Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019

e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

PENGARUH BIOCHAR SEKAM PADI DOSIS TINGGI


TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG PADA TYPIC KANHAPLUDULT

Effect of High Doses of Rice Husk Biochar on Soil Physical Properties


and Growth of Maize on a Typic Kanhapludult

Syafitri Dewi Widyantika*, Sugeng Prijono


Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran 1 Malang, 65145
* Penulis Korespondensi: dewiwidyantika.syafitri@gmail.com

Abstract
Typic Kanhapludult is an acid dry soil which has soil pH of less than 5,5, low orgaic matter (<1%),
bulk density of more than >1,3 g cm-3, low total pore space, and low pore water, that are not
optimal for supporting plant growth. Provision of biochar to the soil can increase soil organic
matter content for improving soil physical properties and plant growth. The objectives of this study
that was conducted in the glasshouse of Indonesian Soil Research Institute, was to quantify the
effect of rice husk biochar on some of soil physical properties, and vegetative growth of maize in a
Typic Kanhapludult. The results showed that application of biochar with high doses significantly
decreased soil bulk density, increased total pore space, and increased available water pores.
Application of rice husk biochar had no significant effect on permeability, as well as rapid drainage
pore, and slow drainage pore. Provision of rice husk biochar with higher doses than control on
Typic Kanhapludult that improved soil physical properties improved vegetative growth of maize as
shown by significant increases in plant height, fresh biomass and dry biomass of the crop..
Keywords : biochar, maize, soil physics, Typic Kanhapludult

Pendahuluan Salah satu jenis tanah pada ordo Ultisol dalam


klasifikasi tanah Soil Taxonomy USDA (Soil
Lahan kering di Indonesia di dominasi dengan Survey Staff, 2003) adalah Typic Kanhapludult.
tanah-tanah seperti Ultisol, Inceptisols dan Menurut Prasetyo dan Suriadikarta (2006),
Oxisol yang mempunyai luas lahan total kering Ultisol yang telah mengalami pelapukan lanjut
sekitar 148 juta ha, dan 102,80 juta ha (69,46%) strukturnya tidak begitu mantap sehingga
diantaranya merupakan tanah masam (Mulyani mengakibatkan tanah peka terhadap erosi.
et al. 2004). Sebagian besar jenis tanah tersebut Erosi merupakan salah satu kendala fisik pada
terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Papua. tanah Ultisol yang sangat merugikan karena
Menurut Hidayat dan Mulyani (2005) Ultisol dapat menyebabkan hilangnya kandungan
merupakan salah satu jenis tanah dengan bahan organik pada tanah bagian atas.
sebaran seluas 31,33% dari luas lahan kering di Berdasarkan luas Ultisol, Typic Kanhapludult
Indonesia. Ultisol di sebagian besar wilayah mempunyai potensi yang tinggi untuk
dapat menimbulkan masalah pada bidang pengembangan pertanian lahan kering terutama
pertanian. Tanah jenis ini dicirikan dengan pH tanaman pangan, seperti jagung. Provinsi
rata-rata 4,2-4,8. Tekstur tanah berlempung, Lampung menjadi salah satu daerah dengan
agregat yang kurang stabil, permeabilitas, bahan penyumbang nomor tiga nasional produksi
organik dan tingkat kebasaan yang rendah.

http://jtsl.ub.ac.id 1157
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

jagung setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.
Namun demikian, pemanfaatan tanah ini Perlakuan terdiri atas pemberian dosis biochar
terdapat kendala terutama pada sifat fisika P0 = kontrol (dosis 40 t/ha), berdasarkan
tanah yang dapat menghambat pertumbuhan Shalsabila (2014) bahwa pemberian biochar
tanaman. dosis 40 t/ha adalah perlakuan terbaik pada
Pemulihan lahan kering masam dapat Typic Kanhapludult; P1 = dosis 200 t/ha; P2 =
menjadi prioritas apabila lahan dikelola secara dosis 400 t/ha; P3 = dosis 700 t/ha; P4 =
intensif untuk pengembangan tanaman pangan dosis 1000 t/ha. Penelitian ini dilakukan
agar tanaman mampu berproduksi secara dengan beberapa tahapan yang meliputi
optimal. Saat ini, pemanfaatan biochar/arang persiapan contoh tanah dan biochar, persiapan
limbah pertanian mulai berkembang, karena media tanam, penanaman, pemupukan,
sifat biochar yang sulit didekomposisi sehingga pemeliharaan, pengamatan, pemanenan, dan
mampu bertahan lama di dalam tanah atau analisis sifat fisika di laboratorium. Biochar yang
mempunyai efek yang relatif lama, juga bahan digunakan dicampur hingga homogen dengan
bakunya mudah diperoleh seperti tempurung tanah yang di tempatkan pada pot berukuran
kelapa, kulit buah kakao, sekam padi, batang 20x20x25 cm.
kayu bakau, kulit kelapa sawit, dan lain-lain. Pupuk anorganik yang digunakan adalah
Pada saat ini residu tanaman paling Urea 400 kg/ha dan SP36 200 kg/ha. Variabel
potensial untuk pembuatan biochar adalah yang diamati meliputi: sifat fisika tanah (berat
sekam padi. Lehmann dan Rondon (2006) isi, berat jenis, distribusi ruang pori dan
menambahkan bahwa residu dari prosesing permeabilitas) serta analisis C-organik yang
biji-bijian seperti sekam padi dapat digunakan dilakukan setelah percobaan. Pertumbuhan
untuk membuat biochar. Mengingat bahwa tanaman jagung yang diamat meliputi: tinggi
pemanfaatan limbah sekam padi belum tanaman, diameter batang, dan jumlah daun (2,
maksimal, untuk saat ini sekam sebagai limbah 3, 4, 5, 6 dan 9 MST), serta biomassa basah dan
penggilingan padi jumlahnya 20-23% dari kering tanaman (9 MST). Data sifat tanah dan
gabah. Produksi Gabah Kering Giling (GK) tanaman dianalisis menggunakan Analysis of
mencapai 71,29 jutan ton, maka jumlah sekam Varience (ANOVA) melalui software Excel.
yang dihasilkan di Indonesia sekitar 16,39 juta Apabila hasilnya berbedanyata dilakukan Uji
ton (BPS, 2013). Pemanfaatan biochar sebagai BNT dengan taraf nyata 5%. Pengaruh
salah satu pembenah tanah alternatif dengan perlakuan keeratan hubungan terhadap sifat
bahan baku limbah pertanian yang sulit fisika tanah dinilai dengan uji regresi.
terdekomposisi diharapkan mampu
memulihkan lahan kering masam terdegradasi.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat
fisik tanah jenis Typic Kanpludult terhadap Kandungan C-organik tanah
perlakuan dosis biochar yang berbeda; serta
Aplikasi biochar sekam padi berpengaruh
mengetahui potensi pemberian biochar dosis
signifikan terhadap kandungan C-organik tanah
tinggi pada tanah jenis Typic Kanhapludult
(Tabel 1). Semakin tinggi pemberian dosis
terhadap pertumbuhan vegetative tanaman
biochar maka semakin tinggi pula peningkatan
jagung.
kandungan C-organik dalam tanah. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian Latuponu (2010),
Metodologi Penelitian dimana pada Ultisol pemberian biochar dapat
meningkatkan C-organik sehingga dapat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober
meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung.
2017 sampai dengan bulan Januari 2018.
Kandungan C-organik Typic Kanhapludult
Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai
sebelum percobaan memiliki kandungan C-
Penelitian Tanah, Bogor. Analisis fisika tanah
organik yang rendah (1,08%). Setelah perlakuan
dan pengolahan data dilakukan di laboratorium
aplikasi biochar sekam padi dengan perlakuan
Fisika Tanah Balai Penelitian Tanah. Percobaan
kontrol (P0) sudah meningkatkan kandungan
ini dilakukan menggunakan rancangan acak

http://jtsl.ub.ac.id 1158
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

C-organik pada tanah sebesar 3,70% dan penelitian ini, semakin tinggi dosis biochar yang
peningkatan yang signifikan terjadi pada diberikan ke dalam tanah maka berat jenis
perlakuan P4 sebesar 12,76%. Menurut Aslam tanah akan semakin rendah.
et al. (2014) aplikasi biochar dapat meningkatkan
Ruang pori total (RPT)
kandungan C-organik dalam tanah.
Aplikasi biochar sekam padi memberikan
Berat isi tanah (BI)
pengaruh secara nyata terhadap ruang pori total
Pemberian biochar sekam padi terhadap berat isi Typic Kanhapludult berdasarkan hasil uji BNT
tanah berpengaruh nyata berdasarkan hasil uji pada taraf 5% (Tabel 1). Menurut Santi dan
BNT pada taraf 5% (Tabel 1). Berat isi tanah Goenadi (2010) ruang pori total meningkat
yaitu sekitar 1,2 – 1,4 g cm-3 sebelum percobaan akibat berat isi tanah menurun sebagai akibat
dilakukan.Tingginya nilai bobot isi tanah pada penambahan biochar sekam padi ke dalam
lahan kering masam menyebabkan terjadinya tanah. Rerata ruang pori total Typic
pemadatan tanah (Hairiah et al., 2004). Kanhapludult sebelum perlakuan sebesar 45%
Penurunan nilai berat isi tanah diikuti dengan (Nurida dan Rachman, 2012). Pemberian
kenaikan dosis biochar sekam padiyang biochar dapat meningkatkan ruang pori total
diberikan ke dalam tanah.Selanjutnya Melo et al. menjadi 64,58%.
(2013) melaporkan bahwa pemberian biochar
Pori drainase cepat
sangat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas
secara fisik dengan memperbaiki berat isi Pemberian biochar sekam padi terhadap pori
tanah. drainase cepat pada Typic Kanhapludult
berpengaruh secara nyata berdasarkan hasil uji
Berat jenis tanah (BJ)
BNT pada taraf 5% (Tabel 1). PDC sebelum
Pemberian biochar sekam padi terhadap berat perlakuan, memiliki nilai persentase yang tinggi
jenis tanah Typic Kanhapludult berpengaruh yaitu sebesar 21%. Penurunan persentase PDC
secara nyata berdasarkan hasil uji BNT pada terdapat pada perlakuan P0 dengan nilai
taraf 5% (Tabel 1). Penambahan biochar sekam persentase sebesar 15,70%, dimana menurut
padi terhadap berat jenis tanah mengalami Sudirman et al. (2006) kriteria PDC ini
penurunan, apabila dibandingkan dengan berat termasuk kelas sedang. Menurut Nurida dan
jenis tanah sebelum diberikan perlakuan yaitu Rachman (2012) menyatakan bahwa
sebesar 2,4 g cm-3 menjadi 1,67 g cm-3. Hasil penambahan formula biochar dengan pupuk
penelitian Githinji (2014) mendukung hasil kandang menurunkan pori drainase cepat.

Tabel 1. Perlakuan beberapa dosis biochar sekam padi terhadap sifat fisik tanah
Perlakuan C-org BI BJ ( RPT) PDC PDL PAT Permeabilitas
(%) (g cm-3) (g cm-3) (%) (%) (%) (%) (cm jam-1)
P0 3,70 a 1,31 d 2,45 c 46,63 a 15,70 a 3,98 12,30 c 8,10 a
P1 5,20 b 1,01 c 2,24 bc 54,83 b 27,20 b 4,40 9,85 bc 21,91 b
P2 7,16 c 0,84 b 2,38 c 64,58 c 35,48 b 3,92 10,98 c 17,70 b
P3 9,89 d 0,71 a 1,95 ab 63,03 c 35,95 b 3,10 5,70 a 32,39 c
P4 12,76 e 0,62 a 1,67 a 62,35 c 34,03 b 4,18 6,55 ab 38,65 c

Pori drainase lambat tanah biochar dan penambahan mulsa pada


tanah lahan kering dapat memperbaiki agregasi
Berdasarkan hasil analisis ragam pemberian
tanah namun belum mampu memperbaiki pori
biochar sekam padi tidak memberikan pengaruh
drainase lambat (PDL).
yang nyata terhadap persentase pori drainase
lambat (PDL). Persentase PDL pada semua Pori air tersedia
perlakuan biochar adalah dibawah 5% (Tabel 1).
Poriair tersedia (PAT) merupakan persentase
Hasil penelitian Dariah dan Nurida (2012) juga
pori yang menyediakan air yang dapat diserap
menunjukkan bahwa pemberian pembenah

http://jtsl.ub.ac.id 1159
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

oleh akar tanaman. Pemberian biochar sekam pada tanah masam (Masulili et al,. 2010).
padi terhadap persentase pori air tersedia Typic Persentase PAT setelah perlakuan meningkat
Kanhapludult memberikan pengaruh yang dibandingkan dengan tanah yang tidak
berbeda nyata berdasarkan hasil uji BNT pada diaplikasikan biochar sekam padi, yaitu dari
taraf 5% (Tabel 1). Pemberian biochar dapat sekitar 11,40% (Hartatik et al., 2013) menjadi
meningkatkan porositas dan pori air tersedia 12,30% volume.

Tabel 2. Rerata pertumbuhan tanaman pada beberapa perlakuan dosis biochar sekam padi
Perlakuan Rerata tinggi tanaman pada umur (cm)
2 MST 3MST 4 MST 5 MST 6 MST 9 MST
P0 52,58 a 75,95 98,95 a 114,08 a 121,55 155,98
P1 37,00 a 63,23 86,90 ab 115,33 ab 127,98 149,40
P2 24,88 a 47,60 72,93 ab 98,15 ab 117,05 161,75
P3 26,38 b 52,68 77,93 bc 108,40 b 134,40 180,55
P4 26,25 c 48,55 78,10 c 104,55 b 131,30 172,68
Perlakuan Rerata diameter batang pada umur (cm)
2 MST 3MST 4 MST 5 MST 6 MST 9 MST
P0 0,73 0,88 1,05 1,45 1,32 1,07
P1 0,43 0,63 0,85 1,58 2,10 1,73
P2 0,25 0,48 0,78 1,37 1,81 1,58
P3 0,50 0,65 0,67 1,45 1,49 1,77
P4 0,40 0,63 0,85 1,36 1,59 1,54
Perlakuan Rerata jumlah daun pada umur
2 MST 3MST 4 MST 5 MST 6 MST 9 MST
P0 5,30 6,50 7,25 10,75 11,50 16,50
P1 4,30 6,50 8,25 10,25 11,50 17,00
P2 3,50 5,50 7,25 8,75 10,00 14,50
P3 3,50 5,50 8,25 10,00 12,25 17,75
P4 3,50 5,75 7,50 9,00 12.50 16,75

Permeabilitas tanah selama 9 MST, menunjukkan pengaruh yang


berbeda nyata pada peningkatan tinggi tanaman
Aplikasi biochar sekam padi berpengaruh nyata
jagung (Tabel 2). Hal ini diduga dengan
terhadap permeabilitas tanah (Tabel 1). Tanah
penambahan biochar sekam padi dapat
dikatakan permeable apabila laju
memperbaiki sifat fisik tanah dan menunjang
permeabilitasnya pada kriteria sedang, yaitu
pertumbuhan tanaman jagung. Aplikasi biochar
antara 2,00 – 6,25 cm jam-1 (Dariah et al., 2006).
sekam padi tidak memberikan pengaruh
Walaupun pemberian biochar sekam padi dapat
interaksi yang berbeda nyata terhadap jumlah
memberikan pengaruh nyata, tetapi tidak dapat
daun dan diameter batang tanaman (Tabel 2).
memperbaiki laju permeabilitas tanah. Menurut
Hasil penelitian Dariah et al, (2012)
Nurida dan Rachman (2012) pemberian
menyebutkan bahwa pemberian pembenah
formula pembenah tanah biochar dan pupuk
tanah biochar yang diperkaya dengan pupuk
kandang tidak memberikan pengaruh yang
hayati bertekstur liat tidak memberikan
nyata terhadap permeabilitas pada Typic
pengaruh terhadap diameter tanaman jagung.
Kanhapludult di dalam tanah.
Produksi biomassa tanaman
Pertumbuhan tanaman jagung
Produksi biomassa (biomassa basah dan
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada
biomassa kering) tanaman jagung selama 9
pengamatan pertumbuhan tanaman jagung
MST, memberikan pengaruh yang sangat nyata
http://jtsl.ub.ac.id 1160
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

dan meningkat seiring dengan bertambahnya tanah memiliki pengaruh kolerasi yang sangat
dosis biochar yang diberikan (Tabel 3). Hal ini kuat dengai nilai persamaan r = 0,66 dan
didukung berdasarkan hasil penelitian Kamara dengan nilai persamaan R2 sebesar 0,44, yang
et al. (2014), bahwa pemberian biochar yang artinya kandungan C-organik memberikan
berasal dari limbah tanaman dapat pengaruh sebesar 44% terhadap tinggi
meningkatkan berat basah dan berat kering rendahnya persentase ruang pori total tanah
biomassa jagung pada umur 4 minggu. Hasil dan sisanya 66% merupakan pengaruh dari
penelitianAbukari (2014) jugamenyatakan variabel lain. Ruang pori total tanah yang
bahwa aplikasi biochar yang diformulasikan meningkat diakibatkan oleh menurunnya berat
dengan pupuk anorganik dapat meningkatkan isi pada tanah. Menurut Hakim et al. (2006)
produksi biomassa tanaman jagung secara kepadatan tanah yang tinggi dapat
nyata. menyebabkan persentase total ruang pori tanah
menjadi rendah. Herart et al. (2013)
Tabel 3. Rerata biomassa tanaman pada menambahkan pengaruh RPT akibat
beberapa perlakuan dosis biochar pemberian biochar tergantung pada sumber
sekam padi bahan baku biochar dan jenis tanah yang
diaplikasikan.
Perlakuan Rerata biomassa
tanaman (t ha-1) Pengaruh C-organik terhadap biomassa kering
Berat Basah Berat Kering tanaman
P0 12,13 a 2,94 a Aplikasi biochar sekam padi dapat meningkatkan
P1 23,07 b 3,99 b biomassa kering pada tanaman. Hal ini
P2 25,15 b 4,39 b berbanding lurus dengan peningkatan nilai C-
P3 36,15 c 5,51 c organik pada perlakuan P4 (dosis biochar sekam
P4 36,62 c 5,58 c padi 1000 t ha-1) sebesar 12,76% dapat
meningkatkan kandungan biomassa kering
tanaman pada perlakuan P4 dengan BK
Pembahasan tanaman sebesar 5,84 t ha-1. Kandungan C-
Setelah dilakukannya percobaan perlakuan organik terhadap biomassa kering tanaman
dengan pemberian biochar sekam padi terhadap memiliki pengaruh dengan nilai persamaan r =
Typic Kanhapludult pada pot percobaan, 0,83, yang artinya kolerasi antar kedua
terjadi peningkatan sifat kimia tanah seperti C- parameter sangat kuat, serta nilai persamaan R2
organik tanah. Mekanisme peningkatan sifat sebesar 0,69, yang artinya kandungan C-organik
fisika tanah membutuhkan waktu yang lebih memberikan pengaruh sebesar 69% terhadap
lama, namun sebagai indikasi pemberian biochar, tinggi rendahnya persentase berat isi tanah
pembenah tanah mampu menurunkan BI dan (Gambar 1). Menurut Gani (2009), pemberian
BJ, meningkatkan ruang pori total, pori air 20 t biochar ha-1 dapat memperbaiki sifat fisik
tersedia dan pori drainase cepat secara tanah sehingga tanaman dengan mudah
signifikan; selain itu juga menurunkan pori menyerap unsur hara. Peningkatan C-organik
drainase lambat dan permeabilitas tanah secara tanah diiringi peningkatan pH dan KTK tanah
tidak signifikan. akan dapat meningkatkan ketersediaan unsur
hara yang bisa diserap oleh tanaman. Dengan
Pengaruh C-organik terhadap ruang pori tanah demikian, aplikasi penambahan biochar dapat
Aplikasi biochar sekam padi dapat meningkatkan meningkatkan hasil panen tanaman jagung
kandungan C-organik dan diikuti dengan pada tanah masam melalui peningkatan pH dan
meningkatnya persentase ruang pori total pada KTK tanah (Major et al., 2010).
tanah. Kandungan C-organik yang terdapat Pengaruh berat isi tanah terhadap pori air tersedia
pada perlakuan P4 (dosis biochar sekam padi
1000 t ha-1) diikuti dengan kenaikan persentase Pengaruh berat isi tanah pada aplikasi
ruang pori total tanah sebesar 62,35%. penambahan biochar sekam padi terhadap pori
Kandungan C-organik terhadap ruang pori air tersedia memiliki pengaruh dengan nilai

http://jtsl.ub.ac.id 1161
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

koefisien kolerasi sebesar r = 0,69, yang artinya biochar sekam padi dosis tinggi hanya dapat
hubungan kolerasi antar kedua parameter meningkatkan porsi karbon dalam media
menunjukkan kolerasi yang kuat, serta nilai tumbuh tanaman untuk menunjang
persamaan R2 = 0,48, yang artinya berat isi pertumbuhan vegetatif tanaman jagung
pada tanah memberikan pengaruh sebesar 48% ditunjukkan melalui peningkatan tinggi
terhadap tinggi rendahnya persentase pori air tanaman, biomassa basah dan kering tanaman.
tersedia dan sisanya 52% merupakan pengaruh Parameter diameter batang dan jumlah daun
dari variabel lain. Secara umum tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan
perubahan sifat fisik tanah selama satu musim dari semua perlakuan.
tanam masih berfluktuasi dan dinilai belum
mantap, perubahan akan dapat dilihat dalam
Daftar Pustaka
jangka waktu yang panjang. Sebagai indikasi,
pemberian pembenah tanah biochar dengan Abukari, A. 2014. Effect of Rice Husk Biochar on
dosis yang berbeda telah mampu meningkatkan Maize Productivity in The Guinea Savannah
sifat fisik tanah untuk mengoptimalkan Zone of Ghana. M.S. Thesis. Kwame Nkrumah
pertumbuhan tanaman jagung dibandingkan University of Science and Technology. Ghana.
p. 103.
tanah yang tidak diberikan biochar. Menurut
Badan Pusat Statistik. 2013. Berita Resmi Statistik
Kusuma et al. (2013) biochar sekam padi No.01/11/18/Th.VIII. 25 uli 2015. Badan
memiliki kandungan lignin yang tinggi sehingga Pusat Statistik. Jakarta.
berdampak pada lamanya waktu dekomposisi Dariah, A., Yusrial, dan Maswar. 2006. Penetapan
biochar. Konduktivitas Hidrolik Tanah dalam Keadaan
Jenuh: Metode Laboratorium. Dalam U. Kurnia,
F. Agus, A. Adimihardja, A. Dariah (Eds). Sifat
Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian. Bogor. p. 177-1186.
Dariah, A., dan Nurida, N.L. 2012. Pemanfaatan
Biochar untuk Meningkatkan Produktivitas
Lahan Kering Beriklim Kering. Buana Sains
12(1): 33-38, 2012.
Dariah, A., Nurida, N.L. dan Jubaedah. 2012.
PemanfaatanPembenah Tanah untuk Pemulihan
Tanah Terdegradasi yang Didominasi Fraksi
Pasir dan Liat. Diterbitkan pada Prosiding
Gambar 1. Pengaruh C-organik terhadap Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan
biomassa kering tanaman jagung Pemulihan Lahan Terdegradasi. DalamWigena
(Eds.), Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Kementerian Pertanian, Bogor, 29-30
Kesimpulan Juni 2012. p. 669-676.
Pemberian perlakuan biochar sekam padi pada Gani, A. 2009. Potensi Arang Hayati Biochar
sebagai Komponen Teknologi Perbaikan
Typic Kanhapludult dengan dosis tinggi
Produktivitas Laha Pertanian. Balai Besar
memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Volume.
tanah seperti menurunkan berat isi dan berat Nomor : IT04/01.
jenis tanah, serta meningkatkan ruang pori total Githinji, L. 2014. Effect of Biochar Application
(RPT) dan pori air tersedia tanah (PAT). Rate on Soil Physical and Hydraulic Properties
Kandungan C-organik tanah meningkat seiring of A Sandy Loam. Archives of Agronomy and
penambahan perlakuan dosis pada biochar Soil Science 60(2014): 457-470.
sekam padi. Pemberian perlakuan biochar Hairiah K., Sugiarto, C., Utami, S.R., Purnomosidhi,
sekam padi dengan dosis tinggi dalam P. dan Roshetko, J.M. 2004. Diagnosis faktor
percobaan dibanding dosis kontrol pada Typic penghambat pertumbuhan akar sengon
(Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pada Ultisol
Kanhapludult, belum dikatakan dapat
di Lampung Utara. Agrivita 26(1): 89-98.
memperbaiki sifat fisik tanah. Pemberian

http://jtsl.ub.ac.id 1162
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 6 No 1 : 1157-1163, 2019
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2019.006.1.14

Hakim N, Nyapka M.Y., Lubis A.M, Nugroho S.G, Mulyani, A., Hikmatullah, dan Subagyo, H. 2004.
Saul M.R, Dina M.A, Hong G.B, Bailey H.H. Karakteristik dan Potensi Tanah Masam Lahan
2006. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Kering di Indonesia. hlm. 1-32. Dalam
Lampung. Prosiding Simposium Nasional Pendayagunaan
Hartatik, W., Wibowo, H., Purwani, J. 2013. Tanah Masam. Pusat Penelitian dan
Aplikasi Biochar dan Tithoganic dalam Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Peningkatan Produktivitas Kedelai (Glycine max Nurida, N.L., dan Rachman, A. 2012. Alternatif
L.) pada Typic Kanhapludult di Lampung Pemulihan Lahan Kering Masam Terdegradasi
Timur. Jurnal Penelitian Balai Penelitian Tanah. dengan Formula Pembenah Tanah Biochar di
Bogor. P. 51 – 62 Typic Kanhapludult Lampung. Diterbitkan pada
Herath, H.M.S.K., Arbestain, M.C. dan Hedley, M. Prosiding Seminar Nasional
2013. Effect of biochar on soil TeknologiPemupukan dan Pemulihan LahanT
physicalproperties in two contrastingsoils: an erdegradasi. Dalam Wigena (Eds.), Badan
Alfisol and an Andisol. Geoderma 209-210: 188- Penelitian dan PengembanganPertanian,
197. Kementerian Pertanian, Bogor, 29-30 Juni 2012.
Hidayat, A. dan A Mulyani. 2005. Lahan Kering p. 639-648.
Untuk Pertanian. Hlm 1-39. Dalam Prasetyo, B.H. dan Suriadikarta, D.A. 2006.
Abdurachman et al. (Eds.). Teknologi Karakteristik, potensi, dan teknologi
Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan
Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat pertanian lahan kering di Indonesia. Jurnal
Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. Litbang Pertanian 25(2): 39-47.
Kusuma, A.H., Izzati, M. dan Saptiningsih, E. 2013. Santi, L.P., dan Goenadi, D.H. 2010. Pemanfaatan
Pengaruh penambahan arang dan abu sekam biochar sebagai pembawa mikroba untuk
dengan proporsi yang berbeda terhadap pemantap agregat tanah Ultisol dari Taman
permeabilitas dan porositas tanah liatserta Bogo-Lampung. Menara Perkebunan 78(2): 52-
pertanaman kacang hijau (Vigna radiata L). 60.
Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan Matematika. Shalsabila, F. 2014. Efek Biochar Kulit Kakao
Universitas Diponegoro. Semarang. Terhadap Kemantapan Agregat dan Produksi
Lehmann, J., Gaunt, S. dan M. Rondon. 2006. tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Typic
Biochar sequestration in terrestrial ecosystems: a Kanhapludult, Lampung Timur. S.P. Skripsi.
review. Mitigation and Adaptation Strategies for Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Global Change 11:403-427. Malang. 49 p.
Major, J., Rondon, M., Molina, D., Riha, S.J. dan Soil Survey Staff. 2003. Keys to Soil Taxonomy.
Lehmann, J. 2010. Maize yield and nutrition USDA, Natural Research Conservation Service.
during 4 years after biochar application to a Ninth Edition. Washington D.C.
columbian savana Oxisol. Plant and Soil Sudirman, S. Sutono, dan Juarsah, I.. 2006.
333:117–128. PenetapanRetensi Air Tanah di Laboratorium.
Masulili, A., W.H. Utomo, Syechfani M.S. 2010. Dalam U. Kurnia, F. Agus, A. Adimihardja, A.
Rice husk biochar for rice based cropping Dariah (Eds). SifatFisik Tanah dan Metode
system in acid soil. 1. The characteristics of rice Analisisnya. Balai Besar Penelitian dan
husk biochar and its influence on the properties Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
of acid sulfate soils and rice growth in West Bogor. p. 167-176.
Kalimantan, Indonesia. Journal of Agriculture
Science 2(1): 39-47.
Melo, L.C.A., Coscione, A., Abreu, A., Puga, A. dan
Camargo, O. 2013. Influence of pyrolysis
temperature on cadmium and zinc sorption
capacity of sugarcane straw-derived biochar.
BioResources 8(4): 4992-5004.

http://jtsl.ub.ac.id 1163
halaman ini sengaja dikosongkan

http://jtsl.ub.ac.id 1164

Anda mungkin juga menyukai