TUGAS 1 DRPs
TUGAS 1 DRPs
TUGAS 1 DRPs
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Leoriska (180901018)
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan YME atas karunia dan rahmat-Nya kami dapat
menyusun makalah dengan judul “Drug Related Problems”. Adapun maksud penyusunan
makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Praktikum Farmasi Klinis
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai DRPs atau Drug Related Problems. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dengan keterbatasan
yang kami miliki. Kami selaku pemakalah mohon maaf apabila ada kesalahan dalam susunan
makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar I
Daftar Isi II
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Pembahasan 3
Daftar Pustaka 12
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya DRP diharapkan seorang apoteker menjalankan perannya dengan
melakukan screening resep untuk mengetahui ada atau tidaknya DRP, serta melakukan
konseling pada pasien tersebut agar masalah terkait penggunaan obat dapat diatasi dan
pasien dapat mengerti tentang pengobatannya yang bermuara pada meningkatnya
kepatuhan pasien dalam pengobatan yang teratur.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari DRPs
2. Mengetahui klasifikasi DRPs
3. Mengetahui kategori dalam DRPs
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Pasien mempunyai kondisi medis dan menerima obat yang tidak mempunyai indikasi
medis yang valid.
c. Pasien mempunyai kondisi medis tetapi mendapatkan obat yang tidak aman, tidak
paling efektif, dan kontraindikasi dengan pasien tersebut.
d. Pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis obat
tersebut kurang.
e. Pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis obat
tersebut lebih.
f. Pasien mempunyai kondisi medis akibat dari reaksi obat yang merugikan.
g. Pasien mempunyai kondisi medis akibat interaksi obat – obat, obat – makanan, obat –
hasil laboratorium.
h. Pasien mempunyai kondisi medis tetapi tidak mendapatkan obat yang diresepkan.
b. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai atau tidak perlu obat
Hal ini dapat terjadi sebagai berikut: menggunakan obat tanpa indikasi
yang tepat, dapat membaik kondisinya dengan terapi non obat, minum beberapa
obat padahal hanya satu terapi obat yang diindikasikan atau minum obat untuk
mengobati efek samping.
4
e. Dosis terlalu kecil
Penyebabnya antara lain: dosis terlalu kecil untuk menghasilkan respon
yang diinginkan, jangka waktu terlalu pendek, pemilihan obat, dosis, rute
pemberian, dan sediaan yang tidak tepat.
5
2.4 Kasus
Kasus 1:
Tn. Adi menderita flu, dengan gejala demam plus sakit kepala, petugas kesehatan
memberikan beberapa obat: parasetamol (sebagai obat obat sakit kepala + demam), Tremenza
(sebagai obat flu), dan amoksisilin (antibiotik untuk membunuh bakteri).
Penyelesaian:
A. Subject
Tn. Adi (Pria)
1. Past Medical History:
- Flu
- Demam
- Sakit Kepala
2. Medication History (Dosis tidak dicantumkan)
- Paracetamol (Acetaminophen 500mg)
- Tremenza (Pseudoephedrine HCl 60 mg dan Triprolidine HCl 2,5 mg)
- Amoxicillin
B. Object
(Tidak ada)
C. Assesment
Pasien menderita flu, dengan gejala demam dan sakit kepala. Parasetamol
(dosis tidak dicantumkan) digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan sakit
kepala. Tremenza (dosis tidak dicantumkan) digunakan untuk meredakan flu.
Amoksisilin tidak diperlukan karena tidak semua penyakit flu, demam dan sakit
kepala harus menggunakan antibiotik karena kerja dari antibiotik hanya untuk
membunuh bakteri tidak untuk menyembuhkan penyakit. Demam tidak diketahui
berapa lama dialami.
D. Plan
Tujuan terapi yang ingin dicapai dalam pengobatan adalah meredakan flu,
menurunkan demam serta meredakan sakit kepala.
- Paracetamol (Acetaminophen 500mg)
Dosis terapi yang biasa digunakan 500mg diminum 4 – 6 jam sekali.
Obat diminum setelah makan
6
- Tremenza (Pseudoephedrine HCl 60 mg dan Triprolidine HCl 2,5 mg)
Dosis yang biasa digunakan untuk dewasa 1 tablet 3 – 4 kali sehari.
Obat diminum setelah makan.
7
Kasus 2:
Ibu Sany menderita batuk, flu, dan demam, obat yang dikonsumsi Tuzalos dengan
aturan pakai 3 x sehari 1 tablet, dan sanmol tablet 500 mg dengan aturan pakai 3 x sehari 1
tablet
Penyelesaian:
A. Subject
Ibu Sany (Wanita)
1. Past Medical History
- Batuk
- Flu
- Demam
2. Medication History
- Tuzalos (Acetaminophen 500mg, Dextromethorphan HBr 10mg,
Phenylpropanolamine HCl 15mg, Chlorpheniramine maleate 1mg)
- Sanmol 500mg (Acetaminophen 500mg)
B. Object
(Tidak Ada)
C. Assesment
Pasien menderita batuk, flu, dan demam. Tuzalos digunakan sebagai pereda
flu dan batuk dengan aturan pakai 3 x sehari 1 tablet. Sanmol 500 mg digunakan
sebagai penurun demam dengan aturan pakai 3 x sehari 1 tablet. Adanya duplikasi
obat karna tuzalos berindikasi untuk flu, batuk, dan demam. Sehingga tidak
diperlukannya sanmol 500mg untuk meredakan demam dalam pengobatan.
D. Plan
Tujuan terapi yang ingin dicapai dalam pengobatan adalah meredakan flu dan
batuk, serta menurunkan demam.
- Tuzalos (Acetaminophen 500mg, Dextromethorphan HBr 10mg,
Phenylpropanolamine HCl 15mg, Chlorpheniramine maleate 1mg)
Dosis terapi yang biasa digunakan untuk dewasa 3 x sehari 1 tablet.
Obat diminum sesudah makan.
8
E. Drug Related Problems dalam Kasus 2
Pasien dengan keluhan flu, batuk, dan demam dalam kasus ini pasien
menerima 2 macam obat dalam pengobatannya. Adapun analisis DRP antara lain:
1. Indikasi tanpa obat
Tidak adanya indikasi tanpa obat.
2. Obat tanpa indikasi
Tidak adanya pengobatan tanpa indikasi.
3. Pemilihan obat yang salah
Tidak adanya pemilihan obat yang salah.
4. Dosis subterapi
Dosis obat yang tertera dalam kasus adalah dosis terapi obat yang biasa
digunakan, sehingga tidak adanya dosis subterapi.
5. Gagal dalam menerima obat
Pasien tidak mengalami kesulitan menerima obat, sehingga tidak adanya
kegagalan dalam menerima obat.
6. Over dosis
Dosis obat yang tertera dalam kasus adalah dosis terapi obat yang biasa
digunakan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya overdosis.
7. Reaksi obat merugikan
Tidak adanya reaksi obat yang merugikan pasien.
8. Interaksi Obat
Obat yang digunakan hanya 1(satu) macam obat. Sehingga tidak
memungkinkan terjadinya interaksi obat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Drug Related Problems merupakan kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman
pasien akibat atau diduga akibat terapi obat sehingga kenyataannya akan dapat menggangggu
keberhasilan pemyembuhan yang diharapkan. DRPs selain merugikan pasien juga dapat
menghambat keberhasilan suatu terapi. DRPs dapat berupa masalah aktual maupun potensial.
DRPs aktual adalah problem atau masalah yang sudah terjadi pada pasien, dan farmasis harus
berusaha menyelesaikannya. Sedangkan DRPs potensial adalah suatu problem atau masalah
yang mungkin terjadi, suatu risiko yang dapat berkembang pada pasien jika farmasis tidak
melakukan suatu tindakan untuk mencegahnya.
Klasifikasi DRPs
Strand, et al., (1990) mengklasifikasikan DRPs menjadi 8 kategori besar:
a) Pasien mempunyai kondisi medis yang membutuhkan terapi obat tetapi pasien
tidak mendapatkan obat untuk indikasi tersebut.
b) Pasien mempunyai kondisi medis dan menerima obat yang tidak mempunyai
indikasi medis yang valid.
c) Pasien mempunyai kondisi medis tetapi mendapatkan obat yang tidak aman, tidak
paling efektif, dan kontraindikasi dengan pasien tersebut.
d) Pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis
obat tersebut kurang.
e) Pasien mempunyai kondisi medis dan mendapatkan obat yang benar tetapi dosis
obat tersebut lebih.
f) Pasien mempunyai kondisi medis akibat dari reaksi obat yang merugikan.
g) Pasien mempunyai kondisi medis akibat interaksi obat – obat, obat – makanan,
obat – hasil laboratorium.
h) Pasien mempunyai kondisi medis tetapi tidak mendapatkan obat yang diresepkan.
Adapun kategori dprs:
a. Membutuhkan obat tambahan
b. Menerima obat tanpa indikasi yang sesuai atau tidak perlu obat
c. Menerima obat yang salah
d. Dosis terlalu besar
10
e. Dosis terlalu kecil
f. Pasien mengalami adverse drug reaction
g. Pasien mengalami kondisi keadaan yang tidak diinginkan akibat tidak minum obat
secara benar (Non Compliance)
11
DAFTAR PUSTAKA
Cipolle, R., Strand, L.M., Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care, McGraw-Hill, New York.
Cipolle, R., Strand, L.M., Morley, P.C., 1992, Pharmaceutical Care An Introduction Current
Concept, McGraw-Hill, New York.
Strand, MD, Morley, PC, Cipolle, RJ, Ramsey, R, Lamsam, GD 1990, ‘Drug-Related Problems:
Their Structure and function’, DICP the Annals of Pharmacotherapy, vol.24, pp. 1094-1096.
12