Modul Xi Penyelesaian Masalah Etik Kebidanan
Modul Xi Penyelesaian Masalah Etik Kebidanan
Modul Xi Penyelesaian Masalah Etik Kebidanan
1) Pengkajian
Hal pertama yang perlu diketahui bidan adalah perlu mendengar kedua sisi dengan
menjadi pendengar yang berempati. Target tahap ini adalah terkumpulnya data dari seluruh
pengambil keputusan, dengan bantuan pertanyaan yaitu :
2) Implementasi
Selama implementasi, klien/keluarganya yang menjadi pengambil keputusan beserta
anggota tim kesehatan terlibat mencari kesepakatan putusan yang dapat diterima dan saling
menguntungkan. Harus terjadi komunikasi terbuka dan kadang diperlukan bernegosiasi.
Peran Bidan selama implementasi adalah menjaga agar komunikasi tak memburuk, karena
dilema etis sering kali menimbulkan efek emosional seperti rasa bersalah, sedih/berduka,
marah, dan emosi kuat yang lain. Pengaruh perasaan ini dapat menyebabkan kegagalan
komunikasi pada para pengambil keputusan. Bidan harus ingat “Saya disini untuk
melakukan yang terbaik bagi klien”.
Bidan harus menyadari bahwa dalam dilema etik tak selalu ada 2 (dua) alternatif yang
menarik, tetapi kadang terdapat alternatif tak menarik, bahkan tak mengenakkan. Sekali
tercapai kesepakatan, pengambil keputusan harus menjalankannya. Kadang kala kesepakatan
tak tercapai karena semua pihak tak dapat didamaikan dari konflik sistem dan nilai. Atau
lain waktu, Bidan tak dapat menangkap perhatian utama klien. Sering kali klien/keluarga
mengajukan permintaan yang sulit dipenuhi, dan di dalam situasi lain permintaan klien dapat
dihormati.
3) Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan sebagai
outcome-nya. Perubahan status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial dapat
dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah.
Komunikasi diantara para pengambil keputusan masih harus dipelihara.
Dilema etik yang sering ditemukan dalam praktek kebidanan dapat bersifat personal
ataupun profesional. Dilema menjadi sulit dipecahkan bila memerlukan pemilihan keputusan
tepat diantara dua atau lebih prinsip etis. Sebagai tenaga profesional perawat kadang sulit
karena keputusan yang akan diambil keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan
keburukan. Pada saat berhadapan dengan dilema etis juga terdapat dampak emosional seperti
rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus
dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang
perawat.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya, peran bidan tidak
hanya membuat asuhan dalam menejemen asuhan kebidanan tetapi juga menjamin bahwa
hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi.
Menurut kode etik bidan internasional tahun 1993, ”bidan harus menghormati hak
informed choice ibu dan meningkatkan penerimaan ibu tentang pilihan dalam asuhan dan
tanggung jawabnya tentang hasil dari pilihannya”
Informasi yang diberikan kepada ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat, keuntungan,
dan kemungkinan hasil dari tiap pilihannya. Tetapi sebagian besar wanita masih sulit untuk
membuat keputusan karena alasan social, ekonomi, kurangnya pendidikan, dan pemahaman
masalah kesehatan. Kesulitan bahasa, dan pehamanan sistem kesehatan yang tersedia dan
lain-lain.
Nomor: ..............
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ........................................................
Tempat/Tanggal Lahir : ........................................................
Alamat : ........................................................
Kartu Identitas : ........................................................
Pekerjaan : ........................................................
Selaku individu yang meminta bantuan pada fasilitas kesehatan ini, bersama ini saya
menyatakan kesediaanya untuk dilakukan tindakan dan prosedur pertolongan persalinan pada diri
saya.
Apabila dalam keadaan dimana saya tidak mampu untuk memperoleh penjelasan dan
memberi persetujuan maka saya menyerahkan mandat kepada suami atau wali saya, yaitu:
Nama : ........................................................
Tempat/Tanggal Lahir : ........................................................
Alamat : ........................................................
Kartu Identitas : ........................................................
Pekerjaan : ........................................................
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaaan dari pihak manapun dan agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
........................, .......................
Yang memberi
Bidan, Persetujuan pasien
(...............................) (.............................................)