Laprak-2 KDF
Laprak-2 KDF
Laprak-2 KDF
2. PRINSIP/TEORI DASAR :
Praktikum kedua dengan topik “Pembuatan dan Pengenceran Larutan” ini
dilaksanakan untuk menambah pengetahuan praktikan tentang cara pembuatan
larutan serta pengenceran larutan dengan baik dan benar. Larutan memiliki
pengertian lain yaitu suatu campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih
dimana kedua kedua zat tersebut saling melarutkan sehingga masing-masing zat
penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Berdasarkan wujudnya, larutan
dibagi menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Larutan memiliki ciri-ciri
antara lain:
1. Memiliki komposisi dan ukuran yang sama.
2. Untuk larutan cair, perlarutnya merupakan volume terbesar.
3. Larutan berfase cair dapat terdiri dari pelarut yang berwujud cair dan zat
terlarut yang dapat berwujud cair, padat, atau gas.
Larutan pada umumnya terdiri dari dua macam komponen dasar yaitu zat
pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Larutan dapat terjadi karena adanya gaya
tarik menarik antar molekul-molekul zat pelarut dan zat terlarut sehingga membuat
keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya tidak
digunakan maka tidak akan terbentuk larutan. Perlu diketahui bahwa zat yang dapat
digunakan sebagai pelarut tidak hanya air namun bisa juga minyak, alkohol,
benzena, asam asetat, amoniak dan kloroform. Pada larutan, antara zat pelarut dan
zat terlarut dapat terdiri dari komposisi yang berbeda. Misalnya dalam pembuatan
larutan dengan menggunakan sejumlah air sebagai pelarut dan dua buah larutan
garam di mana antar kedua larutan garam tersebut terdiri dari jumlah garam yang
terlarut berbeda. Dengan begitu, orang tidak dapat langsung mengetahui jumlah zat
yang terlarut dalam hal ini garam. Untuk mengetahui jumlah relatif zat terlarut
(solute) dan zat pelarut (solvent) dapat menggunakan istilah konsentrasi larutan.
Konsentrasi larutan merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk
menentukan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan zat pelarut dalam suatu
larutan. Konsentrasi larutan juga dapat diartikan sebagai jumlah zat terlarut yang
terdapat dalam jumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Konsentrasi larutan dapat
dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Pada
umumnya yang sering digunakan dalam pratikum yang berkaitan dengan larutan
terdiri dari Molaritas (M), molalitas (m), Normalitas, ppm (parts per million) dan
Fraksi Mol (X).
5. CARA KERJA
a. Membuat larutan NaOH
6. HASIL PENGAMATAN
HASIL PERCOBAAN
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGENCERAN
7. PEMBAHASAN
8. KESIMPULAN
9. DAFTAR PUSTAKA
Rusman, D. 2018. Buku Ajar Kimia Larutan. In: Buku Ajar Kimia Larutan.
Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, pp.5-22
10. LAMPIRAN
Tugas Sebelum Praktikum
1. Hitunglah berapa massa NaOH yang harus ditimbang untuk membuat larutan
NaOH 0,1 N sebanyak 50 ml!
massa(gram) 1000
N= x xe
Mr Volume(ml)
massa 1000
0,1= x x1
40 50
massa=0,2 g
2. Hitunglah berapa massa NaOH yang harus ditimbang untuk membuat larutan
NaOH 1% sebanyak 50 ml!
massa( gram)
%b /v= x 100 %
volume (ml)
massa
1 %= x 100 %
50
massa=0,5 g
3. Hitunglah berapa massa NaCl yang harus ditimbang untuk membuat larutan
NaCl 1000 ppm sebanyak 50 ml!
massa(mg)
ppm= x 1000
ml
massa(mg)
1000= x 1000
50
massa=50 mg
= 0,05 g
4. Hitunglah berapa masiing-masing volume NaCl 1000 ppm yang harus dipipet
untuk membuat larutan 100 ppm dan 50 ppm sebanyak 10 ml!
Larutan NaCl 100 ppm
M1V1 = M2V2
1000 ppm .V1 = 100ppm .10 ml
V1 = 1 ml