Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Akuntansi Manajemen Harus Menyediakan Informasi Yang Memungkinkan Manajer Mengambil Keputusan Yang Terkait Dengan Nilai Bagi Konsumen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi manajemen harus menyediakan informasi yang memungkinkan manajer mengambil

keputusan yang terkait dengan nilai bagi konsumen, manajemen kualitas total dan persaingan
berdasarkan waktu. Berdasarkan hal tersebut, sistem informasi akuntansi manajemen berfokus
kepada: 

1. Manajemen berdasarkan aktivitas. 


Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem
yang memfokuskan perhatian manajemen pada level aktivitas yang dilakukan yang bertujuan
meningkatkan nilai bagi konsumen dan laba bagi produsen. Perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, dengan menelusuri biaya berbagai
aktivitas. 

2. Orientasi pada pelanggan (konsumen). 


Manajemen berdasarkan aktivitas bertujuan meningkatkan nilai pelanggan dengan cara
mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing. Manajemen akan menciptakan nilai yang lebih baik bagi
pelanggan dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari kompetitor. Nilai bagi pelanggan
adalah selisih antara apa yang diterima dengan apa yang pelanggan berikan. Meningkatkan nilai
bagi pelanggan berarti meningkatkan realisasi bagi pelanggan. 

3. Perspektif lintas fungsional. 


Penngelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis,
mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga pelayanan kepada konsumen. Manajemen
berdasarkan aktivitas telah bergerak dari definisi biaya manufaktur tradisional ke biaya
manufaktur modern. Biaya produk ini mencakup biaya desain awal, biaya manufaktur, biaya
distribusi, biaya penjualan dan biaya pelayanan. Seseorang yang mengerti tentang pergeseran
definisi biaya dari jangka pendek ke biaya jangka panjang dapat menjadi sangat bernilai dalam
penentuan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Perspektif lintas fungsional ini
memungkinkan manajer melihat dalam kerangka yang lebih luas. Pandangan yang lebih luas ini
dapat meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan
internal maupun eksternal dan meningkatkan efisiensi. 

4. Manajemen Kualitas Total 


Manajemen kualitas total adalah saat dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan
yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect). Penekanan
total pada kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi
manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan tentang kualitas.
Pengukuran dan pelaporan biaya kualitas adalah esensi dari sistem akuntansi manajemen bagi
industry manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus mampu menyediakan
informasi operasional dan keungan melalui kualitas, termasuk informasi mengenai jumlah
produk yang cacat (defect product), laporan biaya kualitas, dan lapran kinerja biaya kualitas. 

5. Waktu sebagai elemen persaingan. 


Waktu adalah elemen terpenting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-perusahaan kelas
dunia merencanakan agar mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara
memperpendek siklus desain, implementasi atau produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengirim
produk atau jasanya dengan benar-benar memperhatikan waktu. Mereka memilih mengeliminasi
penggunaan-penggunaan waktu yang kurang penting yang tidak bernilai kepada pelanggan.
Tetapi, pengurangan waktu ini tidak menganggu kualitas yang ada pada produk atau jasa
tersebut. 

6. Efisiensi 
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, tetapi peningkatan dimensi tersebut tanpa
peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia, atau bahkan fatal. Meningkatkan
efisiensi juga merupakan hal yang penting. Pengukuran efisiensi financial dan nonfinansial
diperlukan. Biaya adalah ukuran kritis. Tren dalam biaya sepanjang waktu dan perubahan
produktivitas dapat menjadi ukuran penting atas efektivitas keputusan perbaikan berkelanjutan.
Biaya harus ditetapkan, diukur dan dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi
bernilai 

 
kumpulan data yang sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan
penyusunanlaporan akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan
data ini agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas sangatlah
dibutuhkan mengingatsistem akuntansi manajemen mampu menyediakan informasi yang berbeda
untuk kepentinganyang berbeda pula.
Perspektif historis singkat atas akuntansi manajemen
Sebagian besar dari prosedur penetapan harga pokok produk dan akuntansi internal di abadini
dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahun 1925, penekanan pada
prosedur akuntansi manajemen yang berubah menjadi penetapan biaya persediaan, berawal
dari penekanan pada pelaporan untuk pihak eksternal. Pada tahun 1950 dan 1960 banyak usaha
yangdilakukan untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada
tahun-tahun belakangan ini, terdapat usaha-usaha yang signifikan untuk mengubah secara radikal
sifatdan praktik dalam akuntansi manajemen, sebagian besar respons terhadap perubahan
dramatisdalam lingkungan yang kompetitif.

Tema baru dalam akuntansi manajemen


Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansimanajemen
yang inovatif dan relevan.

Manajemen berdasarkan aktivitas

Adalah suatu pendekatan diseluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan


perhatianmanajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk
pelanggan(customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas
menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas dan analisis nilai proses.

Orientasi pada pelanggan

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi


pelanggandengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena
perusahaan dapatmenciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan
yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaingnya. Nilai bagi pelanggan
adalah selisihantara apa yang pelanggan terima dengan apa yang pelanggan serahkan. Produk
total adalahseluruh manfaat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang pelanggan
terima dari produk yang dibeli. Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti meningkatkan
realisasi untuk  pelanggan, meringankan pengorbanan pelanggan atau bahkan keduanya. Untuk
menciptakankeunggulan kompetitif yang berkelanjutan dicapai melalui pemilihan berbagai
strategi secara bijaksana salah satunya adalah Penetapan posisi strategis untuk meningkatkan
nilai pelanggan.Informasi mengenai biaya memainkan peran penting dalam proses ini, dan
dilakukan melalui proses yang disebut sebagai manajemen biaya strategis yaitu penggunaan data
biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan
menghasilkankeunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Penekanan pada pengelolaan rantai
nilai internal dan pelayanan pada pelanggan internal telah membuktikan pentingnya perspektif
lintas fungsional.

Tim Lintas Fungsional

Tim lintas fungsional dibuat untuk menangani masalah yang melibatkan beberapa atau semua
departemen dalam sebuah organisasi.

Mereka mungkin berhubungan langsung dengan bisnis, seperti tim untuk melakukan
brainstorming produk baru bagi perusahaan, atau mungkin juga karena alasan sosial, seperti
komite piknik. Terkadang mereka berada di antara, seperti komite keselamatan.

Terkadang ketua komite ditunjuk oleh manajemen, seperti dalam kasus tim pengembangan
produk. Di lain waktu, panitia menunjuk kepemimpinannya sendiri, seperti panitia piknik. Tim
terdiri dari perwakilan dari semua departemen yang memiliki kepentingan dalam pekerjaannya.
Terkadang perwakilan departemen ditunjuk, terkadang mereka menjadi sukarelawan. Dan
terkadang mereka rela karena mereka akan diangkat.

Anggota dari berbagai departemen kemudian bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan untuk tim. Ini mungkin tugas jangka pendek, seperti merencanakan piknik perusahaan
tahun ini atau mungkin merupakan komitmen berkelanjutan, seperti komite keselamatan.
Umumnya, tugas ini ke tim lintas fungsi selain tugas reguler karyawan, namun bisa menjadi
perubahan sementara dalam tugas mereka, seperti dalam kasus tim brainstorming produk baru.

Banyak Tim Lintas Fungsional Ada

Bergantung pada ukuran perusahaan, industri, misinya, dan kepemimpinannya, terdapat banyak
tim lintas fungsi yang berbeda dalam sebuah organisasi.

 Panitia piknik - kelompok untuk merencanakan dan melaksanakan piknik perusahaan


tahunan.
Ini melibatkan pemilihan lokasi, menjadwalkan kencan, merencanakan makanan,
mengembangkan aktivitas untuk karyawan dan keluarga mereka, dan mengelola anggaran
acara. Ada tim serupa untuk pesta liburan tahunan dan aktivitas sosial lainnya dari jenis
ini.

 Tim Proyek Khusus - ini biasanya ditunjuk untuk menangani masalah spesifik yang
melewati garis departemen.
Tim ini dapat diisi dengan brainstorming produk baru untuk perusahaan atau menemukan
cara untuk merampingkan prosedur kunci. Mereka adalah tim lintas fungsional yang
paling terorganisir dan biasanya memerlukan komitmen waktu terbesar.
 Komite keselamatan - di perusahaan yang tidak memiliki departemen keselamatan,
sebuah tim lintas fungsional sering kali dibuat sebagai cara untuk mengembangkan
prosedur keselamatan yang diperlukan.
Anggota tim mengembangkan prosedur keselamatan dan rencana darurat untuk hal-hal
seperti bencana alam, kegagalan listrik, hari salju, dll dan kemudian mengkomunikasikan
informasi dari kelompok tersebut ke departemen masing-masing.
 Director steering committee - sebuah kelompok kecil yang dibuat oleh karyawan untuk
menjembatani antara manajemen puncak dan pangkat dan arsip karyawan.
Kelompok ini terdiri dari beberapa direktur yang mengkoordinasikan usaha semua
karyawan tingkat direktur untuk memastikan komunikasi yang memadai dan efektif di
kedua arah antara manajemen dan karyawan.
 Employee Giving Group - sebuah tim yang menyelenggarakan acara untuk menyalurkan
partisipasi karyawan dalam aktivitas amal.
Tim merencanakan dan mengawasi penggalangan dana dan kegiatan filantropi lainnya
untuk karyawan perusahaan. Seringkali perusahaan mendukung tim dengan anggaran
kecil atau menyamai kontribusi dari karyawan.

 Dan masih banyak lagi - tergantung pada perusahaan dan karyawannya, ada banyak tim
lintas fungsi.
Mengapa Menjadi Tim Cross-Fungsional Bagus?

Ada tiga manfaat utama untuk berada dalam tim lintas fungsional, belajar, berjejaring, dan
visibilitas.

 Belajar - saat Anda bekerja dalam tim dengan orang-orang dari departemen lain, Anda
belajar lebih banyak tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan orang lain
di departemen mereka. Ini dapat memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana kontribusi Anda terhadap keseluruhan sasaran perusahaan dan memberi Anda
gagasan tentang ke mana harus pergi saat Anda membutuhkan sesuatu. Ini juga
memungkinkan Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apakah Anda
mungkin lebih bahagia atau lebih sukses dengan mentransfer ke departemen yang
berbeda.
 Jaringan - pada tim ini Anda bertemu orang dari departemen lain. Anda membangun
persahabatan. Anda belajar tentang mereka dan apa yang mereka lakukan. Kemudian,
saat Anda membutuhkan sesuatu, Anda tahu siapa yang harus pergi ke departemen lain
untuk mendapatkan jawaban atau bantuan.

 Visibilitas - saat Anda berpartisipasi dalam tim lintas fungsi, Anda meningkatkan
visibilitas Anda di dalam perusahaan. Manajer departemen lain, perekrut, pelatih, dan
manajemen senior biasanya mengetahui anggota tim ini. Jika Anda melakukannya
dengan baik, itu akan diperhatikan dan Anda akan memiliki kesempatan yang semakin
besar.

Bagaimana Saya Bisa Mendatang di Tim Cross-Fungsional

Tanya. Saat kesempatan muncul, dan itu adalah sesuatu yang Anda minati, mintalah manajer
Anda kesempatan untuk mewakili departemen tersebut. Pastikan Anda memiliki waktu untuk
berkomitmen melakukan pekerjaan dengan baik di tim lintas fungsional tanpa mengurangi
tanggung jawab pekerjaan utama Anda.

Perspektif lintas fungsional

 
Pengelolaan rantai nilai berarti bahwa akuntan manajemen harus memahami banyak
fungsi bisnis. Kebutuhan ini akan semakin besar pada saat perusahaan terlibat dalam
perdaganganinternasional. Perspektif lintas fungsional memungkinkan untuk melihat seluruh
jangkauansecara luas yang memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, mengurangi waktu
yangdibutuhkan untuk melayani konsumen, serta meningkatkan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai