Laporan Anastesi
Laporan Anastesi
Laporan Anastesi
FARMAKOLOGI
PERTEMUAN VII
METODE UJI AKTIVITAS
ANASTESI LOKAL DAN ANASTESI UMUM
OLEH
NPM : 1943057059
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2020
I.Tujuan
1. ANESTETIK LOKAL
A. PENGERTIAN
1. Anestesi lokal merupakan tindakan memanfaatkan obat bius yang cara
kerjanya hanya menghilangkan rasa di area tertentu yang akan dilakukan
tindakan. ( Saprol, 2010).
2. Anestetik Lokal menyebabkan hilangnya rasa sakit tanpa disertai
hilangnya kesadaran. Anestetik lokal merupakan obat yang menghambat
hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan
kadar yang cukup. (Dani kusumah, 2011).
3. Anestetik lokal adalah obat yang menghasilkan blokade konduksi pada
dinding saraf yang bersifat sementara. Setelah kerja obat habis maka
obat akan keluar dari sel saraf tanpa menimbulkan kerusakan pada
struktur sel saraf tersebut.
4. Anestetika lokal atau zat-zat penghalang rasa setempat adalah obat
yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan
impuls-impuls syaraf ke SSP dan demikian menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas, atau dingin.
Gbr. Lidokain
Berdasarkan teknik pemberian anestetik lokal:
1. Anestesi permukaan, yaitu mengoleskan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung atau faring.
2. Anestesi Inhalasi, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara inflitrasi yang sering
digunakan adalah blokade lingkar dan obat suntikan intradermal atau
subkutan.
3. Anestesi Blok, yaitu penyuntikan analgetika lokal langsung kesaraf
utama atau pleksus saraf. Hal ini bervariasi dari blokade pada saraf
tunggal, misalnya saraf oksipital dan pleksus brakialis, anestesi spinal,
anestesi epidural, dan anestesi kaudal. Pada anestesi spinal, analgetik
lokal disuntikan langsung kedalam ruang subaraknoid diantara konus
medularis dan bagian akhir ruang subaraknoid. Anestesi epidural
diperoleh dengan menyuntikkan zat anestesi lokal kedalam ruang
epidural. Pada anestesi kaudal, zal analgetik lokal disuntikan melalui
hiatus sakralis.
4. Analgesi Regional, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal intravena.
Ekstrimitas dieksanguinasi dan diisolasi bagian proksimalnya dari sirkulasi
sistemik dengan turniket pneumatik.
D. CARA KERJA
Isyarat dalam serabut saraf dihantarkan melalui impuls listrik yang
terbentuk pada awalnya di setiap membran sel syaraf. Setiap membran
sel syaraf ( demikian juga semua membran sel tubuh lainnya )
mempunyai potensial listrik sebesar -90 mV pada keadaan istirahat.
Potensial listrik ini terbentuk karena adanya perbedaan konsentrasi ion
natrium di dalam dan di luar membran sel, dimana konsentrasi di luar
membran ( 142 mEq/L) lebih besar daripada di dalam membran sel ( 14
mEq/L), sementara konsentrasi anionnya sama ( 150 mEq/L). Keadaan ini
menyebabkan suasana di dalam membran sel lebih negatif ketimbang di
luar.
Gbr. Mekanisme kerja Anestetik Lokal
Pada saat timbulnya rangsangan terhadap sel syaraf ( baik rangsangan
kimia, fisik maupun listrik ) membran sel menjadi lebih permeabel
terhadap ion natrium sehingga terjadi aliran ion natrium dari luar ke
dalam sel melalui kanal natrium. Hal ini menimbulkan situasi dimana
konsentrasi ion natrium di dalam membran sekarang menjadi lebih besar
ketimbang di luar membran sel dan menyebabkan potensial listrik
berubah dari -90mV menjadi +45mV. Perubahan ini disebut dengan
peristiwa depolarisasi. Impuls listrik inilah yang nantinya menghantarkan
isyarat sepanjang serabut syaraf.
Obat anestetik lokal berikatan dengan reseptor khusus di kanal
natrium sehingga menimbulkan blokade yang mencegah aliran natrium.
Hal ini lebih lanjut mencegah terjadinya perubahan potensial listrik yang
artinya juga mencegah timbulnya impuls listrik sehingga hantaran isyarat
tidak terjadi.
Absorbsi obat lewat lidah dan mukosa pipi akan menghindari efek
sirkulasi portal.Obat jenis ini biasanya larut dalam lemak,fentanil lolipop
untuk anak buprenorfi.
c. Intramuskular
Dua atau lebih obat sering tercampur dalam satu semprit atau kantong
infus ,sehingga bereaksi secara kimia dengan meghasilkan efek
samping,contoh tiopental-suksinil cenderung menjadi inaktif .Contoh lain
triklor-etilen dengan soda lime menghasilkan zat baru yang toksik.
b. Farmakokinetik
b. Bahan
Lidokain
Prokain
Klorofom
Eter
c. Hewan uji
Mencit
Perhitungan:
• Prokain 1% 0,2 ml
1/100 x 2 = 0,002 g / 0,2 ml
= 0,2 g / 20 ml
a) Anastesi Umum
Pingsan 03.20
b) Anestesi Lokal
VI. Kesimpulan