akan
terlokalisasi dan
menyebabkan monostotic
fibrous dysplasia (terdapat
pada satu tulang)
Tanda lesi
tendency pada
bilateral dan dapat
menyebabkan asimetris.
Penyakit ini asimptomatik,
namun jika terdapat gejala
pasien biasanya merasakan
nyeri tumpul.
_Radiografis pola
maturasi yang identic.
o Tahap awal lesi
akan terlihat radiolusen,
namun seiring berjalannya
waktu akan terlihat campuran
antara radiopak dan
radiolusen
o Tahap lanjut akan
terlihat radiopak dengan
rim/batas radiolusen di
perifer. Pada keadaan
tertentu lesi juga dapat
berubah menjadi radiopak
dan bercampur dengan
tulang-
tulang sehat.
Erwings Jarang terjadi, tetapi Sel Ewing’s sarcoma mirip Eksisi dini sebagai tindakan
apabila menyerang limfosit tetapi ukurannya 2x awal (wide excision).
kepala dan leher, bisa lebih besar dan terdapat pada jika tidak bisa, dilakukan
membuat predileksi ke area neuroectodermal. Memiliki iradiasi megavoltase,
body mandibula. nukleus berwarna gelap dan ditambah kombinasi dengan
Secara klinis, pasien sitoplasma yang vacuolated dan kemoterapi untuk
biasanya anak-anak berwarna pada glikogen. Selnya meningkatkan survival rate,
atau dewasa muda. membentuk lembaran difus tetapi bisa meningkatkan
atau lobul longgar yang risiko terjadinya tumor
Gejala umumnya
dipisahkan oleh septa limfoid.
pembengkakan tulang
dan biasanya sakit,
berkembang dalam
beberapa bulan.
Gigi dapat goyang/
hilang dan terdapat
ulser pada mukosa.
Demam, leukositosis,
meningkatnya ESR dan
anemia dapat terjadi
dan mengindikasikan
poor prognosis.
Penyebaran ke paru-
paru dan ruang lainnya,
bisa juga ke nodus limfa
Multiple Myeloma Neoplasma dari sel plasma yang Myeloma muncul dengan Obat bifosfonat IV untuk
memproduksi imunoglobulin lembaran plasma neoplastik menunda onset litik pada lesi
monoklonal. yang terdiferensiasi baik atau dan osteoporosis parah, serta
Dapat menyebabkan banyak foci lemah (gb.9.21 dan 9.22). untuk mengontrol gejala yang
(multifokal) destruksi tulang, bone Diagnosis dilakukan melalui muncul. Thalidomide sebagai
pain and tenderness. biopsi pada sumsum tulang dan terapeutik.
Jarang sekali lesi rahang atau dikonfirmasi dengan serum
komplikasi seperti amyloidosis elektropoiesis dimana terdapat
menjadi gejala awal. monoclonal band.
Proliferasi sel myeloma Overproduksi light chain sering
disumsum menyebabkan anemia terjadi dan memicu terjadinya
dan trombositopenia Bencelones proteinuria atau
Infeksi menyebabkan produksi amyloidosis (sering)
imunoglobulin normal berkurang.
Kadang-kadang myeloma
dideteksi sebelum muncul gejala,
karena terlihatnya saat
pemeriksaan rutin, peningkatan
ESR yang sangat besar sebagai hasil
produksi berlebih dari
immunoglobulin (biasanya igG).
Melalui foto radiograf skeletal
terlihat area punched-out multipel
yang radiolusen, terutama pada
tengkorak dan beberapa lesi
berbentuk oval (seperti kista).
Solitary Hampir 80% tumor ini
(Extramedullary) jarang terbentuk di
Plasmacytoma jaringan lunak regio
kepala dan leher,
sedangkan multiple
myeloma berkembang
mencapai 50% dalam
waktu 2 tahun.
Solitary plasmasitoma
tulang menyerang
rahang.
Karakteristiknya yaitu
sakit tulang, nyeri atau
pembengkakan dan
diperlihatkan dengan
area radiolusen secara
radiograf.
Perawatannya berupa
radioterapi.
Prognosisnya lebih baik
daripada plasmasitoma
jaringan lunak. Lebih
dari 65% pasien
bertahan lebih dari 10
tahun, namun pada
akhirnya berkembang
menjadi multiple
myeloma. Secara
histologi terlihat
gambarannya sama
dengan multiple
myeloma.
Amyloidosis Amyloidosis merupakan
hasil dari myeloma,
berupa deposisi protein
abnormal di jaringan
dengan karakteristik
adanya staining. Pada
20% kasus dimana
terjadi overproduksi
pada imunoglobulin
light chain, terbentuk
deposisi amyloid di
mulut, biasanya di lidah
yang mengakibatkan
makroglosia, atau
berupa pembengkakan
yang terlokalisir, atau
keduanya (gb.9.24 dan
9.25)
Langerhans Sel langerhans
menyerupai histiosit
namun bercabang,
antigen
memperlihatkan sel
didalam epitel. Mereka
kadang membentuk
tumor tulang. Tiga
bentuk yang diakui,
yaitu:
Solitary eosinophilic Granuloma eosinofilik soliter pada Adanya proporsi beragam dari Kuretase memberikan respon
granuloma rahang mengakibatkan localised sel langerhans mirip histiosit, yang baik dan memungkinkan
bone destruction dengan eosinofil, dan terkadang adanya regresi spontan.
pembengkakan dan sering sakit. beberapa tipe granulosit
(gb.926). Terkadang dengan adanya (gb.9.28). Sel langerhans
penyakit periodontal membuat memiliki nukleus yang pucat,
akar terekspos Radiolusensi bulat bervesikel atau berlobul, serta
dengan batas tidak jelas dan sitoplasma dengan eosinofil
tampilan ‘floating in air’ merupakan yang tidak adekuat (gb.29).
tipikalnya. Diagnosis ditegakkan dengan
pewarnaan sel langerhans pada
protein S-100 dan antigen CD1a
yang menghasilkan hasil positif
dilihat dengan mikroskop
electron.
Multifocal eosinophilic Pada tahap ini terdapat
granuloma (including histiositosis yang
Hand-Schuller-Christian menyebabkan eksoptalmos,
Disease) diabetes insipidus dan
pecahnya lesi di dasar
tengkorak, namun ketiga hal
ini sangat minoritas terjadi.
Biasanya tengkorak, skeleton
aksial dan femora, visera
(hepatosplenomegaly) atau
kulit juga terlibat.
Letterer-Siwe Syndrome Merupakan pembentukan
histiositosis yang agresif,
biasanya menyerang bayi dan
balita. Peningkatan
penyebaran penyakit
melibatkan kulit, viscera dan
tulang, dapat berakibat fatal,
walaupun perawatannya
berupa irradiasi dan/atau
kemoterapi.
Secara keseluruhan, sifat dari
sel langerhans histiositosis
tidak dapat diprediksi, namun
pada pasien yang usia lebih
muda pengaruhnya terhadap
sistem organ sangat besar dan
prognosinya buruk.
Metastatic Carsinoma dari berbagai Deposit sekunder dapat Radiolusensi dengan outline Pertumbuhan primer harus
Tumours organ: payudara, berupa adenokarsinoma, kabur/samar-samar dirawat apabila
bronkus, prostat, tiroid, tetapi tergantung dari Menstimulasi infeksi pada kista memungkinkan. Pada banyak
dan ginjal dapat pertumbuhan tumor Dapat mirip seperti kista kasus, metastasis pada tulang
bermetastasis mencapai primernya. Efek yang paling terinfeksi yang sedikit ireguler atau membutuhkan perawatan
rahang melalui aliran sering adalah destruksi tulang osteomyelitis paliatif. Radiasi dilakukan
darah. Biasanya terjadi osteoklastik di saraf perifer untuk me-regresi lesi dan
pada usia paruh baya tempat terbentuknya deposit. mengurangi nyeri.
sampai lansia. Gejala (9.33). Pemeriksaan dilakukan
utama biasanya sakit secara umum, lab darah, dan
dan pembengkakan survey skeletal melalui
pada rahang (Gb.9.30) radiograf untuk melihat
dan kemungkinan perluasan tumor.
parastesia dan
anaesthesia dari bibir.
KELENJAR SALIVA
KLASIFIKASI DEFINISI ETIOPATOGENESIS KLINIS, RADIOLOGIS HISTOPATOLOGIS DD, PERAWATAN
REACTIVE LESSION
1. Mucocele Lesi mukosa oral yg terbentuk akibat rupturnya duktus kelenjar saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak. Di mukosa bibir bawah&bukal
karena lip biting dan dipisahkan di bawah permukaan mukosa. Mukosa terelevasi, menipis, dan meregang yang terlihat seperti vesikel yang terisi oleh mukus jernih dan kebiruan.
Palpasi tidak sakit.
2. Ranula Lesi paling sering pada kelenjar sublingual (dasar mulut). Dianggap sbg mucocele kelenjar sublingual. Disebabkan oleh retensi mukus dlm sistem saluran kelenjar
sublingual/keluarnya mukosa sbg hasil dari gangguan saluran, warna translusen kebiruan. 2 tipe: a) Simple ranula terbatas ke area yg diisi kelenjar sublingual dlm ruang
sublingual, superior trhdp otot mylohyoid. b) Plunging ranula lesi meluas melewati otot mylohyoid ke ruang submandibula. Berpotensi meluas ke leher dan kompromis jalur
nafas.
Mucus Trauma berat duktus kelenjar Di bibir bawah. Massa tidak sakit Extravasation free mucin DD: Salivary gland neoplasm
Extravasation saliva mucus pada perm. lunak, diameter ..mm mendorong respon inflamasi (mucoepidermoid
Phenomenon keluar/ekstravasasi ke jaringan – 2 cm. diikuti perbaikan jaringan carcinoma), Vascular
ikat Kebiruan muccin di superfisial. konektif. malformation, Venous varix
Netrofil dan makrofag Neoplasma jaringan lunak
Lesi fluktuasi pecahnya
Reaksi inflamasi netrofil dan jaringan granulasi sekitar seperti neurofibroma atau
mukosa thdp mucin.
makrofag jaringan granulasi mucin. lipoma
membentuk dinding di sekitar Rekurensi produksi mucin Dilatasi ductus, inflamasi
berkelanjutan. Pada mukosa gingva alveolar
mucin perubahan inflamasi. kronik, degenerasi acinar dan
kistra erupsi atau kista
Mucocele superfisial variasi fibrosis interstisial
gingiva
extravasation mucocele.
Hasil dari: meningkatnya tekanan
pada bagian luar duktus Eksisi bedah. Pembuangan
ekskretori. Asimptomatik dan kelenjar saliva minor
banyak. Di retromolar, soft sepanjang kumpulan mucus
palate & mukosa bukal posterior. mencegah rekurensi.
Tampilan klinis mirip Superficial mucoceles tidak
vesikobulosa tapi lesinya dibutuhkan perawatan
bertahan lama pecah sendiri
Mucus Retention Kerusakan aliran saliva karena Kelenjar submandibula, parotid. Dibatasi epitelium DD: Salivary gland neoplasm,
Cyst (Obstructive sialolith. Sialolith presipitasi Bengkak rekuren dan nyeri sakit. (pseudostratified hingga mucus extravasation
Siladenitis) garam kalsium (kalsium Lesi kelenjar saliva minor stratified squamous) duktus phenomenon, benign
karbonat dan kalsium fosfat) di bengkak asimptomatik tanpa normal namun tertekan. Lumen conective tissue neoplasms.
sekitar pusat nidus dari debris trauma sebelumnya, 3-10mm, mengadung mucin yg rusak Di dasar mulut dermoid
sel, mengentalnya mucin dan mukosa di atasnya utuh, warna karena sialolith. Jaringan cyst
atau bakteri. Predisposisi: normal konektif sedikit terinflamasi,
statis saliva, sialadenitis kelenjar yg berhubungan
Sialoliths submandibula radiopak, Saliva minor pembuangan
kronik, dan gout (calculi asam perubahan obstruktif
calculi parotid radiolusen. mucus retention cyst &
urat) imflammatory
Diagnosis sialografi/ cross kelenjar yg berhubungan
sectional imaging dgn pemberian mencegah mucus
contrast intravena (CT sialogram) extravasation setelah operasi
Saliva mayor Stone di
hilum sistem ductus: sialolith
dibuang secara bedah
marsupialisasi atau cannula
Maxillary Sinus Terhalangnya kelenjar Asimptomatik, sedikit lunak pada Dibatasi epitelium columnar DD: Polip inflamasi, hiperpasi
Retention Cyst/ seromucus antra adanya mucobuccal fold/ekspansi bukal pseudostratified dgn selingan sinus (infeksi odontogenic),
Pseudocyst struktur kista berisi mukus yang bisa dipalpasi sel mukosa. Elemen suportif sinusitis maksila, neoplasma
pada duktus yang dilapisi Radiograf panoramik dan periapical terinflamasi sedikit. Pada yang berasal dari jaringan
epitel. opak yang homogen, hemisfer pseudocyst, tidak ada batas lunak antral lining
(setengah lingkaran), jelas, lesi epitelium, kumpulan material Tidak ada perawatan
bilateral mucoid dikelilingi jaringan pertumbuhan terbatas dan
konektif yg tertekan. Infiltrasi tidak merusak, pecah sontan,
inflamasi campuran pada sembuh perlahan.
dinding jaringan granulasi
Mucus mengandung makrofag
pada kumpulan mucin
Necrotizing Kondisi jinak yang Iskemik kelenjar saliva Tampilan yang spontan. Pada Submukosa dekat ulser DD: Karsinoma sel squamosa
Sialometaplasia mempengaruhi palatum trauma lokal, manipulasi perbatasan hard dan soft palate. nekrosis kelenjar saliva dan & neoplasma kelenjar saliva
dan jarang pada kelejar bedah, anastesi lokal, infarksi Lesi bengkak yg lunak dgn eritema. metaplasia squamosa epitel minor ganas
saliva. kelenjar, metaplasia squamosa Mukosa rusak batas ulser dalam duktus saliva dgn ciri tidak
Mengakibatkan nekrosis dgn dasar lobular abu2 kekuningan. menunjukkan atypia sitologis, Tidak butuh bedah, sembuh
jaringan. Pasien biasanya tidak namun polanya bisa menjadi sendiri, healing 6-10minggu.
Pada palatum, lesi uni/ bilateral,
memiliki riwayat trauma misinterpretasi dengan Irigasi dgn obat kumur baking
diameter 1-3 cm.
karsinoma sel squamosa. soda dan air, dan analgesik
jika dibutuhkan. Biopsi harus
dilakukan untuk diagnosis
definitif.
Adenomatoid Pembesaran non- Penyebabnya tidak diketahui, Bengkak unilateral pada hard/ soft Lobulus kelenjar mukosa DD: Salivary neoplasm,
Hyperplasia neoplasma pada walaupun trauma ikut terlibat palate. Lesi asimptomatik, dasar hiperplasi meluas melebihi lymphoma, perluasan
kelenjar saliva minor di keras dilapisi mukosa yang utuh submukosa dan menuju lamina nasofaringeal atau penyakit
hard palate. dgn keadaan dan warna yang propria. Kumpulan acinar sinonasal ke rongga mulut.
normal individual lebih banyak dan
besar daripada normal. Tidak Biopsy insisi, tidak butuh
ada infiltrasi sel inflamasi yg perawatan khusus
signifikan
INFECTIOUS SIALADENITIS
Mumps Gondong sialadenitis Paramyxovirus. Inkubasi 2-3 Demam, malaise, pusing, panas Sembuh sendiri dan jinak.
virus akut, infektious yg minggu diawali gejala klinis. dingin, sakit pada preauricular. Vaksin MMR. Istirahat,
menginfeksi kelenjar Transmisi kontak langsung dan Bengkak parotid asimetri, analgesic, kortikosteroid
parotid droplets saliva. mencapai batas maksimum dlm 2-3 (parah). Rekuren
hari. Sakit lokal parah saat bicara pemaparan berulang material
Bentuk mumps non dan mengunyah. kontras teriodinasi.
infeksi yang jarang Infeksi sistemik keterlibatan byk
contohnya iodide kelenjar dan jaringan lain (hati,
mumps. pankreas, ginjal dan sistem saraf)
Cytomegaloviral Kondisi jarang yang Pasien immunosuppresed (HIV) Dilihat dgn biopsy metode
Sialadenitis mempengaruhi demam, pembesaran kelenjar hibridisasi.
neonatus sebagai hasil saliva, hepatosplenomegaly,
dari infeksi pneumonitis dan limfositosis.
transplasenta. Pasien tidak immunosuppresed
tanpa gejala, atau demam dan
malaise.
Komplikasi retinitis.
Bacterial Pertumbuhan terlalu cepat Gejala klinis parotitis akut Eliminasi organisme
Sialadenitis pada mikroba yg berhubungan bengkak fasial lateral sakit dan penyebab dan rehidrasi &
dgn aliran saliva yg berkurang. tiba2, demam ringan, malaise, tingkatkan lajur saliva,
Aliran saliva berkurang pusing. drainase purulen jika ada,
karena dehidrasi, postoperatif, Lab erythrocyte sedimentation kompres hangat, analgesic &
dan kekurangan tenaga. rate (ESR) dan leukosit, neutrofil istirahat.
Bakteri sialadenitis meningkat, indikasi infeksi akut. Kultur & tes sensitivitas dari
komplikasi postoperatif bedah Keterlibatan kelenjar biasanya eksudat pada orifis duktus
berhubungan dgn hidrasi lunak, trismus dan purulensi pada manajemen antibiotik.
inadekuat. orifis duktus dari tekanan pada Setelah kultur pasien
Penyebab lain trauma pada ductus/ kelenjar yg terlibat ditempatkan pada regimen
sistem duktus dan perluasan dari resisten penicillinase
hematogenous infeksi dari antibiotik seperti penisilin
area lain. semisintetik.
Medikasi yg mengandung
parasymphathomimetic
agents hindari.
Biopsi dan retrograde
sialography hindari
terutama pada kasus infeksi
akut dan subakut.
Sarcoidosis Infeksi atau respon Agen transimisi Pada paru-paru, sembuh sendiri, Noncaseasi. Granuloma batas Kortikosteroid fase akut
hipersensitivitas dari mycobacterium penyakit jinak dgn onset tegas & berlainan. dan obat utk gejala paru2.
mycobakteria. tuberculosis/propionibacteria tersembunyi. Ada makrofag epiteloid dan Chloroquine obat tunggal/
dan epstein-barr dan virus Lesu, kelelahan kronik, dan multinucleated giant cells yg kombinasi.
HHV 8 anorexia dgn tanda spesifik. Lesi mengandung inklusi stellate Immunosuppressive jika
nodular yg tidak berbeda dgn (asteroid bodies) dan kalsifikasi tidak memberikan efek thdp
chron’s disease. Bengkak parotid laminar (schaumann bodies). kortikosteroid: thalidomide &
uni/bilateral, demam, gejala Infiltrasi limfositik menyebar di infliximab.
gastrointestinal, lesu, sakit sendi, tepi granuloma.
keringat dimalam hari. Immunomodulator gejala
Tidak ada mikroorganisme. artritis: levamisole
Bengkak granulomatosa di kelenjar
saliva lain xerostomia.
Manifestasi: limfadenopathy
paratracheal, hilar, bilateral.
Komplikasi: hipertensi paru, gagal
pernapasan, pulmonale cor.
Pada tulang lesi melibatkan
phalanges distal dgn erosi tulang
cancellous & korteks utuh. Terjadi
juga kerusakan tulang alveolar
dengan goyangnya gigi pada
maksila dan mandibula
Metabolic Menginfeksi kelenjar parotid secara bilateral namun tidak ada gejala pembengkakan.
Conditions Berhubungan dgn alkoholism kronik, kurang asupan makanan, obesitas, DM, hipertensi,
bulimia, anorexia nervosa& hyperlipidemia
Pembesaran kelenjar saliva yg berhubungan dgn endokrin berhubungan dgn acromegaly
refleksi organomegaly umum berhubungan dgn gangguan endocrine-mediated.
Pembesaran parotid (acinar hypertrophy) dan meningkatnya aliran parotid berhubungan dgn
pasien pancreatitis kronik
Sjogren’s Hasil proses autoimun Penyakit autoimun sistemik 50 thn keatas dan wanita. Lesi inisial agregasi Saliva buatan dan oral
Syndrome dari mata kering dari terbatasnya kelenjar Xerostomia sulit makan dan periductal fokal limfosit dan lubricant xerostomia.
(keratoconjuncivis exocrine atau aktivitas bicara, risiko tinggi karies, penyakit sel plasma. OH, modifikasi diet (hindari
sicca) dan mulut kering otonomi yang mempengaruhi periodontal, oral candidiasis Bengkak membesar kafein dan makanan
(xerostomia). Kondisi kelenjar degenerasi acinar. minuman kariogenik), terapi
Pemeriksaan sialochemical,
autoimun lainnya Primary sjogren’s hanya Epimyoepithelial island pada fluoride topikal dan
nuclear imaging pada kelenjar
arthritis rheumatoid, melibatkan kelenjar eksokrin kelenjar mayor. remineralizing solution
(scintigraphy), contrast sialography,
eritema lupus dan Secondary sjogren’s
analisis laju alir saliva dan biopsi
scleroderma. melibatkan kelainan jaringan
kelenjar saliva minor.
konektif disertai xerostomia &
keratoconjunctivis sicca Lab anemia ringan, leukopenia,
Persamaan & perbedaan eosinofilia, meningkatnya ESR
primary&second Secondary penyakit artritis
perbesaran kelenjar parotid rheumatoid, scleroderma, parotitis,
hepaitis aktif kronik, cirrhosis
billiary primer, polymyositis,
vasculitis, parotitis
Salivary Penyebab tidak biasa Persisten, tidak sakit, keras, Penghapusan jaringan saliva
Lymphoepithelial yang menyebabkan terdapat massa uni/bilateral pada berupa infiltrasi padat limfosit
Lesion pembesaran kelenjar kelenjar saliva mayor. dan sel plasma berhubungan
saliva mayor benign dgn prolferasi komponen
(salivary) duktus utk menghasilkan
lymphoepithelial lesion kumpulan epitel irreguler
(BLEL). (epimyoepithelial island.
Scleroderma Dipengaruhi kondisi Kondisi autoimun seperti Usia pertengahan (30-50thn). Deposisi kolagen aselular yg Menstabilkan penyakit
disfungsi imun. rheumatoid arthritis, lupus Menyerang berbagai organ dan banyak, infiltrasi limfosit sistemik, imunosupresif
Morphea bentuk erythematous, berlanjut hingga ke sistem organ. perivascular. Kelenjar saliva berupa azathioprine,
kutan terlokalisasi yg dermatomyositis dan sjogren’s Pertama terkena kulit, sendi minor berubah fibrosis kortikosteroid namun tidak
berantakan dan tidak syndrome sering berkaitan fibrosis organ dan tanda2 interstisial dan atrofi acinar ada efek pada kasus yg
berurutan dengan penyakit ini. kegagalan organ mulai muncul. progresif.
Systemic scloderma Manifestasi kutan edema, kulit Penyakit progresif mati
bentuk yg kencang dan rigid, halus, artofi ginjal, cardiac, gagal jantung.
berpotensi dengan telangiectasias, wajah tidak
mengancam jiwa berekspresi dan seperti topeng,
pembuluh darah iskemik dan
ulserasi ujung jari.
Fibrosis pada jari kekakuan dan
atrofi kulit.
Fibrosis kelenjar saliva
xerostomia, mudah karies.
Resorpsi tulang mandIbula dan
membran periodontal yg melebar
(pada periapikal)
Xerostomia Berkurangnya output Kecemasan, penyakit Sulitan bicara/ menelan, perubahan Agen topikal berupa polymer-
saliva secara autoimun (sjogren’s rasa, ketidaknyamanan oral secara based sprays (saliva
keseluruhan. syndrome), DM, kemoterapi, umum, retensi GT yg buruk, substitutes), modifikasi obat-
radioterapi external beam ke candidiasis, angular chelitis, mudah obatan, eliminasi kafein,
oral, kepala dan leher, terkena karies, restorasi gagal mengunyah permen karet
perawatan radioaktif iodine karena karies rekuren, malnutrisi, bebas gula, eliminasi obat
utk keganasan tiroid, kafein, menurunnya interaksi sosial, mulut kumur beralkohol, OH,
dan penggunaan beberapa seperti terbakar, sakit pada fluoride topikal dan
obat. mukosa. perawatan dental utk
Penuaan kehilangan sel Pemeriksaan kekurangan saliva mencegah dan mengontrol
acinar. pada dasar mulut. Saliva yg ada karies.
Konsumsi alkohol faktor akan berbusa.
modifikasi Kekurangan saliva eritema
umum pada mukosa oral dan
tampilan lobulated pada dorsum
lidah.
Taste Disturbance Terganggunnya Candidiasis, Perokok berat Hypogeusia (rasa hambar), Ageusia Vitamin dan penggantian
komponen rasa (hypogeusia), terapi radiasi (tidak ada rasa), Cacogesia (rasa mineral, penggantian obat yg
oral, keala dan leher (merusak tidak enak berhubungan dgn dapat mengubah rasa,
taste bud & disfungsi saliva). makanan sebelumnya), Dysgeusia evaluasi perubahan olfaktori
Pada lansia efek polifarmasi (perubahan persepsi rasa/ (anosmia/ hyposmia) dan
& xerostomia dari berbagai misinterpretasi sensasi rasa manajemen gangguan
obat. normal). perasanya, edukasi.
BENIGN NEOPLASMA (NEOPLASMA JINAK)
Mixed Tumor Laki2 > wanita. Bersifat mobile kecuali di palatum durum. Bengkak keras (firm), tidak nyeri, 1/3 tumor menunjukkan rasio Bedah eksisi.
(Pleomorphic idak meyebabkan ulserasi. Predileksi di palatum. seimbang antara elemen Enukleasi tidak rekomend
Adenoma) Di inferior dari telinga dan posterior dari mandibula. epitelial dan mesenkimal. risiko rekuren.
Menghasilkan tekanan atrofi pada tulang ramus mandibula. Komponen epithelial duktus, Dalam kelenjar parotid
Di ujung/ inferior kelenjar parotid muncul di inferior angulus mandibula dan di anterior otot tubulus, pita (ribbons), dan parotidectomi superfisial
sternocleidomastoid. lembaran yang solid. (lateral lobectomi) dan
Di lobus alm kelenjar parotid tdk dpt dipalpasi dan sebagai masa di dalam regio lateral
Komponen mesenkimal penjagaan terhadap saraf
faringeal.
jaringan ikat yg terhialinisasi fasial.
Di kelenjar saliva mayor terlobulisasi & dilapisi jaringan ikat pseduocapsule
Di dalam kelenjar saliva minor memiliki kapsul yg terbentuk kurang baik (poorly defined) atau dan miksoid.
bahkan tidak ada. Ciri khas Sel myoepitelial (sel
plasmatoid atau sel spindeled)
Basal Cell Neoplasma terdiri atas Pria 60 thn. Lesi 1-5 cm pada Bentuk sel basal yang solid, Bedah eksisi koservatif,
Adenoma sel epithelial yang bentuk yg paling besar dan bentuk seperti pagar dgn sel termasuk tepi jaringan
isomorphic dan asimptomatik. Tumbuh lambat, pada daerah perifer normal yg tidak terlibat
memiliki keberagaman soliter, tidak nyeri, keras, batas kolumnar atau kuboidal.
sel yang kurang. jelas, multinodular/ unifokal. Pola yang trabecular
Paling sering di kelenjar parotid. trebakula tipis&tali epithelial
Kelenjar saliva minor predileksi: yg dibatasi stroma
labial superior, palatum, mukosa tervakularisasi.
bukal, dan labial inferior. Bentuk tubular struktur
duktus dgn lining cell
kuboidal yg dikelilingi oleh
satu/ multiplelayer dari sel
basiloid.
Membranous adenoma
berkembang dlm bentuk
nodular dgn pulau jaringan
tumor yg dikelilingi thick
periodic-acid –Schiff (PAS)
positive hyaline membrane.
Canalicular Wanita, >50 thn. Lesi …mm – 2- Untai bilayer dari sel basaloid Eksisi dengan pemotongan
Adenoma 3cm, dapat bergerak bebas dan yg bercabang dan pada jaringan normal.
asimptomatik. anatomosisnyadi dalam
Predileksi labial superior. stroma tervaskulariasi &
mengandung sedikit
fibroblast & kolagen.
Individual cell kolumnar/
kuboidal, dgn sitoplasma
eosinofilik banyak.
Tidak terkapsulisasi secara
menyeluruh dan multifocal
Myoepitelloma Tumor yang tersusun Myoepitelial massa bulat yang Massa yg berisi sel spindle dan Eksisi koservatif lesi di
atas sel myoepitelial tidak nyeri. 20% sel plasmatoid. kelenjar saliva minor meliputi
seutuhnya. Walaupun Predileksi kelenjar parotid, selapis tipis jaringan normal
strukturnya lebih mirip kelenjar saliva minor. Jarang di di sekitarnya.
dengan smooth muscle. kelenjar submandibula. Parotidektomi lesi di
kelenjar parotid
Oncocytic Tumor Oncycotoma Predileksi kelenjar parotid. Sel onkositoma berbentuk Eksisi kelenjar saliva minor
Lesi tersusun atas onkosit sel polihedral dgn sitoplasma dan superficial parotidektomi
granular asidofilik yg besar dgn eosinofilik granula.
mitokondria. Nukleus di pusat sel, berbentuk
Lesi solid, ovoid dan terkapsulisasi, vesikular.
>5cm, di kelenjar saliva mayor. Diagnosis histochemical
Sumber histogenik dari lesi stain phosphotungsic acid
epitelium ductus saliva, terutama hematoxylin, yang mewarnai
striated duct. mitokondria intratoplasmik.
Pertumbuhan lambat, dan jinak.
MALIGNANT NEOPLASMA
Mucoepidermoid Tumor sel epitel yang Muncul dari sel cadangan di Predileksi parotid, lalu Low grade sel secret Low grade bedah
Carcinoma dapat menghasilkan segmen interlobular dan submandibular dan kelenjar minor mucus cuboidal sampai High grade bedah
mucin. intralobular dari sistem Muncul karena elemen saliva kolumnar yg teratur disertai perawatan
kelenjar saliva. terperangkap pada masa embrio/ disekeliling struktur radioterapi post operatif di
transformasi neoplastk mukosa microcystic & pembauran sel area primer tumor
pada kista odontogenik epitel dan sedikit epidermoid
Lesi dibagi menjadi tipe low, High grade sel neoplastik
intermediate, dan high-grade yg tersusun dari sel
Low grade tumor: pembesaran epidermoid yg lebih solid dgn
tidak sakit yang berlanjut. sedikit mucin dan sel mukosa
High grade tumor: berkembang yg tersebar
pesat diikuti ulserasi mukosa dan
rasa sakit dan mungkin
melibatkan syaraf fasial serta
menimbulkan tanda obstruktif.
Radiografis Lesi radiolusen di
area molar&premolar.
Polymorphous Keganasan low grade Sumber sel cadangan pada Predileksi palatum, kelenjar Tidak ada encapsulasi bersama Eksisi surgical
Low-Grade tidak menimbulkan bagian paling proksimal dari saliva minor dgn aliran sel yg berinfiltrasi
Adenocarcinoma sakit, resiko rendah pembuluh kelenjar saliva. Firm, elevated, bengkak nodular dan morfologi lobular secara
rekuren dan metastasis. tdk berulserasi, diameter 1-4 cm, general merupakan karakter
pertumbuhan lambat, metastasis dari penyakit ini.
local terjadi pada waktu yang lama. Sel tersusun seperti lobul &
sarang yg solid, tdk ada nuclear
atypia, necrosis dan bentuk
mitotic.
Adenoid Cystic Keganasan high-grade Predileksi palatum, 50-70% di 3 pola histomorfologik Bedah
Carcinoma yang memiliki tingkat kelenjar saliva minor, kelenjar tubular, cribiform dan solid Superficial parodectomy
ketahanan hidup 5-15 saliva mayor: parotid cribiform kelenjar parotid terlibat
tahun. Massa infiltrative unilobular,
Terdiri dari duct-type berkembang perlahan dan padat, Cribiform rongga
sel epitel dan ppalpasi keras dgn rasa sakit
pseudokista yg berisi
myoepithelial cells Gejala inisial sakit, saraf wajah mukopolisakarida bersulfat
yang polanya lemah (paralisis), invasi tulang yg berkarakteristikkan
bervariasi. Timbulnya namun tanpa perubahan material basal lamina
lambat, cenderung local radiografik, persebaran ke arah multilayer dan replicated.
invasif dan kambuh paru-paru lebih sering daripada ke
setelah operasi. nodus limfa, invasi rongga Tubular sel pulau2 kecil
perineural dan neoplasma menjalar
dgn struktur seperti duktus di
jauh dari massa primer.
tengahnya.
Intraoral ulserasi mucosa di
bawahnya.
Solid basaloid
pembentukan duktus dan
terdiri dari pulau dgn sel
small-medium dgn nucelus
kecil dan gelap. Ada area dgn
necrosis central di dlm
kluster sel yg solid (indikasi
penyakit yg lebih aggressive).
Clear Cell Tumor low grade yang Massa submucosa di palatum Uniform bland cells, Eksisi, jarang rekurensi
Carcinoma terjadi di minor salivary kebanyakan dengan sitoplasma
gland. jernih. Polanya biasanya
trabekular, namun terdapat
juga nests dan sheets.
Acinic Cell Pada kelenjar saliva Sumbernya dari intercalated Di kelenjar saliva mayor (parotid), Massa intraglandular yang Perawatan yang dipilih adalah
Carcinoma mayor, di parotid duct reserve cell. di palatum dan di buccal mucosa. terlokalisir, berpola solid bedah.
Slow growing lesions dgn diameter papillary & follicular.
< 3 cm, dengan rasa sakit. Ditemukan hemosiderin &
Level klinis yg agresif, pertumbuhan sedikit jaringan stromal. Sel
cepat, infeksi lymphovaskular dan tumornya seragam, memilikit
metastasis ke arah lymph node cytoplasmic PAS-positive,
regional. diastase digestion-resistant
granules, zona elemen sel jelas.
Adenocarcinoma Muncul dari epitel ductus kelenjar saliva/ dalam kelenjar saliva indikasi lesinya secara
NOS (not microscopic nonspecific, dan keganasan lesi bergantung dari adanya cellular atypia dan pola
otherwise invasive pertumbuhan.
specified)
RARE TUMOR
Carcinoma Ex- Epithelial malignancy Tanda malignancy fiksasi massa Bedah
Mixed Tumor/ yang muncul dari mixed ke jaringan sekitar, ulserasi dan Radical neck dissection
Malignant Mixed tumor yg sudah ada, regional lymphoadenopathy.
Tumor/ tidak terawat dan
Metastasizing pernah rekurensi.
Mixed Tumor
Epimyoepithelial Clear-cell-containing- Malignansi kelas menengah. Terdiri dari dua jenis sel
Carcinoma malignancy kelenjar Lesi >3cm rekurensi elemen duktus seperti duktus
saliva, biasanya di yg dikeliling sel mioepitel yang
kelenjar saliva mayor
jelas.
Glycogen, actins dan protein s-
100 ada di batas clear cells,
mendukung asal dari sel
myoepithelia.
Salivary Duct Malignansi high grade dari kelenjar Berisi papiler dan pola Eksisi
Carcinoma saliva mayor. pertumbuhan yg solid dgn
Lesi massa yang padat, painless. desmoplastic stroma & necrosis
central
Basal Cell Pola pertumbuhan infiltrative dan Terdiri dari nests, cords dan
Adenocarcinoma memiliki kemampuan untuk solid zones of basaloid cells.
metastasis. 2 tipe sel small &compact
Yang membedakan dgn basal cell cells dan larger & polygonal
adenoma temuan sarang kecil cells.
neoplasma pada struktur normal yg
berdekatan dan infiltrasi syaraf.